Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH KADAR GARAM TERHADAP KARAKTERISTIK HASIL

FERMENTASI KULIT NANGKA (Artocarpus haterophyllus, Lmk)

SKRIPSI

OLEH

ABDUL HADI

NPM 3061224057

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

AGUSTUS 2016
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim,

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan lahir maupun

batin. Karena rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan serta penyusunan skripsi ini dengan judul Pengaruh Berbagai Kadar

Garam Terhadap Karakteristik Hasil Fermentasi pada Kulit Nangka (Artocarpus

haterophyllus, Lmk). Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan

untuk mendapatkan gelar kesarjanaan S-1 pada Program Studi Pendidikan Biologi

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik

Indonesia (STKIP-PGRI) Banjarmasin.

Penyusun menyadari bahwa berkat bantuan dari berbagai pihak yang berupa

moril dan material, skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang

tak terhingga buat dosendosenku, terutama Bayu Hari Mukti, S.Hut, M.Si,

selaku Pembimbing I dan Almira Ulimaz, S.Si, M.Pd selaku Pembimbing II yang

tak pernah lelah dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan sampai

selesainya penyusunan skripsi ini. Selain itu penulis juga mengucapkan

terimakasih yang sebesarbesarnya kepada:

1. Dr. H. Abidinsyah, M.Pd, sebagai Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIPPGRI) Banjarmasin.

2. Dr. Siti Ramdiah, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

STKIPPGRI Banjarmasin.

3. Budi Prayitno, M.Si selaku Dosen Penguji Skripsi.


4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIPPGRI

Banjarmasin yang telah mengajar dengan sepenuh hati secara ikhlas dan

penuh tanggung jawab.

5. Kedua orang tua tercinta, kakak, dan adikadikku tersayang yang telah

memberikan doa dan dukungan untuk selalu bersemangat dan tidak pernah

berputus asa.

6. Teman seperjuangan Team Bioetanol (Lia Alviana, dan M. Rifai) atas segala

kebersamaan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian.

7. Seluruh temanteman seperjuangan khususnya angkatan 2012 atas segala

kebersamaan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian.

8. Keluarga besar HIMAPBIO atas segala atas segala kebersamaan bantuannya

dalam pelaksanaan penelitian.

9. Semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini, yang belum

dapat tertulis dan tersebutkan.

Tiada kata yang patut diucapkan Jazzakumullahu Ahsanal Jaza dan

semoga amal baik mereka mendapat ridho dari Allah SWT, dan diberikan balasan

yang setimpal atas bantuan dan pemikirannya. Dalam penyusunan atau penulisan

skripsi ini, penyusun menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

memperbaikinya. Sebagai akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat

menjadikan inspirasi bagi penelitian lain serta meningkatkan wawasan dan ilmu

pengetahuan bagi kita semua. Amin Amin ya Rabbal Alamin.

Banjarmasin, 27 Juli 2016

Penulis
ABSTRAK

Hadi, Abdul. 2016. Pengaruh berbagai Kadar Garam Terhadap Karakteristik


Hasil Fermentasi pada Kulit Nangka (Artocarpus haterophyllus,
Lmk). Skripsi, STKIPPGRI Banjarmasin Program Studi
Pendidikan Biologi. Pembimbing: (1) Bayu Hari Mukti, S.Hut,
M.Si, (II) Almira Ulimaz, S.Si, M.Pd

Kata Kunci: Bioetanol, Fermentasi, Garam, Karakteristik, Kulit Nangka.

Kondisi saat ini bahan bakar di Indonesia sudah mulai langka, khususnya
bahan bakar kendaraan. Kelangkaan ini menjadi masalah yang dihadapi oleh
masyarakat Indonesia dan menyebabkan ketergantungan manusia akan energi
yang biasanya diperoleh dari sumber daya alam guna memenuhi kebutuhan hidup
semakin meningkat. Hal ini bertolak belakang dengan jumlah ketersediaannya
terutama untuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti penggunaan
bahan bakar fosil.
Nangka merupakan tanaman yang sering dijumpai di Indonesia, yang
terdiri dari biji, daging dan kulit. Kulit nangka sering dibuang karena dianggap
tidak bermanfaat, dan pembuangan tersebut dapat mengganggu lingkungan. Kulit
nangka memiliki limbah paling besar yang masih mengandung mono/disakarida,
bahan berpati, serta bahan berseluosa. Kandungan inilah yang nantinya bisa
menjadi sumber pembuatan Bahan Bakar Nabati. Secara tradisional air limbah
dari fermentasi kulit nangka ini dapat mengasilkan bioetanol.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan krakteristik hasil
fermentasi kulit nangka, menganalisis pengaruh kadar garam terdapap nilai pH,
dan mengetahui dosis kadar garam terbaik untuk menghasilkan etanol. Penelitian
Dilakukan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3
perlakuan, yaitu: kadar garam 10%, 20%, dan 30% (w/w). Fermentasi dilakukan
secara anaerob dengan penambahan 600 air, lama inkubasi satu bulan. Adapun
bahan acuan yang dijadikan tolak ukur pemberian kadar garam adalah masyarakat
setempat dalam pemberian garam untuk pembuatan mandai.
Hasil menunjukkan bahwa kadar garam signifikan mempengaruhi
karakteristik hasil fermentasi, nilai pH, dan volume bioetanol. Konsentrasi kadar
garam yang diberikan berpengaruh terhadap karakteristik hasil fermentasi
meliputi: warna air, tekstur mandai dan aroma. Konsentrasi kadar garam yang
diberikan mempengaruhi terhadap kadar derajat Keasaman (pH). Konsentrasi
kadar garam terbaik untuk menghasilkan etanol adalah 20%.

Anda mungkin juga menyukai