Anda di halaman 1dari 6

AMBULASI

A. PENGERTIAN

Ambulasi Dini adalah latihan berjalan pertama yang dilakukan pada pasien
setelah menjalani proses pembedahan/ operasi.Sebelum melakukan ambulasi dini,
terlebih dulu lakukan dangling. Dangling adalah pasien duduk dengan kaki menjuntai
di tepi tempat tidur.

B. TAHAPAN DANGLING
Dalam melakukan dangling, ada beberapa tahapan yang harus dilalui di
antaranya:
Lakukan semua tindakan prosedur awal.
Ingatlah untuk mencuci tangan, mengidentifikasi pasien dan member
privasi kepada pasien.
Siapkan peralatan yang diperlukan seperti bantal dan selimut.
Periksa denyut nadi pasien.
Turunkan penghalang tempat tidur dan kunci tempat tidur pada posisi
yang terendah.
Perlahan-lahan tinggikan kepala tempat tidur.
Bantu pasien untuk memakai selimut atau mantel mandi.
Letakkan satu tangan disekeliling bahu pasien dan tangan lainnya di
bawah lutut pasien.
Dengan perlahan dan lembut putar pasien sampai menghadap
perawat, biarkan kaki pasien menggantung di tepi tempat tidur.
Gulung bantal dan letakkan di belakang punggung pasien untuk
dijadikan penopang.
Setelah pasien memakai sandal, beri instruksi untuk menggoyangkan
kaki. sebuah kursi bisa ditempatkan untuk menopang kaki pasien
selama beberapa menit.
Mintalah pasien dangling selama waktu yang diperintahkan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan dangling
adalah:
saat pasien pusing atau pingsan, bantu pasien berbaring dan periksa
tanda-tanda vital pasien.
Periksa kembali nadi pasien.
Atur kembali bantal di kepala tempat tidur, lepas selimut atau mantel
mandi dan sandal pasien.
Letakkan satu tangan disekeliling bahu pasien dan satu lagi di bawah
lutut. Dengan lembut dan perlahan angkat kaki pasien ke atas tempat
tidur.
Turunkan kepala tempat tidur, pasang penghalang tempat tidur dan
periksa kembali nadi pasien.
Setelah selesai, cuci tangan dan dokumentasikan waktu (durasi)
dangling, nadi dan reaksi pasien.

C. TAHAPAN AMBULASI
Setelah melakukan proses dangling, bila pasien dalam keadaan baik-baik saja,
lalu dilanjutkan dengan tahapan ambulasi dini, meliputi :
1. Pastikan tempat tidur dalam posisi terendah. Sediakan sebuah kursi untuk
berjaga-jaga kalau pasien lelah.
2. Setelah pasien melakukan dangling tanpa rasa sakit, bantu pasien untuk
berdiri, periksa nadi pasien.
Jika nadi meningkat sampai lebih dari 10 poin, kembali ke
tempat tidur.
Jika pasien pusing atau pingsan, kembalilah ke tempat tidur.
Minta pasien untuk menarik napas dalam dan melihat sekeliling
ruangan. Kepala pasien tegak dan mata terbuka.
Berbicara dan yakinkan pasien.
3. Pindahkan lengan perawat ke belakang pinggang pasien dan berbalik
sehingga perawat menghadap ke arah yang sama dengan pasien.
4. Pasien berjalan perlahan dengan jarak yang pendek dan kembali ke sisi
tempat tidur. Jika pasien tampak lelah dan akan pingsan atau terjadi
perubahan besar pada nadi, biarkan pasien beristirahat.
5. Jika pasien pingsan saat pelaksanaan ambulasi dini :
Dengan perlahan turunkan pasien ke lantai.
Lindungi kepala pasien.
Jangan mencoba menahan pasien berdiri.
Beri tanda untuk meminta bantuan.

D. MACAM-MACAM GERAKAN AMBULASI


Ambulasi awal dilakukan sebagai berikut:
a. Gerakan dan jalan-jalan sambil bidan melakukan observasi
perkembangan pasien dari jam ke jam sampai hitungan hari
b. Kegiatan ini dilakukan secara meningkat secara berangsur-angsur,
frekuensi dan intensitas aktivitasnya sampai pasien dapat
melakukannya sendiri tanpa pendamping sehingga tujuan
memandirikan pasien dapat terpenuhi

E. MANFAAT
a. Mengencangkan perut
b. Mempercepat pengeluaran lokea
c. Mempercepat, mengembalikan tonus otot dan vena
d. Mengurangi insidens tromboembolise.

F. KONTRA INDIKASI
Tidak diajurkan pada pasien dengan penyakit-penyakit berikut:
Anemia
Jantung
Paru-paru
Demam, dan keadaan lain yang membutuhkan istirahat.
G. KEUNTUNGAN
a. Penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat
b. Faal tubuh dan kandung kemih menjadi lebih baik
c. Memungkinkan bidan untuk memberikan bimbingan kepada ibu
mengenai cara merawat bayinya
d. Lebih sesuai dengan keadaan indonesia (lebih ekonomis).
DAFTAR PUSTAKA

Janna,nurul. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Al-ruzz medi :Yogyakarta

Huliana Meliyna. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Puspa swara: Jakarta.
TUGAS
ASUHAN KEBIDANAN NIFAS
AMBULASI

DOSEN PENGAMPUH: ELISABETH F. YUVEN,SST

OLEH

KELOMPOK: 2

INDAH TRYADI PUTRI ATACAY


SORAYA APRILIANA D.M
TRIANA REBEKA NDULE
YERUNA SENIWATI ULE

POLITEKES KESEHATAN KEMENKES KUPANG


PRODI KEPERAWATAN ENDE
JURUSAN KEBIDANAN KUPANG
2013

Anda mungkin juga menyukai