Anda di halaman 1dari 14

Business Plan Pabrik Es Mini

BUSINESS PLAN PABRIK ES MINI


COASTAL COMMUNITY DEVELOPMENT PROJECT
INTERNATIONAL FUND FOR AGRICULTURAL
DEVELOPMENT (CCDP-IFAD)
KABUPATEN GORONTALO UTARA

LATAR BELAKANG

Jenis/Nama Bisnis
Pembuatan Es Balok untuk Peningkatan Kualitas Hasil Tangkapan Ikan Nelayan.

Bisnis ini adalah usaha pembuatan es balok kapasitas 25 Kg, yang diproduksi sekitar 300
balok per produksi, dengan ratarata produksi 5.000 balok per bulan. Usaha ini dialokasikan
untuk memenuhi kebutuhan es nelayan dalam memelihara sistem rantai dingin untuk ikan
hasil tangkapannya.

Deskripsi Bisnis
Pengembangan komoditi perikanan melalui pemanfaatan sumberdaya perairan sangat erat
kaitannya dengan penangkapan ikan dan hasil laut lainnya baik itu di perairan darat maupun
di perairan laut. Usaha penangkapan ikan menjadi faktor utama dalam hal ini karena potensi
sumberdaya di Indonesia yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal.
Kabupaten Gorontalo Utara yang merupakan kabupaten dengan garis pantai terpanjang di
Provinsi Gorontalo juga terus berupaya meningkatkan produksi perikanan melalui perikanan
tangkap, dengan meningkatkan jumlah armada tangkap serta operasi kapal-kapal perikanan
dengan berbagai jenis alat tangkap.

Produksi perikanan tangkap di Kabupaten Gorontalo Utara menurut data Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2012 mencapai 21.883 Ton, yang terdiri
dari berbagai jenis ikan pelagis, ikan demersal, dan biota laut lainnya. Produksi sebanyak itu
selama ini hanya didukung dengan infrastruktur berupa dua Tempat Pendaratan Ikan (TPI)
yaitu TPI Kwandang dan TPI Gentuma, kemudian dua unit pabrik es yang ada di kedua TPI
tersebut. Sementara itu disepanjang garis pantai Kabupaten Gorontalo Utara, ada cukup
banyak aktivitas bongkar muat tradisional yang sering berjalan.

Aktifitas penangkapan ikan dari nelayan yang tinggal di wilayah pesisir tersebut cukup tinggi
dan hasil tangkapan dikumpulkan oleh pengumpul-pengumpul kecil di tingkat desa dan
kecamatan, kemudian dijemput oleh pedagang-pedagang untuk didistribusikan pada pasar-
pasar ikan dan pedagang antar provinsi. Aktivitas bongkar muat hasil tangkapan hanya
berlangsung disepanjang pesisir atau beberapa jetty/dermaga kecil yang ada di beberapa
desa. Ikan dibongkar oleh nelayan kemudian diangkut oleh pembeli yang menggunakan

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 1|P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

mobil-mobil pickup dengan styrofoam penampungan ikan dan es seadanya yang dibawa dari
Kwandang atau Gentuma.

Ikan tersebut kemudian diangkut ke penampung besar di tingkat kabupaten (Kwandang atau
Gentuma), atau ke cold storage, atau ke TPI kota, atau kebeberapa pasar dan konsumen
langsung, misalnya rumah makan.

Pada beberapa kasus, nelayan tangkap yang menangkap dalam jumlah terbatas dengan
armada kecil, ikut menjual hasil tangkapannya pada para pengumpul ikan, baik itu
pengumpul lokal di tingkat desa, atau langsung kepada pengumpul yang menggunakan
mobil-mobil pick up. Nelayan tidak mempunyai posisi tawar yang cukup dalam menjual ikan
hasil tangkapannya karena tidak dapat mempertahankan mutu ikan hasil tangkapannya
lebih lama lagi. Es yang digunakan hanya es produksi rumah tangga dengan kemasan
seharga Rp. 1.000,- Rp. 2.000,- saja dan jenis seperti itu sangat cepat mencair. Belum lagi
perhitungan terhadap penggunaan es yang kemasan kecil akan semakin membuat nelayan
enggan untuk membeli es lebih banyak karena hanya akan menambah biaya (cost) dan
mengurangi keuntungan yang mereka peroleh dari hasil penjualan ikan.

Masalah yang dialami oleh penampung lokal pun kurang lebih sama dengan itu, penampung
lokal yang membeli hasil tangkapan nelayan skala kecil juga harus cepat-cepat menjual ikan
yang ditampungnya karena semakin lama akan semakin banyak memakan biaya es.

Masalah ini terus merembet pada persoalan kualitas ikan hasil tangkapan, dimana ikan-ikan
yang kurang tertangani dengan baik dari sisi kualitasnya akan mengalami kerusakan lebih
cepat dan mempengaruhi harganya di pasaran saat didistribusikan, sehingga semakin
tertekanlah harga di tingkat nelayan akibat harga konsumen yang juga rendah. Masalah ini
terus menjadi lingkaran masalah pada nelayan tangkap secara umum, baik yang tergabung
dalam kelompok sasaran proyek CCDP-IFAD, maupun yang berada di desa-desa sekitar.

Melihat kondisi tersebut diatas, maka potensi untuk mengembangkan usaha pembuatan es
balok menjadi sebuah usaha yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan penggunaan es
nelayan yang selama ini cukup tinggi. Produksi es balok ini akan sangat diperlukan oleh
masyarakat khususnya nelayan dan diprediksikan akan berjalan dengan lancar dari sisi
pemasaran produk es baloknya.

Es balok yang diperlukan nelayan adalah es balok dengan ukuran volume 25 kg, dimana es
balok jenis ini adalah es yang sangat diminati oleh nelayan untuk mendinginkan ikan hasil
tangkapannya. Selain itu juga es jenis ini akan dimanfaatkan oleh para pengumpul ikan dan
penampung lokal hasil perikanan sehingga dapat secara sistematis meningkatkan nilai
pembelian dan nilai jual hasil tangkapan ikan.

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 2|P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

PELUANG BISNIS

Kekuatan SDM dan SDA


Kabupaten Gorontalo Utara adalah kabupaten dengan garis pantai terpanjang di Provinsi
Gorontalo sepanjang 217 Km. Kecamatan paling barat yang berbatasan dengan Provinsi
Sulawesi Tengah adalah Kecamatan Tolinggula dan paling timur yang berbatasan dengan
Provinsi Sulawesi Utara adalah Kecamatan Atinggola. Kecamatan Kwandang sebagai pusat
Kabupaten berada di 04939LU 122558BT atau lebih condong berada di sebelah timur
dari Kabupaten Gorontalo Utara. Jarak dari Ibukota Kabupaten (Kecamatan Kwandang) ke
ujung timur adalah 55 Km dan ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 1,5 Jam,
sedangkan jarak dari Ibukota Kabupaten ke ujung barat adalah 135 Km dan ditempuh
sekitar 4 Jam.

Jalur barat mulai dari Kecamatan Anggrek, Kecamatan Monano, Kecamatan Sumalata Timur,
Kecamatan Sumalata, Kecamatan Biau, dan Kecamatan Tolinggula (6 kecamatan) adalah
akses jalur provinsi menuju ke Provinsi Sulawesi Tengah melalui Buol Toli-toli sedangkan
jalur timur mulai dari Kecamatan Tomilito, Kecamatan Gentuma, dan Kecamatan Atinggola
(3 kecamatan), adalah akses jalur provinsi menuju ke Manado, Sulawesi Utara.

Dari sisi sumberdaya manusia, jumlah nelayan yang ada cukup banyak dan melakukan
penangkapan ikan dengan berbagai jenis alat tangkap, baik alat tangkap pancing maupun
jaring.

Jumlah nelayan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara sebagaimana termuat dalam tabel
berikut.

Data RTP Nelayan Tangkap pada Kabupaten Gorontalo Utara

No Kecamatan RTP Nelayan

1. Atinggola 156 199

2. Gentuma Raya 146 336

3. Tomilito 270 296

4. Ponelo Kep 333 633

5. Kwandang 208 273

6. Anggrek 397 415

7. Monano 243 248

8. Sumalata Timur 299 322

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 3|P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

9. Sumalata 374 447

10 Biau 101 142

11 Tolinggula 216 250

J U M L A H 2.743 3.561

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara 2012

Dari sisi SDM pengelola pabrik es, saat ini telah disiapkan oleh Koperasi Padu Alam Laut
dimana akan ada tenaga teknis yang melakukan operasional produksi dengan sebelumnya
dilakukan magang pada pabrik es yang telah beroperasi lebih awal di Kecamatan Kwandang
dan Kecamatan Gentuma.

Kelemahan SDM & SDA


Beberapa hal yang menjadi kendala dan kelemahan baik dari sisi Sumberdaya Manusia
(SDM) maupun Sumberdaya Alam (SDA) adalah antara lain

Selama ini nelayan masih melakukan penangkapan ikan secara tradisional


dan mengabaikan penanganan kualitas hasil tangkapan.
Tidak ada penerapan sistem rantai dingin untuk memelihara kualitas hasil
tangkapan. Pada umumnya, nelayan hanya menangkap ikan baik dengan cara
dipancing maupun jaring lalu diletakkan di perahu tanpa penanganan dan
kemudian dibawa ke darat untuk langsung dijual.
Tidak ada penanganan pasca tangkap baik di laut maupun di darat, sehingga
ikan hasil tangkapan nelayan akan cepat membusuk dan mengurangi nilai
harga jualnya.
Tidak ada bargaining position (posisi tawar) nelayan karena ikan yang cepat
membusuk maka penjualan harus dilakukan secara cepat dan tidak dapat
menunggu pembeli terbaik dengan harga yang lebih baik.
Dari sisi sumberdaya alam, ada jarak yang sangat jauh antara lokasi nelayan
di wilayah pesisir bagian barat dengan pabrik es yang ada di pusat kabupaten.
Jarak yang jauh ini membuat nelayan enggan untuk membeli es yang layak
karena nilai transportasi yang tinggi.

Kendala dalam Pemasaran dan Persaingan Usaha


Mengingat saat ini hanya ada dua pabrik es yang beroperasi di Kabupaten Gorontalo Utara,
maka potensi persaingan sebenarnya sangat kecil. Sebab kedua pabrik es tersebut selama
ini tidak dapat memenuhi kebutuhan es nelayan di seluruh Kabupaten Gorontalo Utara.
Pabrik es yang ada saat ini sering kehabisan stok akibat permintaan es yang tinggi. Hal ini
menyebabkan nelayan-nelayan kecil hanya menggunakan es-es skala rumah tangga untuk
mengawetkan ikan. Keberadaan pabrik es yang memproduksi es balok untuk mengawetkan

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 4|P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

ikan menjadi sebuah kebutuhan utama masyarakat nelayan di pesisir Kab. Gorontalo Utara,
khususnya pada wilayah yang tidak terjangkau oleh layanan pabrik es di Kecamatan
Kwandang dan Kecamatan Gentuma.

Dengan demikian, persaingan usaha hampir dapat dipastikan tidak akan terjadi bahkan
pembangunan pabrik es ini pun belum mencukupi kebutuhan masyarakat nelayan akan es
balok.

Alasan konsumen berminat bermitra dengan bisnis ini


Tingkat kebutuhan nelayan yang sangat tinggi terhadap es balok akan memudahkan dalam
membangun kemitraan. Kemitraan yang paling memungkinkan adalah dengan pengumpul-
pengumpul lokal yang memiliki tingkat kebutuhan es cukup tinggi, kemudian kapal-kapal
nelayan yang akan melaut, dan masyarakat secara umum.

Identifikasi mitra berdasarkan jenis kemitraan yang akan dibangun adalah sebagai berikut

Kemitraan pengelolaan pabrik es akan dilaksanakan antara PIU CCDP-IFAD dalam hal
ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara dengan Koperasi Padu
Alam Laut (PAL) yang sudah dibentuk sebagai wadah dan kelembagaan nelayan yang
difasilitasi melalui Proyek CCDP-IFAD.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara akan bertindak sebagai
pengawas dan pembina usaha sedangkan Koperasi Padu Alam Laut akan
menyediakan tenaga teknis dan administrasi untuk mengelola dan menjalankan
operasionalisasi harian Pabrik Es ini.
Kemitraan pemasaran akan dilakukan antara Pengelola dalam hal ini Koperasi Padu
Alam Laut dengan beberapa potensi pasar besar dan rutin seperti antara lain :
- Kapal-kapal seperti bagang, pajeko (purse seine), dan panongkol dengan
kapasitas kapal diatas 5GT.
- Penampung dan pengumpul lokal yang ada di wilayah pesisir bagian barat
Kabupaten Gorontalo Utara.
- Pedagang ikan yang melakukan pembelian dengan kendaraan mobil pick-up.
Mobil-mobil pedagang ini jumlahnya cukup banyak dan akan menjadi mitra
pemasaran atau pembeli tetap es produksi pabrik es ini.
- Nelayan penangkap lokal, yang meskipun konsumsinya rendah mungkin hanya
antara 1-2 balok per trip tetapi jumlahnya cukup banyak.

Alasan mendasar kemitraan ini dapat dibangun adalah tingkat kebutuhan nelayan akan es
balok yang sangat tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa para konsumen akan sangat
terbantu dengan produksi es balok dari pabrik es ini.

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 5|P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

TARGET PASAR
Target pasar utama (potensial)

Target pasar utama atau target pasar potensial dari produksi es balok ini adalah antara lain :

Kapal-kapal seperti bagang, pajeko (purse seine), dan panongkol dengan kapasitas
kapal diatas 5GT.
Penampung dan pengumpul lokal yang ada di wilayah pesisir bagian barat Kabupaten
Gorontalo Utara.
Pedagang ikan yang melakukan pembelian dengan kendaraan mobil pick-up. Mobil-
mobil pedagang ini jumlahnya cukup banyak dan akan menjadi mitra pemasaran
atau pembeli tetap es produksi pabrik es ini.

Target Pasar Kedua (Pendukung)

Target pasar pendukung adalah antara lain :

Nelayan penangkap lokal, yang meskipun konsumsinya rendah mungkin hanya


antara 1-2 balok per trip tetapi jumlahnya cukup banyak.
Rumah tangga nelayan dengan berbagai keperluan, misalnya untuk menyimpan ikan
yang akan dikonsumsi di rumah, dan lain-lain.

KEUNGGULAN PRODUK
Es Balok yang diproduksi oleh pabrik es ini memiliki keunggulan daripada es lokal skala
rumah tangga yang diproduksi oleh masyarakat. Beberapa keunggulan yang membuat
masyarakat akan lebih memilih penggunaan es balok adalah antara lain :

Dari sisi volume, es balok dengan ukuran 25 kg tentu lebih besar daripada es skala
rumah tangga dengan kemasan kecil. Dibutuhkan lebih dari 30 bungkus es skala
rumah tangga untuk menyamai volume satu unit es balok produksi pabrik es.
Dari sisi harga, es balok produksi pabrik es hanya dipasarkan dengan harga Rp.
13.000,- - Rp. 13.500 per baloknya, sementara untuk menyamai volumenya nelayan
harus mengeluarkan uang Rp. 25.000 Rp. 30.000. Perbedaan harga ini tentunya
akan membuat masyarakat nelayan dan konsumen lebih memilih penggunaan es
balok.
Daya tahan es balok lebih tinggi daripada es rumah tangga. Es balok yang diproduksi
dengan air garam lebih awet dan lambat mencair dibanding dengan es rumahan
yang kecil dan cepat mencair.
Bila dibandingkan dengan es balok lain yang diproduksi oleh pabrik es di TPI
Kwandang dan TPI Gentuma, maka biaya angkut/transportasi menjadi pembeda,
dimana untuk mengangkut es dari Kwandang dan Gentuma ke wilayah barat
tentunya membutuhkan biaya transportasi dan waktu yang lebih panjang.

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 6|P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

PERSAINGAN PASAR
Pesaing utama dari kegiatan usaha pembuatan es balok melalui pabrik es ini adalah 2 (dua)
unit pabrik es dengan produksi serupa yang berada di TPI Kwandang dan TPI Gentuma.
Kedua TPI ini telah beroperasi sejak 5 tahun yang lalu dan sudah melakukan produksi rutin
selama beberapa tahun terakhir.

Pesaing Utama

Pesaing utama untuk produksi pabrik es ini adalah Pabrik Es di TPI Kwandang. Kekuatan
yang dimiliki pabrik es ini adalah kapasitas produksi yang mencapai 10 ton per produksi dan
dapat menyediakan sekitar 500-800 balok es per produksi atau sekitar 10.000 12.000 es
balok per bulan.

Kelemahannya adalah, pabrik es ini berada di Kecamatan Kwandang dengan waktu tempuh
antara 2-3 jam dari pesisir barat sehingga hampir tidak ada nelayan yang melakukan
pembelian es di Kecamatan Kwandang.

Kelemahan kedua adalah karena pabrik es ini beroperasi di TPI, maka konsumsi es hanya
berfokus pada kapal-kapal yang masuk ke TPI ini dan itupun seringkali tidak mencukupi.

Pesaing Kedua

Pesaing kedua untuk produksi pabrik es ini adalah Pabrik Es di TPI Gentuma. Kekuatan yang
dimiliki pabrik es ini adalah kapasitas produksi yang mencapai 15 ton per produksi dan dapat
menyediakan sekitar 800-900 balok es per produksi atau sekitar 12.000 15.000 es balok
per bulan.

Kelemahannya adalah, pabrik es ini berada di Kecamatan Gentuma Raya dengan waktu
tempuh antara 4-5 jam dari pesisir barat sehingga hampir tidak ada nelayan yang melakukan
pembelian es di Kecamatan Gentuma.

Kelemahan kedua adalah karena pabrik es ini beroperasi di TPI, maka konsumsi es hanya
berfokus pada kapal-kapal yang masuk ke TPI ini dan itupun seringkali tidak mencukupi.

MANAJEMEN BISNIS
Manajemen atau pengelolaan usaha akan dilaksanakan oleh Koperasi Padu Alam Laut (PAL).
Koperasi ini adalah koperasi yang dibentuk oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir (P3MP) dalam Proyek CCD-IFAD dan beranggotakan seluruh sasaran
proyek CCDP-IFAD.

Pabrik es ini akan dikelola secara profesional, bukan bisnis keluarga, dan akan
mengedepankan sebesar-besarnya kepentingan usaha dan juga masyarakat yang menjadi
konsumennya.

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 7|P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

Struktur manajemen/pengelola Pabrik Es adalah sebagai berikut :

P3MP, DKP Kab. Gorut

Pembinaan dan Koordinasi

KOPERASI PAL
Lap. Keuangan,
produksi, dll

Penanggung Jawab
Operasional TEKNISI/KEPALA UNIT ADMINISTRASI

OPERATOR

Dengan struktur organisasi seperti ini maka pengelolaan pabrik es dapat terkontrol karena
organisasi pelaksana CCDP-IFAD turut terlibat memantau, mengawasi dan memberikan
pembinaan agar pengelolaan dapat berjalan dengan baik.

Keberadaan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Gorontalo Utara juga memberikan jaminan bahwa pemerintah akan senantiasa memberikan
dukungan dan garansi terhadap keberlanjutan pengelolaan pabrik es.

PEMBIAYAAN USAHA
Pembiayaan usaha untuk investasi awal bersumber dari Proyek CCDP-IFAD dan APBD. Bila
menghitung pendapatan dan keuntungan usaha ini secara moderat, maka usaha ini tidak
membutuhkan modal pinjama untuk operasionalisasi kegiatan. Apabila berproduksi setelah
pembangunan fisik rampung, maka penjualan produk dari usaha ini sudah dapat menutupi
operasionalisasi usaha untuk bulan berikutnya.

Nilai investasi sebesar :

NO URAIAN INVESTASI JUMLAH SUMBER INVESTASI


1 Bangunan Fisik, Bak Air dan Ice Rp. 337.000.000,- Proyek CCDP-IFAD
Storage
2 Mesin dan Peralatan Rp. 620.000.000,- Proyek CCDP-IFAD
3 Lahan Rp. 30.000.000,- APBD
TOTAL BIAYA INVESTASI Rp. 987.000.000,-

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 8|P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

Biaya Operasional per Bulan :

NO BIAYA OPERASIONAL VOL UNIT BIAYA (Rp) JUMLAH (Rp)


1 Biaya Listrik 1 Bulan 2.500.000 12.500.000
2 Oli Compressor 10 Liter 15.000 150.000
3 Garam 500 kg 1.000 500.000
4 Tenaga Kerja
Administrasi 1 Orang 1.000.000 1.000.000
Teknisi 1 Orang 1.500.000 1.500.000
Operator 1 Orang 750.000 750.000
5 Biaya Lain 1 Paket 500.000 500.000
TOTAL BIAYA OPERASIONAL 16.900.000

Dengan demikian maka dibutuhkan biaya operasional tahunan sebesar

Biaya Operasional Tahunan = Rp. 16.900.000,- x 12 = Rp. 202.800.000,-

ANALISA RUGI LABA

Asumsi Usaha Pabrik Es

No Uraian Satuan Nilai


1 Harga Produk
Es Balok Rp/Balok 13.500
2 Rata Penjualan Perbulan
Es Balok Balok 2.400
3 Harga Bahan Baku
Air dan Garam Rp/Kg 500.000

Investasi
Umur Nilai
No Uraian Satuan Harga Jumlah Ekonomis Penyusutan
(Tahun) (Rp)
1 Bangunan 1 Banguna 337.000.000 337.000.000
Fisik n 15 22.466.667
2 Sarana 1 paket 620.000.000 620.000.000
Peralatan 10 62.000.000
Sub Total
957.000.000 84.466.667

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 9|P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

BIAYA OH KANTOR & GAJI/BULAN


No Uraian Satuan Harga Jumlah
1 Garam 1 paket 500.000 500.000
2 Listrik 1 paket 12.500.000 12.500.000
3 Gaji Tenaga Kerja 3 Orang 1.000.000 3.000.000
4 Biaya Pemeliharaan 1 paket 150.000 650.000
16.650.000
Sub Total 16.650.000

BIAYA PRODUKSI
Usaha Pabrik Es/Bulan
No Uraian unit Harga/unit (Rp) Biaya /Bulan
1 Bahan baku garam 1 Paket 500.000 500.000
Jumlah 500.000

Untuk usaha pabrik es per tahun membutuhkan biaya


produksi 6.000.000

Usaha Pabrik Es
Pembiayaan

KOMPONEN NILAI

INVESTASI

RUMAH PRODUKSI 337.000.000

SARANA 620.000.000

957.000.000

MODAL KERJA

BIAYA PRODUKSI 500.000

BIAYA OH KANTOR & GAJI/BULAN 16.650.000

Biaya Bulanan 17.150.000

TOTAL 974.150.000

Skema Pembiayaan
Investasi CCDP-
IFAD+APBD 957.000.000

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 10 | P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

Proyeksi Produksi dan Pendapatan Pabrik Es

Satuan Skenario
No Uraian
Konservatif
1 Rata-rata penjualan per hari
Es balok balok 100
2 Rata-rata penjualan per bulan (asumsi 20 hari)
Es balok balok 2000
3 Harga jual per balok
Es balok balok 13.500
4 Total penjualan per bulan
Es balok 27.000.000
5 Total penjualan (pendapatan) dalam setahun 324.000.000

Analisis Proyeksi Laba Rugi dan Proyeksi Cash Flow terlampir.

STRATEGI PROMOSI
Dalam pengelolaan pabrik es ini tidak dibutuhkan promosi besar-besaran dan berlebihan
karena es balok merupakan produk yang sangat dicari dan sangat dibutuhkan oleh nelayan
dan pengumpul atau yang bergerak di bidang distribusi dan pemasaran hasil perikanan.
Apalagi dari sisi jumlah pabrik es yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan es bagi
nelayan. Promosi hanya akan dilakukan dari mulut ke mulut dan pabrik es sudah akan
kewalahan memproduksi dan memenuhi permintaan konsumen.

Akan tetapi strategi promosi tetap dilakukan secara sederhana misalnya dengan memasang
papan reklame yang mempermudah konsumen untuk melihat bahwa ada pabrik es yang
beroperasi dan memproduksi es balok.

Strategi Promosi yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

Pemasangan Plan Pabrik Es pada tempat yang strategis.


Mengunjungi beberapa mitra strategis untuk penyampaian tentang keberadaan
pabrik es.
Membuat brosur sekaligus sebagai profil pabrik es untuk pihak-pihak yang
membutuhkan.

KEMITRAAN USAHA
Kemitraan merupakan faktor penting dalam pengembangan usaha agar usaha tersebut
dapat berjalan secara optimal dan terjamin kontinyuitasnya. Pabrik es ini akan bermitra

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 11 | P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

dalam hal pemasaran atau penjualan hasil produksi dengan beberapa konsumen yaitu
sebagai berikut.

NO MITRA PEMASARAN/PENJUALAN KAPASITAS/VOLUME


1. Kapal-kapal seperti bagang, pajeko (purse Jumlah yang melakukan bongkar muat
seine), dan panongkol dengan kapasitas minimal 10 kapal dengan konsumsi es
kapal diatas 5GT. per kapal mencapai 20 balok es.

2. Penampung dan pengumpul lokal yang ada Minimal 10 pengumpul/pedagang kecil


di wilayah pesisir bagian barat Kabupaten dengan konsumsi rata-rata 5 balok es.
Gorontalo Utara.

3. Pedagang ikan yang melakukan pembelian Mobil yang melakukan perdagangan /


dengan kendaraan mobil pick-up. Mobil- pembelian ikan dari nelayan rata-rata
mobil pedagang ini jumlahnya cukup membutuhkan 15 balok es.
banyak dan akan menjadi mitra pemasaran
atau pembeli tetap es produksi pabrik es ini.
4. Nelayan penangkap lokal, yang meskipun Nelayan kecil dengan kapasitas kapal
konsumsinya rendah mungkin hanya antara dibawah 3GT membutuhkan minimal 1
1-2 balok per trip tetapi jumlahnya cukup es balok per trip. Jumlahnya kapal
banyak. seperti ini sangat banyak.

Apabila menghitung jumlah mitra riil dalam pemasaran ini maka produksi es balok dari
pabrik es ini tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan es. Maksimal hanya 10% dari
kebutuhan es nelayan, karena kapasitas produksi yang terbatas.

Dari sisi pengembangan, pabrik es ini juga akan melakukan kemitraan dengan perbankan
apabila dikemudian hari dibutuhkan pengembangan volume produksi atau penambahan
mesin agar produksi dapat berjalan tanpa henti.

PENUTUP
Business Plan ini disusun sebagai studi kelayakan sederhana terhadap usaha Pabrik Es Mini
yang akan dilaksanakan pada Proyek CCDPIFAD di Kabupaten Gorontalo Utara. Business
plan ini juga sebagai gambaran dan jaminan tertulis bahwa usaha ini dapat berjalan secara
sustainabel dan berkelanjutan sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang untuk
kepentingan nelayan dan masyarakat pesisir di Kabupaten Gorontalo Utara.

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 12 | P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

Usaha Pabrik Es
Proyeksi Laba-Rugi

Tahun 1: Tahun 2: Tahun 3: Tahun 4: Tahun 5: Total

Penjualan 324.000.000 324.000.000 324.000.000 324.000.000 324.000.000 1.620.000.000


Harga Pokok Produksi 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
Laba Kotor 318.000.000 318.000.000 318.000.000 318.000.000 318.000.000 1.590.000.000
Biaya Operasi
Overhead Kantor 199.800.000 199.800.000 199.800.000 199.800.000 199.800.000 999.000.000
Penyusutan 84.466.667 84.466.667 84.466.667 84.466.667 84.466.667 422.333.333
Total Biaya Operasi 284.266.667 284.266.667 284.266.667 284.266.667 284.266.667 1.421.333.333
Laba Operasi 33.733.333 33.733.333 33.733.333 33.733.333 33.733.333 168.666.667
Bunga 0 0 0 0 0 0
Laba Sebelum Pajak 33.733.333 33.733.333 33.733.333 33.733.333 33.733.333 168.666.667
Pajak 20
6.746.667 6.746.667 6.746.667 6.746.667 6.746.667 33.733.333
%
Laba Bersih 26.986.667 26.986.667 26.986.667 26.986.667 26.986.667 134.933.333
Akumulasi Laba Bersih 26.986.667 53.973.333 80.960.000 107.946.667 134.933.333 134.933.333

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 13 | P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara
Business Plan Pabrik Es Mini

Usaha PabrikEs
Proyeksi Cash Flow - (Moderat)

Tahun: Pre-Start 1 2 3 4 5 Total

Penerimaan Operasi
Penjualan 324.000.000 324.000.000 324.000.000 324.000.000 324.000.000 1.620.000.000
Total Penerimaan 324.000.000 324.000.000 324.000.000 324.000.000 324.000.000 1.620.000.000

Pengeluaran Operasi
Harga Pokok Produksi 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
By. Operasional (- 199.800.000 199.800.000 199.800.000 199.800.000 199.800.000 999.000.000
penyusutan)
Total Pengeluaran 205.800.000 205.800.000 205.800.000 205.800.000 205.800.000 1.029.000.000
Saldo Kas Operasi 118.200.000 118.200.000 118.200.000 118.200.000 118.200.000 591.000.000
Surplus/(Deficit) 0 118.200.000 118.200.000 118.200.000 118.200.000 118.200.000 591.000.000

Pengeluaran Non-Operasi
Investasi 957.000.000

Rumah Produksi 337.000.000

Biaya Persiapan Proyek 620.000.000

Kewajiban 0 0 0 0 0 0

Pajak 0 0 0 0 0 0
Total Pengeluaran 957.000.000 0 0 0 0 0 0
Saldo Kas Akhir 118.200.000 118.200.000 118.200.000 118.200.000 118.200.000 591.000.000
Saldo Periode Sebelumnya (957.000.000) (838.800.000) (720.600.000) (602.400.000) (484.200.000)
SALDO AKHIR (957.000.000) (838.800.000) (720.600.000) (602.400.000) (484.200.000) (366.000.000)

Coastal Community Development Project International Fund for Agricultural Development (CCDP-IFAD) 14 | P a g e
Project Implementation Unit (PIU) Kabupaten Gorontalo Utara

Anda mungkin juga menyukai