NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN DOKTER JAGA DI RSUD TARAKAN JAKARTA
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TARAKAN JAKARTA TENTANG
KEBIJAKAN DOKTER JAGA DI RSUD TARAKAN JAKARTA.
KEBIJAKAN
DOKTER JAGA DI RSUD TARAKAN JAKARTA
I. KETENTUAN UMUM
1. Dokter Jaga RSUD Tarakan adalah dokter umum di RSUD Tarakan dengan status PNS
maupun Non-PNS, baik struktural maupun fungsional yang ditetapkan oleh surat perintah
dari Direktur Rumah Sakit dan bertanggung jawab dalam Pelayanan Medis di tempat
tugasnya yaitu IGD dan ruang perawatan baik ruang biasa maupun ruang Critical Care
selama jam kerja ataupun di luar jam kerja.
2. Dokter jaga bertugas di beberapa ruangan yang diatur dalam ketentuan di bawah ini:
a. Dokter Jaga Instalasi Gawat Darurat
Dokter Jaga IGD (Instalasi Gawat Darurat) dibagi dalam 3 shift yaitu shift pagi, shift
sore dan shift malam. Setiap shift terdiri dari 3 Dokter Jaga IGD yang terdiri dari 2
dokter jaga yang bertugas di zona kuning dan 1 dokter jaga yang bertugas di zona
merah.
2,5%
450
13. Untuk mengantisipasi kekosongan dokter jaga di IGD, ruangan rawat inap dan
Perinatologi PICU NICU, penggantian shift dokter jaga dilakukan setelah dokter jaga shift
selanjutnya telah tiba dan melakukan serah terima tugas.
14. Dalam pelaksanaan tugas jaga, dokter jaga perlu berkoordinasi dengan berbagai pihak
terkait seperti Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Critical Care
Center, Instalasi Kamar Operasi, DPJP, Dokter Umum, Keperawatan dan SMF terkait.
Beberapa hal yang terkait dengan koordinasi dan pelaksanaannya diatur sebagai berikut:
- Hubungan dan komunikasi dilaksanakan melalui telepon intern dan extern serta HP
- Laporan secara berjenjang kepada dokter konsulen jaga terkait,bila diperlukan
kepada SMF lainnya.
- Kejadian medis khusus harus dikomunikasikan kepada Komite Medik RSUD
Tarakan.
- Pada kondisi tertentu dimana terjadi kekosongan dokter jaga, kepala instalasi (baik
IGD maupun ruangan) berhak untuk menunjuk dokter pengganti
15. Dalam kondisi terjadi kejadian luar biasa / bencana alam, semua dokter wajib terlibat
dalam melakukan pelayanan sesuai dengan SPO Bencana Alam/KLB di RSUD Tarakan.