BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian dari korupsi?
2) Apa yang melatar belakangi terjadinya korupsi?
3) Apakah macam-macam dari korupsi?
4) Apakah dampak dari korupsi?
5) Apa yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi?
6) Bagaimana upaya-upaya yang di lakukan dalam meyikapi korupsi?
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Korupsi
Kalo liat pejabat yang golongan pas-pasan atau sekedar PNS golongan rendah mempunyai
mobil yang sangat mewah dan rumah dimana-mana, mungkin kamu akan bilang ah korupsi
dia..! nah sebelumnya kalian sudah tahu belum pengertian korupsi ? jadi jangan asal nuduh
kalo belum tahu pengertian korupsi.
berikut ini beberapa pengertian korupsi dari berbagai ahli:
Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak,
menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International adalah
perilaku pejabat publik, baik politikus politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak
wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya,
dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Korupsi menurut Blacks Law Dictionary korupsi adalah perbuatan yang dilakukan
dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak dari
pihak lain secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu
keuntungan untuk dirinya sendiri atau orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan hak-
hak dari pihak lain.
korupsi menurut Pasal 2 Undang-Udang No. 31 Tahun 1999 Setiap orang yang
secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonoman negara
korupsi menurut corruption is the abuse of trust in the interest of private gain
penyelahgunaan amanah untuk kepentingan pribadi.
korupsi menurut Pasal 3 Undang-Udang No. 31 Tahun 1999 Setiap orang yang
dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan
atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Pengertian Definisi Korupsi menurut Syeh Hussein Alatas menyebutkan benang
merah yang menjelujuri dalam aktivitas korupsi, yaitu subordinasi kepentingan umum di
bawah kepentingan tujuan-tujuan pribadi yang mencakup pelanggaran norma-norma, tugas,
dan kesejahteraan umum, dibarengi dengan kerahasian, penghianatan, penipuan dan kemasa
bodohan yang luar biasa akan akibat yang diderita oleh masyarakat. Korupsi dapatberupa
penyuapan(bribery), pemerasan (extortion) dan nepotisme. Disitu ada istilah
penyuapan,yaitu suatu tindakan melanggar hukum, melalui tindakan tersebut si
penyuapberharap mendapat perlakuan khusus dari pihak yang disuap. Seseorang
yangmenyuap izin agar lebih mudah menyuap pejabat pembuat perizinan. Agarmudah
mengurus KTP menyuap bagian tata pemerintahan. Menyuap dosenagar memperoleh nilai
baik.Pemerasan, suatu tindakan yang menguntungkan diri sendiri yangdilakukan dengan
menggunakan sarana tertentu serta pihak lain denganterpaksa memberikan apa yang
diinginkan. Sarana pemerasan bisa berupakekuasaan. Pejabat tinggi yang memeras
bawahannya.Sedangkan nepotisme adalah bentuk kerjasama yang dilakukan atasdasar
kekerabatan, yang bertujuan untuk kepentingan keluarga dalam bentuk kolaborasi dalam
merugikan keuangan negara.
Adapun ciri-ciri korupsi, antara lain:
1) Melibatkan lebih dari satu orang. Setiap perbuatan korupsi tidak mungkin dilakukan sendiri,
pasti melibatkan lebih dari satu orang.Bahkan, pada perkembangannya acapkali dilakukan
secara bersama-sama untuk menyulitkan pengusutan.
C.Macam-Macam Korupsi
Tindak pidana korupsi yang dilakukan cukup beragam bentuk dan jenisnya. Namun,
bila diklasifikasikan ada tiga jenis atau macamnya, yaitubentuk, sifat, dan tujuan.
2.Berdasarkan sifatnyaa)
B).Korupsi PrivatSisilain korupsi ditinjau dari privat, yang dimaksud privat ada
dua,yaitu badan hukum privat dan masyarakat. Praktik korupsi terjadi dibadan umum privat
dan masyarakat terjadi karena adanya interaksiantara badan hukum privat dengan birokrasi,
antara masyarakatdengan birokrasi. Jadi, sifat interaksi yang terjadi adalah timbal
balik.Interaksi tersebut menghasilkan deal-deal tertentu yang salingmenguntungkan. Jadi,
korupsi tidak hanya di lembaga-lembagainstitusi negara, tetapi dengan swasta bergulir,
karena ada interaksi.Tanpa ada interaksi antar swasta dengan pemerintah tidak akan terjadi.
D.Dampak Korupsi
1. Lesunya Perekonomian
Lesunya Perekonomian Korupsi memperlemah investasi dan pertumbuhan ekonomi
Korupsi merintangi akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan yang berkualitas
Korupsi memperlemah aktivitas ekonomi, memunculkan inefisiensi, dan nepotisme Korupsi
menyebabkan lumpuhnya keuangan atau ekonomi suatu negara Meluasnya praktek korupsi di
suatu negara mengakibatkan berkurangnya dukungan negara donor, karena korupsi
menggoyahkan sendi-sendi kepercayaan pemilik modal asing
2. Meningkatnya Kemiskinan
3. Demoralisasi
4. Kehancuran birokrasi
Upaya penindakan, yaitu dilakukan kepada mereka yang terbukti melanggar dengan dibe-
rikan peringatan, dilakukan pemecatan tidak terhormat dan dihukum pidana. Beberapa contoh
penindakan yang dilakukan oleh KPK :
a. Dugaan korupsi dalam pengadaan Helikopter jenis MI-2 Merk Ple Rostov Rusia milik
Pemda NAD (2004).
b. Menahan Konsul Jenderal RI di Johor Baru, Malaysia, EM. Ia diduga melekukan
pungutan liar dalam pengurusan dokumen keimigrasian.
c. Dugaan korupsi dalam Proyek Program Pengadaan Busway pada Pemda DKI Jakarta
(2004).
d. Dugaan penyalahgunaan jabatan dalam pembelian tanah yang merugikan keuang-an
negara Rp 10 milyar lebih (2004).
e. Dugaan korupsi pada penyalahgunaan fasilitas preshipment dan placement deposito
dari BI kepada PT Texmaco Group melalui BNI (2004).
f. Kasus korupsi dan penyuapan anggota KPU kepada tim audit BPK (2005).
g. Kasus penyuapan panitera Pengadilan Tinggi Jakarta (2005).
h. Kasus penyuapan Hakim Agung MA dalam perkara Probosutedjo.
i. Menetapkan seorang bupati di Kalimantan Timur sebagai tersangka dalam kasus
korupsi Bandara Loa Kolu yang diperkirakan merugikan negara sebesar Rp 15,9
miliar (2004).
j. Kasus korupsi di KBRI Malaysia (2005).
a. Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial terkait
dengan kepentingan publik.
b. Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.
c. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga
ke tingkat pusat/nasional.
d. Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan peme-
rintahan negara dan aspek-aspek hukumnya.
e. Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif dalam
setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas.
Saran
1. Perlu dikaji lebih dalam lagi tentang teori upaya pemberantasan korupsi di Indo-nesia agar
mendapat informasi yang lebih akurat.
2. Diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasi-kannya di
dalam kehidupan sehari-hari