Kota Binjai]
BAB V
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
TERHADAP RPJMD
Kajian lingkungan hidup strategis terhadap RPJM Kota Binjai dilakukan berdasarkan
pola pikir kajian dan prosedur pendekatan yang telah dibahas pada bagian bab terdahulu
seperti terlihat pada gambar 3.1 Pola Pikir Kajian dan Tabel 4.1 Prosedur KLHS menurut
pendekatan yang digunakan. Data kajian yang terkumpul, akan dianalisis dengan
pendekatan analisis deskriptif-evaluatif. Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi
eksisting yang ada saat ini, kemudian dilakukan analisis dan kajian pengaruh kebijakan,
rencana, dan program terhadap keberlanjutan pembangunan dan limgkungan hidup yang
ada di Kabupaten Labuhan Selatan.
Berdasarkan pola pikir kajian akan dijelaskan berikut ini mana yang menjadi subjek, dan
subjek kajian serta metode pendekatan seperti apa yang akan digunakan.
Binjai. RPJMD Kabupaten merupakan penjabaran darivisi, misi, dan program Kepala Daerah
LAPORAN AKHIR V-1
[Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD BAPPEDA KOTA BINJAI
Kota Binjai]
Nasional dan RPJMD Propinsi, dokumen ini memuat arah kebijakan keuangan, strategi
pembangunan, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten,
lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten, dan program kewilayahan disertai dengan
rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
1. Bab I Pendahuluan,
Pada bagian ini dijelaskan kondisi umum aspek daya saing daerah
sebagai bagian dari indikator kinerja pembangunan secara keseluruhan,
khususnya indikator yang paling dapat menjelaskan kondisi dan
Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap
pengelolaan keuangan daerah sebagaimana telah dilakukan pada tahap
perumusan ke dalam sub-bab, sebagai berikut :
Analisis pembiayaan.
5.3. Tujuan dan Sasaran : Pernyataan tujuan dan sasaran dengan bahasa
yang jelas, ringkas dan mudah dipahami;
Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan
dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih.
Dalam bagian ini diuraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi
arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan
target capaian indikator kinerja. Perlu disajikan penjelasan tentang
hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja
yang dipilih.
1. Pedoman Transisi:
2. Kaidah Pelaksanaan:
1. Penapisan
2. Pelingkupan
3. Dokumen Lingkungan Hidup (KLHS)
4. Partisipasi Masyarakat
5. Konsultasi
6. Pengambilan Keputusan
7. Pemantauan dan Tiindak Lanjut
Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah KLHS memang diperlukan pada
Kebijakan Rencana dan Program dalam hal ini yang terdapat pada RPJMD kabupaten
Labuhan Selatan dengan melakukan uji cheklist dengan mengajukan beberapa pertanyaan
dasar. Untuk itu perlu dilakukan terlebih dahulu penelitian mengenai bentuk kebijakan dan
rencana program seperti apa yang sedang atau akan diterapkan pada pemerintahan Kota
Binjai
Jika berpedoman pada buku Pegangan KLHS yang diterbitkan oleh Deputi bidang
Lingkukan Hidup Kemenerin Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2007 disebutkan wajib atau
sukarelanya sebuah KLHS dilakukan. KRP tertentu berstatus wajib KLS dan KRP aspek
lainnya berstatus sukarela dengan pengertian sebagai berikut :
b. Wajib KLHS ditetapkan setelah melalui proses penapisan. Suatu KRP ditetapkan
wajib KLHS bila memenuhi satu atau lebih kriteria berikut ini :
- Berpotensi mendorong peningkatan percepatan kerusakan sumber daya lam
(hutan, tanah, air, atau pesisir) dan pencemaran lingkungan yang tengah
berlangsung di suatu wilayah atau DAS.
- Berpotensi meningkatkan intensitas bencana banjir, longsor, atau kekeringan
di wilayah-wilayah yang saat ini tengah mengalami krisis ekologi.
- Berpotensi menurunkan mutu air dan udara termasuk ketersediaan air bersih
yang dibutuhkan oleh suatu wilayah yang berpenduduk padat.
- Berpotensi meningkatkan jumlah penduduk miskin sebagai akibat adanya
pembatasan baru atas akses dan kontrol masyarakat terhadap sumber-
sumber alam yang dibutuhkan.
- Berpotensi mengancam keberlanjutan penghidupan (livehood sustainability)
sekelompok komunitas atau masyarakat di masa mendatang.
Bila satu atau lebih potensi yang dapat timbul dari hal diatas maka KRP yang
bersangkutan tergolong wajib KLHS . Sebagai alat bantu pengambilan keputusan juga dapat
digunakan metode matriks, diagram pohon (tree diagram) dan metode lain yang serupa.
Proses ini dilakukan untuk setiap usulan atau rancangan KRP.
Pada tabel 5.1 jelas bahwasanya pada RPJMD Kabupaten Labuhan Selatan ini
wajib dilakukan KLHS oleh pemerintah kabupaten. Maka sebelum memasuki tahap
pelingkupan ada baiknya diuraikan sekilas mengenai apa dan bagimana isi dan KRP pada
RPJMD Kabupaten Labuhan Selatan.
Pada Bab VII dari dokumen RPMJD Kabupaten Labuhan Selatan tahun 2011-2015
dapat dilihat mengenai Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah dari
pemerintah kabupaten. Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah dirumuskan untuk
mencapai visi-misi yang telah ditetapkan. Strategi dan arah kebijakan pembangunan
daerah tersebut akan dijabarkan kedalam kebijakan umum dan program-program
pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis kondisi daerah dan disesuaikan dengan
visi-misi dan program-program serta janji Bupati terpilih. Berikut adalah arah dan
kebijakan pemerintah kabupaten yang dijabarkan dalam bentuk visi dan misi.
Perumusan Visi Walikota Binjai periode lima tahun ke depan adalah pengejawantahan
kehendak masyarakat Kota Binjai kedepan dalam mengelola berbagai sumberdaya alam
untuk kepentingan memajukan kehidupan masyarakat Kota Binjai. Sehingga perumusan Visi
Bupati Labuhanbatu Selatan periode lima tahun ke depan (2010 - 2015) adalah
Untuk memperjelas sasaran yang hendak diwujudkan, maka diberikan pengertian terhadap
variabel tersebut di atas sebagai batasan operasionalnya, yaitu: pembangunan daerah
harus bisa dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah dan berkelanjutan,
untuk memacu peningkatan kemampuan daerah dalam rangka mewujudkan kehidupan yang
LAPORAN AKHIR V - 10
[Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD BAPPEDA KOTA BINJAI
Kota Binjai]
sejajar, sederajat dengan warga masyarakat daerah lain. Sedangkan kebijakan dan program
pembangunan diuraikan dalam masing-masing misi sebagai berikut :
3. Mewujudkan Kota Binjai yang memiliki good governance, berkeadilan, demokratis dan
berlandaskan hukum dengan memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh;
memperkuat peran masyarakat sipil; meningkatkan kualitas pelaksanaan desentralisasi
dan otonomi daerah; menjamin pengembangan dan kebebasan media komunikasi untuk
kepentingan masyarakat kota; melakukan pembenahan struktur kelembagaan dan
meningkatkan budaya tertib hukum, menciptakan stabilitas keamanan dan ketertiban
secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif dan memihak pada rakyat kecil.
4. Mewujudkan Kota Binjai yang aman, tertib, bersatu dan damai melalui penciptaan
kondisi yang kondusif, pemeliharaan dan penjaminan situasi yang aman, tertib, nyaman
dan damai dengan memanfaatkan semua komponen masyarakat, pemerintah, dan
aparat penengak hukum sehingga mampu melindungi dan mengayomi masyarakat,
LAPORAN AKHIR V - 11
[Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD BAPPEDA KOTA BINJAI
Kota Binjai]
6. Mewujudkan Kota Binjai yang aman, nyaman dan ramah lingkungan dengan
memperbaiki pengelolaan pelaksanaan pembangunan yang dapat menjaga
keseimbangan antara pemanfaatan dan keberlanjutan keberadaan dan kegunaan SDA
dan lingkungan hidup, dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung dan daya tamping
diharapkan dapat memberikan keindahan dan kenyamanan kehidupan
7. Mewujudkan masyarakat Kota Binjai yang bermoral, beretika, beradab, berbudaya dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui peningkatan integritas setiap pribadi
masyarakat kota, memperkuat jati diri dan karakter masyarakat kota yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, patuh dan taat aturan hukum, memelihara kerukunan
masyarakat dan antar umat beragama, mengembangkan semangat kekeluargaan,
menegakkan norma-norma sosial, kesopanan, kesusilaan, dan norma-norma agama,
melaksanakan interaksi antar budaya, mengembangkan kehidupan sosial
kemasyarakatan, menerapkan nilai-nilai luhur Kota Binjai dan memiliki kebanggaan
sebagai masyarakat Kota Binjai dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral,
dan etik pembangunan kota.
8. Mewujudkan Kota Binjai Sehat melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang memadai,
penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang baik, kebijakan dan sistem
kesehatan masyarakat kota yang mantap, penyediaan SDM pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan mempunyai kompetensi yang tinggi serta didukung oleh partisipasi
masyarakat.
LAPORAN AKHIR V - 12
[Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD BAPPEDA KOTA BINJAI
Kota Binjai]
Bertitik tolak kepada visi dan misi yang ada pada RPJMD maka akan dianalisis,
didentifikasi dan dipisahkan beberapa RKP yang akan berpengaruh terhadap konsekuensi
dan keberlanjutan lingkungan hidup. Sebagai pedoman untuk menganalisisi digunakan
pertanyaan dasar seperti pada tahap penapisan yaitu :
Berikut ini adalah hasil analisa terhadap beberapa kebijakan, dan atau rencana dan
program yang terdapat pada RPJMD yang berpotensi menghasilkan jawaban Ya terhadap
salah satu atau lebih dari lima pertanyaan mendasar di atas.
LAPORAN AKHIR V - 13
[Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD BAPPEDA KOTA BINJAI
Kota Binjai]
1. Dari Misi 1 Mewujudkan daya saing Kota Binjai dalam pelayanan pemukiman, jasa,
perdagangan, dan industri untuk mencapai masyarakat Kota Binjai yang lebih
makmur dan sejahtera. Dari kebijakan ini akan memberikan jawaban Ya terhadap
pertanyaan mendasar nomor 5.
2. Dari Misi 2 Mewujudkan Kota Binjai sebagai Kota Pendidikan yaitu dengan
mengupayakan partisipasi seluruh komponen masyarakat, pemerintah daerah
dan swasta agar penyelenggaraan pendidikan di Kota Binjai mempunyai
standar kualitas; menciptakan sistem dan kebijakan pendidikan yang
berkualitas; membantu penyediaan sarana dan prasarana pendidikan. . Dari
kebijakan ini akan memberikan jawaban Ya terhadap pertanyaan mendasar nomor
3 dan 5.
3. Dari Misi 3 Mewujudkan Kota Binjai yang memiliki good governance,
berkeadilan, demokratis dan berlandaskan hukum dengan memantapkan
kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat
sipil; meningkatkan kualitas pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah;
menjamin pengembangan dan kebebasan media komunikasi untuk
kepentingan masyarakat kota; melakukan pembenahan struktur kelembagaan
dan meningkatkan budaya tertib hukum, menciptakan stabilitas keamanan
dan ketertiban secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif dan memihak pada
rakyat kecil. Dari kebijakan ini akan memberikan jawaban Ya terhadap pertanyaan
mendasar nomor 1,2,4 dan 5
Dari uraian diatas terlihat bahwasanya kebijakan, rencana dan program yang
terdapat pada RPJMD sebegian berpotensi menurunkan kualitas lingkungan dan
mengganggu proses keberlanjutan pembangunan. Analisis tersebut perlu untuk dibahas
lebih lanjut mengenai apa dan bagaimana program tersebut akan dilaksanakan dan sampai
sejauh mana aspek kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembangunan telah
dimasukkan ke dalam kebijakan pemerintak kabupaten labuhanbatu selatan.
LAPORAN AKHIR V - 14
[Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD BAPPEDA KOTA BINJAI
Kota Binjai]
Pada dasarnya dokumen linkungan hidup ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
dokumen laporan Akhir KLHS ini. Dokumen ini sebenarnya berisikan hasil analisis mengenai
isu strategis pembangunan, kebijakan rencana dan program yang ada pada RPJMD, serta
potensi-potensi penurunan kualitas lingkungan yang terjadi akabat kebjiakan tersebut.
Kemudian analisis dilakukan juga terhadap dampak positif dan negatif dari kebijakan
tersebut serta alternatif KRP dan mitigasi seperti apa yang dapat diterapkan untuk
mengurangi bahkan menghilangkan dampak penurunan lingkungan yang berpotensi terjadi
sebagai akibat adanya kebijakan tersebut.
Selanjutnya diberikan juga rekomnedasi apa yang dapat diterapkan oleh pihak terkait
untuk agar dapat menngurangi bahkan menghilangkan potensi negatif yang ditimbulkan
sehingga tujuan dari kajian lingkungan hidup ini dapat tercapai.
Proses dan hasil analisis tersebut dapat dilihat pada BAB VI dari buku laporan Akhir
ini. Hasil tersebut terangkum dalam sebuah matriks Matrik Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Untuk Mendukung Produk RPJMD Kota Binjai.
Tahap ini sebenarnya sudah dilakukan pada tahap pelingkupan yaitu pada bagian kegiatan
focus group discussion (FGD), atau dengan mengadakan seminar, kueisioner dan lain-lain.
Pada intinya kegiatan kajian ini sebaiknya memberikan kesempatan juga kepada
masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentingan sehingga mutu dari kahian yang
dilakukan dapat lebih mengena terhadap sendi-sendi kehidupan bermasyarakat yang
tentunya menjadi tujuan dari pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah
kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Tahap konsultasi sebenarnya merupakan tahap dan proses diskusi dan sharing
informasi antara pihak yang terlibat dalam subjek penelitian KLHS yang dalam hal ini adalah
pihak pemerintah Kota Binjai dengan Pihak Konsultan Swakelola. Diskusi dan sharing
informasi ini berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan sepanjang masa
waktu yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan pekerjaan KLHS ini. Namun tentunya
diskusi ini akan tetap terus berlanjut sehingga dapat tetap memastikan bahwa apa yang
dihasilkan dalam kajian ini tetap dalam dimonitoring dan dievaluasi secara bersama-sama.
LAPORAN AKHIR V - 15
[Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD BAPPEDA KOTA BINJAI
Kota Binjai]
Setelah membaca dan menganalisi dengan seksama uraian pada matriks KLHS
sebelumnya maka tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan oleh pemerintah kabupatan
Labuhanbatu Selatan adalah pengambilan keputusan untuk menentukan arah dan langkah
apa yang harus dilakukan dalam menjamin bahwa apa yang telah dan akan dilaksanakan
dalam RPJMD akan memastikan aspek lingkungan hidup dan keberlanjutan pembangunan.
Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan :
Kegitan pemantauan dapat dilakukan oleh berbagai pihak terutama dalam hal ini adalah
subjek penelitian yaitu pihak pemerintah Kota Binjai serta pihak Konsultan Swakelola.
Tujuan dari pemantauan adalah untuk mengidentifikasi sejak dini, dampak atau
LAPORAN AKHIR V - 16
[Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD BAPPEDA KOTA BINJAI
Kota Binjai]
konsekuensi negatif yang pada awalnya tidak tampak sehingga dapat diambil langkah-
langkah pencegahan yang memadai. Hasil pemantauan ini hendaknya dapat tersedia bagi
kalangan pembuat kebijakan (legislator), pemerintah dan masyarakat.
Denagn adanya ketersediaan hasil pemantauan ini maka tentunya harus segera
diambil tindak lanjut yang relevan terhadap penemuan-penemuan yang dianggap penting
jika terjadi potensi penurunan kualitas lingkungan sebgaia akibat diterapkannya kebijakan
rencana dan program yang ada.
LAPORAN AKHIR V - 17