Anda di halaman 1dari 5

1. Apa itu ASI EKSLUSIF ?

Pemberian ASI (Air Susu Ibu) tanpa suplementasi makanan maupun minuman
lain, baik berupa air putih, jus, ataupun susu selain ASI. Pemberian ASI
eksklusif di anjurkan selama 6 bulan pertama

2. Teknik Menyusui

Carilah posisi menyusui yang paling nyaman untuk ibu. dapat dengan posisi
berbaring atau duduk. Posisi yang kurang tepat akan menghasilkan perlekatan
yang tidak baik. Posisi dasar menyusui terdiri dari posisi badan ibu, posisi
badan bayi, serta posisi mulut bayi dan payudara ibu (perlekatan/ attachment).
Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi duduk, posisi tidur terlentang, atau
posisi tidur miring. Dekap bayi sedekat mungkin dan hadapkan bayi ke
payudara ibu dengan posisi badan yang lurus. Hendaknya seluruh badan bayi
menghadap ke dada dan perut ibu; bukan hanya wajahnya saja. Telinga bayi
akan tampak sejajar dengan bahu dan hidung mendekat ke payudara. Pegang
payudara oleh tangan ibu yang lain. Ibu jari di bagian atas payudara, kurang
lebih 1 jari di atas areola atas, sedangkan 4 jari yang lainnya menyangga
payudara di bagian bawah, sehingga payudara terangkat dan puting mengarah
ke atas. Rangsang refleks hisap bayi dengan menyentuh sudut bibirnya. Saat
mulut bayi terbuka lebar, masukkan area kehitaman di sekitar puting (areola)
sebanyak-banyaknya ke dalam mulut bayi. Perlekatan yang baik akan terjadi
bila mulut bayi terbuka lebar dengan bibir atas dan bawah terlipat keluar. Bayi
dikatakan menyusu efektif bila ia menghisap perlahan, pipi membulat, dan
sesekali berhenti untuk menelan ASI.

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik

Dagu menyentuh payudara


Mulut terbuka lebar
Bibir bawah terputar keluar
Lebih banyak areola bagian atas yang terlihat dibanding bagian bawah
Tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
Perut/dada bayi menempel pada perut/dada ibu (chest to chest)
Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik
Ada kontak mata antara ibu dengan bayi
Pegang belakang bahu jangan kepala bayi
Kepala terletak dilengan bukan didaerah siku
3. Gambar Penampang Anatomis Payudara

Areola Daerah berwarna gelap yang mengelilingi puting susu. Pada areola terdapat
kelenjar-kelenjar kecil yang disebut kelenjar Montgomery, menghasilkan cairan berminyak
untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar areola.

Alveoli Kantong penghasil ASI yang berjumlah jutaan. Hormon prolaktin mempengaruhi
sel alveoli untuk menghasilkan ASI.

Duktus laktiferus Saluran kecil yang yang berfungsi menyalurkan ASI dari alveoli ke
sinus laktiferus (dari pabrik ASI ke gudang ASI)

Sinus laktiferus / ampula Saluran ASI yang melebar dan membentuk kantung di sekitar
areola yang berfungsi untuk menyimpan ASI.

Jaringan lemak dan penyangga Jaringan lemak di sekeliling alveoli dan duktus
laktiferus yang menentukan besar kecilnya ukuran payudara. Payudara kecil atau besar
mempunyai alveoli dan sinus laktiferus yang sama, sehingga dapat menghasilkan ASI sama
banyak. Di sekeliling alveoli juga terdapat otot polos, yang akan berkontraksi dan memeras
keluar ASI. Keberadaan hormon oksitosin menyebabkan otot tersebut berkontraksi.
4. Fisiologi menyusui

ASI diproduksi di kelenjar payudara dan mengalir keluar payudara akibat


pengaruh hormon-hormon menyusui, yaitu prolaktin dan oksitosin Kedua
hormon ini diproduksi di sebuah organ di otak yang disebut hipofisis anterior.
Hormon prolaktin akan masuk ke peredaran darah kemudian ke payudara
menyebabkan sel sekretori di alveolus (pabrik ASI) menghasilkan ASI,
sedangkan hormon oksitosin akan dialirkan melalui darah menuju ke payudara
yang akan merangsang kontraksi otot di sekeliling alveoli (pabrik ASI) dan
memeras ASI keluar dari pabrik ke laktiferus (gudang ASI). Pengosongan
payudara dengan cara menyusui bayi sesering mungkin akan memacu produksi
hormon prolaktin, sehingga produksi ASI pun akan bertambah. Kedekatan fisik
dengan bayi, mendengar suara tangis bayi, atau mencium bau tubuh bayi, serta
hati ibu yang merasa senang dan nyaman, akan memicu pengeluaran hormon
oksitosin, yang menyebabkan ASI lancar mengalir dari payudara ibu. Hormon-
hormon tersebut dapat terhambat bila ibu merasa tidak yakin, kurang percaya
diri, stres, atau kesakitan.
5. Cara penanganan puting susu lecet

Puting susu lecet biasanya terjadi karena posisi bayi sewaktu menyusu salah.
Bayi hanya menghisap pada puting karena aerola sebagian besar tidak masuk ke
dalam mulut bayi. Hal ini juga dapat terjadi pada akhir menyusui bila
melepaskan hisapan bayi tidak benar. Juga dapat terjadi bila sering
membersihkan puting dengan alkohol atau sabun. Puting lecet ini dapat
menggagalkan upaya menyusui oleh karena ibu akan segan menyusui karena
terasa sakit dan tidak terjadi pengosongan payudara sehingga produksi ASI
berkurang.

Pencegahan

Ibu perlu mengetahui posisi menyusui yang benar.


Ibu perlu tahu cara melepaskan bayi dari payudara.
Jangan membersihkan puting dengan sabun atau alkohol

Penatalaksanaan

Perbaiki posisi menyusui.


Mulai menyusui dari payudara yang tidak sakit.
Tetap mengeluarkan ASI dari payudara yang putingnya lecet
Keluarkan sedikit ASI akhir (hind milk) dan oleskan ke puting yang lecet
dan biarkan kering
Pergunakan BH yang menyangga
Bila terasa sangat sakit boleh minum obat pengurang rasa sakit
Pada peradangan puting dapat diterapi dengan suatu bahan penyembuh
luka seperti atau lanolin, yang segera meresap ke jaringan sebelum bayi
menyusu.

Anda mungkin juga menyukai