0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang buah klimaterik dan non-klimaterik. Buah apel termasuk klimaterik karena laju respirasinya meningkat setelah dipanen yang mempengaruhi mutu simpan. Sedangkan nanas termasuk non-klimaterik karena laju respirasi tetap dan tidak terpengaruh etilen kecuali degreening. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri nanas sebagai contoh buah non-klimaterik.
Dokumen ini membahas tentang buah klimaterik dan non-klimaterik. Buah apel termasuk klimaterik karena laju respirasinya meningkat setelah dipanen yang mempengaruhi mutu simpan. Sedangkan nanas termasuk non-klimaterik karena laju respirasi tetap dan tidak terpengaruh etilen kecuali degreening. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri nanas sebagai contoh buah non-klimaterik.
Dokumen ini membahas tentang buah klimaterik dan non-klimaterik. Buah apel termasuk klimaterik karena laju respirasinya meningkat setelah dipanen yang mempengaruhi mutu simpan. Sedangkan nanas termasuk non-klimaterik karena laju respirasi tetap dan tidak terpengaruh etilen kecuali degreening. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri nanas sebagai contoh buah non-klimaterik.
Nim : 05031281520058 Matkul : Praktikum Pengawasan Mutu
Buah-buah Klimaterik dan Non-klimaterik
Buah apel merupakan buah klimaterik sehingga setelah dipanen akan
mengalami perubahan-perubahan sifat fisik dan kimianya, yang disebabkan oleh berlanjutnya kegiatan metabolisme. Kandungan gula, asam, tekstur, warna, laju respirasi, kandungan air, total tanin maupun beta karoten akan berubah seiring dengan perkembangan fisiologis buah sehingga kemudian akan terjadi kerusakan. Kerusakan-kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh kerusakan mekanis, fisik, mikrobiologis, dan proses fisiologis. Akibatnya buah apel mempunyai umur simpan yang relatif pendek sehingga mempengaruhi mutu simpan buah. Mutu simpan buah erat kaitannya dengan proses respirasi dan transpirasi selama penanganan dan penyimpanan. Untuk mencegah kerusakan tersebut, perlu dilakukan penanganan pasca panen yang tepat sehingga umur simpan menjadi lebih panjang yaitu dengan cara buah apel tersebut disimpan pada suhu rendah. Buah berdasarkan laju respirasi disaat pertumbuhan sampai fase senescene dibedakan menjadi dua tipe yakni buah klimaterik dan non-klimaterik. Buah yang mengalami proses klimaterik ditunjukkan dengan adanya peningkatan CO2 yang mendadak selama pematangan. Contoh buah klimaterik diantaranya tomat, pisang, alpukat, mangga, pepaya, peach, dan pear. Sedangkan, buah non-klimaterik tidak terjadi lonjakan respirasi maupun etilen setelah dipanen (Suhardiman, 1997). Nenas merupakan tanaman buah yang selalu tersedia sepanjang tahun. Herba tahunan atau dua tahunan, tinggi 50-150 cm, terdapat tunas merayap pada bagian pangkalnya. Daun berkumpul dalam roset akar dan pada bagian pangkalnya melebar menjadi pelepah. Helaian daun bentuk pedang, tebal, liat, panjang 80-120 cm, lebar 2-6 cm, ujung lancip menyerupai duri, tepi berduri tempel yang membengkok ke atas, sisi bawah bersisik putih, berwarna hijau atau hijau kemerahan. Bunga majemuk tersusun dalam bulir yang sangat rapat, letaknya terminal dan bertangkai panjang. Buahnya buah buni majemuk, bulat panjang, berdaging, berwarna hijau, jika masak warnanya menjadi kuning. Buah nenas rasanya enak, asam sampai manis. Bijinya kecil, seringkali tidak jadi. Tanaman buah nanas dapat diperbanyak dengan mahkota, tunas batang, stek atau tunas ketiak daunnya. Salah satu buah yang termasuk didalam kategori non klimaterik adalah buah nanas. Nanas termasuk dalam buah non klimaterik karena pada buah nanas tidak ada perubahan laju respirasi pada akhir pematangan buah, serta produksi etilen yang rendah, namun tidak memberikan respon terhadap etilen kecuali dalam hal degreening (penurunan kadar klorofil). Nanas merupakan buah mengandung gula yang cukup tinggi dan sifatnya yang tidak mudah mengalami pembusukan . Daftar Pustaka BPTP-SUMSEL. 2013. Perbaikan Mutu Pengolahan Nenas Dengan Teknologi Olahminimal dan Peluang Aplikasinya Di Indonesia Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 32 : 2.
I Made . 2001 . PENANGANAN PASCAPANEN BUAH DAN SAYURAN
SEGARTeknologi Pertanian UNUD Vol. 1, 3: 1-13.
Nurjanah. 2002. KAJIAN LAJU RESPIRASI DAN PRODUKSI ETILEN
SEBAGAI DASAR PENENTUAN WAKTU SIMPAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN Jurnal Bionatura Vol. 3 : 4.