Anda di halaman 1dari 2

Pentingnya Mengamalkan Sunnah

Ketika mendengar kata sunnah maka yang terlintas dalam benak kebanyakan kaum
muslimin adalah perkara-perkara yang tidak wajib, sekedar sunnah (anjuran), tidak apa-apa
ditinggalkan. Bahkan di antara mereka sampai ada yang mengatakan kepada orang yang
mengerjakan sunnah, Lho, kan sekedar sunnah, tidak berdosa kalau ditinggalkan, mengapa
repot-repot mengerjakannya!!! atau ucapan yang mirip dengan itu. Dengan ucapannya itu,
mereka mengartikan sunnah sebagai perkara yang makruh yaitu lebih baik ditinggalkan
dengan bukti keheranan mereka terhadap orang yang melaksanakan sunnah. Innaa lillaahi
wa innaa ilaihi roojiuun. Ini adalah musibah yang menimpa umat Islam. Tidakkah mereka
mendengar sabda Rosululloh shallallahu alaihi wasallam :






Barangsiapa yang membenci sunnahku, maka ia bukan golonganku.(Muttafaqun alaih).

Padahal kita mengetahui bahwa segala sesuatu yang disandarkan kepada Rosululloh
shallallahu alaihi wasallam yang teriwayatkan dalam hadits yang shahih baik ucapan,
perbuatan, ketetapan ataupun sifat beliau adalah sunnah (jalan dan petunjuk) beliau yang
mencakup perkara-perkara yang wajib dan yang sunnah, yaitu anjuran yang selayaknya bagi
umatnya berlomba-lomba melaksanakannya.

Bahkan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiallahu anhu sebagai umatnya yang terbaik,
sampai menyatakan: Aku tidak pernah meninggalkan satu sunnah pun yang dikerjakan oleh
Rosululloh melainkan aku juga mengerjakannya. Karena aku khawatir kalau aku
meninggalkan satu (saja) dari sunnah beliau, aku akan menyimpang.

Itulah teladan dari pendahulu kita yang sholeh, ketika mereka mendengar dan
mengetahui tentang sunnah, segera mereka mengerjakannya, tidak membedakan antara
yang wajib dan yang mustahab (anjuran). Bahkan mereka khawatir kalau meninggalkan
sedikit saja dari sunnah beliau, maka akan menyimpang. Para ulama membedakan antara
yang wajib dengan yang sunnah (mustahab) hanya untuk membedakan hukumnya/akibatnya
tanpa meremehkan perkara yang sunnah. Bahkan para ulama menganjurkan untuk
mengerjakan sunnah-sunnah Rosululloh shallallahu alaihi wasallam. Maka selayaknya bagi
kaum muslimin untuk mencintai sunnah, mempelajari, mengamalkan, menjaga dan
membelanya sehingga Alloh dan Rasul-Nya mencintainya.

Ketika seorang muslim mau menjaga sunnah, sebagaimana penjagaannya terhadap


makanan dan minuman yang dengannya badan menjadi tegak dan kuat, maka ketika itu pula
akan melimpahlah padanya faidah-faidah diniyyah dan duniawiyyah. Seperti dikatakan oleh
Ibnu Qudamah: Di dalam mengikuti sunnah terdapat keberkahan mencocoki (sesuai)
syariat, keridhaan Alloh subhanahu wa taala, ketinggian derajat, ketentraman hati,
ketenangan badan, menjadikan kebencian syetan; serta berjalan di atas jalan yang lurus.
Ibnu Hibban di dalam muqaddimah Shahih-nya telah berkata: Sesungguhnya di
dalam berpegang dengan sunnah Rosululloh terdapat: kesempurnaan keselamatan;
terkumpulnya kemuliaan; tidak terpadamkan sinar lenteranya; tidak terpatahkan hujjah-
hujjahnya; barangsiapa yang memeganginya pasti akan terjaga; barangsiapa yang
menyelisihinya pasti akan menyesal; sunnah itu merupakan benteng yang membentengi,
tiang penopang yang nyata keutamaannya dan tali yang kokoh; barangsiapa yang berpegang
teguh dengannya pasti akan mulia dan yang berusaha untuk menyelisihinya akan binasalah
dia.Maka, orang-orang yang mengikatkan diri dengannya, berarti dialah manusia yang
berbahagia di antara makhluq-makhluq yang ada di dunia.

Artikel ELSUNNAH.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai