Tiga unsur pokok dalam K3 adalah Kesehatan, 1. Dengan tingkat keselamatan yang tinggi,
Keselamatan dan Kerja : kecelakaan-kecelakaan yang menjadi sebab
sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi
1. Kesehatan sahingga pembiayaan yang tidak perlu dapat
dihindari.
Setiap pekerja harus bekerja dalam kondisi dan
situasi yang sehat baik sehat jasmani, rohani maupun 2. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan
lingkungan yang sehat. ppemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja
serta mesin yang produktif dan efesien dengan
2. Keselamatan
tingkat produksi dan produktifitas tinggi.
Dalam setiap melakukan aktivitas kerja, seorang
3. Pada berbagai hal, tingkat keselamatan yang
pekerja harus melakukan tindakan yang sesuai
tinggi menciptakan kondisi yang mendukung
dengan keselamatan dirinya agar terhindar dari
kenyamanaan serta kegairahan kerja. Sehingga
kecelakaan kerja.
faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat
3. Kerja efesiensi yang tinggi pula.
Dengan bekerja pada situasi dan kondisi yang 4. Praktek keselamatan tidak dapat dipisahkan dari
baik serta memperhatikan keselamatan kerja maka keterampilan keduanya berjalan sejajar dan
akan tercipta situasi kerja yang kondusif dan merupakan unsur-unsur esensial bagi
harmonis yang nantinya akan meningkatkan kelangsungan proses produksi.
produktifitas kerja.
Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah baiknya dengan partisipasi dari pengusaha dan buruh
keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat / karyawan, hal ini akan membawa iklim keamanan
alat kerja, bahan dan proses pengolahanya, landasan dan ketenaga kerjaan, sehingga sangat membantu
bagi hubungan buruh dan pengusaha yang Peraturan pemerintah dalam memperhatikan nasib
merupakan landasan kuat bagi terciptanya pekerjanja adalah dengan mengeluarkan undang-
kelancaran produksi. undang yang berhubungan dengan keselaamatan
kerja para pekerja karena pekerja merupakan aset
3.3. Undang-undang keselamatan Kerja dari negera yang akan terus selalu menggerakan roda
perekonomian negara. Menurut undang-undang
3.3.1. Umum
keselamatan kerja pada tahun 1970 memuat tentang
Secara umum undang-undang mengenai ketentuan-ketentuan umum keselamatan kerja baik
keselamatan kerja ditulis dalam setiap benak pekerja di bidang yang berada dalam wilayah kekuasaan
karena seorang pekerja selalu mengingatkan untuk hukum Republik Indonesia.
bekerja dalam keadaan sehat dan selamat. Undang-
Sehingga undang-undang itu berguna untuk :
undang dasar 1945 mengisyaratkan semua warga
negara atau pekerja dan penghasilan yang layak bagi 1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
kemanusiaan. Pekerja baru memenuhi kelayakan
bagi kemanusiaan, apabila keselamatan kerja sebagai 2. Mencegah dan mengurangi bahaya.
sebagai pelaksananya terjamin. Kematian, cacat,
cidera, penyakit dan lain-lain sebagai akibat 3. Memberi jalan penyelamat diri pada waktu
kecelakaan dalam melakukan pekerjaan terjadi kecelakaan yang berbahaya.
bertentangan dengan dasar kemanusiaan. Maka dari
4. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
itu, atas dasar landasan UUD 1945 lahir undang-
undang dan ketentuan-ketentuan pelaksanaanya 5. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
dalam keselamatan kerja.
6. Memberi alat-alat perlindungan kepala pada para
Dalam undang-undang No. 14 Tahun 1969 pekerja.
tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga
kerja secara jelas ditegaskan, bahwa setiap tenaga 7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya
kerja berhak mendapat perlindungan atas penyakit akibat kerja.
keselamatan kerja, sedangkan dalam hubungan dan
bantuan sosial, secara umum dinyatakan dalam 8. Memelihara kebersihan, kesehatan dan
undang-undang No. 14 Tahun 1969 tersebut bahwa ketertiban.
pemerintah mengatur penyelenggaraan peraturan 3.3.3. Peraturan Mentri Tenaga Kerja
sosial dan bantuan sosial bagi tenaga kerja dan
keluarganya. Pertanggungan dan bantuan sosial ini Peraturan Mentri Tenaga Kerja No. 1 / MEN / 1981 /
meliputi juga kecelakaan dan penyakit akibat kerja tentang kewajiban melapor masalah penyakit kerja.
sekalipun dalam penjelasan undang-undang
dimaksudkan hanya terperinci antara lain, sakit, (Banet N. B Silalahi dan Rumendang B. Silalahi,
meninggal dunia dan cacat. 1995)
Akibat kecelakaan
Mudah
diperbaiki
- fisik
Permanen
- mental
Kematian
Berikut adalah gambar akibat kecelakaan kerja c. Peralatan lain (bencana bertekanan, alat listrik,
secara umum : alat kerja, instalasi. pendingin, instalasi listrik).
d. Bahan-bahan atau material.
Klasifikasi kecelakaan akibat kerja menurut 3. Klasifikasi menurut sifat luka dan kelainan :
organisasi perburuhan internasional tahun 1962 a. Dislokasi patah tulang.
adalah sebagai berikut :
b. Regang otot. Faktor peralatan yang digunakan dalam melakukan
aktifitas kerja kurang baik dapat menyebabkan
c. Memar. terjadinya kecelakaan kerja.
d. Amputasi. 4. Machine protektor Not Good
e. Keracunan mendadak. Perlindungan mesin yang tidak sempurna dapat
menyebabkan terjadinya accident.
f. Luka bakar.
5. Body protektor
g. Mati lemas.
Alat pelindung diri (APD) sangat diperlukakan
h. Pengaruh listrik.
untuk mengurangi resiko kecelakaan dan sebagai
i. Pengaruh radiasi. alat pelindung apabila terjadi sesuatu yang
membahayakan diri pekerja, faktor
j. Luka-luka lain. ketidaklengkapan alat pelindung diri sebagai pemicu
terjadinya kecelakaan yang parah.
4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di
tubuh : 6. lay out not good
a. Kepala. Tata letak ruangan yang kurang bagus dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, maka
b. Leher. perusahaan perlu membuat lay out atau tata ruang
c. Badan. yang bagus untuk memudahkan aliran produksi juga
untuk meminimalkan kecelakaan.
d. Anggota atas.
7. SOP Not Good
e. Anggota bawah.
SOP yang tidak bagus dapat menyebabkan
f. Banyak tempat. kecelakaan kerja
h. Letak lain yang tidak dapat dimasukan Kondisi emosional dari seorang pekerja yang
klasifikasi tersebut. terlalau tinggi dan tidak bisa dikontrol dengan baik
dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Faktor emosi
3.5.2. Proses kecelakaan kerja menurut pekerja bisa datang dari lingkungan.
Hainrich
3.5.3. Faktor-faktor keselamatan kerja :
Menurut Hainrich ada 8 faktor yang menyebabkan
yang terjadinya kecelakaan kerja yang mana Dalam menghindari suatu kecelakaan kerja maka
sebagian besar faktor tersebut datang dari diri kita terlebih dahulu harus mengetahui faktor-faktor
seorang pekerja, diantara faktor-faktor tersebut apa saja yang menyebabkan kecelakaan kerja dan
antara lain : upaya apa yang seharusnya dilakukan untuk
meningkatkan keselamatan kerja. Ada beberapa
1. Un-Dicipline faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pelaksanaan keselamatan kerja diantaranya yaitu :
Faktor ketidak disiplinan dari pekerja.
1. Faktor manusia
2. Training Not Good
Manusia sebagai kunci keberhasilan keselamatan
Pelatihan sebelum pekerja melakukan aktifitas
kerja dalam suatu perusahaan. Yang termasuk faktor
kerjayang kurang bagus sehingga pada waktu kerja
manusia adalah pemilik perusahaan dan tenaga kerja
masih banyak hal yang belum dipahami oleh seorang
atau karyawan. Semua orang yang ada dalam
pekerja yang menyebabkan kecelakaan kerja.
perusahaan harus tahu bahwa pekerja
3. Lack Tool / Equipment berkepentingan bukan hanya pada bagian produksi,
mutu dan kualitas produksi tetapi juga dalam
keselamatan kerja.
Umumnya di perusahaan keselamatan kerja mulai peralatan lain. Oleh karena itu bagian-bagian mesin
dari manajemen puncak, baru turun kebawah. yang berbahaya harus ditiadakan dengan mengubah
Manajer juga harus memandang keselamatan kerja konstruksi atau memberi alat pelindung.
sebagai dari proses bukan sebagai tambahan, serta
wajib menjamin tidak terjadinya kondisi yang tidak 3.5.4. Upaya keselamatan kerja
aman dan tidak nyaman.
Sangat banyak yang kita lakukan untuk mencegah
Banyak manusia yang tidak menyadari bahwa suatu kejadian yang tidak kita inginkan dan harus
keselamatan kerja adalah tanggung jawab bersama bisa untuk memilah dan memprioritaskan sesuai
untuk kepentingan bersama pula. Kesadaran tersebut kebutuhan yang tepat.
tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan
Kejadian kecelakaan kerja di tempat kerja tentunya
peraturan yang ditetapkan perusahaan atau disiplin
terjadi secara tidak sengaja. Baik itu terjadi dari
ketat yang dipaksakan. Memakai alat-alat
faktor manusia ataupun tenaga kerja sendiri, tempat
keselamatan kerja atau perlindungan dari yang telah
kerja maupun terjadi karena mesin-mesin produksi.
ditetapkan dalam peraturan tanpa adanya kesadaran
Tetapi hal tersebut tidak mustahil adanya
dari tenaga kerja maka peraturan tersebut malah
pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan kerja.
akan diabaikan. Mereka beralasan bahwa memakai
alat perlindungan perorangan tersebut akan membuat Kecelakaan kerja dapat dicegah dengan :
gerakan kurang leluasa pada saat melakukan
aktivitas, walaupun disetiap tempat telah tersedia 1. Peraturan perundang-undangan
poster-poster yang berhubungan dengan keselamatan
kerja untuk membangkitkan kesadaran mengenai Yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan
keselamatan kerja ini. Cara yang sering dilakukan mengenai kondisi kerja pada umumnya,
untuk memasyarakatkan keselamatan kerja antara perencanaan, konstruksi dan pemeliharaan,
lain : pengawasan, pengujian dan cara kerja peralatan
industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh latihan
a. Poster / gambar / plangkat. supervisi medis, PPPK dan pemeriksaan kesehatan.
2. Faktor peralatan dan pekerjaan Penelitian ini meliputi sifat dan ciri-ciri bahan
bahaya, penyelidikan tentang pagar pengamanan,
Pada dasarnya semua bagian mesin yang bergerak, pengujian alat-alat pelindung diri, penelitian tentang
panel kendali dan alat-alat perlindungan diri harus pencegahan peledakan gas dan debu.
dirawat menurut kondisi bagian-bagianya bukan
menurut waktu pemakaianyan. Perawatan 5. Riset medis
berdasarkan kondisi harus dijadikan asas
pemeliharaan semua peralatan guna mendeteksi Meliputi penelitian tentang efek-efek fisikologi dan
sedini mungkin bagian-bagian mesin yang dapat patologis faktor-faktor lingkungan dan teknologis
menimbulkan bahaya karena kecelakaan terjadi dan keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan
tanpa disangka-sangka dalam waktu sekejab mata, kecelakaan.
sehingga untuk menghindarinya perlengkapan dan 6. Penelitian pisikologis
peralatan yang ada harus terlindungi dari
kemungkinan berinteraksi dengan manusia dan
Yaitu penelitian tentang pola-pola kejiwaan yang 3.6.1. Organisasi Pemerintah
mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
Organisasi keselamatan kerja dalam administrasi
7. Penelitian secara statistik pemerintah ditingkat pusat terdapat dalam bentuk
Direktorat Pembinaan Normal Kesehatan dan
Yaitu untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang Keselamatan Kerja. Direktorat Jendral Perlindunan
terjadi, banyaknya, mengenai siapa saja, dalam dan Perawatan Tenaga Kerja, memiliki fungsi yaitu :
pekerjaan apa dan apa sebab-sebabnya.
1. Melaksanakan pembinaan, pengawasan serta
8. Pendidikan penyempurnaan dalam penetapan norma
keselamatan kerja dibidang mekanik.
Menyangkut pendidikan dalam kurikulum teknik,
sekolah perniagaan atau kursus-kursus pertukaran. 2. Melaksanakan pembinaan, pengawasan serta
penyempurnaan dalam penetapan norma
9. Latihan-latihan
keselamatan kerja dibidang listrik.
Yaitu latihan praktek bagi tenaga kerja, khususnya
3. Melaksanakan pembinaan, pengawasan serta
bagi tenaga kerja yang baru dalam keselamatan
penyempurnaan dalam penetapan norma
kerja.
keselamatan kerja dibidang uap.
10. Penggairahan
4. Melaksanakan pembinaan, pengawasan serta
Yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau penyempurnaan dalam penetapan norma
pendekatan lain untuk menimbulkan sikap untuk keselamatan kerja dibidang pencegahan
selamat dalam bekerja. kebakaran.
Asuransi yaitu insentif finansial untuk meningkatkan Organisasi keselamatan kerja ditingkat perusahaan
pencegahan kecelakaan misalnya dalam bentuk ada dua jenis, yaitu :
pengurangan premi, yang dibayar oleh perusahaan,
1. Organisasi sebagai bagian dari struktur
jika tindakan keselamatan sangat baik.
organisasi perusahaan dan disebut bidang,
3.6. Organisasi keselamatan kerja bagian, dan lain-lain keselamatan kerja. Oleh
karena merupakan bagian dari organisasi
Organisasi keselamatan kerja terdapat pada unsur perusahaan, maka tugasnya kontinyu
pemerintah, dalam ikatan profesi, badan-badan pelaksanaanya menetap dan anggaranya
konsultasi masyarakat, di perusahaan-perusahaan, tersendiri. Kegiatan-kegiatan biasanya cukup
dan lain-lain. Program pemerintah khususnya banyak dan efeknya terhadap keselamatan dan
pembinaan pengawasan bersama-sama dengan kesehatan kerja adalah banyak dan baik.
praktek keselamatan kerja di perusahaan-perusahaan
saling mengisi sehingga sehingga dicapai tingkat 2. Panitia kesehatan dan keselamatan kerja yang
keselamatan di perusahaan dalam meningkatkan biasanya terdiri dari wakil pimpinan perusahaan,
penerapan keselamatan kerja di perusahaanya dapat wakil buruh, teknisi keselamatan kerja, dokter
memperoleh bantuan keahlian dari badan-badan perusahaan dan lain-lain. Kondisi perusahaan
konsultan atau lembaga-lembaga pengujian. Pada biasanya pencerminan panitia pada umumnya.
tingkat perusahaan, pengusaha dan buruh adalah Pembentukan panitiademikian adalah atas dasar
kunci kearah keberhasilan program keselamatan kewajiban undang-undang.
kerja agar menunjang keberhasilan pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja.
Tujuan keselamatan kerja secara umum dalah
Secara keilmuan, keselamatan kerja memerlukan
sebagai berikut :
keahlian-keahlian lain. Pusat terdapat teknologi,
kimia, fisika, toksilogi, kesehatan, teknisi, fisiologi, 1. Pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.
psikologi, dan lain-lain. Maka dari itu, selain ahli
atau teknisi keselamatan kerja masih diperlukan 2. Pencegahan terjadinya penyakit akibat kerja.
insinyur, dokkter, ahli faal, ahli jiwa, ahli statistik,
dan lain-lain.
3. Pencegahan atau penekanan menjadi sekecil- tempat kerja atau dalam rangka menjalankan
kecilnya terjadinya kematian akibat kecelakaan pekerjaannya juga termasuk kecelakaan kerja.
kerja. Penyebab kecelakaan kerja pada umumnya
digolongkan menjadi 2, yakni:1
4. Pencegahan atau penekanan menjadi sekecil-
kecilnya cacat yang ditimbulkan akibat kerja. • Faktor Fisik. Kondisi-kondisi lingkungan
pekerjaan yang tidak aman atau unsafety
5. Pengamanan material, konstruksi, bangunan, condition misalnya lantai licin, pencahayaan
alat-alat kerja, mesin-mesin, pesawat-pesawat, kurang, silau, dan sebagainya.
instalasi-instalasi, dan lain-lain. • Faktor Manusia. Perilaku pekerja itu sendiri
yang tidak memenuhi keselamatan, misalnya
6. Peningkatan produktifitas kerja atas dasar tingkat
karena kelengahan, ngantuk, kelelahan, dan
keamanan dan kenyamanan kerja yang tinggi.
sebagainya. Menurut hasil penelitian yang
7. Penghindaran pemborosan tenaga kerja, modal, ada, 85 % dari kecelakaan yang terjadi
alat-alat dan material-material produksi lainya disebabkan oleh faktor manusia.
sewaktu kerja. Faktor-Faktor Kecelakaan Kerja
8. Pemeliharaan tempat kerja yang bersih, sehat, Kecelakaan akibat kerja terjadi tanpa
aman dan nyaman. disangka-sangka dalam waktu sekejap mata. Bennett
(1991) mengemukakan bahwa di dalam setiap
9. peningkatan pengamanan produksi dalam rangka kejadian kecelakaan kerja, empat faktor bergerak
industrialisasi dan pembangunan. dalam satu kesatuan berantai, yakni a) faktor
lingkungan, b) faktor bahaya, c) faktor peralatan dan
Definisi Kecelakaan Kerja perlengkapan, dan d) faktor manusia.
Kecelakaan adalah kejadian yang tidak Cara penggolongan sebab-sebab kecelakaan
terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh di berbagai Negara tidak sama. Namun ada
karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesamaan umum, yaitu kecelakaan disebabkan oleh
kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. dua golongan penyebab, antara lain:3
Maka dari itu, peristiwa sabotase atau tindakan
kriminil adalah di luar ruang lingkup kecelakaan a. Penyebab langsung
yang sebenarnya. Tidak diharapkan, oleh karena (1) Perbuatan yang tidak aman (unsafe
peristiwa kecelakaan disertai kerugian material actions), didefinisikan sebagai segala
ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai tindakan manusia yang dapat memungkinkan
kepada yang paling berat.1 tejadinya kecelakaan pada diri sendiri
maupun orang lain. Contoh dari perbuatan
Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang tidak aman seperti misalnya :3
yang ada hubungannya dengan kerja, dalam - Tidak menggunakan alat yang telah
kecelakaan terjadi karena pekerjaan atau pada waktu disediakan.
melaksanakan pekerjaan. Hubungan kerja di sini - Salah menggunakan alat yang telah
dapat berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan disediakan.
oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan - Menggunakan alat yang sudah msak.
pekerjaan. Dengan demikian muncul dua - Metode kerja yang salah.
permasalahan:1 - Tidak mengikuti prosedur keselamatan kerja.
a. Kecelakaan sebagai akibat langsung dari (2) Kondisi yang tidak aman (unsafe
pekerjaan atau; condition), didefinisikan sebagai suatu
b. Kecelakaan terjadi saat melakukan kondisi lingkungan kerja yang dapat
pekerjaan. memungkinkan terjadinya kecelakaan.
Dalam perkembangan selanjutnya ruang Contoh kondisi yang tidak aman :3
lingkup kecelakaan ini diperluas lagi sehingga - Kondisi fisik, mekanik, peralatan.
mencakup kecelakaan-kecelakaan tenaga kerja yang - Kondisi permukaan tempat berjalan dan
terjadi pada saat perjalanan atau transport ke dan bekerja.
dari tempat kerja. - Kondisi penerangan, ventilasi, suara dan
getaran.
Dengan kata lain kecelakaan lalu lintas yang - Kondisi penataan lokasi yang salah.
menimpa tenaga kerja dalam perjalanan ke dan dari b. Penyebab tidak langsung 4
(1) Fungsi manajemen proyek. 1. Pengetahuan (pengetahuan dasar dan spesifik
(2) Kondisi pekerja tentang pekerjaan).
a. Faktor Manusia 2. Fungsional (keterampilan dasar dan spesifik
Umur/usia dalam mengerjakan suatu pekerjaan).
3. Afektif (kemampuan dasar dan spesifikasi
Usia muda relative lebih mudah terkena dalam suatu pekerjaan).
kecelakaan kerja dibandingkan dengan usia lanjut Kelelahan
yang mungkin dikarenakan sikap ceroboh dan
tergesa-gesa. Pengkajian usia dan kecelakaan akibat Kelelahan dapat menimbulkan kecelakaan
kerja menunjukkan angka kecelakaan pada kerja pada suatu industri. Kelelahan merupakan
umumnya lebih rendah dengan bertambahnya usia, suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup lagi
tetapi tingkat keparahan cedera dan untuk melakukan aktivitasnya. Kelelahan ini
5
penyembuhannya lebih serius. ditandai dengan adanya penurunan fungsi-fungsi
kesadaran otak dan perubahan pada organ di luar
Jenis Kelamin kesadaran. Kelelahan disebabkan oleh berbagai hal,
antara lain kurang istirahat, terlalu lama bekerja,
Tingkat kecelakaan akibat kerja pada
pekerjaan rutin tanpa variasi, lingkungan kerja yang
perempuan akan lebih tinggi daripada pada laki-laki.
buruk serta adanya konflik.5
Perbedaan kekuatan fisik antara perempuan dengan
kekuatan fisik laki-laki adalah 65%. Secara umum, b. Faktor lingkungan
kapasitas kerja perempuan rata-rata sekitar 30% Lokasi/Tempat Kerja
lebih rendah dari laki-laki. Tugas yang berkaitan
dengan gerak berpindah, laki-laki mempunyai waktu Tempat kerja adalah tempat dilakukannya
reaksi lebih cepat daripada perempuan.5 pekerjaan bagi suatu usaha, dimana terdapat tenaga
kerja yang bekerja, dan kemungkinan adanya bahaya
Koordinasi Otot kerja di tempat itu. Disain di lokasi kerja yang tidak
ergonomis dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
Koordinasi otot berpengaruh terhadap
Tempat kerja yang baikapabila lingkungan kerja
keselamatan pekerja. Diperkirakan kekakuan dan
aman dan sehat.5
reaksi yang lambat berperan dalam terjadinya
kecelakaan kerja.5 Peralatan dan Perlengkapan
Kecenderungan Celaka Proses produksi adalah bagian dari
perencanaan produksi. Langkah penting dalam
Konsep popular dalam penyebab kecelakaan
perencanaan adalah memilih peralatan dan
adalah “accident prone theory”. Teori ini didasarkan
perlengkapan yang efektif sesuai dengan apa yang
pada pengamatan bahwa ada pekerja yang lebih
diproduksinya. Pada dasarnya
besar mengalami kecelakaan dibandingkan pekerja
peralatan/perlengkapan mempunyai bagian-bagian
lainnya. Hal ini disebabkan karena ciri-ciri yanga
kritis yang dapat menimbulkan keadaan bahaya,
ada dalam pribadi yang bersangkutan (ILO,1979).5
yaitu:5
Pengalaman Kerja
1. Bagian-bagian fungsional
Semakin banyak pengalaman kerja dari 2. Bagian-bagian operasional
seseorang, maka semakin kecil kemungkinan Bagian-bagian mesin yang berbahaya harus
terjadinya kecelakaan akibat kerja. Pengalaman ditiadakan denga jalan mengubah konstruksi,
untuk kewaspadaan terhadap kecelakaan kerja member alat perlindungan. Peralatan dan
bertambah baik sesuai dengan usia, maka kerja atau perlengkapan yang dominan menyebabkan
5
lamanya bekerrja di tempat yang bersangkutan.5 kecelakaan kerja, antara lain: