Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak zaman dahulu hingga saat ini telah berkembang berbagai macam
paham-paham yang berkembang dengan situasi dan kondisi masing-masing.
Masing-masing dari paham yang ada saat ini merupakan perkembangan dan
turunan dari paham-paham yang ada saat ini. Paham-paham yang berkembang
terkadang saling bertentangan antara satu paham dengan paham yang lain. Hal
ini bisa dipahami karena paham atau ideologi yang muncul dan berkembang
berasal dari kondisi serta situasi yang berbeda-beda. Paham yang muncul dan
berkembang sesuai dengan kepentingan yang muncul pada masa itu. Dengan
latar belakang munculnya paham yang berbeda-beda membuat satu ideologi
dengan ideologi lainnya saling bertentangan. Namun tidak jarang muncul
paham baru yang merupakan penyempurnaan dan menyesuaikan dengan
kondisi masing-masing.
Paham Marxisme adalah salah satu paham yang berkembang pada abad ke
XIX di Eropa. Pencetus paham ini ialah Karl Marx. Munculnya paham ideologi
ini adalah bentuk protes terhadap kondisi sosial saat itu dimana terjadi
ketidakadilan bagi kaum buruh. Hak-hak kaum buruh tidak diperhatikan oleh
pemerintah dan para pemodal. Karya fenomenalnya ialah tulisannya yang
diberi judul Das Kapital. Bersama rekannya Frederich Engels, Karl Marx
melakukan usaha-usaha agar kaum buruh mendapatkan hak sesuai dengan
semestinya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Karl Marx?
2. Bagaimana pandangan dan pemikiran Karl Marx?
3. Bagaimana perkembangan paham Marxisme?
C. Tujuan
1. Mengetahui riwayat hidup Karl Marx.
2. Mengetahui pandangan dan pemikiran dari Karl Marx.
3. Mengetahui perkembangan paham Marxisme.

1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Singkat Karl Marx
Karl Marx dilahirkan di Treves, kota kecil di wilayah Rhineland, Jerman.
Ia adalah keturunan rahib Yahudi dari pihak ayah dan ibunya,
namum kemudian ayahnya yang merupakan pengacara terkenal pindah ke
agama Protestan.1 Marx menerima pendidikan di Universitas Bonn, Berlin, dan
Jena, secara serius Marx mengkaji mengenai sejarah, ilmu hukum, dan filsafat.
Tahun 1836 Marx belajar ilmu hukum di Bonn, lepas satu semester pindah ke
Berlin untuk belajar filsafat disinilah Marx mendalami filsafat Hegel dan
kemudian digunakannya untuk melakukan kritik terhadap sistem politik di
wilayah Jerman. Tahun 1814 di kota Jena Marx memperoleh gelar Doctor
dalam bidang filsafat.2
Marx berusaha untuk menjadi staf pengajar di universitas, namun upaya
Marx gagal hal inilah yang mengantarkan Marx beralih pada jurnalisme,
posisinya sebagai staf Rheinische Zeitung, surat kabar demokratis liberal yang
terbit di Cologne. Tahun 1843 Marx menikah dengan Jenni Von Westphalen,
mereka dikaruniai enam orang anak dan tiga diantaranya meninggal pada usia
dini. Marx setelah menikah pergi ke Paris sehingga ia dapat berhubungan
dengan banyak pemikir sosialis Prancis. Selama tinggal di Paris, Marx bertemu
dengan Friederich Engels, yang merupakan putra pengusaha tekstil Jerman
yang kaya, pada masa selanjutnya Engels ini merupakan teman akrab Marx dan
ia banyak membantu Marx dalam hidupnya, pada saat itu Engels mengelola
pabrik di kota Manchester, melalui Engels inilah Marx menjadi tahu mengenai
kondisi buruh dan ekonomi Inggris.3 Tidak lama Marx tinggal di Prancis Marx
di usir karena ia menulis di salah satu surat kabar Paris menyerukan revolusi
Jerman, akhirnya Marx pergi ke Brussel dan membentuk liga komunis yang
merupakan organisasi yang berusaha menyatukan orang-orang yang
membentuk mazhab baru sosialisme.

1 Henry J. schmandit.512. Filsafat Ilmu Politik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm. 512
2 Firdaus Syam. Pemikiran Politik Barat . Jakarta: Bumi Aksara. 2007. hlm. 165
3 Henry J. Schmandit. Op.Cit. hlm. 513.

2|Page
Tahun 1848 terjadi revolusi di Jerman, Marx kembali ke tanah airnya
Rhineland untuk ikut serta dalam gerakan tersebut, namun pada akhirnya
gerakan revolusi Jerman gagal dan Marx terbang ke London untuk
menghabiskan masa hidupnya. Pada tahun 1864 Asosiasi Pekerja Internasional
di dirikan di London , dengan tujuan adalah menjadi lembaga yang mewakili
proletariat dari semua negara, dengan cepat Marx menjadi kekuatan
dominan dalam organisasi baru tersebut.4
Marx sangat anti agama, sehingga filsafatnya didasarkan atas metafisika
materialistik. Marx berpendapat agama adalah hasil proyeksi keinginan
manusia, Marx berfikir keinginan yang timbul ditengah-tengah manusia
tertentu didapatkan didalam hubungan kemasyarakatan. Perasaan-perasaan dan
gagasan-gagasan keagamaan adalah hasil suatu bentuk masyarakat tertentu.
Jika membicarakan manuisa tidak boleh membicarakannya sebagai tokoh yang
abstrak, yang berada di luar dunia ini. Manusia berarti manusia, yaitu negara,
masyarakat. Negara, Masyarakat inilah yang kemudian menghasilkan agama.5
Dalam hidupnya Marx mengetengahkan prinsip bagaimana hidup, dan
membangun masyarakat dan negara, sehingga Ia harus mengalami
pembuangan diluar negeri dengan demikian Ia menjalani hidup yang terlunta-
lunta diberbagai negara Eropa yaitu Jerman, Belgia, Prancis, dan Inggris,
hingga akhirnya Marx meninggal di Inggris pada tahun 1883.
B. Pandangan dan Pemikiran Karl Marx
Marx adalah seorang filosof humanisme dan naturalisme. Dalam
pemikirannya, penekanan ada pada usaha mencapai emansipasi dengan
penghapusan sistem kelas dan aliensi dalam masyarakat. Perubahan sosial yang
ingin dicapai Marx adalah penghapusan sistem hak milik, masyarakat yang ada
adalah masyarakat tanpa kelas (klassenloseGesellschaft). Masyarakat yang
demikian inilah masyarakat yang adil dan mencapai kebebasan sepenuhnya
sebagai pribadi.6 Marxisme adalah suatu pandangan-dunia yang lengkap-

4 Henry J. Schmandit. Log.Cit. 513.


5 Harun Hadiwijono. 1980. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 120.
6 James, Garvey, Dua Puluh Karya Filasafat Terbesar,terj. Cb. Mulyanto. Pr (Yogyakarta:
Kanisius, 2010), hlm 204

3|Page
menyeluruh. Dinyatakan secara ringkas, ia adalah materialisme masa-kini,
pada waktu sekarang merupakan taraf tertinggi di dalam perkembangan
pandangan itu atas dunia yang dasar-dasarnya diletakkan di Greek kuno oleh
Democritus, dan sebagian lagi oleh para pemikir Ionian yang mendahului filsuf
itu. Yang dikenal sebagai hylozoisme tidak lain dan tidak bukan adalah
materialisme naif.
Penghargaan utama bagi perkembangan materialisme masa-kini tidak
disangsikan lagi mesti diberikan pada Karl Marx dan temannya, Frederick
Engels. Aspek-aspek historis dan ekonomis dari pandangan-hidup ini, yaitu
yang dikenal sebagai materialisme historis dan jumlah pandanganya ngerat-
berkaitan mengenai tugas-tugas, metode, dan kategori-kategori ekonomi
politik, dan menggenai perkembangan ekonomis masyarakat, teristimewa
masyarakat kapitalis, di dalam pokok-pokoknya hampir seluruhnya adalah
karya Marx dan Engels.7 Manakala orang mengatakan bahwa selama suatu
periode tertentu Marx dan Engels adalah pengikut Feuerbach, itu acapkali
diartikan, bahwa ketika periode itu berakhir, pandangan-dunia Marx dan
Engels telah sangat berubah, dan menjadi sangat berbeda dengan pandangan-
dunia Feuerbach.8 Bukti terbaik akan hal ini ialah Thesis yang ditulis Marx
dalam kritik terhadap Feuerbach.9
Thesis itu sama sekali tidak menyingkirkan daliil-dalil pokok dalam filsafat
Feuerbach, melainkan hanya mengoreksinya saja, dan-yang terpenting-
menguatkan suatu penerapan yang lebih berkanjang (ketimbang penerapan oleh
Feuerbach) dalam menjelaskan realitas yang mengelilingi manusia, dan
khususnya aktivitasnya sendiri. Bukan pikiran yang menentukan keberadaan,
tetapi keberadaan yang menentukan pikiran. Itulah pikiran dasar dalam
keseluruhan filsafat Feuerbach. Marx dan Engels menjadikan pikiran itu
landasan dari penjelasan materialis mengenai sejarah. Materialisme Marx dan

7 G.V. Plekhanov Fundamental Problems of Marxism. atau Masalah-Masalah Dasar Marxisme


terj: Ira Iramanto .pdf diunduh dari https://www.marxists.org tanggal 1 April 2015 pukul 20.00
w.i.b hlm.1
8 Ibid, Hlm 17
9 Marx and Engels. 1958 Selected Words dalam G.V. Plekhanov Fundamental Problems of
Marxism. Hlm 18

4|Page
Engels adalah suatu doktrin yang jauh lebih berkembang ketimbang
materialisme Feuerbach. Namun, pandangan-pandangan materialis Marx dan
Engels, berkembang dalam arah yang diindikasikan oleh logika internal dari
filsafat Feuerbach.
Marx sebenarnya mengambil posisi yang berseberangan dengan
matrealisme filosofis yang pada saat itu sedang menghinggapi pemikir-
pemikir yang sangat progresif (khususnya para ilmuan alam). Matrealisme ini
mengklaim bahwa subtrata dari semua mental dan spiritual adalah materi dan
proses material. Dalam bentuk yang paling vulgar dan dangkal, matrealisme
semacam ini mengajarkan bahwa perasaan dan ide-ide cukup dijelaskan
sebagai hasil dari proses kimia dalam tubuh, dan pemikiran merupakan hasil
dari otak sebagaimana air kencing hasil dari ginjal.10 Marx dengan
matrealisme historisnya bertumpu pada dalil bahwa produksi dan distribusi
barang-barang serta jasa merupakan dasar untuk membantu manusia
mengembangkan eksistensinya.
Dengan lain kata penafsiran sejarah dari aspek ekonomi ini menempatkan
pertukaran barang dan jasa sebagai syarat untuk menata segenap lembaga
sosial yang ada11. Materialisme Karl Marx mengarah kepada keterlibatan
manusia sebagai subyek kesadaran. Terdapat sebuah pola atau bentuk dari
sejarah manusia, dan sejarah adalah keterarahan menuju sebuah titik akhir.
Akhir atau tujuan bukanlah sebuah kesadaran dari sebuah proses tetapi suatu
wajah yang pasti dari organisasi ekonomi: komunisme. Sebelum masyarakat
siap dengan komunisme, masyarakat harus melewati struktur perkembangan
sosial ekonomi.12
Menurut Marx, riwayat dari setiap masyarakat adalah sejarah pertentangan
kelas, tesis ini merupakan kalimat pembuka dari manifesto komunis yang
dikarangnya bersama Engels. Konsep pertentangan kelas merupakan pokok
soal yang diturunkan dari cara produksi dan hubungan produksi yang

10 Erich Fromm, Konsep Manusia Menurut Marx,terj. Agung Prihantoro (Yogyakarta:Pustaka


Pelajar, 2002), hlm. 13
11 Andi Muawiyah Ramli, Peta Pemikiran Karl Marx, (Yogyakarta: LKIS, 2004), hlm.133
12 Ibid, hlm 177

5|Page
ditimpang dalam masyarakat. Konsep kelas Marx mengidentifikasikan tiga
kelas utama dalam masyarakat kapitalis, yaitu buruh upahan, kapitalis dan
pemilik tanah. Kelas tersebut dibedakan berdasarkan pendapatan pokok yakni
upah, keuntungan, sewa tanah untuk msing-masingnya. Selanjutnya Marx juga
melakukan pembedaan antara dimensi obyektif dengan subyektif antara
kepentingan kelas. Kesadaran kelas merupakan satu kesadaran subyektif
akankepentingan kelas obyektif yang mereka miliki bersama orang-orang lain
dalam posisi yang serupa dalam sistem produksi.13
Bagi Marx, hakikat manusia adalah ada yang aktif ada yang produktif,
hakikat manusia berbeda dengan binatang karena memproduksi makna
matapencaharian, bukan seperti lebah memproduksi madu, karena dengan
sadar manusia mebumat baik rencana kehidupannya. Merupakan hal yang
alami bila manusia ekerja bagi kehidupannya. Tidak ragu-ragu lagi bila
terdapat kebenarannya, namun Marx menyiapkan serangkaian penilaian
atasnya bahwa kehidupan layak bagi manusia harus tercakup dalam tujuan
aktivitas produksi.14
Marx mengemukakan bahwa yang menentukan perkembangan masyarakat
bukanlah kesadaran masyarakat, bukanlah apa yang dipikirkan masyarakat
tentang dirinya tetapi keadaan yang ada, proses hidup yang nyata. Cara
manusia menghasilkan apa yang dibutuhkan untuk hidup itulah yang disebut
keadaan masyarakat.
Dengan demikian, keadaan masyarakat selain mempengaruhi perkembangan
masyarakat juga mempengaruhi kesadaran masyarakat itu sendiri.15 Dalam
pemikirannya, Marx membahas dengan mengkritisi tiga bentuk dari sosialisme.
Sosialis yang reaksioner berpikir bahwa kita dapat harus mengembalikan efek
yangmenyedihkan dari kapitalisme secara sederhana dengan kembali kemasa-
masa feodal. Marx tidak ingin orang-orang mengalami hal yang menyedihkan

13 Op.Cit James, Garvey, Dua Puluh Karya Filasafat Terbesar, terj. Cb. Mulyanto.Pr , hlm. 206
14 Leslie Stevenson and David L. Haberman, Sepuluh Teori Hakikat Manusia. Terj. Yudhi
santoso dan Saut Pasaribu (Yogyakarta; PT.Bentang Budaya, 2001) hlm.213
15 Listyono Santoso, Epistemologi Golongan Kiri.( Yogyakarta: Ar-Ruzzmedia, 2007), hlm. 67-
68

6|Page
dengan menganut kapitalisme; bagaimanapun, ia berpendapat bahwa
kapitalisme adalah kelanjutan dari feodalisme. Marx mempertahankan
komitmennya pada matrealisme historis, karena itulah dia juga tetap berfikir
pada koridor tersebut. Untuk Marx, kapitalisme mengantarkan pada
penderitaan tetapi juga memunculkan makna penyelamatan politik dan
ekonomi dari penderitaan.16
Marx juga mengkritik para sosialis borjuis, mereka adalah para sosialis yang
dapat melihat keuntungan-keuntungan yang dibawa kapitalis pada masyarakat
manusia tetapi berpikir bahwa efek negatif dapat diperbaiki dalam beberapa
cara untuk membuat kapitalisme menjadi lebih sesuai. Sosialis borjuis percaya
bahwa masyarakat kapitalis dapat menjadi kuat, stabil dan harmonis dengan
organisasi ekonomi jikalau keadaan dilemahkan lewat reformasi cara pikir
yang melulu sosialis. Marx menolak versi sosialisme ini karena kapitalisme
adalah sebuah kelas yang secara fundamental menguasai sistem ekonomi.
Dimana ada kelas disana ada konflik kepentingan, dan tidak dapat dihindari
ada eksploitasi tidak dapat hanya dibiarkan saja karena sebuah masyarakat
dengan eksploitasi di dalamnya tidak dapat menjadi stabil dan harmonis.17
Marx juga melawan variasi dari sosialisme Utopis. Beberapa sosialis
memiliki maksud baik, gagas Marx, tetapi solusi mereka untuk keadaan yang
menyedihkan yang dialami para pekerja, menurut Marx masih naif, sosialisme
Utopis tentu saja mengakui penderitaan yang dimunculkan dari sebuah sistem
kapitalis, tetapi cetak biru mereka untuk masyarakat yang lebih bahagia,
menurut Marx tidak cukup radikal, dan tidak mengakar dalam konsep manusia
secara alami. Sosialis utopis seperti Robert Owen melakukan eksperimen kecil
dalam hidup sosialis yang pikirnya secara sederhana dapat disebarkan dalam
ekonomi industri. Menurut Marx, tidak ada pilihan selama arti produksi ada di
tangan kapitalis.18
Menurut Marx, yang salah secara mendasar dengan tiga macam sosialis

16 Opcit, Andi Muawiyah Ramli hlm.135


17 Ibid, hlm 137
18 Ibid,.

7|Page
adalah bahwa semua secara umum gagal dalam merasakan potensi dari
pertumbuhan massa prolettar yang revolusioner dalam masyarakat kapitalis.
Jika masyarakat ada untuk memperbaiki, jika hidup dari kelas pekerja adalah
untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, transformasi masyarakat akan
menjadi lebih radikal. Yang diperlukan adalah revolusi. Manifesto dapat dibaca
sekurang-kurangnya sebagai sebuah pelajaran tentang sejarah proletariat,
sebuah gagasan untuk membuat mereka melihat kekuatan mereka dan tujuan
historis mereka. Tujuan akhirnya selalu seperti yang dikatakan Marx, adalah
mendekatkan kemanusian dengan suatu dunia yang lebih baik.19

C. Perkembangan Paham Marxisme


Dalam tulisannya Karl Marx banyak yang menarik perhatian, namun
dalam penafsirannya berbeda-beda. Salah satu yang mendukung teori Marx
adalah Eduard Bernstein (1850-1932), secara umum menerima analisa Marx
namun dia berpendapat bahwa tujuannya dapat dicapai tanpa revolusi, dengan
kata lain secara damai melalui jalan parlementer dan atas dasar hak pilih
umum. Dari pendapat Bernstein tersebut sudah menunjukkan menyimpang dari
konsep mengenai perlunya revolusi, sehingga ia disebut sebagai Revisionis.
Aliran dari Bernstein ini ternyata memengaruhi perkembangan partai-partai
sosialis demokrat yang berhasil menguasai pemerintahan melalui jalan
parlementer pada abad 20 yang terjadi dibeberapa negara seperti Swedia dan
Inggris. Ada pula pengikut lain yang mendukung Marx yaitu Karl Kautsky
(1854-1938), dia termasuk orang yang lebih ortodks dibanding Bernstein dalam
menafsirkan tulisan Marx, namun oleh golongan Lenin disebut Marxis
murtad.
Ajaran Marx sebenarnya ditujukan kepada masyarakat Eropa Barat
abad ke-19 yang sudah maju industrialisasinya. Namun justru dukungan
terbesar ajaran Marx ini di suatu negara yang industrinya masih baru setengah
berkembang, yaitu di Rusia. Hal ini dapat terjadi berkat kegiatan Lenin serta

19 Baskara T. Wardaya, Marx Muda: Marxizme Berwajah Manusiawi, (Yogyakarta: Buku Baik, 2003),
hlm. 24

8|Page
dibantu oleh adanya kekecewaan serta kekacauan akibat kekalahan tentara
Czar dalam Perang Dunia I. Gagasan-gagasan dari Marx dijadikan cara untuk
membentuk masyarakat baru atas runtuhnya masyarakat lama melalui suatu
revolusi.
Di sini peran Lenin telah berhasil mendirikan suatu negara yang
menerapkan dan meneruskan ajaran Marx, sehingga dia perlu mengubah dari
tujuan Marx, yang dulunya ajaran Marx hanya ditujukan kepada negara-negara
industrialisasinya sudah maju sekarang perlu ditambah, diubah serta dilengkapi
dengan tujuan menerapkan ajaran Marx ke negara yang industrialisasinya baru
berkembang. Untuk dapat merealisasikannya pada masyarakat yang
industrialisasinya belum terlalu tinggi dan kemudian disesuaikan dengan
perubahan-perubahan politik dan sosial abad ke-20. Gagasan Marx telah diberi
tafsiran yang khusus yang diberi nama Marxisme-Leninisme atau komunisme
oleh pemimpin-pemimpin Rusia.
Di Uni Soviet Lenin berhasil mengembangkan ajaran Marxisme tahun
1917-1924. Dia memimpin revolusi dan menguasai Uni Soviet dengan
membentuk diktator proletariat seperti yang dibayangkan oleh Marx. Dalam
Undang-Undang Dasar 1918 telah mencerminkan tahap pertama revolusi, yang
memusnahkan golongan-golongan yang dianggap sebagai penindas, seperti
tuan tanah, pejabat agama, pengusaha, dan polisi Czar. Adapun gagasan-
gagasan Lenin yang berkaitan dengan ajaran Marx, diantaranya:
1. Melihat pentingnya peranan kaum petani dalam menyelenggarakan revolusi
(Marx hanya melihat peranan kaum buruh).
2. Melihat peranan suatu partai politik yang militan yang terdiri atas
proffesional revolutionaries untuk memimpin kaum proletar (Marx
berpendapat bahwa kaum proletar akan bangkit sendiri) dan merumuskan
cara-cara merebut kekuasaan.
3. Melihat imperialisme sebagai gejala yang memperpanjang hidup
kapitalisme (Marx berpendapat bahwa kapitalisme pada puncak

9|Page
perkembangannya akan menemui ajalnya dan diganti oleh komunisme),
sehingga kapitalisme pada saat itu belum mati.20
Meninggalnya Lenin pemimpin Uni Soviet digantikan oleh Stalin mulai
tahun 1924-1953, dia melebihi Lenin dalam menonjolkan sifat menindas.
Tahun 1936 Undang-Undang Dasar lama diganti oleh Undang-Undang Dasar
baru dengan menetapkan tercapainya sosialisme dan berakhirnya revolusi. Hal
ini menunjukkan bahwa secara resmi telah dimulai tahap kedua, yakni
menyelenggarakan masyarakat ke arah masyarakat komunis di mana tahap
pertama sudah berakhir yaitu tahap revolusi yang telah dikembangkan oleh
Lenin.
Gagasan yang disampaikan oleh Stalin menyimpang dari gagasan Marx
yang mengenai revolusi ialah bahwa komunisme dapat diselenggarakan disatu
negara dulu, yaitu di Uni Soviet. Gagasan ini ditentang oleh Trotzky yang
berpendapat bahwa revolusi harus berjalan terus-menerus di seluruh dunia.
Tidak hanya Stalin yang menyimpang dari gagasan Marx, Khruschef yang
mencetuskan gagasanpun juga menyimpang dari ajaran asli Marx. Pertama, ia
mengemukakan bahwa perang dapat dihindarkan dan bukan lagi tak
terelakkan. Kedua, membuka kemungkinan untuk hidup berdampingan
dengan negara-negara yang berlainan sistem sosialnya.21 Khurchev merupakan
penguasa Uni Soviet dari hasil perebutan kekuasaan antara pemimpin-
pemimpin lainnya. Khurchev melancarkan gerakan destalinisasi melalui
Kongres Partai Komunis Uni Soviet yang ke-20 tahun 1956. Dalam proses ini
Stalin diancam telah merugikan rakyat Uni Soviet. Sehingga Khurchev maju
dan menggantikan posisi Stalin sebagai penguasa Uni Soviet.
Tahun 1964 Khurchev disingkirkan dan proses destalinisasi dihentikan.
Dengan disingkirkannya Khurchev kedudukan Stalin dikembalikan pada
kedudukan yang lebih terhormat. Khurchev digantikan oleh Leonid Brezhnev
sebagai sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet pada Oktober 1946 10
November 1982. Brezhnev memberikan toleransi kepada beberapa revisi ajaran

20 Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hlm. 146
21 Ibid, hlm 147

10 | P a g e
Marxisme Leninisme untuk tujuan pragmatis, tapi tetap tidak melepaskan
kontrol politik dalam kehidupan masyarakat. Rivalitas Perang Dingin dengan
Amerika Serikat menjadikan pembangunan angkatan bersenjata menjadi
prioritas utama kebijakan politiknya. Hal ini mengakibatkan beban ekonomi
semakin berat untuk menanggung lomba senjata dengan Amerika. Kemudian
pada periode berikutnya Brezhnev digantikan kepemimpinannya oleh beberapa
tokoh, namun tetap saja keadaan ekonomi di Uni Soviet semakin buruk yang
pada saat itu juga pernah dipimpin oleh Mikhail Gorbachev. Tersingkirnya
Gorbachev dari dunia politik, tanggal 8 Desember 1991 Uni Soviet secara
resmi dinyatakan bubar dan digantikan dengan Commonwealth Independent
States (CIS).

11 | P a g e
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Marxisme bermula dari pemikiran Karl Marx yang melihat ketidakadilan
bagi para buruh. Pemikiran yang dihasilkan oleh Karl Marx meminta keadilan
bagi para buruh agar terjadinya keseimbangan. Hak-hak buruh yang tidak
diberikan secara penuh membuat seorang Karl Marx menjadi gelisah. Karl Marx
banyak menulis tulisan yang membela hak buruh dan menjadi kontroversial pada
waktu itu. Hingga pada akhirnya Karl Marx menghasilkan sebuah karya tulis yang
diberi nama Das Kapital. Tulisan ini berisi tentangan seorang Karl Marx tentang
sistem yang berjalan sangat tidak adil bagi para buruh. Ajaran Karl Marx kelak
disempurnakan kembali oleh para pengikut ajaran Karl Marx yang akan
memunculkan paham baru yaitu sosialisme dan komunisme.

12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.
Erich fromm, konsep manusia menurut marx,terj. Agung prihantoro. 2002.
Yogyakarta:pustaka pelajar
Firdaus Syam. 2007. Pemikiran Politik Barat : Sejarah, Filsafat, Ideologi, dan
Pengaruhnya Terhadap dunia Ke-3. Jakarta : Bumi Aksara.
Harun Hadiwijono.1980. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius.
Henry J. schmandit.2002. Filsafat Ilmu Politik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
James, Garvey, Dua Puluh Karya Filasafat Terbesar,terj. Cb. Mulyanto. Pr. 2010
Yogyakarta: Kanisius.
Leslie Stevenson and David L. Haberman, Sepuluh Teori Hakikat Manusia. Terj.
Yudhi santoso dan Saut Pasaribu . 2001. Yogyakarta; PT.Bentang Budaya
Ramli, Andi Muawiyah Ramli. 2004. Peta Pemikiran Karl Marx. Yogyakartta:
LKIS
Wardaya, Baskara T.. 2003. Marx Muda: Marxizme Berwajah Manusiawi,
Yogyakarta: Buku Baik
G.V. Plekhanov Fundamental Problems of Marxism. atau Masalah-Masalah Dasar
Marxisme terj: Ira Iramanto .pdf diunduh dari https://www.marxists.org
tanggal 1 April 2015 pukul 20.00 W.I.B. hlm.1

13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai