Anda di halaman 1dari 10

1.

Susi Pudjiastuti

Nama Lengkap : Susi Pudjiastuti


Alias : No Alias
Profesi : Birokrat
Tempat Lahir : Pangandaran
Tanggal Lahir : Jumat, 15 Januari 1965
Zodiac : Capricorn
Warga Negara : Indonesian

Suami : Christian von Strombeck


Anak : Panji Hilmansyah, Nadine Kaiser, Alvy Xavier
BIOGRAFI
Susi Pudjiastuti adalah Menteri Kelautan dan Perikanan ke-6 Republik Indonesia.
Sebelumnya ia dikenal sebagai pengusaha. Ia merupakan pemilik PT ASI Pudjiastuti
Marine Product, eksportir produk-produk hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti
Aviation yang mengoperasikan maskapai penerbangan Susi Air.

Perempuan kelahiran Pangandaran ini merupakan putera Haji Ahmad Karlan dan
Hajjah Suwuh Lasminah. Kedua orangtuanya dikenal sebagai pengusaha ternak di Jawa
Tengah.

Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi melanjutkan pendidikannya


ke SMA Negeri 1 Yogyakarta. Dia memutuskan berhenti dari bangku kelas 2 di SMAN I
Yogyakarta setelah dikeluarkan oleh sekolah karena aktif dalam gerakan golput pada
masa itu. Pada tahun 1980-an atau era Orde Baru, gerakan golput adalah hal yang
terlarang.

Setelah tidak bersekolah lagi, Susi memulai profesi sebagai pengepul ikan di
Pangandaran pada tahun 1983. Pada tahun 1996 dia mendirikan pabrik pengolahan
ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster dengan
merek 'Susi Brand'.

Pada tahun 2004 ia mendirikan Susi Air. Susi Air awalnya didirikan untuk
mengantarkan muatan perikanan PT ASI Pudjiastuti. Kini Susi Air beroperasi dari 5
pangkalan, yaitu Medan (Sumatera Utara), Kendari (Jakarta), Jawa Tengah (Cilacap),
Jawa Barat (Pangandaran dan Bandung), Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Jayapura
(Papua).

Susi menikah dua kali. Suami terakhirnya adalah Christian von Strombeck, seorang
ekspatriat yang pernah bekerja di IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara). Saat ini
susi adalah ibu tunggal dengan 3 orang anak dan 1 orang cucu.

Susi Pudjiastuti diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja
Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 26 Oktober 2014. Susi lantas melepaskan semua posisi di
perusahaan untuk lebih fokus di tugas barunya dan menghindari konflik kepentingan
antara fungsi regulator dan pelaku bisnis.
Penunjukan Susi sebagai menteri sempat menjadi sorotan publik. Hal itu dikarenakan
gaya Susi yang eksentrik dan fakta bahwa ia tak mengenyam pendidikan di bangku
kuliah.

Belakangan Susi menjadi sorotan karena mengeluarkan serangkaian kebijakan yang


dinilai berani. Salah satunya adalah menenggelamkan kapal asing yang memasuki
perairan Indonesia secara ilegal.
Riset dan analisa oleh : Tantri Setyorini

PENDIDIKAN
SMA Negeri 1 Yogyakarta

KARIR
Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja 2014-2019
Pendiri PT ASI Pudjiastuti Aviation
Pendiri PT ASI Pudjiastuti Marine Product

PENGHARGAAN
Pelopor Wisata - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat - 2004
Young Entrepreneur of the Year - Ernst and Young Indonesia - 2005
Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 - Presiden
Republik Indonesia - 2006
Metro TV Award for Economics - 2006
Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 - Metro TV
Berprestasi Award - PT Exelcomindo
Sofyan Ilyas Award - Kementerian Kelautan dan Perikanan - 2009
Ganesha Widyajasa Aditama Award - ITB - 2011
Award for Innovative Achievements, Extraordinary Leadership and Significant
Contributions to the Economy - APEC - 2011
Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan - Gubernur Jawa Barat - 2008

PERJALANAN HIDUP
Perempuan kelahiran 1965 yang sekarang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan RI di bawah Presiden Jokowi ini adalah seorang pengusaha yang terkenal
tegas. Ia merintis bisnisnya di bidang perikanan dan kemudian maskapai penerbangan
dari nol. Setelah memilih untuk berhenti sekolah sebelum lulus SMA, ia memulai
usahanya sebagai pedagang pakaian dan bed cover. Setelah melihat potensi wilayah
tempat tinggalnya, Pangandaran, sebagai penghasil ikan, Susi lantas memanfaatkannya
sebagai peluang bisnis dan beralih ke usaha perikanan. Dengan modal hanya Rp750
ribu hasil dari menjual perhiasannya, ia mulai membeli ikan dari tempat pelelangan dan
memasarkannya ke sejumlah restoran. Setelah sempat tersendat, bisnis Susi akhirnya
berhasil menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran dan bahkan kemudian
merambah ke ekspor ikan dan lobster.
Bisnis maskapai penerbangannya juga berawal dari bisnis perikanan tersebut.
Untuk mengatasi masalah pengiriman ikan yang lambat apabila lewat darat atau laut,
Susi membeli sebuah pesawat dari pinjaman bank untuk pengangkutan produk lautnya,
yang kemudian berkembang menjadi armada maskapai penerbangan Susi Air yang
melayani rute pedalaman dan carter.

2. Reza Nurhilman

Reza Nurhilman, lahir di kota Cimahi pada tanggal 29 September 1987. Merupakan anak
bungsu dari tiga bersaudara yang hanya dibesarkan oleh seorang ibu. Si bungsu ini
berasal dari keluarga yang kurang harmonis atau bercerai. Karena keadaan itu, beliau
sempat terjerumus ke hal-hal yang negatif seperti mabuk dan tawuran.
Pria yang biasa dipanggil AXL ini merupakan sosok pengusaha muda Indonesia
yang sukses. Kerja keras dan inovasinya yang sangat luar biasa ini menjadikan
produknya menjadi sangat fenomenal dan heboh di Indonesia. Pasar marketing yang
dibidikpun unik dan inovatif, sangatlah mengikuti perkembangan jaman yang
memanfaatkan jejaring sosial twitter untuk media informasi keberadaan produknya.
Maicih atau keripik setan yang saat ini menjadi icon kota Bandung dirintis oleh
Reza sebagai presiden maicih pada tahun 2010. Pada mulanya, Reza mendapatkan
sebuah resep keripik lada enak dari seorang emak-emak yang sering menggunakan Icih
(ciput).Nama aslinya bukan Mak Icih, biar nyeleneh saja jadi beri nama Maicih. Menurut
Axl, Emak tersebut tidak menjual keripik setannya secara komersil. Keripik hanya
diproduksi saat acara-acara tertentu saja. Dengan bekerja sama dengan produsen
keripik pedas di kota Cimahi yaitu ibu Ade, Reza memulai usaha keripik pedas Maicih
dengan modal awal 15 juta dan produksi 50 bungkus per hari. Varian awalnya hanya
keripik dan gurilem yang diproduksi dari level 1 sampai dengan level 5 dan dipasarkan
dengan cara berkeliling dan memanfaatkan akun sosial media secaraword of
mouthdengan hashtag #maicih.
Pada awal tahun 2011, industri rumah tangga ini diresmikan secara resmi dengan
nama CV. 29 Synergi. Perusahaan ini kemuddian meraih kesuksesan dan mulai dikenal
masyarakat dengan merek dagang Maicih pada Februari 2011 dan Kemudian PT.
Maicih Inti Sinergi memisahkan diri dari produsen awal dan memiliki pabrik sendiri
setelah permintaan semakin meningkat yang resmi didirikan pada tahun 2011 dengan
Reza Nurhilman sebagai Komisaris. Adapun susunan manajerial PT. Maicih Inti Sinergi
yang sangat unik adalah: Presiden, Menteri Pangan, menteri Perhubungan, Menteri
SDM, dua Menteri Menkominfo, dan Menteri Keuangan. Sedangkan total jenderal yang
ada saat ini adalah sebanyak 144 orang, terbagi menjadi 4 kategori jenderal, yaitu:
Jenderal Sepuh, Jenderal Batch 1, Jenderal Batch 2, dan Jenderal Batch 3.Untuk
menghindari pemalsuan produk, Logo Maicih mulai dipatenkan hak ciptanya. Produk
Maicih dari PT. Maicih Inti Sinergi adalah : Keripik pedas level 3, keripik pedas level 5,
keripik pedas level 10, baso goreng (basreng), gurilem, seblak pedas original, dan seblak
keju pedas. Produk Maicih dari PT. Maicih Inti Sinergi yang resmi hanya bisa didapatkan
di Jendral dan Tim Jendral yang tercantum di twitter @infomaicih. Selain keunikan dari
susunan manajerialnya, strategi pemasarannya pun juga unik. Maicih dijual dengan cara
yang berbeda dengan produk-produk lainnya. Reza Axl memanfaatkan media twitter
dan Facebook untuk memasarkan maicih. Dia tidak membuka toko seperti layaknya
kebanyakan penjual, namun dijual dengan memanfaatkan media twitter sebagai
informasi lokasi dimana para Jenderal ( agen ) maicih mangkal menjajakan
dagangannya. Calon pelanggan hanya bisa mengetahui dimana Maicih gentayangan tiap
harinya melalui situs microblogging Twitter @InfoMaicih yang akan memberi kabar di
mana produk Maicih bisa didapatkan. Para Jenderal akan menjual produk Maicih di
lokasi-lokasi tertentu. Mulai dari kampus, kantor atau tempat keramaian lainnya. Cara
pemasaran yang cukup unik ini terbukti mendongkrak nama Maicih di jagat twitter.
Banyak yang penasaran seperti apa produk Maicih karena kicauan pengguna Twitter
yang sudah merasakan kripik setan Maicih.Yang membuat pemasaran produk ini
berbeda dengan produk produk lainnya yaitu Twitter Ma Icih . Hanya dengan
berkampanye lewat social media twitter, Maicih, merek keripik pedas asal Bandung,
berhasil menaklukkan hati para Icihers. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang ingin naik
kelas menjadi Jendral Maicih. Efeknya, baru satu setengah tahun, omzet Maicih
menembus Rp 7 miliar per bulan. Yang membuat unik dari Maicih adalah sebutan atau
istilah yang dilemparkan manajemen Maicih ketika berkomunikasi dengan para calon
konsumen dan pelanggannya melalui Twitter. Ada Emak (nenek) untuk pembuat
keripik Maicih dan Cucu untuk konsumennya. Kemudian, ada Jendral untuk reseller-
nya, Icihers sebutan gaul penggemar Maicih, Republik Maicih untuk manajemen,
hingga istilah tericih-icih untuk menggambarkan ketagihan akan pedasnya Maicih.
Pencapaian Maicih saat ini adalah telah membuat varian produk keripik pedas
hingga level 10, permintaan konsumen sangat tinggi dengan kapasitas produksi sampai
saat ini mencapai 2000 bungkus per hari dan pemasaran yang menjangkau seluruh
wilayah Indonesia. Dalam sebulan omzet yang dikantongi bisa mencapai Rp 800 juta
sampai Rp 900 juta. Di mana sehari saja, bisa mencapai keuntungan Rp 30 juta.
Saat ini selain terus membangun PT. Maicih Inti Sinergi dengan ekspansi usaha ke
bidang properti (Maicih Property), Reza pun membentuk AXLent Academy dengan tetap
menjalankan Icihers Magazine, dan terakhir adalah penerbitan buku Revolusi Pedas
yang dilaunching di Blitz Megaplex Grand Indonesia, Jakarta pada tanggal 29 Juni 2012
yang lalu.
Karena pencapaiannya itu, berbagai penghargaan telah Reza dapatkan dari
berbagai institusi. Hingga sekarang, Reza sibuk memberikan pelatihan-pelatihan untuk
menginspirasi anak-anak muda dan mencetak jutawan-jutawan baru dalam meraih
impian demi orang-orang yang dikasihi dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu,
Reza pun kerap tampil sebagai pembicara di berbagai kampus di Jakarta dan Jawa Barat,
menjadi wakil dari budaya lokal dalam acara-acara tertentu. Reza juga belasan kali
diliput atau jadi pembicara di media cetak (majalah dan koran) maupun elektronik di
sejumlah tv dan radio di tanah air.
Kunci sukses pada bisnis yang dilakukan Reza adalah terletak pada bagaimana
cara dia berpikir out of the box. Hal ini ternyata ampuh dilakukannya terbukti dengan
usaha yang dia jalani sekarang sangat menjadi bahan perbincangan di kalangan anak
muda. Reza sukses karena berkat ketekunan dan keyakinannya mengenai bisnis yang
dia jalankan. Jiwa wirausaha yang tidak hanya menciptakan kesejahteraan bagi dirinya
tapi juga lingkungan sekitarnya, dijalankan oleh Reza dan Republik Maicih yakni bekerja
sama dengan warga setempat di sebuah kampong di Bandung, Jawa Barat untuk
memproduksi Maicih. Hasilnya, warga merasakan perubahan yang signifikan dan taraf
hidup yang lebih baik.
3. Sunny Kamengmau

Bekerja keras dan banyak belajar agar masa depan menjadi lebih baik. Begitulah nasihat
yang biasa diberikan orang tua kepada kita, karena memang kesuksesan diraih bukan
tanpa kerja keras. Masa masa sulit pasti akan dilewati untuk bisa menjadikan kita
menjadi orang yang lebih baik. Kali ini penulis akan mengupas profil seorang Sunny
Kamengmau yang semoga saja bisa menjadi inspirasi para readers untuk terus
semangat mengejar cita - cita.

Pria berusia 38 tahun ini adalah bos pemilik Robita merek tas branded yang
sangat terkenal di Jepang. Tas Robita merupakan merek tas yang populer di antara
sosialita Jepang bahkan tas ini termasuk ke dalam jajaran produk fashion yang berkelas
di negeri Matahari Terbit itu. Sunny Kamengmau, nama bos Robita yang mengolah tas
asli Indonesia tersebut menjadi tas yang berkelas di Negeri Sakura.
Sunny kamengmau adalah pria asal Nusa Tenggara Timur yang hanya memiliki
ijasah SMP. Pada usia 18 tahun, Sunny melarikan diri dari rumah dan pergi ke Bali. Di
Bali dia melamar pekerjaan di Uns Hotel, salah satu hotel berbintang di Bali. Kala itu ia
diterima menjadi tukang kebun. Setelah satu tahun bekerja, Sunny diangkat menjadi
satpam hotel. Pekerjaan sebagai satpam dijalaninya selama 4 tahun, hingga akhirnya
nasib baik dating kepadanya. Selama dia bekerja di Uns Hotel, ia banyak belajar
berbahasa asing yaitu bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Karena ia yakin bahwa
kesempatan baik akan datang kapan saja asalkan kita mau berusaha. Sunny sangat rajin
belajar bahasa asing sampai sampai gaji pertama yang ia dapatkan sebagai tukang
kebun sebagian dibelikan kamus bahasa inggris. Ia juga sering belajar bahasa dari para
tamu dan keluarga pemilik Uns Hotel.
Kemampuannya berbahasa Jepang mempertemukan Sunny dengan seorang
tamu bernama Nobuyuki Kakizaki pada 1995. Lima tahun mereka berteman sebelum
akhirnya pengusaha konveksi asal Jepang itu menawari Sunny sebuah pekerjaan baru:
memasok tas kulit. Pada 2000 Sunny memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai
satpam dan mulai menggeluti bisnis pembuatan tas kulit itu. Pada awal bisnisnya tidak
lah mudah. Kala itu Sunny hanya memiliki satu pengrajin tas yang memproduksi tas
miliknya. Berkali kali tas yang dibuatnya gagal karena dinilai kurang berkualitas dan
proses pembuatan tas pun lama yaitu sekitar 6 bulan untuk satu tas. Alhasil pekerja
satu satunya yang ia miliki ingin meninggalkannya karena tidak ada hasil yang
didapatkan dari usaha tas milik Sunny. Namun Sunny membujuk pekerjanya agar mau
tetap bersamanya dan bersama membangun bisnis tas.
Lama kelamaan tas yang ia hasilkan bersama pekerjanya menuai respon yang
baik. Meski tidak langsung melejit, namun tas yang ia produksi semakin lama semakin
memiliki banyak penggemar dan penjualannya semakin naik. Sampai 2003, Sunny baru
bisa merekrut 15 karyawan. Produksi mereka terbatas antara 100-200 tas per bulan.
Hingga pada tahun 2006 sampai sekarang, mereka mampu memproduksi dan
mengirimkan 5000 tas per bulan yang terdiri dari 20 30 model tas. Tas Robita
memiliki dua model yaitu Robita dan Robita Warna dengan rentang harga Rp. 2 juta
sampai Rp. 4 juta.

Hebat bukan Sunny Kamengmaru, berawal dari seorang tukang kebun hotel
dengan kerja keras dan semangat belajar, dapat menjadi pengusaha sukses di usia yang
masih muda yaitu 38 tahun. Meski sudah menjadi bos tas bermerek, Sunny tetap
menjadi sosok yang ramah dan dermawan. Karena dia ingat bahwa dia bukanlah apa
apa tanpa orang orang disekelilingnya yang selalu membantunya. Sehingga dia
berusaha untuk bisa membantu dan bermanfaat bagi orang lain.

4. Gibran Rakabuming

Nama Lengkap : Gibran Rakabuming Raka


Alias : Gibran Rakabuming
Profesi : Pengusaha
Agama : Islam
Tempat Lahir : Solo
Tanggal Lahir : Kamis, 1 Oktober 1987
Zodiac : Balance
Warga Negara : Indonesia

Ayah : Joko Widodo


Ibu : Iriana
Istri : Selvi Ananda Putri
Saudara : Kahiyang Ayu, Kaesang Pangarep
BIOGRAFI
Gibran Rakabuming Raka merupakan putra sulung dari Joko Widodo, presiden Republik
Indonesia periode 2014-2019. Gibran yang lahir di Solo pada 1 Oktober 1987 ini
menghabiskan pendidikan dasarnya di kota batik ini. Namun saat lulus SMP, dia
melanjutkan pendidikannya di Singapura tepatnya di Orchid Park Secondari School di
tahun 2002. Kemudian setelah lulus SMA, di menempuh pendidikan di Management
Development Institute of Singapore (MDIS). Selepas lulus di universitas tersebut, Gibran
masih ingin berkuliah lagi hingga membuatnya melanjutkan studinya di University of
Technology Insearch, Sydney, Australia hingga lulus di tahun 2010.

Setelah lulus, bukan berarti dia bekerja di bidang teknologi sesuai jurusannya saat
kuliah. Sebab di tahun 2010 dia mendirikan usaha katering yang diberi nama Chilli Pari.
Usahanya ini kemudian mengantarkannya menduduki jabatan sebagai ketua Asosiasi
Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo.

Di bulan Juni 2015, Gibran menikahi mantan Putri Solo yang bernama Selvi Ananda.
Selvi sendiri lahir di Solo pada 9 Januari 1989.
Riset dan analisis oleh Febrianti Diah Kusumaningrum
PENDIDIKAN
University of Technology Insearch, Sydney, Australia (2010)
Management Development Institute of Singapore (MDIS) (2007)
Orchid Park Secondary School, Singapura (2002)

KARIR
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo
Pemilik Katering Chilli Pari

Saat ini nama Gibran Rakabuming mungkin sudah dikenal oleh hampir seluruh
masyarakat Indonesia, di luar fakta bahwa ayahnya, Joko Widodo, adalah seorang
presiden negara republik Indonesia. Gibran adalah pemilik sebuah bisnis di
bidang catering dan wedding organizer dengan nama Chili Pari.
Sebelum menjabat menjadi Walikota Solo, kemudian Gubernur DKI jakarta, dan
akhirnya Presiden RI, ayahnya, Joko Widodo merupakan pengusaha mebel. Namun,
Gibran memilih untuk merintis usaha sendiri tanpa campur tangan ayahnya. Ia memulai
usahanya dengan mengajukan pinjaman ke bank untuk modal. Meski sempat ditolak
beberapa kali, akhirnya ia mendapatkan persetujuan dari salah satu bank dan dengan
modal pinjaman tersebut ia pun memulai Chili Pari dengan melayani pesanan partai
kecil. Berkat kemampuan dan keuletannya sendiri, sekarang Chili Pari sudah banyak
menangani order besar dengan jumlah tamu hingga ribuan orang dan usaha Gibran pun
semakin berkembang.

5. Hamzah Izzulhaq
Hamzah Izzulhaq. Pemuda kelahiran Jakarta, 26 April 1993 ini memang sudah memiliki
bakat bisnis sejak masih sd mulai dari menjual kelereng, gambaran, petasan hingga
menjual koran, menjadi tukang parkir serta ojek payung pernah dilakukannya.

PROFIL SINGKAT HAMZAH IZZULHAQ


Nama : Hamzah IzzulHaq

Tanggal Lahir: 26 April 1993

Tempat Lahir: Jakarta

Job : Enterperneur Muda bidang Franchise dan Direktur CV Hamasa

Twitter : @hamasacorp

Facebook : https://www.facebook.com/fanspagehamzahizzulhaq

Hamzah sudah belajar berbisnis mulai usia dini pada waktu kelas 5 SD dengan menjual
beberapa macam permainan seperti kelereng, petasan,dan berbagai macam permainan
yang disukai anak-anak.

Mulai beranjak dewasa padawaktu masuk jenjang SMA Hamzah mulai berbisnis dalam
bidang pulsa dan buku buku dengan melobi pamannya yang mempunyai Toko buku
yang besar Hamzah mulai menjadi Distributor Buku dengan diskon 30 % dari
pamannya. Buku tersebut dijualkan kepada adik kelas dan kakak kelasnya dengan
diskon 10% sehingga dia meraup keuntungan 20% setiap bukunya.

Dari itu semua hamzah mengantongi Rp 950 ribu. Uang jerih payah dari hasil penjualan
pulsa dan keuntungan buku kemudian ditabungnya. Sebagian dipakai untuk membuka
konter pulsa dimana bagian operasional diserahkan kepada teman SMP-nya sementara
Hamzah hanya menaruh modal saja. Sayangnya, bisnis itu tak berjalan lancar. Omzet
yang didapat sering kali dipakai tanpa sepengetahuan dan seizin Hamzah. Voucher
pulsapun juga sering dikonsumsi secara pribadi. Dengan kerugian yang diteriman,
Hamzah akhirnya memutuskan untuk menutup usaha yang hanya berjalan selama
kurang lebih 3 bulan itu.

Hamzah tidak putus asa dan kembali lagi merenungi kesalahannya dan membaca
biografi pengusaha-pengusaha besar tak lama kemudian ia berjualan snack-snck roti
dan meraup keuntungan 5 jutaan dan setelah itu ia ketemu dengan mitra bisnis yang
menjual franchise bimbel seharga 175 juta tetapi hamzah tidak punya uang sebesar itu
kemudian di harus pinjam ayahnya yang sebagai dosen tetapi ayahnya hanya
meminjami uang 70 juta yang semestinya untuk dibelikan mobil.
Hamzah melobi untuk membayar 75 juta dulu sisanya yang 100 juta untuk dicicil. Di
bisnis bimbel ini peruntungan Hamzah tiba. Seiring dengan lulusnya Hamzah dari SMA,
Hamzah sudah memegang 3 lisensi franchise, jumlah siswa yang diatas 200 orang,
omzet 360 juta per semester, dengan untung bersih 180 juta per semester.

Merasa bisnis bimbelnya sudah mulai stabil dan bisa didelegasikan. Hamzah melirik
bisnis sofabed. Sebuah perusahaan sofabed yang sudah jalan tiga bulan dia beli dan dia
kembangkan. Perkembangannya yang cukup pesat membuat Hamzah bisa mengantongi
omzet 160 juta perbulan.

Anda mungkin juga menyukai