Obstruksi sering terjadi pada daerah yang secara anatomis
menyempit, seperti hipofaring pada dasar lidah dan pada pita suara di laring. Tempat obstruksi jalan nafas dapat di supraglotis intraglotis dan infraglotis. Juga bisa dibagi menjadi bagian intra thorak dan ekstrathorak yang berbeda selama inspirasi dan ekspirasi. Saluran nafas intra thorak melebar selama inspirasi dan karena tekanan negatif dari intrapleural. Tekanan positif di intrapleural selama ekspirasi menyebabkan penekanan dan penyempitan. GEJALA KLINIS Bahkan sebelum riwayat pasien didapat, pemeriksaan fisik sangat penting dilakukan untuk menilai keparahan sumbatan jalan nafas. Pasien akan mengunakan otot nafas tambahan seperti sternocleidomastoideus pada semua kasus sumbatan jalan nafas. Gejala sangat bergantung dari penyebab sumbatan, tetapi beberapa gejala sama pada semua kasus obstruksi. Dyspnea Stridor Inspiratory biasanya obstruksi supraglottic akan terhisap ke glottis dengan inspirasi Expiratory biasanya obstruksi subglottic akan terdorong ke glottis selama ekspirasi Biphasic keduanya diatas atau suatu lesi yang terisolasi di glottis seperti edema Perubahan suara nyeri batuk penurunan atau hilang suara nafas perdarahan gelisah tercekik megap-megap ( haus akan udara) Wheezing, atau suara pernafasan yang tidak biasa yang menunjukkan kesulitan bernafas Agitasi Panik Sianosis Penurunan kesadaran/tidak sadarkan diri sumbatan jalan nafas dapat total atau parsial sumbatan total: Pasien tak bisa bernafas, berbicara atau batuk dan dan akan memegang tenggorokan diantara jempol dan telunjuk, panik dan gelisah. Usaha yang keras untuk bernafas dengan retraksi interkostal dan supraklavikula. Pemeriksaan fisik menunjukkan penurunan suara pernafasan nadi dan tekanan darah meningkat, pasien akan segera sianosis, kelilangan kesadaran, bradikardi dan hipotensi dan akhirnya henti jantung. Kematian terjadi bila sumbatan tidak teratasi dalam 2-5 menit. sumbatan jalan nafas tak lengkap: pasien dalam keadaan stabil atau perburukan yang progressif, tanda dan gejala mungkin ringan tetapi memburuk saat batuk, mengorok saat inspirasi, disfonia, afonia, tesedak, sesak karena sumbatan, batuk yang lemah, respiratory distress dan tanda-tanda hypoxaemia dan hypercarbia seperti kecemasan, bingung, letargi, sianosis bisa muncul sebagai perburukan . Usaha inspirasi yang kuat untuk melawan sumbatan dapat menimbulkan ekimosis. Sumbatan jalan nafas parsial yang memburuk harus ditangani secara cepat dan segera dilakukan persiapan terapi sebagaimana sumbatan jalan nafas total.