A. Latar belakang
Uji kadar abu yang menggunakan metode langsung cara kering, ditandai dengan
penggunaan suhu tinggi dan oksigen. Pengabuan kering adalah destruksi komponen
organik sampel dengan suhu tinggi dalam tanur pengabuan (furnace) tanpa terjadi nyala
api sampai terbentuk abu berwarna putih keabuan dan berat konstan tercapai. Oksidator
disini berupa oksigen dan menghasilkan residu berupa total abu. Residu yangdidapatkan
merupakan total abu dari suatu sampel .(Andarwulan, 2011)
Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organic. Kandungan
abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara pengabuannya.
Kandungan abu dari suatu bahan pangan menunjukkan residu bahan anorganik yang
tersisa setelah bahan organic dalam makanan didestruksi. Kadar abu tidak selalu
ekuivalen dengan bahan mineral karena ada beberapa bahan mineral yang hilang
selama volatilisasi atau interaksi antara konstituen (Sirajuddin, 2011).
Penentuan kadar abu pada umumnya menggunakan metode pengabuan kering
atau cara kering karena perlakuan yang dilakukan cukup sederhana. Prinsip dari analisis
kadar abu metode pengabuan kering ialah jumlah mineral atau abu merupakan sisa
pembakaran bahan-bahan organic maupun aorganik bahan pangan dan hasil pertanian
pada suhu 500-600oC. Pengabuan di anggap selesai apabila di peroleh pengabuan yang
umumnya berwarna putih abu-abu (Tamiang, 2011).
B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari cara mengukur kadar abu pada
beberapa komoditi pangan..
C. Hasil
D. Pembahasan
E. Kesimpulan
Sirajuddin , Agus. 2011. Dasar Dasar Ilmu Gizi. UMM Press : Malang
Sudarmadji dan Andarwulan Ayu. 2011. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty
Yogyakarta : Yogyakarta