B2 - Peran Dokter Era JKN Dan Mea Unpad PDF
B2 - Peran Dokter Era JKN Dan Mea Unpad PDF
Oleh:
dr. Tri Hesty Widyastoeti, Sp.M,MPH
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
(PERSPEBSI)
Bandung, 9 April 2016 1
Outline
TRISAKTI:
UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
PARADIGMA PENGUATAN
SEHAT YANKES JKN
DTPK KOTA
KELUARGA SEHAT
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif
sesuai kondisi dan kebutuhan 5
6
Peta Strategi Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan 2015-2019
VISI YANKES 2019
Akses Pelayanan Kesehatan yang Terjangkau Dan Berkualitas Bagi Masyarakat
KEBIJAKAN KESEHATAN DAN TANTANGAN DI ERA MEA
8
Regional Inter-governmental
Organization
10 members
4.5million sq kms
570million people (growth1.5%)
ELEMEN KESEHATAN
DALAM KERJA SAMA ASEAN
Peningkatan Keamanan dan Ketahanan Pangan (keamanan
pangan)
Akses Pelayanan Kesehatan dan Promosi Perilaku Hidup
11
PERKEMBANGAN LIBERALISASI PERDAGANGAN
JASA KESEHATAN DI ASEAN
Kerangka kerjasama liberalisasi perdagangan jasa di ASEAN, termasuk
jasa kesehatan tertuang dalam ASEAN Framework Agreement on
Services (AFAS).
Perjanjian AFAS merupakan mandat dari hasil pertemuan para Menteri
Ekonomi ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 15 Desember 1995.
Liberalisasi perdagangan bidang jasa dalam kerangka AFAS dilakukan
melalui mekanisme pengurangan hambatan dalam market access dan
national treatment yang dinyatakan dalam Schedule of Commitment
(SoC).
Jasa kesehatan pada AFAS termasuk dalam 5 sektor dengan kategori
Priority Integrity Sectors (PIS), yaitu sektor yang lebih dulu progressive
liberalizationnya dibandingkan sektor lain.
AFAS 10 merupakan paket terakhir yang dikomitmenkan di ASEAN sebelum
diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Saat ini, AFAS
akan disempurnakan menjadi ASEAN Trade in Services Agreement
(ATISA), sehingga mempunyai kedudukan hukum yang lebih kuat.
Schedule of Commitment/SoC
Mengatur penjadwalan pengurangan limitation on
Market Access dan National Treatment mencakup 4
jenis Mode of Supply jasa, yaitu :
Mode 1
Mode 2
(Cross
(Consuptio
Border
n Aboard)
Supply)
Mode 3 Mode 4
(Commerci (Movement
al of Natural
Presence) Persons)
2019
TERCAPAINYA 12 GOALS
PERPRES 39/2014
2015
TANTANGAN SAAT INI:
Tuntutan Daya Saing Pengembangan Pelayanan
Kesehatan
2014 2019
INDONESIA SAAT INI RPJMN ke III
INDONESIA SAAT INI ASEAN ECONOMY COMMUNITY
Pengembangan
Ketersediaan Kualitas
Upaya Pelayanan
Kesehatan Akses Fasyankes
Dokter : 110.574
Dokter Gigi : 27.236
Dokter Spesialis : 30.093
Dokter Gigi Spesialis: 2.845
Jumlah : 170.748
SUMBER: http://www.kki.go.id/
KOORDINASI PELAYANAN PROFESI
PROGRAM
PEMERATAA Di RS Program di
Puskesmas/RB/DPM
N DAN
DISTRIBUSI
DOKTER/
DOKTER
SPESIALIS
RENSTRA 2015-2019
DTPK
KELUARGA SEHAT
25
REFORMASI PELAYANAN
KESEHATAN DASAR PENDEKATAN KELUARGA
1. Penguatan kebijakan
publik lintas sektor,
pelibatan dunia usaha
dan masyarakat
2. Reformasi sistem
pelayanan kesehatan
dasar dengan pendekatan
keluarga
3. Penguatan kepemimpinan
dan tata kelola yang
efektif
4. Penguatan komponen
promotif dan preventif
dalam paket manfaat
Jaminan Kesehatan
Nasional
PROGRAM PRIORITAS 2015-2019
PENYELAMATAN 1000 HPK 149 KAB/
KELUARGA SEHAT 27 Provinsi, 64 Kabupaten, KOTA
3.525 Puskesmas
3525
PUSKESMAS
5085 27 Prov 149 Kab
PUSKESMAS,
9 Prov 203 Kab
2238 1.280 NAKES
PUSKESMAS, PUSKESMAS
470 9 Prov 64 Kab 1.200 NAKES 20 Prov 69 kab
PUSKESMAS, 150 PUSKESMAS
9 Prov 64 Kab 19 Prov 64 kab
NUSANTARA
27 SEHAT di layanan kesehatan primer
15 Provinsi, 44 Kabupaten, 120
Puskesmas
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
KESEHATAN SEKUNDER
5. MANAGER
KESEHATAN
LAYANAN
LAYANAN
TERTIER
DOKTER SESUAI
KOMPETENSI
DOKTER
SUB SPESIALIS
INA CBGs
Upaya
Kesehatan
Mayarakat KAPITASI
BOK
PROGRAM
PENGUATAN SISTEM RUJUKAN
Akses Pelayanan
Meningkatkan Pasien tidak
Yang Belum
jangkauan berkumpul dan
Merata
pelayanan menumpuk di RS
Rujukan Pasien
kesehatan propinsi
Belum Efektif Dan
rujukan. Mendekatkan
Efisien
Mempertahankan akses pelayanan
Penumpukan
dan meningkatkan
Pasien Di Rs
mutu pelayanan
Tertentu
kesehatan rujukan
TANTANGAN DOKTER DI ERA JKN
1. Menegakkan diagnosis primer dan sekunder
sesuai ICD X dan tindakan sesuai ICD IX CM
2. Menuliskan Rekam Medis dengan lengkap dan
benar
3. Mematuhi Clinical Pathway untuk peningkatan
mutu pelayanan dan keselamatan pasien
4. Memahami dengan baik INA CBGs
5. Transfer of knowledge dalam membuat
jejaring pelayanan unggulan RS
NSPK SISTEM YANKES ERA JKN
Manajemen Dokter
Membangun Sistem Kendali
Biaya dan Kendali Mutu
Efisien Efektifitas
INA-CBGs
Input Proses Output
Cost Kualitas
RS RUJUKAN
ERA JKN JCI /PARIPURNA
NASIONAL (14) S
KLAS A & DIK U
RS RUJUKAN PARIPURNA P
PROVINSI (20)
P
RS RUJUKAN RS RUJUKAN
L
KLAS B & DIK
REGIONAL 1
RS RUJUKAN RS RUJUKAN
REGIONAL 4
Y
REGIONAL 2 REGIONAL 3
UTAMA
RS DIK S
SISTEM SISTER HOSPITAL AHS I
RSUD RSUD D
KLAS C& D KAB/KOTA
KAB/KOTA
RSUD RSUD RSUD E
KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA
64 RSUD MDGS MADYA/DASAR
122 RS DAERAH 35
RS PRATAMA/PUSKESMAS/KLINIK/P.MANDIRI
TERTINGGAL
SISTEM RUJUKAN
Tertiary
Rujukan -
Secondary
Kewenangan
Primary Care
Self Care
RS Rujukan RS Rujukan
FKTP RS Kab/Kota
Regional Nasional
RESPON PELAYANAN KESEHATAN
Melengkapi
Clinical
Pathway
Melengkapi
Melengkapi
Diagnostik
Tata Laksana
Menurut INA-
Remunerasi
CBG
KESIMPULAN
1. Berbagai Pedoman telah disiapkan untuk memenuhi tujuan JKN yakni
memberi perlindungan terhadap kesulitan akses pelayanan kesehatan
bagi semua penduduk dengan manfaat yang sama
2. Pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan harus berfokus kepada pasien
serta menerapkan kendali mutu dan biaya melalui sistem rujukan
berjenjang.
3. Pelaksanaan JKN akan dilakukan secara bertahap sampai mencapai
kepesertaan semesta pada tahun 2019 (Jaminan Kesehatan
Semesta/Jamkesta) untuk itu perlu dikawal tidak hanya oleh pemerintah
tetapi juga stakeholders termasuk RS dan Profesi
4. Pemerintah berperan untuk melakukan monev dan sebagai regulator
dalam pelaksanaan JKN
5. Sosialisasi Sistem Fraud sebagai upaya pencegahan kecurangan dalam
Pelayanan Kesehatan
TERIMA KASIH