Nomor : 001.SPK/610/PROKITRINGSULBAGUTMA/2010
Ant ara
PT PLN (PERSERO) PROYEK PEMBANGKIT DAN JARINGAN SULAWESI BAGIAN
UTARA DAN MALUKU
Dan
PT. SARANA SURYA SEJATI
Tentang
Surat Perjanjian Pekerjaan Jasa Layanan Keamanan / Security ini dibuat dan
ditandatangani pada hari ini Senin tanggal Empat bulan Januari tahun Dua ribu sepuluh
(04-01-2010), antara :
I. Ir. MAULANA FAHRUROZI : MANAJER PT PLN (Persero) Proyek
Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Bagian
Utara dan Maluku, berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No : 1886.K/DIR/2009,
tanggal 28 April 2009, yang berkedudukan di
Jalan Raya Tomohon - Tondano (Kaaten
Matani I) di Tomohon selanjutnya dalam
Perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.
II. Drs. HOLIANTO MANSYHUR : Direktur PT. Sarana Surya Sejati, berdasarkan
Akte Notaris No. S.K.Men.Keh.RI No. M-49-
HT.03.01-TH.1989 Tgl. 25 April 1989 yang
berkedudukan di Kel. Dendengan Luar Tikala
Manado, selanjutnya dalam Perjanjian ini
disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dalam PERJANJIAN ini dapat juga disebut sebagai
PIHAK jika disebut secara sendiri-sendiri atau PARA PIHAK jika disebut secara bersama-
sama.
MENERANGKAN
Bahwa, PIHAK KEDUA menyediakan Tenaga Kerja untuk melaksanakan Pekerjaan PIHAK
PERTAMA di kantor PT PLN (Persero) Proyek Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Bagian
Utara dan Maluku Jalan Raya Tomohon Tondano (Kaaten Matani I) Tomohon di bidang
Jasa Layanan Keamanan/ Security Tenaga Kerja berdasarkan :
a. Undang undang RI Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
b. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 080.K/DIR/2008 tentang Sistem
Pembinaan Outsourcing di Lingkungan PT PLN (Persero);
c. Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor : 27 Tahun 2009, tanggal 10 Desember
2009, tentang Penetapan Upah Minimum Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2010;
d. Surat Penawaran Jasa Tenaga Kerja dari PIHAK KEDUA Nomor : 179/SSS/XII/2009
tanggal 28 Desember 2009;
e. Surat Penunjukan PT PLN (Persero) Prokitring Sulbagutma Nomor :
036/041/PROKITRINGSULBAGUTMA/2009 tanggal 31 Desember 2009;
f. Pola kerja yang ditentukan, dan Petunjuk-petunjuk secara tertulis maupun yang tidak
tertulis, yang diberikan oleh Direksi Pekerjaan.
Bahwa PIHAK KEDUA menyatakan bersedia untuk menyerahkan Pekerja yang telah
mempunyai hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA yang dinyatakan dalam perjanjian
kerja dengan masing-masing Pekerja, dan diberikan perlindungan kerja serta syarat-
syarat kerja sesuai Perundang-undangan yang berlaku oleh PIHAK KEDUA, untuk
dipekerjakan oleh PIHAK PERTAMA di PT PLN (Persero) Proyek Pembangkit dan
Jaringan Sulawesi Bagian Utara dan Maluku dibidang Jasa Tenaga Kerja.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk
mengikatkan diri dalam PERJANJIAN ini dengan ketentuan sebagaiamana tercantum
dalam pasal-pasal berikut :
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
PASAL 2
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pengelolaan pengamanan harta benda PLN
dan lingkungan yang ada di kawasan lokasi Kantor PT PLN (Persero) Prokitring
Sulawesi Bagian Utara dan Maluku, meliputi :
a. Perencanaan Pengamanan
b. Operasi Pengamanan
c. Evaluasi Operasi Pengamanan
d. Dokumentasi Operasi Pengamanan
e. Supervisi Pengamanan
2. Yang dimaksud lingkungan dan kawasan kerja lokasi Kantor PT PLN (Persero)
Prokitring Sulbagutma adalah Material beserta isinya.
3. Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut pada ayat (1) di atas, PIHAK KEDUA
wajib menjalin dan membina hubungan, kerjasama yang baik dengan aparat
keamanan dalam wilayah terkait (POLRI / TNI) dan masyarakat lingkungan sekitar
lokasi Kantor PT PLN (Persero) Prokitring Sulbagutma.
4. Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf e dan
pasal (2) tersebut di atas pada pasal ini diatur dalam format-format yang diajukan oleh
PIHAK KEDUA dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA sebagai hasil kerja.
5. PIHAK KEDUA bertanggung jawab secara prosedural atas setiap kehilangan dan /
atau kerusakan harta benda serta terhadap setiap peristiwa yang dapat
membahayakan serta akan menyelesaikan maupun melakukan tindakan-tindakan
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
6. PIHAK KEDUA akan bertanggung jawab dan berkewajiban untuk mengganti sebesar
Nilai Buku barang / benda bilamana terjadi kehilangan barang/benda milik PIHAK
PERTAMA pada suatu lokasi yang secara tertulis telah disebutkan sebelumnya
sebagai barang aktiva atau inventaris Manajemen PIHAK PERTAMA.
7. Format-format yang diajukan oleh PIHAK KEDUA dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA
sebagaimana ayat (4) pasal ini diwajibkan menggunakan kaidah-kaidah standar
tentang waktu maupun prosedur dan tata cara yang berlaku umum.
PASAL 3
LINGKUP / BIDANG PEKERJAAN, PERSYARATAN TEKNIS PELAPORAN
PENGAWAS DAN PENGAMANAN
PASAL 4
PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN JAMINAN
1. Pekerja yang dikerahkan oleh PIHAK KEDUA harus telah mempunyai hubungan kerja
dengan PIHAK KEDUA yang dinyatakan dalam Perjanjian Kerja dengan masing-
masing Pekerja, dan diberikan perlindungan kerja serta syarat-syarat kerja sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku, serta harus mempunyai kompetensi
dibidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Dalam melaksanakan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Pekerja
diberikan Pakaian Seragam sebagaimana identitas Perusahaan PIHAK KEDUA
dengan ketentuan tidak boleh menyerupai Seragam Pegawai PIHAK PERTAMA
3. PIHAK PERTAMA berhak untuk memberikan perintah langsung atau tidak langsung
kepada pekerja, serta berhak melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Pekerja dan berhak melakukan teguran jika terjadi
penyimpangan atau pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai lingkup pekerjaan,
persyaratan teknis, pelaporan, pengawasan dan pengamanan serta kontrak kinerja
PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) dan ayat (2).
Pasal 5
HARGA JASA TENAGA KERJA
1. PARA PIHAK sepakat Harga Jasa Penyediaan Tenaga Keamanan / Security sebesar
Rp. 15.440.035,- (Lima belas juta empat ratus empat puluh ribu tiga puluh lima
rupiah) perbulan atau sebesar Rp. 185.280.000,- (Seratus delapan puluh lima juta
dua ratus delapan puluh ribu rupiah) untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan,
sebagaimana perincian terlampir.
2. Selain biaya tetap sebagaimana di atas, dapat timbul biaya tidak tetap karena
timbulnya peristiwa yang membutuhkan tambahan personil / perkuatan aparat
keamanan, seperti peristiwa unjuk rasa, kebakaran, mogok kerja, kerusuhan dan lain
sebagainya.
3. Kebutuhan tambahan personil / perkuatan aparat keamanan diajukan oleh PIHAK
PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam sebelum
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA dan diajukan biaya tambahan yang disetujui lebih
dahulu oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 7
JAM KERJA / WAKTU KERJA
1. Pekerja PIHAK KEDUA wajib melaksanakan dan memenuhi peraturan jam kerja yang
ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
2. Pengaturan jam waktu kerja oleh PIHAK PERTAMA tidak bertentangan dengan
ketentuan yang diatur dalam peraturan tenaga kerja yang berlaku.
3. Pekerja PIHAK KEDUA harus bersedia melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja yang
akan diperhitungkan sebagai kelebihan jam kerja, dengan tarif sesuai ketentuan yang
disepakati PARA PIHAK.
4. Apabila kelebihan jam kerja yang dilaksanakan oleh Pekerja PIHAK KEDUA
sebagaimana pada butir 3 diatas, maka PIHAK PERTAMA memberikan kompensasi
atas kelebihan jam kerja sebesar Rp. 200.000,- (Dua ratus ribu rupiah) per orang per
bulan.
5. Bagi pekerja diterapkan sesuai dengan undang-undang yang berlaku tentang masalah
ijin, sakit dan cuti.
Pasal 8
TARIF PERJALANAN DINAS
Pasal 9
TANGGUNG JAWAB DAN GANTI RUGI
Pasal 10
PERSONIL
Pasal 11
KESELAMATAN KERJA
Pasal 12
PAJAK
Semua pajak-pajak, bea, termasuk bea materai maupun biaya lainnya yang dikenakan
sehubugan dengan PERJANJIAN ini, menjadi beban dan tanggung jawab PARA PIHAK
sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 13
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian Kerja ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal
04 Januari 2010 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
2. Jangka waktu berlakunya PERJANJIAN ini dapat diperpanjang atas kesepakatan
PARA PIHAK.
3. Sewaktu-waktu apabila Pelaksanaan Pekerjaan PIHAK KEDUA dianggap telah
selesai, maka PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA 15
(lima belas) hari kalender untuk mengakhirinya syarat perjanjian kerja ini.
PASAL 14
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. PERJANJIAN ini akan berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), dan
apabila PARA PIHAK telah memperoleh hak dan telah menyelesaikan kewajibannya
berdasarkan PERJANJIAN ini.
2. Salah satu PIHAK dapat mengakhir PERJANJIAN ini dengan memberitahukan paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sebelumnya kepada Pihak lainnya apabila Pihak lainnnya
telah melanggar ketentuan-ketentuan dalam PERJANJIAN ini.
3. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
PARA PIHAK sepakat tidak memberlakukan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
4. PIHAK KEDUA dapat mengakhiri PERJANJIAN ini dengan memberitahukan
sebelumnya kepada PIHAK PERTAMA, apabila PIHAK PERTAMA tidak melaksanakan
kewajiban pembayaran kepada PIHAK KEDUA, selama 15 hari sejak saat jatuh tempo
kewajiban pembayaran.
5. Salah satu pihak berhak mengakhiri PERJANJIAN ini sebelum waktunya karena
alasan-alasan selain sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan (4) dengan
persetujuan PIHAK lainnya, dengan memberitahukan kepada Pihak lainnya paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pengakhiran dan Pihak yang menerima
pemberitahuan harus memberikan tanggapan untuk persetujuan atau penolakannya
paling lambat seminggu sejak menerima pemberitahuan.
PASAL 15
KEADAAN MEMAKSA
1. Yang dimaksud dengan KEADAAN MEMAKSA dalam PERJANJIAN ini adalah suatu
keadaan tidak dapat dilaksanakannya PERJANJIAN ini sebagai akibat langsung dari
semua kejadian diluar kemampuan PIHAK KEDUA dan atau PIHAK PERTAMA untuk
mengatasinya, termasuk tetapi tidak terbatas pada :
a. Kejadian atau peristiwa yang terjadi sebagai akibat dari hal-hal diluar kemampuan
Pihak yang bersangkutan, yang tidak terduga, tidak dapat dipertanggung jawabkan
dan tidak diketahui penyebabnya.
b. Peraturan-peraturan Pemerintah yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan
PERJANJIAN ini.
c. Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa alam, yang berakibat langsung terhadap
peralatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehingga tidak berfungsi.
2. Masing-masing PIHAK tidak bertanggung jawab dan tidak dapat menuntut ganti rugi
kepada PIHAK lainnya atas kegagalan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam
PERJANJIAN ini, apabila kegagalan tersebut disebabkan oleh terjadinya KEADAAN
MEMAKSA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan PIHAK tersebut telah
menggunkan segala upaya terbaik untuk menanggulangi penyebab atau peristiwa
tersebut.
3. Kewajiban yang tidak dibebaskan bagi PARA PIHAK dengan adanya KEADAAN
MEMAKSA, adalah sebagai berikut :
a. Kewajiban Pembayaran yang telah jatuh tempo termasuk denda keterlambatan (jika
ada) yang timbul sebelum terjadinya KEADAAN MEMAKSA.
b. Ketidakmampuan atau kegagalan salah satu Pihak lainnya dalam melaksanakan
PERJANJIAN ini.
4. PIHAK yang mengalami KEADAAN MEMAKSA harus segera memberitahukan Pihak
lainnya secara lisan pada kesempatan pertama dan diikuti pemberitahuan tertulis
paling lambat 7 (tujuh) hari setelah kejadian KEADAAN MEMAKSA tersebut disertai
dengan bukti atau keterangan resmi instansi yang berwenang dan perkiraan atau
upaya-upaya yang akan atau telah dilakukan untuk mengatasi KEADAAN MEMAKSA
tersebut.
5. PIHAK yang menerima Pemberitahuan KEADAAN MEMAKSA dapat menolak atau
menyetujuinya paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (4).
6. Apabila KEADAAN MEMAKSA ditolak oleh Pihak yang menerima pemberitahuan
KEADAAN MEMAKSA, maka PARA PIHAK akan meneruskan kewajiban sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam PERJANJIAN ini dan jika KEADAAN MEMAKSA
disetujui, maka PARA PIHAK akan merundingkan kembali jadual penyelesaian
pekerjaan dan JANGKA WAKTU PEMBAYARAN.
PASAL 16
PENGALIHAN PERJANJIAN
PARA PIHAK tidak berhak mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN
ini, sebagian atau seluruhnya tanpa mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Pihak lainnya.
PASAL 17
PERUBAHAN
1. Setiap perubahan dan atau penambahan terhadap PERJANJIAN ini dibuat dalam
bentuk Amandemen atau Addendum, disetujui dan ditandatangani oleh PARA PIHAK,
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini.
2. Usulan perubahan terhadap PERJANJIAN ini harus diajukan oleh PIHAK yang
menginginkan perubahan kepada Pihak lainnya paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum berlakunya perubahan yang diusulkan tersebut.
PASAL 18
HUKUM YANG BERLAKU
1. PARA PIHAK sepakat bahwa, Perjanjian ini tunduk dan diiterpretasikan berdasarkan
ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara
Republik Indonesia.
2. PARA PIHAK sepakat memilih domisili hukum di Kepaniteraan Pengadilan Negeri di
Tondano.
PASAL 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 20
KETENTUAN LAIN
1. Apabila terdapat suatu ketentuan dalam PERJANJIAN ini yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku atau dinyatakan batal oleh hakim, maka
PERJANJIAN ini tidak batal secara keseluruhan akan tetapi PARA PIHAK dengan
iktikad baik akan berunding untuk melakukan perbaikan atas ketentuan tersebut
sesuai dengan maksud dan tujuan dibuatnya PERJANJIAN ini.
2. Setiap pemberitahuan, tagihan atau komunikasi lainnya berdasarkan PERJANJIAN ini
harus disampaikan secara tertulis dan dikirim melalui surat tercatat atau disampaikan
langsung yang dibuktikan dengan tanda penerimaan tertulis yang ditujukan kepada
alamat sebagai berikut :
PT PLN (PERSERO) PROKITRING SULBAGUTMA Jln. Raya Tomohon Tondano
(Kaaten Matani I) Tomohon
Nomor Faxsimile : 0431 352673
Nomor Telepon : 0431 352671, 352672
PENUTUP