A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sistem keadilan dan demokrasi yang berlaku di Indonesia selalu mengacu dan
berbasis kepada Pancasila dan didukung oleh UUD 1945. Pancasila pun menjadi
sebuah landasan dalam penentuan prinsip dan pandangan hidup. Namun dewasa
ini, semakin banyak penyimpangan nilai nilai Pancasila berdasarkan butir butir
yang terkandung di dalamnya. Namun nilai tersebut serasa hilang jika
dibandingkan dengan kehidupan bangsa pada zaman ini. Penyimpangan pun sudah
dianggap hal yang biasa dilakukan, dianggap sebagai sesuatu yang bisa dilanggar
menjadi biasa dilanggar.
Dalam sila keempat Pancasila yang berbunyi Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, terkandung butir
butir nilai antara lain:
(1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama
(5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah
(6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah
(8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur
1
(9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama
2. Rumusan Masalah
1) Apa latar belakang dibentuknya sila keempat pancasila?
2) Apa saja bunyi butir-butir sila keempat pancasila?
3) Bagaimana makna sila keempat pancasila?
4) Bagaimana realisasi pengamalan sila keempat pancasila dalam bidang geologi?
B. Pembahasan
1. Pada dasarnya rumusan pancasila yang sampai saat ini kita kenal sudah ada dan
hidup di dalam diri bangsa Indonesia sejak zaman dahulu. Nilai - nilai pancasila
berasal dari kristalisasi nilai nilai budaya masyarakat Indonesia. Sila keempat
yang berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan telah diterapkan masyarakat Indonesia dalam hidup
berdemokrasi. Oleh karena itu, eksistensi setiap sila sila merupakan gambaran
dari pola kehidupan sehari-hari dan budaya luhur masyarakat Indonesia yang
sebenarnya telah tumbuh dan hidup lama sebagai ciri khas bangsa, kemudian nilai-
nilai luhur itu dirumuskan oleh the founding fathers menjadi dasar Negara
Indonesia yaitu pancasila.
2
2. Bunyi butir-butir Pancasila sila ke-4:
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan permusyawaratan.
3
3) Permusyawaratan
Suatu cara yang secara khas dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk
mengambil keputusan berdasarkan pendapat bersama sehingga kebulatan
pendapat/mufakat dapat tercapai.
4) Perwakilan
Suatu sistem yang mengusahakan peran rakyat untuk mengambil bagian-
bagian dalam kehidupan berbangsa serta bernegara. Perwakilan dalam hal ini
dilakukan melalui badan-badan perwakilan seperti MPR dan DPR.
5) Makna Simbol
(Sumber: ----)
Gambar 1. Kepala Banteng
4
Hal ini lah yang berusaha dipecahkan oleh KPK. Melalui permusyawarahan dan
merembukkan semua bukti yang ada, KPK berusaha memecahkan setiap kasus izin usaha
pertambangan yang bermasalah. KPK juga berkoordinasi dengan Kementrian Dalam Negeri
dan Kementrian Keuangan, dan beberapa guru besar dari universitas tertentu.
KPK mengambil beberapa daerah kajian yang ada di Kalimantan timur dan Kalimantan
selatan yaitu: kab. Kutai Timur , Kota Samarinda, Kab. Tanah Laut dan Kab. Banjar.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia, Supriatna Suhala juga
mendukung langkah tersebut. Menurut beliau, tumpang-tindih izin terjadi lantaran para bupati
tidak konsisten mengeluarkan izin dan banyak batas lahan tambang yang tidak jelas sehingga
menyulitkan eksplorasi. Beliau berpendapat sebaiknya pemerintah melakukan verifikasi
berdasarkan waktu pemberian izin dan izin tersebut diberikan kepada perusahaan yang
mengajukan terlebih dahulu.
Persoalan lain adalah adanya izin tambang yang dikeluarkan atas izin tambang orang lain. Hal
ini menunjukkan adanya penyalahgunaan kekuasaan oleh para bupati. Faktor lainnya ialah
kepala daerah ingin memenuhi target penerimaan asli daerah. Karena hal ini pula, banyak
badan usaha milik Negara seperti Antam mengalami kerugian.
C. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan, sila ke-empat
Pancasila mencerminkan Negara Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem
demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tetapi, dalam realisasi sila ke-
empat Pancasila sendiri Negara Indonesia masih belum dapat merealisasikannya
secara utuh karena masih terjadi penyimpangan-penyimpangan terutama dalam bidang
geologi seperti izin pertambangan.