KABUPATEN PINGGIRAN
TENTANG
BUPATI PINGGIRAN,
Menimbang : a. bahwa sampai dengan saat ini tarif pelayanan yang diberlakukan di
Rumah Sakit Umum Daerah Pinggiran Kabupaten Pinggiran masih
mengacu pada tarif pelayanan yang berlaku di RSUD Pinggiran Tahun
2007;
1
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
2
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1464/Menkes/PER/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan;
MEMUTUSKAN :
3
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Pinggiran;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pinggiran;
3. Bupati adalah Bupati Pinggiran;
4. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit
Umum Daerah Pinggiran milik Pemerintah Kabupaten Pinggiran yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;
5. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pinggiran Kabupaten Pinggiran;
6. Tarif adalah imbalan atas pelayanan yang diberikan atas sebagian atau seluruh
penyelenggaraan kegiatan pelayanan di rumah sakit yang dibebankan kepada pasien
atau penjamin pasien;
7. Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah adalah pendapatan yang dipungut berasal
dari Tarif Rumah Sakit Umum Daerah dan atau dari pembayaran klaim pelayanan
kesehatan kepada penjamin;
8. Pihak ketiga adalah Perusahaan atau Badan Hukum yang memberikan jaminan kepada
penderita yang menjadi tanggungannya atas pemberiaan pelayanan kesehatan oleh
Rumah Sakit Umum Daerah berdasarkan Perjanjian Kerja Sama;
9. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun,
firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi
massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan
lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap;
10. Perjanjian Kerja Sama adalah perjanjian kerja sama yang dibuat antara Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah dengan pihak ketiga;
11. Unit Cost adalah hasil perhitungan total biaya operasional pelayanan yang diberikan
Rumah Sakit tanpa memperhitungkan biaya investasi dan biaya gaji pegawai;
12. Akomodasi adalah penggunaan fasilitas rawat inap termasuk paket makanan pasien
(diet) di rumah sakit;
13. Bahan habis pakai adalah alat/bahan farmasi dan bahan lainnya yang tersedia dan
digunakan langsung pada tempat pelaksanaan observasi, diagnose, pengobatan,
perawatan dan pelayanan kesehatan lainnya yang tidak diresepkan;
14. Bahan dan Alat adalah obat, bahan kimia, alat kesehatan, bahan radiologi dan bahan
lainnya untuk digunakan langsung dalam rangka observasi, diagnose, pengobatan,
perawatan dan rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya;
15. Jasa Sarana adalah imbalan yang diterima oleh rumah sakit atas pemakaian sarana,
fasilitas rumah sakit, bahan, obat-obatan sedrhana, bahan kimia dan alat kesehatan
habis pakai sederhanan yang digunakan langsung dalam rangka observasi, diagnosis,
pengobatan dan rehabilitasi;
16. Jasa pelayanan adalah imbalan jasa yang diterima oleh rumah sakit diperuntukkan
bagi dokter, paramedis keperawatan, paramedis non keperawatan, pelaksana teknis
dan manajemen;
17. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Medik adalah pelayanan kesehatann untuk
menunjang/menegakkan diagnosa menggunakan alat dan tindakan diagnosa lainnya;
18. Rehabilitasi Medik dan Fisioterapi adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh unit
rehabilitasi medik dalam bentuk fisioterapi, terapi okupasional, terapi wicara, ortopik,
prosthetik, bimbingan sosial medik dan jasa psikoterapi;
19. Pelayanan Bank Darah adalah pelayanan Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
untuk transfusi yang aman, berkualitas dan dalam jumlah yang cukup untuk
4
mendukung pelayanan di rumah sakit;
20. Ruangan perawatan khusus (High Care Unit/HCU) adalah ruangan untuk perawatan
penderita yang memerlukan perawatan khusus dengan atau tanpa alat bantu
pernafasan mekanik (ventilator);
21. Tindakan medik One Day Surgery” adalah tindakan medik operatif yang tidak
memerlukan rawat inap dan atau tanpa anesthesi umum;
22. Aparat Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada RSUD;
23. Pegawai PTT adalah pegawai yang berstatus tidak tetap dengan dasar kontrak kerja
dan digaji dari APBD Kabupaten Pinggiran dengan standar besaran gaji berdasarkan
ketentuan yang ditetapkan oleh bupati;
24. Pegawai BLUD adalah pegawai yang berstatus tidak tetap dengan dasar kontrak kerja
dan digaji dari pendapatan operasional RSUD dengan standar besaran gaji mengikuti
ketentuan besaran gaji pegawai PTT;
25. BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang ditetapkan melalui undang-undang dan
menjalankan fungsinya sebagai penyelenggaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
26. Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) adalah program jaminan kesehatan
Pemerintah Propinsi Ujung Bumi dan Pemerintah Kabupaten Pinggiran yang
diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pinggiran dengan sumber
pembiayaan dari APBD Propinsi Ujung Bumi dan APBD Kabupaten Pinggiran dengan
mekanisme layanan dan klaim mengikuti program JKN;
27. Case Mix INA CBGs adalah metode pembayaran prospektif berupa paket tarif
pelayanan berdasarkan pengelompokan kasus yang sejenis dan menyerap sumber
daya yang setara;
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud menetapkan Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman melakukan pungutan
jasa pelayanan kesehatan Rawat Jalan, Rawat Inap Kelas I, Rawat Inap Kelas II dan
Rawat Inap VIP.
Pasal 3
Tujuan dikenakannya tarif adalah untuk menutupi seluruh atau sebagian dari biaya per
unit layanan(Unit Cost).
BAB III
NAMA, OBYEK TARIF DAN SUBYEK TARIF
Pasal 4
Setiap pelayanan kesehatan di RSUD dipungut tarif dengan nama Tarif Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah.
Pasal 5
Obyek tarif layanan kesehatan adalah semua jenis pelayanan kesehatan dan pelayanan
administrasi di RSUD.
Pasal 6
Subyek tarif layanan kesehatan adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh
pelayanan kesehatan dari RSUD.
5
BAB IV
KEGIATAN YANG DIKENAKAN TARIF
Pasal 7
(1) Kegiatan Pelayanan yang dikenakan tarif dikelompokkan berdasarkan tempat
pelayanan, jenis pelayanan dan kegiatan lainnya.
(2) Tempat pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Pelayanan Rawat Jalan;
b. Pelayanan Rawat Inap; dan
c. Pelayanan Rawat Darurat.
(3) Tempat pelayanan rawat jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi :
a. Poliklinik;
b. Kamar operasi; dan
c. Kamar tindakan.
(4) Tempat pelayanan rawat inap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi :
a. Ruang perawatan;
b. Kamar operasi;
c. Kamar bersalin; dan
d. Rawat khusus (Isolasi dan High Care Unit/HCU);
(5) Jenis pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Pelayanan medis; dan
b. Pelayanan penunjang medis.
(6) Jenis pelayanan selain pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan
oleh direktur RSUD atas persetujuan bupati.
(7) Kegiatan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) a d a l a h k e g i a t a n
n o n p e l a y a n a n y a n g terdiri atas :
a. Kegiatan Diklit dan Studi Banding;
b. Sewa Lahan Usaha; dan
c. Pengelolaan Limbah Medis.
Paragraf 1
Pelayanan Medis
Pasal 8
(1) Jenis pelayanan medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (5) h u r u f a
meliputi :
a. Pemeriksaan dan konsultasi;
b. Visite dan konsultasi;
c. Tindakan Medis Operatif (TMO);
d. Tindakan Medis Non Operatif (TMNO);
e. Tindakan Persalinan;
f. Medical Check-Up (MCU); dan
g. Pelayanan Medicolegal.
(2) Pemeriksaan dan konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan pelayanan medis yang dilakukan di rawat jalan dan rawat darurat.
(3) Visite dan konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan
pelayanan medis yang dilakukan di rawat inap, rawat khusus dan rawat intensif.
(4) Tindakan Medis Operatif (TMO) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
merupakan tindakan pembedahan yang menggunakan pembiusan umum,
regional atau pembiusan lokal di Kamar Operasi yang meliputi :
a. Tindakan Medis Operatif (TMO) Sedang;
b. Tindakan Medis Operatif (TMO) Besar; dan
c. Tindakan Medis Operatif (TMO) Khusus.
6
(5) Tindakan Medis Non Operatif ( T M N O ) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf d merupakan tindakan medis tanpa pembedahan yang meliputi :
a. Tindakan Medis Non Operatif (TMNO) Kecil;
b. Tindakan Medis Non Operatif (TMNO) Sedang;
c. Tindakan Medis Non Operatif (TMNO) Besar; dan
(6) Jenis tindakan persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi
:
a. Persalinan normal;
b. Persalinan dengan tindakan pervaginam; dan
c. Pelayanan bayi baru lahir.
(7) Jenis pelayanan Medical Check-Up (MCU) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf f meliputi :
a. Medical Check-Up (MCU) paket sederhana;
b. Medical Check-Up (MCU) paket sedang;
c. Medical Check-Up (MCU) paket lengkap; dan
d. Medical Check-Up non paket berdasarkan kebutuhan.
(8) Jenis pelayanan Medicolegal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g
meliputi :
a. Visum et Repertum Kekerasan Fisik;
b. Visum et Repertum Kekerasan Sexual;
c. Administrasi Kelengkapan Asuransi; dan
d. Surat keterangan medis lainnya.
(9) Jenis Tindakan Medis Operatif (TMO), Tindakan Medis Non Operatif (TMNO) dan
Tindakan persalinan serta pengelompokan tingkatannya ditetapkan berdasarkan
rekomendasi Komite Medik.
Paragraf 2
Pelayanan Penunjang Medis
Pasal 9
(1) Pelayanan Penunjang Medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (5) huruf b
merupakan pelayanan untuk penunjang pelayanan medis.
(2) Jenis pelayanan penunjang medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Pelayanan laboratorium;
b. Pelayanan radiodiagnostik;
c. Pelayanan diagnostik elektromedis;
d. Pelayanan rehabilitasi medis;
e. Pelayanan bankdarah;
f. Pelayanan farmasi;
g. Pelayanan gizi;
h. Pelayanan laundry dan sterilisasi;
i. Pemulasaraan jenazah;
j. Pelayanan Ambulance; dan
k. Pelayanan penunjang medis lainnya yang ditetapkan direktur berdasarkan
pengembangan layanan RSUD.
Pasal 10
(1) Pelayanan laboratorium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf a
terdiri atas :
a. Pemeriksaan Patologi Klinik (PK); Dan
b. Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik.
(2) Pelayanan radiodiagnostik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf b
terdiri atas :
a. Pemeriksaan modalitas X-Ray;
b. Pemeriksaan modalitas Ultrasound (USG); dan
7
(3) Pelayanan diagnostik elektromedis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2)
huruf c adalah pemeriksaan Elektrokardiogarpgh (EKG);
(4) Pelayanan rehabilitasi medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf
d terdiri atas :
a. Pelayanan fisioterapi;
b. Terapi okupasi; dan
c. Pelayanan rehabilitasi medis lainnya yang ditetapkan direktur berdasarkan
pengembangan layanan RSUD.
(5) Pelayanan bank darah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf e
terdiri atas :
a. Pemeriksaan golongan darah;
b. Pemeriksaan Cross-Match; dan
c. Pelayaan sediaan darah.
(6) Pelayanan farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf f terdiri
atas :
a. Pelayanan produk farmasi; dan
b. Pelayanan farmasi klinis (konsultasi obat).
(7) Pelayanan gizi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf g terdiri
atas :
a. Pelayanan produk gizi (diet);
b. Asuhan gizi; dan
c. Pelayanan gizi klinis (Konsultasi Gizi).
(8) Pelayanan laundry dan sterilisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(2) huruf h terdiri atas :
a. Pelayanan laundry bahan linen;
b. Pelayanan sterilisasi bahan linen; dan
c. Pelayanan sterilisasi alat kesehatan.
(9) Pelayanan pemulasaraan jenazah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2)
huruf i terdiri atas :
a. perawatan jenazah dan penyimpanan jenazah;
b. konservasi jenazah;
c. bedah mayat; dan
d. pelayanan lainnya.
(10) Pelayanan Ambulance sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf j
terdiri atas :
a. Pelayanan Ambulance Rujukan;
b. Pelayanan Ambulance Penjemputan;
c. Pelayanan Ambulance Pulang; dan
d. Pelayanan Mobil Jenazah.
BAB V
KOMPONEN TARIF
Pasal 11
(1) Tarif kegiatan pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9
meliputi komponen :
a. Jasa Sarana (JS); dan
b. Jasa Pelayanan (JP.
(2) Komponen jasa sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h u r u f
a merupakan imbalan yang diterima oleh RSUD atas pemakaian akomodasi,
bahan non medis, obat-obatan, bahan/alat kesehatan habis pakai yang
digunakan langsung dalam rangka pelayanan medis dan pelayanan penunjang
medis dengan memperhitungkan biaya investasi.
(3) Komponen jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h u ru f b
merupakan imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan atas jasa yang
8
diberikan kepada pasien dalam rangka pelayanan medis, pelayanan penunjang
medis dan/atau pelayanan lainnya.
(4) Jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas jasa medis, jasa
keperawatan, jasa tenaga kesehatan lain dan jasa tenaga lainnya.
(5) Jasa medis sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi jasa seluruh tenaga medis
yang melakukan pelayanan medis.
Pasal 12
Besaran jasa pelayanan berlaku sama untuk seluruh kelas perawatan.
BAB VI
PERHITUNGAN TARIF
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 13
(1) Besaran tarif layanan sebagaimana dihitung berdasarkan biaya satuan (Unit Cost)
dengan mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli
masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan kompetisi yang sehat.
(2) Biaya satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan hasil perhitungan total
biaya operasional pelayanan yang diberikan RSUD dibagi dengan total hasil kegiatan.
(3) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan seluruh
pengeluaran yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan,
belanja perjalanan, dan biaya investasi yang dananya bersumber dari penerimaan
negara bukan pajak.
(4) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi gaji pegawai non
Aparat Sipil Nasional (ASN), biaya pendidikan, biaya pelatihan, biaya perjalanan dinas,
biaya honorer Dewan Pengawas dan biaya asuransi kesehatan pegawai non Aparat
Sipil Nasional (ASN).
Bagian Kedua
Rawat Jalan
Pasal 14
(1) Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan kepada pasien untuk observasi,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis, dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa
tinggal di ruang rawat inap.
(2) Tarif pelayanan rawat jalan meliputi :
a. Jasa sarana akomodasi;
b. Jasa sarana Tindakan Medis Non Operatif (TMNO)
c. Jasa saranan Tindakan Medis Operatif (TMO) One Day Surgery (ODS);
d. Jasa sarana Tindakan Medis Khusus (TMK);
e. Jasa sarana pelayanan Medical Check-Up (MCU);
f. Jasa sarana pelayanan Medicolegal;
g. Jasa sarana penunjang medis;
h. Jasa pelayanan medis;
i. Jasa pelayanan penunjang medis; dan
j. Jasa pelayanan asuhan keperawatan.
(3) Jasa sarana akomodasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
diperhitungkan dari total biaya sarana akomodasi pada Instalasi Rawat Jalan
(IRJ) RSUD dibagi jumlah kunjungan dalam 1 (satu) tahun.
(4) Jasa sarana TMNO, TMO One Day Surgery (ODS), MCU dan Medicolegal
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b sampai huruf f diperhitungkan
dari total biaya sarana tindakan-tindakan tersebut dibagi jumlah tindakan terkait di
9
rawat jalan dalam 1 (satu) tahun.
(5) Jasa sarana penunjang medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g
diperhitungkan dari total biaya sarana pemeriksaan penunjang medis dibagi
jumlah pemeriksaan penunjang medis di rawat jalan dalam 1 (satu) tahun.
(6) Jasa pelayanan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf h meliputi :
a. Jasa pemeriksaan dan konsultasi rawat jalan;
b. Jasa Tindakan Medis Non Operatif (TMNO);
c. Jasa Tindakan Medis Operatif (TMO) One Day Surgery (ODS);
d. Jasa Medical Check-Up (MCU); dan
e. Jasa Medicolegal.
(7) Jasa pelayanan penunjang medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf i
ditetapkan setara dengan jasa pelayanan penunjang medis pada Instalasi Rawat Inap.
(8) Jasa pelayanan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf j
ditetapkan pada kelompok Asuhan Keperawatan Mandiri (Self Care).
(9) Besaran tarif pelayanan rawat jalan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Ketiga
Rawat Inap
Pasal 15
(1) Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan kepada pasien untuk observasi,
perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis, dan/atau pelayanan
kesehatan lainnya dengan menempati tempat tidur.
(2) Pelayanan rawat inap RSUD terdiri atas :
a. Rawat biasa;
b. Rawat sehari (One Day Care/ODC);
c. Rawat khusus (Isolasi dan HCU);
d. Perawatan di kamar operasi;
e. Perawatan di kamar bersalin; dan
f. Perawatan di kamar tindakan lainnya.
(3) Rawat sehari (One Day Care/ODC) sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b merupakan pelayanan kepada pasien untuk observasi, perawatan,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis dan/atau pelayanan kesehatan lain
yang menempati tempat tidur lebih dari 8 (delapan) jam sampai dengan 1 (satu) hari.
(4) Rawat inap RSUD dibagi dalam kelas perawatan sebagai berikut :
a. Kelas I;
b. Kelas II;
c. Kelas III;
d. Kelas VIP;
e. Kelas VVIP;
f. Kelas Rawatan Khusus Isolasi; dan
g. Kelas Rawatan Khusus High Care.
Pasal 16
(1) Tarif pelayanan rawat inap meliputi :
a. Jasa sarana akomodasi ruang perawatan;
b. Jasa sarana akomodasi rawat sehari (One Day Care/ODC);
c. Jasa sarana akomodasi rawat khusus (Isolasi dan HCU);
d. Jasa sarana akomodasi kamar operasi;
e. Jasa sarana akomodasi kamar bersalin;
f. Jasa sarana akomodasi kamar tindakan lainnya;
g. Jasa sarana tindakan medis;
h. Jasa sarana penunjang medis;
i. Jasa pelayanan medis;
10
j. Jasa pelayanan penunjang medis; dan
k. Jasa pelayanan asuhan keperawatan.
(2) Jasa sarana akomodasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai
dengan huruf f meliputi sewa kamar dan paket makanan pasien (diet) diperhitungkan dari
total biaya masing-masing sarana akomodasi rawat inap dibagi jumlah hari rawat
sesuai kelas perawatan dalam 1 (satu) tahun.
(3) Jasa sarana tindakan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g
meliputi Tindakan Medis Operatif (TMO), Tindakan Medis Non Operatif (TMNO)
dan Tindakan Persalinan diperhitungkan dari total biaya sarana tindakan-tindakan
tersebut dibagi jumlah tindakan terkait di rawat inap dalam 1 (satu) tahun.
(4) Jasa sarana penunjang medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h
diperhitungkan dari total biaya sarana pemeriksaan penunjang medis dibagi jumlah
pemeriksaan penunjang medis di rawat inap dalam 1 (satu) tahun.
(5) Jasa pelayanan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i meliputi :
a. Jasa visite dan konsultasi dokter spesialis;
b. Jasa visite dan konsultasi dokter jaga;
c. Jasa Tindakan Medis Non Operatif (TMNO);
d. Jasa Tindakan Medis Operatif (TMO); dan
e. Jasa Tindakan Persalinan.
(6) Jasa pelayanan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k
terdiri dari :
a. Asuhan Keperawatan Mandiri (Self Care) ;
b. Asuhan Keperawatan Parsial (Partial Care) dan
c. Asuhan Keperawatan Total (Total Care).
(7) Jasa pelayanan medis untuk visite dan konsultasi dokter spesialis dan dokter jaga, jasa
Tindakan Medis Non Operatif (TMNO) pada kelompok tindakan yang sama, Jasa
Tindakan Medis Operatif (TMO) pada kelompok tindakan yang sama, Jasa Tindakan
Persalinan dan jasa pelayanan penunjang medis ditetapkan sama untuk setiap kelas
perawatan sesuai dengan Permenkes Nomor 85 Tahun 2015 tentang Pola Tarif
Nasional Rumah Sakit.
(8) J a s a p e l a y a n a n a s u h a n k e p e r a w a t a n sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf k ditetapkan berdasarkan kelompok asuhan keperawatan dan kelas perawatan
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kelas III, Kelas II dan Kelas I dikelompokan pada Asuhan Keperawatan Parsial
(Partial Care);
b. Kelas VIP, Kelas VVIP dan Kelas Khusus dikelompokan pada Asuhan Keperawatan
Total (Total Care).
(9) Besaran tarif pelayanan rawat inap Kelas III sebagaimana pada Pasal 16 ayat (4) huruf
c ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda).
(10) Besaran tarif pelayanan rawat inap selain Kelas III sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 17
Hari rawat dihitung dari sejak tanggal pasien masuk sampai dengan tanggal
pasien keluar.
Bagian Keempat
Rawat Darurat
Pasal 18
(1) Pelayanan rawat darurat merupakan pelayanan kesehatan yang harus diberikan
secepatnya untuk mencegah dan/atau menanggulangi risiko kematian dan/atau
cacat.
11
(2) Tarif pelayanan rawat darurat meliputi :
a. Jasa sarana akomodasi;
b. Jasa sarana Tindakan Medis Non Operatif (TMNO)
c. Jasa saranan Tindakan Medis Operatif (TMO) One Day Surgery (ODS);
d. Jasa sarana pelayanan Medicolegal;
e. Jasa sarana penunjang medis;
f. Jasa pelayanan medis;
g. Jasa pelayanan penunjang medis; dan
h. Jasa pelayanan asuhan keperawatan
(3) Jasa sarana akomodasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
diperhitungkan dari total biaya sarana akomodasi pada Instalasi Gawat Darurat
(IGD) RSUD dibagi jumlah kunjungan dalam 1 (satu) tahun.
(4) Jasa sarana tindakan- t i n d a k a n sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b sampai huruf d diperhitungkan dari total biaya sarana tindakan-tindakan
tersebut dibagi jumlah tindakan terkait di rawat darurat dalam 1 (satu) tahun.
(5) Jasa sarana penunjang medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e
diperhitungkan dari total biaya sarana pemeriksaan penunjang medis dibagi
jumlah pemeriksaan penunjang medis di rawat darurat dalam 1 (satu) tahun.
(6) Jasa pelayanan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f meliputi :
a. Jasa pemeriksaan dan konsultasi;
b. Jasa Tindakan Medis Non Operatif (TMNO);
c. Jasa Tindakan Medis Operatif (TMO) One Day Surgery (ODS);
d. Jasa Medicolegal.
(7) Jasa pelayanan penunjang medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g
ditetapkan setara dengan jasa pelayanan penunjang medis pada Instalasi Rawat Inap.
(8) Jasa pelayanan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf h
ditetapkan pada kelompok Asuhan Keperawatan Total (Total Care).
(9) Besaran tarif pelayanan rawat darurat sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Kelima
Pelayanan Farmasi
Pasal 19
(1) Pelayanan farmasi adalah pelayanan yang diberikan oleh Instalasi Farmasi melalui
depo-depo farmasi dengan tujuan memberikan dukungan terapi pasien secara
medikamentosa (farmakoterapi).
(2) Pelayanan Farmasi RSUD terdiri dari :
a. Pelayanan Farmasi Produk; dan
b. Pelayanan Farmasi Klinik.
(3) Pelayanan farmasi produk sebagaimana pada ayat (1) huruf a terdiri dari :
a. Pelayanan resep obat dan Bahan Habis Pakai (BHP); dan
b. Pelayanan racikan obat.
(4) Pelayanan resep obat dan BHP sebagaimana pada ayat (2) huruf a berdasarkan Harga
Netto Apotek (HNA) ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%
dan margin keuntungan RSUD sebesar 25%.
(5) Margin keuntungan RSUD dari pelayanan farmasi produk sebagaimana pada ayat (3)
terdiri dari :
a. Pengembangan farmasi produk sebesar 12%;
b. Jasa sarana sebesar 5%; dan
c. Jasa farmasi sebesar 8%.
(6) Biaya penggunaan obat dan BHP di Instalasi Rawat Jalan (IRJ) ditetapkan setinggi-
tingginya adalah Rp 70.000,00 (tujuh puluh ribu rupiah).
12
(7) Biaya penggunaan obat dan BHP di Kamar Operasi (OK) diatur dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Untuk TMO Sedang setinggi-tingginya Rp 1.200.000,00 (satu juta dua ratus ribu
rupiah);
b. Untuk TMO Besar setinggi-tingginya Rp 1.800.000,00 (satu juta delapan ratus ribu
rupiah); dan
c. Untuk TMO Khusus setinggi-tingginya Rp 2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu
rupiah).
(8) Besaran tarif pelayanan farmasi klinik sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Keenam
Kegiatan Lainnya
Pasal 20
(1) Kegiatan lainnya adalah kegiatan non pelayanan yang dilakukan di RSUD.
(2) Kegiatan lainnya di RSUD terdiri dari :
c. Diklit dan Studi Banding;
d. Sewa Lahan Usaha; dan
e. Pengelolaan Limbah Medis.
(3) Besaran tarif kegiatan lainnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB VII
KERJASAMA PELAYANAN DENGAN PIHAK KETIGA
Pasal 21
(1) Rumah Sakit Umum Daerah dapat mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga dalam
hal :
a. Pelayanan kesehatan;
b. Sarana/prasarana kesehatan; dan
c. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
(2) Kerjasama pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, b dan c
ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Pasal 22
(1) Tarif pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (1) huruf a
untuk peserta BPJS Kesehatan dan JAMKESDA berdasarkan tarif Case Mix INA-CBGs
yang berlaku.
(2) Tarif pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (1) huruf a
untuk pasien dengan jaminan kesehatan lainnya yang pembayarannya dijamin pihak
ketiga dan atau penjamin ditetapkan atas dasar suatu ikatan perjanjian kerjasama
dengan ketentuan sebaai berikut :
a. Satu koma nol lima (1,05) sampai dengan satu koma lima (1,5) kali besar tarif
yang berlaku umum.
b. Khusus untuk pelayanan obat resep dokter ditambah 5% (lima per seratus) dari
tarif yang berlaku umum.
Pasal 23
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan RSUD, direktur
dapat melakukan kerjasama dengan dokter spesialis dan atau dokter sub-spesialis secara
perorangan atau dengan institusi sebagai dokter tamu.
13
BAB VIII
PENGELOLAAN PENDAPATAN RUMAH SAKIT
Pasal 24
(1) Pendapatan RSUD digunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran rumah
sakit yang terdiri atas :
a. Biaya pegawai;
b. Biaya barang dan jasa;
c. Biaya operasional dan pemeliharaan; dan
d. Biaya investasi.
(2) Pendapatan RSUD dari pembayaran klaim pelayanan pasien dengan jaminan BPJS
Kesehatan, JAMKESDA dan jaminan kesehatan lainnya yang bekerjasama dengan
RSUD diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Sebesar 44% dari total pembayaran klaim dipergunakan untuk biaya pegawai; dan
b. Sebesar 56% dari total pembayaran klaim dipergunakan untuk biaya barang dan
jasa, biasa operasional dan pemeliharaan serta biaya investasi.
(3) Biaya pegawai sebesar 44% dari total pembayaran klaim sebagaimana pada ayat (2)
huruf a terdiri dari :
a. Sebesar 5% untuk biaya gaji pegawai Non Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu
pegawai BLUD;
b. Sebesar 2% untuk biaya pendidikan dan pelatihan pegawai RSUD;
c. Sebesar 0,5% untuk biaya perjalanan dinas pegawai RSUD;
d. Sebesar 0,5% untuk biaya gaji honorarium dewan pengawas RSUD;
e. Sebesar 1% untuk biaya asuransi kesehatan pegawai non ASN yaitu Pegawai Tidak
Tetap (PTT) dan pegawai BLUD; dan
f. Sebesar 35% untuk jasa pelayanan.
(4) Ketentuan distribusi jasa pelayanan sebagaimana pada ayat (3) huruf f berdasarkan
peraturan bupati dan dijalankan berdasarkan keputusan bupati atas usulan direktur.
(5) Tata kelola keuangan dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB IX
PEMBEBASAN DAN KERINGANAN BIAYA
Pasal 25
(1) Bupati memberikan kewenangan kepada direktur RSUD untuk pemberian keringan,
pengurangan dan pembebasan biaya pelayanan kesehatan kepada pasien yang tidak
mampu dan tidak memiliki jaminan kesehatan apapun.
(2) Pembebasan dan atau keringanan biaya kepada pasien yang tidak mampu diberikan
oleh direktur setelah mendapat masukan dan hasil telaah staf dari bagian keuangan
dan bidang teknis terkait di RSUD.
Pasal 26
(1) Direktur dapat memberikan tempo pembayaran seluruhnya atau sebagian biaya
pelayanan kesehatan kepada pasien setelah mendapatkan masukan dan telaah staf
dari bagian keuangan.
(2) Pemberian tempo pembayaran oleh direktur dilaksanakan dengan syarat sebagai
berikut :
a. Pasien atau penjamin membuat dan menandatangani surat pernyataan
kesanggupan melunasi biaya pelayanan kesehatan dalam jangka waktu tertentu
diatas materai Rp 6.000,00 (enam ribu rupiah).
b. Pasien atau penjamin membayarkan uang muka sebesar minimal 50% dari seluruh
tagihan biaya pelayanan kesehatan.
14
BAB X
KETENTUAN SANKSI
Pasal 27
Dalam hal wajib tarif tidak membayar tepat waktunya atau kurang membayar dikenakan
sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari besarnya
tarif yang terutang yang tidak atau kurang bayar dan ditagih dengan Surat Tagihan Tarif
Daerah.
BAB XI
PERUBAHAN TARIF
Pasal 28
(1) Tarif pelayanan kesehatan RSUD dilakukan evaluasi dan revisi selambat-lambatnya 2
(dua) tahun sejak tanggal diberlakukan.
(2) Direktur menyampaikan hasil evaluasi tarif pelayanan kesehatan kepada bupati dan
dapat disertai usulan revisi / perubahan tarif.
(3) Dalam hal terjadi perubahan tarif layanan akibat perubahan harga obat dan BHP
sampai pada tingkat yang tidak bisa ditoleransi oleh biaya operasional rumah sakit dan
atau karena adanya penambahan objek layanan baru, direktur dapat mengusulkan
perubahan tarif layanan kepada bupati tanpa melalui evaluasi terlebih dahulu terhadap
tarif layanan yang berlaku.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati ...................... tentang
Tarif Pelayanan Kesehatan Kelas II, I dan VIP pada RSUD Pinggiran Kabupaten Pinggiran
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 30
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pinggiran.
Ditetapkan di : Pinggiran
Pada Tanggal :
BUPATI PINGGIRAN,
15
LAMPIRAN I :
PERATURAN BUPATI PINGGIRAN NOMOR ....... TAHUN 2017 TENTANG TARIF
PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PINGGIRAN
KABUPATEN PINGGIRAN
BAGIAN PERTAMA
TARIF PELAYANAN MEDIS
A. RAWAT JALAN
A.1. Tarif Pemeriksaan Dan Konsultasi
PAKET
NO KOMPONEN
SEDERHANA SEDANG LENGKAP
1 Jasa Sarana Rp 7.500 Rp 7.500 Rp 7.500
2 Jasa Pelayanan Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000
3 Thorax PA Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
4 EKG Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000
5 USG Rp 100.000
6 Laboratorium :
a. Darah Lengkap Rp 27.500 Rp 27.500 Rp 27.500
b. Urine Rutin Rp 17.000 Rp 17.000 Rp 17.000
c. GDP-2JPP Rp 42.500 Rp 42.500 Rp 42.500
d. Ureum Rp 18.500 Rp 18.500 Rp 18.500
e. Kreatinin Rp 13.500 Rp 13.500 Rp 13.500
f. Asam Urat Rp 26.500 Rp 26.500 Rp 26.500
g. Cholesterol Total Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000
h. Trigliseride Rp 40.000 Rp 40.000 Rp 40.000
i. SGOT Rp 17.500 Rp 17.500
j. SGPT Rp 17.500 Rp 17.500
k. HDL Rp 40.000 Rp 40.000
l. LDL Rp 40.000 Rp 40.000
m. Alkhali Phospatase Rp 19.500 Rp 19.500
n. HBsAg Rp 35.500 Rp 35.500
16
o. Bilirubin Total Rp 16.500
p. Bilirubin Direk Rp 16.500
q. Bilirubin Indirek Rp 16.500
r. Protein Total Rp 19.500
s. Albumin Rp 19.500
t. Globulin Rp 19.500
u. BHP (Spuit Injeksi) Rp 3.500 Rp 3.500 Rp 3.500
7 Pemeriksaan Tambahan :
a. Klinik Penyakit Dalam Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000
b. Klinik Gigi Rp 45.500
8 Cetak Hasil MCU Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000
TOTAL Rp 376.500 Rp 546.500 Rp 800.000
JP
NO JENIS PELAYANAN JS TARIF
DOKTER ADMIN
1 Visum kekerasan fisik Rp 50.000 Rp 65.000 Rp 20.000 Rp 135.000
2 Visum kekerasan sexual Rp 50.000 Rp 80.000 Rp 20.000 Rp 150.000
3 Visum jenazah Rp 65.000 Rp 80.000 Rp 25.000 Rp 170.000
4 Surat keterangan sehat Rp 15.000 Rp 40.000 Rp 5.000 Rp 60.000
5 Surat keterangan lahir Rp 15.000 Rp 20.000 Rp 5.000 Rp 40.000
6 Keterangan medis asuransi Rp 15.000 Rp 40.000 Rp 5.000 Rp 60.000
B. RAWAT INAP
B.1. Tarif Akomodasi Kamar Rawat Inap
KOMPONEN AKOMODASI
NO KELAS RAWAT AKOMODASI
SEWA KAMAR PAKET DIET
1 KELAS III Rp 37.000 Rp 24.000 Rp 61.000
2 KELAS II Rp 67.000 Rp 30.000 Rp 97.000
3 KELAS I Rp 125.000 Rp 41.000 Rp 166.000
4 KELAS VIP Rp 205.000 Rp 48.000 Rp 253.000
5 KELAS VVIP Rp 410.000 Rp 56.000 Rp 466.000
6 KELAS KHUSUS Rp 330.000 Rp 56.000 Rp 386.000
17
5 KELAS VVIP Rp 70.000
6 KELAS KHUSUS Rp 70.000
B.4. Tarif Tindakan Medis Non Operatif (TMNO) Rawat Inap Umum
B.5. Tarif Tindakan Medis Non Operatif (TMNO) Rawat Inap Per SMF
18
C. RAWAT DARURAT
C.1. Tarif Jasa Pemeriksaan Dan Konsultasi Dokter
19
D.2. Tindakan Medis Operatif (TMO) Dengan Bius Total / Spinal
JP
KELAS KRITERIA JS ASKEP TARIF
OPERATOR ANESTHESI
KELAS III 1. SEDANG Rp 741.000 Rp 590.000 Rp 295.000 Rp 35.000 Rp 1.661.000
2. BESAR Rp 1.223.000 Rp 972.000 Rp 486.000 Rp 57.750 Rp 2.738.750
3. KHUSUS Rp 1.743.000 Rp 1.384.000 Rp 692.000 Rp 82.250 Rp 3.901.250
RAWAT
JALAN ODS Rp 885.000 Rp 590.000 Rp 295.000 Rp 35.000 Rp 1.805.000
JP
NO PERSALINAN KELAS JS TARIF
DOKTER BIDAN
1 Persalinan Normal 1. Kelas III Rp 453.000 Rp 401.000 Rp 41.000 Rp 895.000
2. Kelas II Rp 547.000 Rp 401.000 Rp 41.000 Rp 989.000
3. Kelas I Rp 724.500 Rp 401.000 Rp 41.000 Rp 1.166.500
4. VIP Rp 850.000 Rp 401.000 Rp 41.000 Rp 1.292.000
5. VVIP Rp 991.000 Rp 401.000 Rp 41.000 Rp 1.433.000
6. Kelas Khusus Rp 991.000 Rp 401.000 Rp 41.000 Rp 1.433.000
20
6. Kelas Khusus Rp 1.506.000 Rp 609.000 Rp 73.000 Rp 2.188.000
BAGIAN KEDUA
TARIF PELAYANAN PENUNJANG MEDIS
21
II. URINALISA
1 Urine lengkap Rp 15.500 Rp 2.325 Rp 17.825
2 Protein urine Rp 15.500 Rp 2.325 Rp 17.825
3 Reduksi urine Rp 15.500 Rp 2.325 Rp 17.825
4 Urobilin urine Rp 15.500 Rp 2.325 Rp 17.825
5 Bilirubin urine Rp 15.500 Rp 2.325 Rp 17.825
6 Sedimen urine Rp 31.000 Rp 4.650 Rp 35.650
7 Esbach Rp 31.000 Rp 4.650 Rp 35.650
8 Test Kehamilan Rp 31.000 Rp 4.650 Rp 35.650
9 Plano Tes Rp 31.000 Rp 4.650 Rp 35.650
10 Tes Narkoba Rp 155.000 Rp 23.250 Rp 178.250
III. FESES
1 Faeces lengkap Rp 34.500 Rp 5.175 Rp 39.675
2 Darah Samar Faeces Rp 34.500 Rp 5.175 Rp 39.675
V. IMUNOLOGI
1 Rheumatoid Faktor Rp 58.000 Rp 8.700 Rp 66.700
2 CRP Rp 104.500 Rp 15.675 Rp 120.175
3 ASTO Rp 73.500 Rp 11.025 Rp 84.525
4 HBsAg Rp 73.500 Rp 11.025 Rp 84.525
5 HbeAg Rp 130.500 Rp 19.575 Rp 150.075
6 Widal Test Rp 22.000 Rp 3.300 Rp 25.300
VI. MIKROBIOLOGI
1 Pewarnaan Gram Rp 73.500 Rp 11.025 Rp 84.525
2 Pewarnaan BTA Rp 52.000 Rp 7.800 Rp 59.800
3 Prep. GO Rp 147.500 Rp 22.125 Rp 169.625
4 Preparat Jamur ( KOH) Rp 147.500 Rp 22.125 Rp 169.625
22
5 Malaria Rp 39.000 Rp 5.850 Rp 44.850
6 Filaria Rp 130.500 Rp 19.575 Rp 150.075
7 Analisis Sperma Rp 156.500 Rp 23.475 Rp 179.975
8 Sekret Urethra Rp 130.500 Rp 19.575 Rp 150.075
9 Apus Vagina Rp 130.500 Rp 19.575 Rp 150.075
B. RADIODIAGNOSTIK
III. RADIODIAGNOSTIK
KHUSUS
1 BNO IVP Rp 110.000 Rp 33.000 Rp 143.000
2 BNO 3 Posisi Rp 134.000 Rp 40.200 Rp 174.200
3 Colon inloop Rp 110.000 Rp 33.000 Rp 143.000
4 Oeshophagografi Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
5 Maag Duodenum Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
6 OMD Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
7 Cystografi Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
8 Urethtrocystografi Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
23
9 Myelografi Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
10 HSG Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
11 Fistulografi Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
12 Sialografi Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
IV. RADIODIAGNOSTIK
DENTAL Rp 55.000 Rp 16.500 Rp 71.500
V. ULTRASONOGRAFI (USG)
1 USG Upper Abdomen Rp 110.000 Rp 33.000 Rp 143.000
2 USG Lower Abdomen Rp 110.000 Rp 33.000 Rp 143.000
3 Whole Abdomen Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
4 USG Ginekologi Rp 110.000 Rp 33.000 Rp 143.000
5 USG Testis/Scrotum Rp 110.000 Rp 33.000 Rp 143.000
6 USG Appendix dan Trac.Urogenital Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
7 USG Muskuloskeletal Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
8 USG Kepala Neonatus Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
9 USG Thorax Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
10 USG Mammae Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
11 USG Thyroid Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
12 USG Carotis Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
13 USG Soft Tissue/Superficial Rp 183.500 Rp 55.050 Rp 238.550
D. REHABILITASI MEDIS
24
21 Diatermi Rp 28.800 Rp 18.000 Rp 46.800
22 Ultrasound Diathermi Rp 28.800 Rp 18.000 Rp 46.800
23 TENS Rp 28.800 Rp 18.000 Rp 46.800
24 Electro stimulasi Rp 28.800 Rp 18.000 Rp 46.800
25 Infra red radiation Rp 28.800 Rp 18.000 Rp 46.800
26 Terapi Parafin Rp 28.800 Rp 18.000 Rp 46.800
27 Terapi dingin Rp 28.800 Rp 18.000 Rp 46.800
28 Traksi Lumbal/Cervikal Rp 43.200 Rp 27.000 Rp 70.200
29 Laser Terapi (tiap area) Rp 43.200 Rp 27.000 Rp 70.200
30 Nebulizer Rp 28.800 Rp 18.000 Rp 46.800
31 Chest fisioterapi Rp 28.800 Rp 18.000 Rp 46.800
32 Massage terapi Rp 28.800 Rp 18.000 Rp 46.800
33 Terapi manipulasi sendi Rp 43.200 Rp 27.000 Rp 70.200
34 Latihan LGS Rp 36.000 Rp 22.500 Rp 58.500
35 Latihan Penguatan Otot Rp 36.000 Rp 22.500 Rp 58.500
36 Latihan Pernafasan Rp 43.200 Rp 27.000 Rp 70.200
37 NDT/PNF/Lat scoliosis Rp 43.200 Rp 27.000 Rp 70.200
38 Lat. Ambulasi/kes/vestibular Rp 43.200 Rp 27.000 Rp 70.200
39 Lat. ketahanan kardiopulmuner Rp 43.200 Rp 27.000 Rp 70.200
NO TINDAKAN JS JP TARIF
1 Sediaan Whole Blood (WB) Rp 238.000 Rp 80.000 Rp 318.000
2 Sediaan Fresh Frozen Plasma (FFP) Rp 238.000 Rp 80.000 Rp 318.000
3 Sediaan Trombosit Concentrate (TC) Rp 238.000 Rp 80.000 Rp 318.000
4 Sediaan Packed Red Cells (PRC) Rp 238.000 Rp 80.000 Rp 318.000
5 Sediaan Washed Red Cells (WRC) Rp 356.000 Rp 80.000 Rp 436.000
NO TINDAKAN JS JP TARIF
1 Konsultasi Farmasi (Obat) Rp 5.000 Rp 15.000 Rp 20.000
2 Konsultasi Gizi Rp 5.000 Rp 15.000 Rp 20.000
3 Asuhan Farmasi (Visite Apoteker) Rp 5.000 Rp 15.000 Rp 20.000
4 Asuhan Gizi Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 50.000
G. KAMAR JENAZAH
NO TINDAKAN JS JP TARIF
1 Penyimpanan Jenazah Rp 189.000 Rp 75.600 Rp 264.600
2 Perawatan Jenazah Rp 236.250 Rp 94.500 Rp 330.750
3 Konservasi Jenazah Rp 283.500 Rp 113.400 Rp 396.900
4 Pemandian Jenazah Rp 330.750 Rp 132.300 Rp 463.050
5 Upacara Jenazah Rp 378.000 Rp 151.200 Rp 529.200
JP TARIF
NO JENIS LAYANAN JS
SOPIR PETUGAS DASAR TAMBAHAN
1 Antar Jemput Dalam Kota Rp 60.000 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 100.000 3.000 / KM
2 Antar Jemput Luar Kota Rp 72.000 Rp 24.000 Rp 24.000 Rp 120.000 4.000 / KM
3 Antar Jenazah Dalam Kota Rp 84.000 Rp 56.000 Rp - Rp 140.000 3.000 / KM
4 Antar Jenazah Luar Kota Rp 96.000 Rp 64.000 Rp - Rp 160.000 4.000 / KM
5 Sewa Ambulance Dalam Kota Rp 60.000 Rp 40.000 Rp - Rp 100.000 20.000 / Jam
Sewa Ambulance + Petugas
6 Dalam Kota Rp 72.000 Rp 24.000 Rp 24.000 Rp 120.000 20.000 / Jam
25
7 Sewa Ambulance Luar Kota Rp 72.000 Rp 48.000 Rp - Rp 120.000 40.000 / Jam
Sewa Ambulance + Petugas
8 Luar Kota Rp 96.000 Rp 32.000 Rp 32.000 Rp 160.000 40.000 / Jam
BAGIAN KETIGA
TARIF NON PELAYANAN
Ditetapkan di : Pinggiran
Pada Tanggal :
BUPATI PINGGIRAN,
26
LAMPIRAN II :
PERATURAN BUPATI PINGGIRAN NOMOR ....... TAHUN 2017 TENTANG TARIF
PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PINGGIRAN
KABUPATEN PINGGIRAN
BAGIAN PERTAMA
KRITERIA TINDAKAN MEDIS NON OPERATIF (TMNO)
RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN
27
III. TMNO SMF PENYAKIT DALAM
KECIL (K) SEDANG (S) BESAR (B)
1. Kemoterapi /siklus 1. Skin Prick tes 1. Perawatan Kaki Luka Berat
2. Transfusi komponen darah 2. Patch tes 2. FNAB
3. Infus obat 3. Perawatan Kaki Luka Sedang 3. Aspirasi Tiroid
4. Injeksi intra tekal 4. Provokasi oral tes 4. Aspirasi dan Biopsi Tiroid
5. Perawatan Kaki Non Ulkus 5. Injeksi Intra Artikuler dan
Jaringan lunak
6. Perawatan Kaki Luka 6. Provokasi obat suntik
Ringan
7. Pungsi Ascites Guided USG
8. Pungsi Ascites
9. Aspirasi Tiroid USG Guided
10. BMP Aspirasi
11. Pungsi sendi kecil
12. Pungsi sendi besar
28
BAGIAN KEDUA
KRITERIA TINDAKAN MEDIS NON OPERATIF (TMNO)
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
29
BAGIAN KETIGA
KRITERIA TINDAKAN MEDIS OPERATIF (TMO)
30
22 Multiple Lipoma > 10
23 Thyroidectomy / Ismolobectomy
B. SMF OBGYN
I. TMO SEDANG
1 Cone Biopsi / Konisasi / LETZ
2 Eksterpasi Kista Bartholin
3 Eksterpasi Miom Geburt
4 Drainase Pus pada Tuboovarial Abses Punksi Doglasi
5 Histrectomi Trans Vaginal / Trans Abdominal et SOB
6 Kuretase / Dilatasi Kuretase dengan Nerkose
7 Laparotomy Percobaan
8 Laparoscopy Operatif - Histeroscopy
9 Marsupialisasi Abses Bartholin
10 Repair Perinium Grade III-IV Pasca Persalinan
11 Sirklase
12 Tindakan Manual Plasenta
13 Tuba Plasty
14 Tubektomi (MOW)
15 Vasektomi (MOP)
16 Eksisi Kista Tiroglosus
17 Operasi Manchester Fortegil
18 Laparotomy Obgyn (KET)
19 Repair Vagina
20 Her Hecting (Post Partum / Post SC)
21 Marsupialisasi (Kista Bartolini)
22 Vagina Plasty
23 Tindakan Ekstra Vakum (EV)
24 Kuretage
25 Douglas Fungtie
26 Laserasi Grade 1
27 Laserasi Grade 2
28 Laserasi 3
31
29 Tindakan Biopsy Service
30 Tindakan Visum Obgyn
31 Kompresi Bimanual / Eksternal
32 CWL
32
BAGIAN KEEMPAT
KRITERIA ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP)
33
Untuk tindakan perawat perinatologi :
1. Merawat bayi segera setelah lahir;
2. Menilai APGAR skor;
3. Melakukan pemeriksaan fisik bayi : umum, reflek;
4. Memandikan bayi;
5. Merawat tali pusat;
6. Mengatur suhu kamar dan tempat tidur bayi;
7. Resusitasi jantung paru pada bayi.
34
7. Melakukan rekam jantung;
8. Mengobservasi keadaan jaringan kulit, irigasi luka, pertolongan pertama luka;
9. Memasang bidai, hecting pada keadaan darurat;
10. Memberikan obat emergensi sesuai dengan algoritma klinis;
11. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik;
12. Melakukan teknik restrain pada pasien gelisah;
13. Melaksanakan teknik komunikasi teurapeutik pada fase kehilangan;
14. Melaksanakan perawatan pasien meninggal.
Ditetapkan di : Pinggiran
Pada Tanggal :
BUPATI PINGGIRAN,
35