PRAKTIKUM - PALEONTOLOGI Briozoa
PRAKTIKUM - PALEONTOLOGI Briozoa
Keterangan :
1.Test
2.Endoderm
3.Eksoderm
Ventral Samping
No. Sampel : 01
Filum : Protozoa
Kelas : Sarcodina
Ordo : Foraminifera
Family : Nummulitesidae.
Genus : Nummulites
Bentuk : Plate
Keterangan : Fosil dengan nomor peraga 157 adalah berasal dari family
millecaput BOUBEE.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi
yang tidak resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material
yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada
daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu, material-material sedimen
semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
akan mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi
proses leaching (proses pencucian fosil). Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya
menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah permineralisasi.
Permineralisasi adalah proses pengawetan dimana rongga dalam cangkang terisi oleh
mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya, sehingga terbentuk
Proses munculnya fosil ini di pengaruhi oleh tenaga ondogen berupa tektonik
permukaan, akan terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga
tampak di permukaan.
Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah plate, yaitu fosil yang memipih seperti
piring, dan bagian fosil yang masih dapat dijumpai seperti, endoderm yaitu lapisan
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk
buih-buih, maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat
(CaCO3). Adapun umur fosil ini adalah Eosen Tengah yaitu antara 50-44 juta tahun
yang lalu.
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu
lingkungan pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi,
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosil
ASISTEN PRAKTIKAN
Keterangan :
1.Test
2.oral disk
3.oral opening
Ventral Dorsal
No. Sampel : 02
Filum : Bryozoa
Kelas : Gymnolaemata
Ordo : Cryptostomata
Family : Thecosmilianidae
Genus : Thecosmilia
Bentuk : Branching
trichotama GOLD.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi
yang tidak resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material
yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada
daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu, material-material sedimen
semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
akan mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi
menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah permineralisasi.
Permineralisasi adalah proses pengawetan dimana rongga dalam cangkang terisi oleh
mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya, sehingga terbentuk
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa gaya
tektonik sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di
permukaan, akan terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga
Adapun bentuk tubuh yang masih dapat dijumpai seperti, oral disk yaitu
berupa lingkaran besar pada fosil, dan oral opening yaitu lingkran kecil yang berada
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk
buih-buih, maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat
(CaCO3), hal ini menandakan bahwa lingkungan pengendapannya berasal dari laut
dangkal.Adapun umur fosil ini adalah Jura Atas yaitu antara 180-135 juta tahun yang
lalu.
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu
lingkungan pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi,
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosil
http://www.scribd.com/doc/90288475/Kuliah-Paleontologi-Umum
ASISTEN PRAKTIKAN
Keterangan :
1. Test
2. Endoderm
3. Eksoderm
Ventral Samping
No. Sampel : 03
Filum : Protozoa
Kelas : Sarcodina
Ordo : Foraminifera
Family : Lapidocentrusidae
Genus : Lapidocentrus
Bentuk : Plate
Keterangan : Fosil dengan nomor peraga 530 adalah berasal dari family
mulleri (SCHULTZE).
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi
yang tidak resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material
yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada
daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu, material-material sedimen
semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
akan mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah
cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya,
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa gaya
tektonik sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di
permukaan, akan terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga
Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah plate, yaitu bentuk tubuh fosi yang
memipih menyerupai piring. Dan bagian tubuh fosil ini yang masih dapat dijumpai
seperti, endoderm, yaitu, lapisan bagian dalam fosil, dan eksoderm, yaitu bagian
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk
buih-buih, maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat
(CaCO3), hal ini menandakan bahwa lingkungan pengendapannya berasal dari laut
dangkal. Adapun umur fosil ini adalah Devon Tengah, yaitu antara 370-369 juta
lingkungan pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosil
http://www.scribd.com/doc/90288475/Kuliah-Paleontologi-Umum
ASISTEN PRAKTIKAN
Keterangan :
1. Test
2. Montikula
3. Zooid
4. Zoorium
Ventral
No. Sampel : 04
Filum : Bryozoa
Kelas : Stenolaemata
Ordo : Cheilostomata
Family : Prasoporanidae
Genus : Prasopora
Bentuk : Globular
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi
yang tidak resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material
yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada
daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu, material-material sedimen
semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
akan mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah
cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya,
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa gaya
tektonik sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di
permukaan, akan terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga
Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Globular, yaitu bentuk fosil yang
membulat. Dan bagian tubuh yang masih dapat dijumpai seperti montikula, yaitu
pori-pori besar pada fosil, zooid yaitu pori-pori yang lebih kecil dari montikula, dan
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk
buih-buih, maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat
(CaCO3), hal ini menandakan bahwa lingkungan pengendapannya berasal dari laut
dangkal. Adapun umur fosil ini adalah Ordovisium, yaitu antara 500-436 juta tahun
yang lalu.
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu
lingkungan pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosil
http://www.scribd.com/doc/90288475/Kuliah-Paleontologi-Umum
ASISTEN PRAKTIKAN
Keterangan :
1. Test
2. Montikula
3. Zooid
4. Zoorium
Ventral
No. Sampel : 05
Filum : Bryozoa
Kelas : Phylactolaemata
Ordo : Chellostomata
Family : Halloporanidae
Genus : Hallopora
Bentuk : Branching
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi
yang tidak resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material
yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada
daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu, material-material sedimen
semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
akan mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi
proses leaching ( pencucian tubuh fosil). Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah
cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya,
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa gaya
tektonik sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di
permukaan, akan terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga
Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Brancing, yaitu bentuk fosil yang
bercabang-cabang. Bagian tubuh yang masih dapat dijumpai seperti montikula, yaitu
pori-pori besar pada fosil, zooid yaitu pori-pori yang lebih kecil dari montikula, dan
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk
buih-buih, maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat
(CaCO3), hal ini menandakan bahwa lingkungan pengendapannya berasal dari laut
dangkal. Adapun umur fosil ini adalah Ordovisium, yaitu antara 500-436 juta tahun
yang lalu.
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu
lingkungan pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosil
http://www.scribd.com/doc/90288475/Kuliah-Paleontologi-Umum
ASISTEN PRAKTIKAN
Keterangan :
1.Test
2. Calix
3. Oral disk
4. Oral opening
Ventral Samping
No. Sampel : 06
Filum : Bryozoa
Kelas : Gymnoslaemata
Ordo : Cryptostomata
Family : Coralidae
Genus : Coral
Bentuk : Tabular
adalah berasal dari family Coralidae, genus Coral, dan dengan nama spesies Coral
limestone.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi
yang tidak resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material
yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada
daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu, material-material sedimen
semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
akan mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah
cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya,
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa gaya
tektonik sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di
permukaan, akan terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga
Adapun bentuk tubuh fosil ini adalahTabular, yaitu bentuk fosil yang
berbentuk seperti tabung. Bagian tubuh yang masih dapat dijumpai adalah Calix yaitu
garis-garis luar pada dinding fosi, oral disk lingkaran besar pada fosil, dan oral
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk
buih-buih, maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat
(CaCO3), hal ini menandakan bahwa lingkungan pengendapannya berasal dari laut
dangkal. Adapun umur fosil ini adalah Kapur Atas, yaitu antara 100-70 juta tahun
yang lalu.
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu
lingkungan pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosil
http://www.scribd.com/doc/90288475/Kuliah-Paleontologi-Umum
ASISTEN PRAKTIKAN
Filum : Bryozoa
Kelas : Phylactolaemata
Ordo : Cheilostomata
Family : Cerioporanidae
Genus : Ceriopora
Bentuk : Branching
agulosa.
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi
yang tidak resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material
yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada
daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu, material-material sedimen
semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
akan mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah
cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya,
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa gaya
tektonik sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di
permukaan, akan terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga
Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Brancing, yaitu bentuk fosil yang
merupakan pori-pori yang ada pada tubuh fosil, Zooid, yaitu pori-pori yang lebih
kecil dari pada Montikula, dan Zooirum yaitu pori-pori yang paling kecil.
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk
buih-buih, maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat
(CaCO3), hal ini menandakan bahwa lingkungan pengendapannya berasal dari laut
dangkal. Adapun umur fosil ini adalah Jura Atas, yaitu antara 180-135 juta tahun
yang lalu.
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu
lingkungan pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosil
http://www.scribd.com/doc/90288475/Kuliah-Paleontologi-Umum
ASISTEN PRAKTIKAN
Keterangan :
1.Test
2.Montikula
3.Zooid
Ventral
No. Sampel : 08
Filum : Bryozoa
Kelas : Stenolaemata
Ordo : Trepostemata
Family : Cupuladrianidae
Genus : Cupuladria
Bentuk : Radial
Canarensis (Reus).
Setelah organisme ini mati, akan mengalami transportasi oleh media geologi
yang tidak resisten terhadap pelapukan akan mengalami pergantian terhadap material
yang resisten terhadap pelapukan. Setelah itu material tersebut terendapkan pada
daerah cekungan yang relatif stabil. Bersaman dengan itu, material-material sedimen
semakin lama material akan bertambah dan menumpuk dan mengalami tekanan, dari
akan mengecil, air yang terkandung di antara material-material akan keluar, masuklah
material sementasi yang halus. Setelah itu material mengalami sementasi dan terjadi
tersebut menjadi fosil. Proses pemfosilan yang dilakukan oleh fosil ini adalah
Mineralisasi. Mineralisasi adalah proses pergantian unsur kimia dari fosil hingga
selur bagiannya.
Proses munculnya fosil ini dipengaruhi oleh tenaga endogen berupa gaya
tektonik sehingga fosil yang berada di cekungan naik ke permukaan. Setelah naik di
permukaan, akan terkena gaya eksogen lagi berupa erosi air, angin, atau es sehingga
Adapun bentuk tubuh fosil ini adalah Radial, yaitu bentuk fosil yang
membundar. Bagian tubuh yang masih dapat dijumpai adalah montikula, yaitu pori-
pori besar pada tubuh fosil, dan zooid, yaitu pori-pori yang lebih kecil dari pada
montikula.
Jika ditetesi dgn larutan HCl 0,1 M maka fosil ini akan beraksi membentuk
bui-bui, maka dapat diketahui bahwa fosil ini mengandung kalsium karbonat
(CaCO3), hal ini menandakan bahwa lingkungan pengendapannya berasal dari laut
dangkal.Adapun umur fosil ini adalah Miosen, yaitu antara 22-5 juta tahun yang lalu.
Kegunaan fosil ini adalah penentu umur relatif lapisan sedimen, penentu
lingkungan pengendapan, untuk mengkorelasi batuan, dan penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosil
http://www.scribd.com/doc/90288475/Kuliah-Paleontologi-Umum
ASISTEN PRAKTIKAN
I.1. Maksud
I.2. Tujuan
a. Untuk mengetahui berbagai jenis fosil dari filum Protozoa dan Bryozoa
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
Sampel fosil
III.1. Protozoa
a. Pengertian
berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya
b. Ciri-ciri umum :
2. Flagellata (cambuk)
3. Cilliata (rambut)
d. Klasifikasi protozoa
1. Phylactolaemata
2. Gymnolaemata
silindris; lebih dari 3000 spesies hidup, kebanyakan laut; banyak spesies
fosil.
a. Ctenostomata
Contoh : Pladucella (di air tawar) dan Alcyonidium (di air laut).
b. Cheilostomata
berumbai-umbai.
3. Stenolaemata
berkapur dan menyatu satu sama lain; orifice bundar; telur di erami
b) Ordo Cystoporata
c) Ordo Stomatopora
d) Ordo Cryptostomata
e) Ordo Treopostomata
f) Ordo Fenestrata
2. Flagellata (Mastigopora)
3. Ciliata (Ciliopora)
4. Apicomplexa ( sporozoa )
5. Sarcodina.
III.2. Bryozoa
Briozoa beasal dari bahasa yunani, Bryon :lumut dan Zoon : hewan.
lumut berbulu, menempel pada batu, benda atau tumbuhan air di perairan
a. Krakteristik Bryozoa:
2. Bilateral simetris
3. Badan memiliki lapisan sel lebih dari dua, jaringan dan organ.
5. Memiliki lophopore
terletak di luanya.
zooccianya.
1. Klas Phylactolaemata
ordo plumatellina.
2. Klas Gymnolaemata
3. Klas Stenolaemata
IV.1 Kesimpulan
1. Proses pemfosilan pada umumnya dari filum protozoa dan bryozoa adalah
Permineralisasi merupakan
IV.2 Saran
tambahkan agar pada saat praktikum, prktikan tidak saling menunggu sampel
Hasanuddin.Makassar