Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Puskesmas memiliki peran yang sangat penting sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat.1 Untuk mewujudkan upaya pelayanan kesehatan yang
berkualitas, maka setiap puskesmas perlu ditunjang oleh adanya perlengkapan dan
peralatan yang jumlah dan kondisinya memadai sesuai kebutuhan puskesmas.
Puskesmas Pakis Aji memiliki perlengkapan dan peralatan yang berasal dari
dropping maupun swadaya dari pihak Puskesmas sendiri. Untuk menjaga mutu
pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan
pencatatan, pendaftaran dan pembukuan, serta pelaporan perlengkapan dan
peralatan yang dimiliki puskesmas. Dasar hukum pengelolaan perlengkapan dan
peralatan baik medis maupun non medis di puskesmas tercantum dalam Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 51/Menkes/SK/I/1990 tanggal 22
Januari 1990 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan Barang
Milik/Kekayaan Negara di Lingkungan Departemen Kesehatan RI.2
Inventarisasi barang di Puskesmas Pakis Aji dilakukan setiap 1 tahun
sekali, dimana kegiatan inventarisir terakhir merupakan rekapitulasi barang
sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. Kegiatan tersebut meliputi pendataan
Kartu Inventaris Ruangan (KIR) di setiap ruangan, pendataan jumlah dan kondisi
barang, mendata apakah kode barang sesuai dengan KIR dan sudah tercantum di
seluruh barang, mencocokan data dari puskesmas dengan barang yang ada, serta
mendata apakah barang-barang tersebut sudah diletakan di tempat yang sesuai
dengan fungsinya. Sampai bulan Maret 2011 belum pernah dilakukan

1
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pendataan Data Dasar Puskesmas. 2007. Jakarta:
Departemen Kesehatan 2007.
2
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi di Puskesmas. 1991. Jakarta:
Departemen Kesehatan 1991.

1
inventarisasi kembali di Puskesmas Pakis Aji, oleh sebab itu dilakukanlah studi
kasus ini.

I.2 Batasan Judul


Laporan dengan judul Inventarisasi Barang di Puskesmas Pakis Aji
Periode Maret 2011 mempunyai batasan-batasan sebagai berikut:
1. Inventarisasi2
Kegiatan yang meliputi pencatatan, pendaftaran dan pembukuan, serta
pelaporan barang, baik kode, jumlah, maupun kondisi barang.
2. Barang
Perlengkapan maupun peralatan (bergerak atau tidak bergerak) baik yang
berhubungan/tidak berhubungan dengan medis.
3. Puskesmas Pakis Aji
Puskesmas induk yang terletak di desa Lebak kecamatan Pakis Aji yang
mempunyai wilayah kerja desa Lebak, Tanjung, Plajan, Kawak, Mambak,
Slagi, Suwawal Timur, dan Bulungan.
4. Periode Maret 2011
Waktu pelaksanaan pencatatan, pendaftaran dan pembukuan, serta
pelaporan barang.

I.3 Batasan Operasional


Batasan operasional dalam laporan ini adalah semua barang yang terdapat
di Puskesmas Pakis Aji baik yang berasal dari dropping maupun swadaya
puskesmas sendiri, dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Barang:
Peralatan yang berhubungan dengan medis (tensimeter, stetoskop,
thermometer, jarum suntik, dental unit, minor set) dan peralatan yang tidak
berhubungan dengan medis (alat kantor seperti meja, kursi, komputer, almari).
2. Kriteria keadaan barang:
Baik: barang dapat digunakan dalam pelayanan kesehatan.

2
Rusak ringan: barang masih bisa dipakai dan kerusakan tidak berpengaruh
dalam pelayanan kesehatan.
Rusak sedang: barang masih bisa dipakai, tetapi harus diperbaiki
kerusakannya karena berpengaruh dalam pelayanan kesehatan.
Rusak berat: barang yang sudah tidak dapat dipakai dalam pelayanan
kesehatan.
3. Kode Barang
Nomor kode sesuai buku Klasifikasi dan Pengkodean Barang Departemen
Kesehatan RI.
4. Kartu Inventaris Ruangan (KIR)
Kartu yang digunakan untuk mencatat barang-barang inventaris yang
berada dalam setiap ruangan kerja puskesmas, baik berupa peralatan medis
maupun non medis.

I.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup laporan ini meliputi:
Lingkup lokasi : Puskesmas Pakis Aji
Lingkup waktu : Tanggal 17 - 26 Maret 2011
Lingkup sasaran : Kepala Puskesmas Pakis Aji: dr. Ratno Budi Prasodjo
Bendahara Barang Puskesmas Pakis Aji: Bapak Arif
Aminudin
Lingkup materi : Inventarisasi barang
Lingkup metode : Wawancara, pengamatan terlibat

I.5 Tujuan
a. Tujuan Umum
Melakukan inventarisasi atau kegiatan pencatatan, pendaftaran dan
pembukuan, serta pelaporan barang yang terdapat di Puskesmas Pakis Aji.
b. Tujuan Khusus
- Mendapatkan seluruh ruangan kerja di Puskesmas Pakis Aji sudah
memiliki Kartu Inventaris Ruangan (KIR).

3
- Mendapatkan data jumlah dan seluruh barang di Puskesmas Pakis Aji
dalam kondisi baik.
- Mendapatkan seluruh barang di Puskesmas Pakis Aji sudah tertempel
kode barang.
- Mendapatkan kesesuaian data puskesmas dengan barang yang ada di
Puskesmas Pakis Aji.
- Mendapatkan seluruh barang di Puskesmas Pakis Aji diletakkan di
tempat yang sesuai dengan fungsinya.

I.6 Tinjauan Pustaka


Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan, pendaftaran dan pembukuan,
serta pelaporan barang. Inventarisasi bertujuan agar tercipta pengawasan yang
baik dari pimpinan puskesmas terhadap staf pengelola barang inventaris akan
tertibnya pengolaan barang. Sasaran inventarisasi adalah semua barang milik
negara yang dibeli, didapat, dihasilkan baik secara sebagian maupun keseluruhan
melalui APBN atau diperoleh di luar APBN sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Dari kegiatan inventarisasi, disusun Buku Inventaris yang memuat data
meliputi lokasi, jenis/merk type, jumlah, ukuran, harga, tahun pembelian, asal
barang, dan keadaan barang. Adanya buku inventarisasi yang lengkap, teratur, dan
berkelanjutan mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting dalam rangka:3
1. Pengendalian, pemanfaatan, pengamanan, dan pengawasan setiap barang.
2. Usaha untuk menggunakan dan memanfaatkan setiap barang secara
maksimal sesuai dengan tujuan dan fungsinya masing-masing
3. Menunjang pelaksanaan tugas pemerintah.
Dalam istilah inventarisasi, barang dapat dikelompokkan menjadi:
Barang tidak bergerak: menurut sifat dan penggunaannya tidak dapat
dipindah-pindahkan
Barang bergerak: menurut sifat dan penggunaannya dapat dipindahkan.

3
Tim Penyusun. Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. 2008. Jakarta: CV. Eko Jaya

4
Barang habis pakai: menurut sifatnya dipakai habis untuk keperluan dinas
atau jangka waktu pemakaiannya kurang dari satu tahun.
Barang persediaan: barang yang masih disimpan dalam gudang dan belum
digunakan dalam proses kegiatan dinas.
Klasifikasi dan pengkodean barang milik negara termasuk di lingkungan
Departemen Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
29/PMK.06/2010. Sedangkan untuk pedoman teknis pengelolaan barang milik
daerah mengacu pada Peraturan Mendagri RI No.17/Mendagri/III/2007 yang
dikeluarkan tanggal 21 Maret 2007.4
Manajemen aset terdiri dari:
Penerimaan barang: dicatat dalam buku penerimaan barang.
Pengeluaran barang: dicatat dalam buku pengeluaran barang, berisi tentang
pendistribusian barang.
Pencatatan KIR: barang yang sudah didistribusikan dimasukkan KIR pada
setiap ruangan. KIR ditempel di dinding tiap ruangan.
Penghapusan barang: barang yang rusak harus dibuatkan berita acara dan
dikembalikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk diperbaiki atau
diusulkan dalam anggaran pengadaan barang tahun berikutnya.
Kodefikasi adalah pemberian kode barang pada setiap barang inventaris
milik Pemerintah Daerah yang menyatakan kode lokasi dan kode barang. Tujuan
pemberian kodefikasi adalah untuk mengamankan dan memberikan kejelasan
status kepemilikan dan status penggunaan barang pada masing- masing pengguna.
Kodefikasi kepemilikan untuk masing- masing tingkatan pemerintahan
sebagai berikut :
1. Barang Milik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan nomor kode 12.
2. Barang Milik Pemerintah Daerah Provinsi dengan nomor kode 11.
3. Barang Milik Pemerintah Pusat dengan nomor kode 00.
4. Barang Milik Desa dengan nomor kode 22.

4
Tim Penyusun. Penatausahaan dan Kodefikasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jepara.
2010. Jepara.

5
BAB II
METODOLOGI

II.1 Kerangka Acuan


Penyusunan laporan ini menggunakan metode pendekatan sistem yang
dapat dilihat dari skema berikut:

INPUT

1. Man
- Perencana : Mahasiswa, Kepala Puskesmas Pakis Aji
- Pelaksana : Mahasiswa
- Sasaran : Bendahara Barang Puskesmas Pakis Aji
2. Money : Swadaya mahasiswa
3. Material
- Buku Pedoman Penyelenggaraan Administrasi di Puskesmas,
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan
Klasifikasi dan Pengkodean Barang Departemen Kesehatan RI
- Buku catatan barang Puskesmas Pakis Aji
- Data/informasi yang didapat dari Kepala Puskesmas Pakis Aji dan
Bendahara Barang Puskesmas Pakis Aji
4. Machine
- Sarana transportasi
- Alat tulis, laptop, printer
5. Methode
- Wawancara
- Pengamatan terlibat

6
PROSES
1. P1 (Perencanaan) :
a. Menyusun rencana kerja mahasiswa
b. Menemui kepala Puskesmas Pakis Aji untuk ijin melakukan PBL di
Puskesmas Pakis Aji
2. P2
Penggerakan
a. Pengorganisasian melalui pertemuan dengan pembimbing Puskesmas
Pakis Aji
b. Pengorganisasian melalui kerja sama dengan bendahara barang
Puskesmas Pakis Aji

Pelaksanaan
a. Melakukan pengecekan keberadaan KIR di setiap ruangan di
Puskesmas Pakis Aji
b. Melakukan pengamatan langsung semua barang yang ada di
Puskesmas Pakis Aji
c. Mendata jumlah dan kondisi barang di setiap ruangan kerja di
Puskesmas Pakis Aji
d. Mendata kesesuaian kode barang dengan KIR serta mendata apakah
kode sudah terdapat pada seluruh barang
e. Memeriksa dan menghitung dengan cara cross check antara data yang
didapat dengan data di puskesmas
f. Mendata apakah barang-barang tersebut sudah diletakkan di tempat
yang sesuai dengan fungsinya
g. Wawancara dengan bendahara barang Puskesmas mengenai:
1. data yang ada di puskesmas dengan hasil pengamatan langsung
2. pengkodean barang

7
h. Wawancara dengan kepala puskesmas untuk mengkonfirmasi masalah
i. Wawancara dengan bendahara barang DKK mengenai cara pengkodean
barang

3. P3 (Pengawasan, Penilaian)

a. Mengawasi pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang


ditetapkan, baik sasaran, waktu, maupun hasil yang dicapai
b. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan apabila didapatkan hal-hal yang
tidak sesuai dengan rencana
c. Menilai pelaksanaan kegiatan

OUTPUT

1. Masing- masing ruang mempunyai 1 (satu) KIR


2. Data unit/ruang, nama barang, nomor kode, jumlah dan keadaan
barang saat diperiksa di masing-masing ruangan.
3. Barang yang diperiksa dan dihitung 100% tercantum nomor kodenya
dan sesuai dengan KIR.
4. Data puskesmas sesuai dengan hasil pendataan langsung
5. Barang- barang ditempatkan sesuai fungsinya masing- masing dalam
pelayanan kesehatan

8
II.2 Metode Pengamatan Terlibat
Metode pengamatan terlibat yang akan dilakukan dalam rangka
mendapatkan data inventarisasi barang Puskesmas Pakis Aji adalah dengan
melakukan pengamatan langsung terhadap barang yang ada disesuaikan dengan
data yang terdapat di bendahara barang.

II.3 Cara Kerja


1. Berdasarkan judul yang didapat, dilakukan identifikasi istilah:
Inventarisasi, barang, Puskesmas Pakis Aji, Periode Maret 2011
2. Kemudian dilakukan klarifikasi istilah:
a. Inventarisasi :
Kegiatan yang meliputi pencatatan, pendaftaran dan pembukuan, serta
pelaporan barang, baik jumlah, kode, maupun kondisi barang.
b. Barang :
Perlengkapan maupun peralatan (bergerak atau tidak bergerak) baik
yang berhubungan/tidak berhubungan dengan medis.
c. Puskesmas Pakis Aji :
Puskesmas induk yang terletak di desa Lebak kecamatan Pakis Aji
yang mempunyai wilayah kerja desa Lebak, Tanjung, Plajan, Kawak,
Mambak, Slagi, Suwawal Timur, dan Bulungan.
d. Periode Maret 2011
Waktu pelaksanaan pencatatan, pendaftaran dan pembukuan, serta
pelaporan barang.
3. Mendaftar masalah:
a. Mengapa perlu dilakukan inventarisasi barang di Puskesmas Pakis Aji?
b. Apakah terdapat kesesuaian antara data barang hasil pengamatan
langsung dengan data barang yang terdapat di bendahara barang Pakis
Aji?
c. Apakah semua barang sudah ditempatkan sesuai fungsinya ?
d. Apa saja yang harus tercantum dalam KIR ?
e. Bagaimana cara pengkodean barang ?

9
4. Pengumpulan data
Pengumpulan data primer didapatkan dengan pencatatan hasil wawancara
dengan Bendahara Barang dan Kepala Puskesmas Pakis Aji. Sedangkan
data sekunder didapatkan dari data yang ada di Puskesmas Pakis Aji.
5. Pengolahan data
Data yang berupa fakta dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam
bentuk tabel.
6. Perumusan masalah
Masalah ditentukan dari adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan
yang diinginkan yang menimbulkan rasa tidak puas dan rasa tanggung
jawab untuk mencari alternatif pemecahan masalah pada kegiatan
inventarisasi barang di Puskesmas Pakis Aji.
7. Pemecahan masalah
Masalah yang ada kemudian dicari alternatif pemecahan masalah yang
sesuai dengan sasaran dan sumber daya yang tersedia.

10
BAB III
HASIL PENGAMATAN

III.1 Input
1. Kegiatan : Pertemuan dan perkenalan dengan kepala puskesmas
Pakis Aji yaitu dr. Ratno Budi Prasodjo
Waktu : Kamis, 17 Maret 2011, 08.00-09.00
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : - Mengetahui aturan yang berlaku di Puskesmas:
Jam kerja: Senin-Kamis pukul 07.30-13.00 WIB
Jumat pukul 07.30-11.00 WIB
Sabtu pukul 07.30-12.00 WIB
Apel pagi setiap hari kerja pukul 07.30 WIB
SKJ setiap hari Jumat pukul 07.00 WIB
- Mendapatkan topik kasus: Inventarisasi barang di
Puskesmas Pakis Aji
- Mendapatkan arahan untuk berkoordinasi dengan
pembimbing mahasiswa yaitu Bapak Arif Aminudin
(Bendahara Barang Puskesmas Pakis Aji)
2. Kegiatan : Pertemuan dengan pembimbing mahasiswa yaitu Bapak
Arif Aminudin
Waktu : Jumat, 18 Maret 2011, 08.00-10.00
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : - Diperoleh informasi tentang tugas yang akan
diberikan yaitu berupa latar belakang penugasan:
Inventarisasi barang di Puskesmas Pakis Aji
dilakukan setiap 1 tahun sekali dan terakhir dilakukan
pada tahun 2010. Sampai bulan Maret 2011 belum
pernah dilakukan inventarisasi kembali di Puskesmas
Pakis Aji.

11
- Didapatkan informasi mengenai kegiatan yang akan
dilakukan, yaitu berupa: pendataan Kartu Inventaris
Ruangan (KIR) di setiap ruangan, pendataan jumlah
dan kondisi barang, mendata apakah kode barang
sesuai dengan KIR dan sudah tercantum di seluruh
barang, mencocokan data dari puskesmas dengan
barang yang ada, serta mendata apakah barang-barang
tersebut sudah diletakan di tempat yang sesuai dengan
fungsinya.
- Didapatkan data barang yang harus diinventarisir
3. Kegiatan : Mencari referensi tentang inventarisasi
Waktu : Senin, 21 Maret 2011, 11.00-12.30
Tempat : Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara
Hasil : Mendapatkan pinjaman buku Pedoman
Penyelenggaraan Administrasi di Puskesmas,
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah,
serta soft data tentang Klasifikasi dan Pengkodean
Barang Departemen Kesehatan RI.

III.2 Proses
P1 (Perencanaan)
1. Kegiatan : Pertemuan dengan pembimbing mahasiswa yaitu Bapak
Arif Aminudin (Bendahara Barang Puskesmas Pakis Aji)
Waktu : Jumat, 18 Maret 2011, 08.00-09.30
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : Mendapatkan rencana kerja pendamping
2. Kegiatan : Pembuatan rencana kerja
Waktu : Jumat, 18 Maret 2011
Tempat : P2UKM
Hasil : Tersusun rencana kerja sehingga kegiatan dapat berjalan
dengan baik

12
3. Kegiatan : Pertemuan dengan Kepala Puskesmas Pakis Aji
Waktu : Kamis, 17 Maret 2011, 08.00-09.00
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : Kepala puskesmas memberikan ijin untuk melakukan
kegiatan inventarisasi di Puskesmas Pakis Aji dan
bersedia membantu memberikan segala informasi yang
dibutuhkan
P2 (Penggerakan)
1. Kegiatan : Koordinasi dengan Bendahara Barang Puskesmas Pakis
Aji
Waktu : Jumat, 18 Maret 2011, 08.00-09.30
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : - Bendahara barang puskesmas memberikan ijin
melakukan kegiatan inventarisasi dan bersedia
membantu memberikan segala informasi yang
dibutuhkan
P2 (Pelaksanaan)
1. Kegiatan : Melakukan inventarisasi barang di Puskesmas Pakis Aji
Waktu : Sabtu, 19 Maret 2011 sampai Rabu, 23 Maret 2011
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : Mendapatkan data barang di Puskesmas Pakis Aji
mengenai Kartu Inventaris Ruangan (KIR) di setiap
ruangan, jumlah, kode dan kondisi barang, serta mendata
apakah barang-barang tersebut sudah diletakan di tempat
yang sesuai dengan fungsinya
2. Kegiatan : Melakukan cross check antara data yang didapat dengan
data yang terdapat di buku catatan bendahara barang
Waktu : Rabu, 23 Maret 2011, 11.00-12.00
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : Mendapatkan data hasil cross check barang
3. Kegiatan : Konsultasi dengan pembimbing kasus

13
Waktu : Kamis, 24 Maret 2011, 08.00-09.00
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : - Konfirmasi mengenai ada tidaknya Kartu Inventaris
Ruangan (KIR)
- Konfirmasi mengenai kesesuaian kode dengan KIR dan
kode yang belum tercantum pada barang
- Konfirmasi mengenai barang-barang yang rusak
- Konfirmasi hasil cross check barang
- Konfirmasi mengenai barang yang tidak ada di
tempatnya
P3 (Pengawasan dan Penilaian)
Pengawasan
Kegiatan : Mengawasi pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
Pengawasan dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
berlangsung
Hasil : Kegiatan inventarisasi berjalan sesuai rencana
Pengendalian
Kegiatan : Mengendalikan pelaksanaan kegiatan dengan cara
mengendalikan penyimpangan pelaksanaan kegiatan
Hasil : Kegiatan pemecahan masalah tidak berjalan sesuai rencana
kerja karena pembuatan kode barang dan Kartu Inventaris
Ruangan memerlukan waktu cukup banyak untuk
konsultasi dengan pembimbing.
Penilaian
Kegiatan : Menilai penilaian kegiatan yaitu penilaian tentang hasil
kegiatan
Hasil : Pelaksanaan inventarisasi barang di Puskesmas Pakis Aji
tidak menemui kendala yang berarti

14
III.3 Output
Dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Kartu Inventaris Ruangan (KIR)
(data terlampir)
2. Data unit/ruang, nama barang, nomor kode, jumlah, dan keadaan barang
saat diperiksa di masing-masing ruangan.
(data terlampir)

15
BAB IV
PEMBAHASAN FAKTA

IV.1 Kartu Inventaris Ruangan (KIR)


Kartu Inventaris Ruangan adalah kartu yang berisi data unit/ruangan, nama
barang, model/merk, ukuran barang, bahan, tahun penyerahan, nomor kode
barang, jumlah barang, keadaan barang, dan keterangan yang ditempelkan pada
dinding setiap ruangan. KIR berfungsi untuk mempermudah pendataan saat
dilakukan pemeriksaan dan perhitungan ulang barang, dimana data di KIR
dicocokkan dengan barang yang ada di ruangan. Selain itu, KIR juga berfungsi
sebagai pedoman pengawasan keberadaan barang, sehingga perlu dilakukan
pembuatan KIR sesuai hasil inventarisasi terbaru di setiap ruangan.
Jumlah seluruh ruangan di Puskesmas Pakis Aji adalah 16 ruangan,
dimana 6 ruangan (37,5%) belum memiliki KIR dan 10 ruangan (62,5%) sudah
memiliki KIR. Hal tersebut menunjukan bahwa KIR belum terdapat pada seluruh
ruangan. Sedangkan pada 10 ruangan lain yang sudah memiliki KIR, terdapat
ketidaksesuaian antara data barang yang ada di ruangan dengan yang tercantum
dalam Kartu Inventaris Ruangan. Hal ini menimbulkan kesulitan dalam
pengawasan semua barang tersebut, sehingga perlu dilakukan pembuatan
pembuatan KIR baru yang ditempel di masing-masing ruangan.

IV.2 Jumlah, Kode dan Keadaan Barang di Puskesmas Pakis Aji


Pada saat dilakukan cross check data hasil pengamatan dengan data
puskesmas, terdapat beberapa barang yang belum diberi kode. Berdasarkan
Peraturan Mendagri No.17/ Mendagri/ III/ 2007 tanggal 21 Maret tentang
Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Daerah setiap barang
inventaris harus dicantumkan nomer kodenya. Apabila belum dicantumkan, dapat
mempersulit pengawasan dan saat dilakukan pemeriksaan dan perhitungan barang
inventaris. Hasil konfirmasi didapatkan bahwa barang-barang tersebut sebagian
besar merupakan barang-barang baru yang diperoleh tahun 2010. Dari 209 barang
yang diamati, terdapat 72 barang (34,4%) yang belum memiliki kode.

16
Barang-barang yang ada di Puskesmas Pakis Aji merupakan barang-
barang yang berfungsi untuk menunjang upaya pelayanan kesehatan masyarakat.
Barang yang tidak ada di tempat semestinya (karena hilang atau dalam keadaan
rusak) dapat mengganggu kelancaran pelayanan kesehatan apabila tidak ada
barang pengganti. Dari 209 barang yang diamati, 203 barang (97,12%) dalam
kondisi baik, 1 barang (0,49%) dalam kondisi rusak ringan, 2 barang (0,98%)
dalam kondisi rusak sedang, dan 4 barang (1,91%) dalam kondisi rusak berat.
Kerusakan barang-barang tersebut tidak mengganggu pelayanan kesehatan di
Puskesmas Pakis Aji, karena puskesmas tersebut memiliki barang pengganti.
No. Nama Barang Jumlah Keadaan Barang
Baik Rusak Rusak Rusak
ringan sedang berat
1 Kursi 1 - 1 - -
anyaman
2 Kursi biasa 2 - - 2 -
3 Timbangan 1 - - - 1
dewasa
4 Bed obsgyn 1 - - - 1
5 Dental unit 1 - - - 1
6 Timbangan 1 - - - 1
dewasa
dengan tinggi
badan

IV.3 Penempatan dan Penggunaan Barang di Puskesmas Pakis Aji


Penempatan barang di Puskesmas Puskesmas Pakis Aji hampir seluruhnya
sesuai dengan fungsinya, sehingga tidak mengganggu kelancaran upaya pelayanan
kesehatan di puskesmas tersebut.

17
BAB V
MASALAH

Masalah adalah kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan


keadaan yang sebenarnya/kenyataan, yang menimbulkan rasa tidak puas sehingga
timbul keinginan untuk menanggulanginya.5 Berdasarkan pembahasan laporan ini,
didapatkan masalah sebagai berikut:
1. Terdapat 6 ruangan (37,5%) yang belum memiliki Kartu Inventaris
Ruangan.
2. Kartu Inventaris Ruangan yang terdapat pada 10 ruangan (62,5%) tidak
sesuai dengan barang yang ada.
3. Terdapat 72 barang (34,4%) yang belum tercantum kodenya.

5
Tim Penyusun. Pedoman Praktis Pelaksanaan Kerja di Puskesmas. 2005. Magelang: Bapelkes
Salaman.

18
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan masalah yang ada dan dengan mempertimbangkan sumber


daya, waktu, tenaga, dan kemungkinan untuk dilaksanakan, maka ditemukan
alternatif pemecahan masalah berikut:
1. Pembuatan Kartu Inventaris Ruangan pada 6 ruangan yang belum
memiliki KIR.
2. Perbaikan Kartu Inventaris Ruangan pada 10 ruangan yang memiliki
ketidaksesuaian data KIR dengan barang yang ada.
3. Pemberian kode pada 72 barang dengan menempelkan label sesuai dengan
kode masing- masing barang.

19
BAB VII
PELAKSANAAN PROGRAM PEMECAHAN MASALAH

Untuk memecahkan masalah yang timbul, maka disusun program


pemecahan masalah sebagai berikut:
1. Kegiatan : pembuatan Kartu Inventaris Ruangan
Sasaran : ruang tunggu, ruang rawat inap Cempaka, ruang rawat
inap Bougenville, ruang rawat inap Anggrek, ruang rawat
inap Flamboyan A, aula.
Pelaksana : mahasiswa
Dana : swadaya mahasiswa
Waktu : Sabtu, 26 Maret 2011
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : semua ruangan tersebut sudah memiliki Kartu Inventaris
Ruangan.
2. Kegiatan : perbaikan Kartu Inventaris Ruangan
Sasaran : ruang pendaftaran, ruang UGD, ruang periksa umum,
ruang periksa gigi, ruang KIA-KB, ruang apotek, ruang
perawat, ruang tata usaha, ruang laboratorium, ruang rawat
inap Flamboyan B.
Pelaksana : mahasiswa
Dana : swadaya mahasiswa
Waktu : Sabtu, 26 Maret 2011
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : semua ruangan tersebut sudah memiliki Kartu Inventaris
Ruangan yang telah diperbaharui
3. Kegiatan : konsultasi dan pengesahan Kartu Inventaris Ruangan
Sasaran : Kepala Puskesmas Pakis Aji dan Bendahara Barang
Pelaksana : mahasiswa
Dana : swadaya mahasiswa

20
Waktu : Senin, 28 Maret 2011
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : Kartu Inventaris Ruangan disetujui dan ditandatangani
4. Kegiatan : penempelan Kartu Inventaris Ruangan
Sasaran : semua ruangan Puskesmas Pakis Aji
Pelaksana : mahasiswa
Dana : swadaya mahasiswa
Waktu : Senin, 28 Maret 2011
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : KIR telah ditempel di masing- masing ruangan
5. Kegiatan : pemasangan label dan pemberian kode barang
Sasaran : barang Puskesmas Pakis Aji yang belum memiliki kode
Pelaksana : mahasiswa
Dana : swadaya mahasiswa
Waktu : Senin, 28 Maret 2011
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil : semua barang di Puskesmas Pakis Aji sudah tertempel
label kecuali barang- barang tertentu (klem, pinset, dll).
Barang-barang tersebut tidak ditempeli label tetapi
dicantumkan pada kartu inventarisasi ruangan.

21
BAB VIII
SIMPULAN DAN SARAN

VIII.1 Simpulan
Dari data dan hasil pengamatan yang dilakukan mahasiswa dalam studi
kasus Inventarisasi Barang di Puskesmas Pakis Aji Periode Maret 2011
didapatkan bahwa 6 ruangan di puskesmas tersebut belum memiliki KIR dan 72
barang juga belum tercantum kode barang. Selain itu, terdapat 6 barang yang
rusak, namun barang yang rusak tersebut tidak mengganggu upaya pelayanan
kesehatan di Puskesmas Pakis Aji. Terdapat KIR pada 10 ruangan yang memiliki
ketidaksesuaian data antara yang tercantum dalam KIR dengan barang yang ada.
Untuk memecahkan masalah tersebut, penulis melakukan kegiatan berupa
pembuatan KIR untuk setiap ruangan, perbaikan KIR, dan pemberian kode pada
barang dengan cara menempel stiker/label yang berisi kode barang.

VIII.2 Saran
1. Perlu diadakan pengawasan terhadap label barang, jika ada label yang
lepas/hilang/rusak segera diganti dengan label baru.
2. Perlu dilakukan pembaharuan KIR yang sesuai dengan keadaan barang di
masing-masing ruangan.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pendataan Data Dasar Puskesmas.


2007. Jakarta: Departemen Kesehatan 2007.
2. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi di
Puskesmas. 1991. Jakarta: Departemen Kesehatan 1991.
3. Tim Penyusun. Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. 2008.
Jakarta: CV. Eko Jaya.
4. Tim Penyusun. Penatausahaan dan Kodefikasi di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Jepara. 2010. Jepara.
5. Tim Penyusun. Pedoman Praktis Pelaksanaan Kerja di Puskesmas. 2005.
Magelang: Bapelkes Salaman.

23

Anda mungkin juga menyukai