Anda di halaman 1dari 5

PROFIL KABUPATEN BANYUMAS

Kabupaten Banyumas adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah.
Ibukotanya adalah Purwokerto sebagai kota terbesar ke-3 di Jawa Tengah setelah Semarang dan
Surakarta berdasarkan fasilitas publik dan pemerintahan serta pendidikannya. Kabupaten ini
berbatasan dengan Kabupaten Brebes di utara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara,
dan Kabupaten Kebumen di timur, serta Kabupaten Cilacap di sebelah selatan dan barat. Gunung
Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah terdapat di ujung utara wilayah kabupaten ini.
Kabupaten Banyumas merupakan bagian dari wilayah budaya Banyumasan, yang berkembang di
bagian barat Jawa Tengah. Bahasa yang dituturkan adalah bahasa Banyumasan, yakni salah satu
dialek bahasa Jawa yang cukup berbeda dengan dialek standar bahasa Jawa ("dialek Mataraman")
dan dijuluki "bahasa ngapak".
Purwokerto terletak diantara Gunung tertinggi di Jawa Tengah yakni Gunung Slamet dan
lembah sungai tercantik di Jawa yakni Sungai Serayu. Dari deskripsi lokasi ini sudah bisa
dibayangkan betapa menakjubkannya bumi Purwokerto dan Banyumas. Di kaki Gunung Slamet
terdapat berbagai macam lokasi yang cantik salah satunya adalah Baturraden yang sudah sangat
terkenal, namun tidak hanya itu, ada juga pemandian air panas, telaga, hutan wisata, kebun raya
yang sedang dikembangkan dan yang sedang naik daun adalah berbagai curug atau air terjun yang
banyak sekali ditemukan di kaki gunung slamet dan pegunungan di sekitarnya yang membuat
Banyumas memiliki sebutan 'negeri seribu curug'. Beberapa air terjun ini masih alami dan sangat
spektakuler. Hawanya yang sangat sejuk dan natural serta suasana yang sangat hijau penuh dengan
flora juga menjadi karaktersitik wilayah ini, tak aneh karena wilayah ini khususnya Baturraden
adalah wilayah dengan curah hujan tertinggi di Indonesia, mencapai 7,069 mm/tahun. Selain
pegunungan, ada juga bentang alam sungai serayu yang indah beserta bukit-bukit di sekitarnya,
kita bisa menikmati perbukitan hijau seperti di Swiss. Belum lagi sawah-sawah yang hijau nan
alami karena tanah disini adalah tanah yang sangat subur, bagi yang suka naik kereta lewat
Purwokerto pasti pernah melihat indahnya persawahan berbukit-bukit di sepanjang jalur Bumiayu
dan Purwokerto. Tidak jauh dari Banyumas juga terdapat wisata kebun teh Kaligua di Paguyangan
atau kebun stroberi di Purbalingga yang lokasinya sangat dekat.
Pada ahun 2013 Kota Purwokerto sempat masuk dalam 5 kota yang akan menggantikan
DKI Jakarta sebagai ibu kota negara. Pengajar Planologi Universitas Diponegoro Semarang ini
menilai Purwokerto sangat layak untuk menjadi ibu kota negara menggantikan ibu kota saat ini,
DKI Jakarta, yang dinilai sudah tak layak. Letak Purwokerto cukup strategis karena berada di
tengah Pulau Jawa. Selain itu, memenuhi falsafah kota di Jawa yang membelakangi gunung dan
menghadap ke laut di Cilacap. Kota di lereng Gunung Slamet ini dinilai cocok menggantikan
Jakarta karena letak geografi yang strategis.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Banyumas menyatakan Purwokerto masuk


nominasi lima besar calon pengganti ibu kota negara. Masuknya Purwokerto dalam nominasi lima
besar calon pengganti ibu kota negara bukanlah sesuatu yang tiba-tiba tapi sudah melalui kajian
matang. Purwokerto masuk nominasi lima besar menjadi calon ibu kota bersama Palangkaraya,
Samarinda, Banjarmasin, dan Pontianak. Jika selama ini ada yang mengkhawatirkan keberadaan
Gunung Slamet bisa mengganggu, maka hal itu tidak dipermasalahkan. Sebab, keberadaan gunung
di Jawa Tengah itu merupakan variabel yang kesekian sehingga tak perlu dikhawatirkan.
Purwokerto dinilai paling lengkap. Secara historis, pada zaman Belanda juga sudah menetapkan
Purwokerto menjadi daerah kerasidenan yang representatif. Selain itu, Purwokerto juga dekat
dengan Yogyakarta yang secara historis dikenal memiliki banyak peninggalan pusat-pusat
perdagangan dan kekuasaan. Selama ini, Purwokerto menjadi kota ketiga terbesar di Jawa Tengah
setelah Kota Semarang dan Kota Solo.

Kota Purwokerto memiliki perguruan tinggi yang cukup besar yaitu Universitas Jenderal
Soedirman (Unsoed). Unsoed memberikan cukup banyak memberikan pengaruh positif bagi
perkembangan Kota Purwokerto. Banyak mahasiswa yang datang dari luar Purwokerto untuk
menimba ilmu di sini. Sehingga kehadiran mereka berdampak pada pesatnya perkembangan
ekonomi di sekitar kampus. Banyak perumahan yang disulap menjadi usaha kost-kostan untuk
mahasiswa. Serta para pedagang makanan juga sangat marak di sekitar kampus. Hal ini
memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar Karena dengan hadirnya suatu
ikon Pendidikan di kota Purwokerto menarik minat para pendatang untuk menimba ilmu di
Purwokerto.
Berdasarkan RTRW Kabupaten Banyumas Tahun 2011 2031, Pola Ruang wilayah
Kabupaten Banyumas meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya.

1. Kawasan Lindung
Kawasan lindung seluas kurang lebih 9.121 (sembilan ribu seratus dua puluh satu) hektar
meliputi 14 kecamatan yaitu Kecamatan Jatilawang, Kecamatan Rawalo, Kecamatan Kebasen,
Kecamatan Banyumas, Kecamatan Patikraja, Kecamatan Purwojati, Kecamatan Ajibarang,
Kecamatan Gumelar, Kecamatan Pekuncen, Kecamatan Cilongok, Kecamatan Karanglewas,
Kecamatan Kedungbanteng, Kecamatan Baturraden dan Kecamatan Sumbang.
Beberapa contoh kawasan lindung di Kabupaten Banyumas yaitu 1) kawasan suaka alam,
pelestarian alam, dan cagar budaya terdiri atas kebun raya; berupa Kebun Raya Baturaden di
Kecamatan Baturaden dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan meliputi Kecamatan
Wangon, Kecamatan Banyumas, Kecamatan Karanglewas, Perkotaan Purwokerto dan Kecamatan
Sumbang. 2) Kawasan rawan bencana alam terdiri atas kawasanrawan bencana tanah gerakan
tanah, kawasan rawanbencana banjir, kawasan rawan bencana angin topan. 3) Kawasan lindung
geologi terdiri atas kawasan imbuhan air meliputi Cekungan Air Tanah PurwokertoPurbalingga,
Cekungan Air Tanah Kroya; dan Cekungan Air Tanah Cilacap dan kawasan rawan bencana
geologi berupa kawasan rawan bencana alam letusan gunung berapi di sekitar Gunung Slamet.
2. Kawasan Budidaya
a. Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri atas :
- Kawasan hutan produksi terbatas seluas kurang lebih 13.949 (tiga belas ribu sembilan ratus
empatpuluh sembilan) hektar meliputi 17 Kecamatantersebar di wilayah Kabupaten
Banyumas.
- Kawasan hutan produksi tetap seluas kurang lebih5.592 (lima ribu lima ratus Sembilan puluh
dua) hektar meliputi 10 Kecamatan tersebar di wilayahKabupaten Banyumas.
b. Kawasan hutan rakyat
Kawasan hutan rakyat meliputi 15 Kecamatan tersebar di wilayah Kabupaten Banyumas.
c. Kawasan peruntukan pertanianKawasan peruntukan pertanian ditetapkan sebagai Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas kurang lebih 36.616 (tiga puluh enam ribu enam ratus
enam belas) hektar tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Banyumas. Kawasan peruntukan
pertanian terdiri atas beberapa kawasan yaitu :
- Kawasan peruntukan tanaman pangan terdiri dari pertanian lahan basah seluas kurang lebih
32.310(tiga puluh dua ribu tiga ratus sepuluh) hektar dan pertanian lahan kering seluas kurang
lebih 13.623 (tiga belas ribu enam ratus dua puluh tiga) hektar;
- Kawasan peruntukan hortikultura yang dikembangkan secara terpadu dengan memanfaatkan
lahan kering potensial tanaman hortikultura tersebar di wilayah Kabupaten

Anda mungkin juga menyukai