Nama saya Anggih Tri Cahyadi lahir di Bima Nusa Tenggara Barat, tepatnya pada
tanggal 13 Agustus 1993. Saya adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara. Ayah saya adalah seorang
Purnawirawan dan ibu saya seorang pegawai negeri sipil, saya bangga menjadi anak dari
kedua orang tua saya yang memiliki semangat dan daya juang yang tinggi karena walaupun
keluarga dari kedua orang tua hidup dengan bertani tetapi mereka adalah satu-satunya yang
berhasil memiliki pekerjaan yang layak dari semua saudara-saudaranya, sehingga kedua
orang tua sayapun memiliki banyak tanggung jawab. Hal inilah yang menjadi salah satu
Setelah saya lulus SMA saya ingin sekali masuk Fakultas Kesehatan Masyarakat
tetapi dikampung halaman saya tidak terdapat jurusan yang saya inginkan karena itu saya
bertekad melanjutkan kuliah di luar Kota Bima, hal ini mendapat pertentangan dari ayah saya
karena memikirkan biaya hidup dan sekolah yang mahal diluar sana, karena masalah biaya
saat itu saya sempat berpikir untuk melanjutkan kuliah dikampung halaman saya karena
kedua kakak saya juga berkuliah dikota bima ditambah kedua adik saya yang masih
bersekolah juga, beberapa hari kemudian ibu saya masuk kemar saya dan melihat saya
menangis, ibu saya meyakinkan saya bahwa saya akan pergi kuliah diluar kota dan akan
meyakinkan ayah saya. Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa, ayah saya akhirnya
mengizinkan saya kuliah diluar kota dan mengambil jurusan yang saya inginkan. Sayapun
masuk di Universitas Veteran Republik Indonesia yang ada di Makassar Sulawesi Selatan.
Kesehatan, dengan waktu kurang dari empat tahun. Semasa kuliah, saya aktif sebagai anggota
dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Administrasi Kebijakan (HIMADKES). Keaktifan di
organisasi ini melatih dan mengasah kemampuan saya dalam kepemimpinan dan berpikir
maupun nasional.
Setelah mendapatkan gelar sarjana, saya memiliki keinginan untuk melanjutkan studi
lagi, saya meberi tahukan kepada orang tua saya tentang keinginanan saya dan orang tuapun
mendukung keinginan saya walau saat itu saya merasa akan lebih sulit karena biaya yang
tidak sedikit, orang tua saya berkata pasti nanti akan ada jalanya dan meyakinkankan saya
Saya mencoba mendaftar di Universitas nomer satu yang ada di Sulawesi yaitu
Universitas Hasanuddin. Untuk masuk di Universitas ini cukup sulit karena harus melewati
berbagai tes, Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa sayapun lulus dan berhasil masuk di
Univeristas Hasanuddin, dari hampir tiga ribuan orang yang mendaftar hanya setengahnya
saja yang berhasil lulus, saya sangat bersyukur kepada Tuhan. Saya mengambil Program S2
Kesehatan Kerja, saya tertarik mengambil jurusan ini karena semasa saya menjadi mahasiswa
S1 saya melihat ternyata masih banyak kasus kekerasan dan tingginya kejadiaan kecelakaan
bagaiamana cara melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari pekerja itu sendiri,
keselamatan dan kesehatan kerja memiliki tujuan untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja dengan mengunakan upaya promosi dan pencegahan untuk
meningkatakan kesehatan dan kesejahtraan pekerja. Disini saya mempelajari banyak hal,
banyak mata kuliah yang membahas tentang kesehatan pekerja dan industri hal ini yang
dan Kesehatan Kerja bagi Pekerja Kehutanan Bidang Pemanenan Hasil Hutan di KPH Bima
. Di Indonesia, sektor kehutan ini merupakan salah satu bidang kerja yang memiliki angka
kecelakaan kerja yang tinggi. Kegiatan pemanen kayu juga merupakan yang dominan
menyumbang dalam angka kecelakaan kerja ini karena besarnya resiko kecelakaan yang
menyertainya, disini saya ingin mengetahui bagaimana tingkat kompetensi pekerja dalam
mendukung peningkatan kualitas keselamatan dan kesehatan kerja dilihat dari persepsi yang
dimilikinya terhadap standar keselamatan kerja yang ditetapkan dan alternatif apa yang dapat
banyak, hal inilah yang mendorong saya untuk mencoba mengikuti program Beasiswa
kesempatan bagi saya untuk bisa membantu meringankan beban kedua orang tua saya dalam
segi biaya dan juga penambah semangat dan motivasi untuk bisa memberikan kontribusi
untuk menjadi generasi unggul kebanggaan bangsa. Saya berkomitmen untuk melanjutkan
pendidikan sampai pada jenjang doktor bila diberi kesempatan. Saya juga ingin berkontibusi
dengan menjadi dosen kesehatan masyarakat sehingga saya bisa menyalurkan ilmu-ilmu yang
saya pelajari.