Anda di halaman 1dari 10

SURAT PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA PEKERJA

Nomor : 001.SPK/610/PROKITRINGSULBAGUTMA/2010

Ant ara
PT PLN (PERSERO) PROYEK PEMBANGKIT DAN JARINGAN SULAWESI BAGIAN
UTARA DAN MALUKU
Dan
PT. SARANA SURYA SEJATI
Tentang

PEKERJAAN JASA TENAGA KEAMANAN / SECURITY


LOKASI KANTOR PT PLN (PERSERO) PROYEK PEMBANGKIT DAN JARINGAN
SULAWESI BAGIAN UTARA DAN MALUKU

Surat Perjanjian Pekerjaan Jasa Layanan Keamanan / Security ini dibuat dan
ditandatangani pada hari ini Senin tanggal Empat bulan Januari tahun Dua ribu sepuluh
(04-01-2010), antara :
I. Ir. MAULANA FAHRUROZI : MANAJER PT PLN (Persero) Proyek
Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Bagian
Utara dan Maluku, berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No : 1886.K/DIR/2009,
tanggal 28 April 2009, yang berkedudukan di
Jalan Raya Tomohon - Tondano (Kaaten
Matani I) di Tomohon selanjutnya dalam
Perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.

II. Drs. HOLIANTO MANSYHUR : Direktur PT. Sarana Surya Sejati, berdasarkan
Akte Notaris No. S.K.Men.Keh.RI No. M-49-
HT.03.01-TH.1989 Tgl. 25 April 1989 yang
berkedudukan di Kel. Dendengan Luar Tikala
Manado, selanjutnya dalam Perjanjian ini
disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dalam PERJANJIAN ini dapat juga disebut sebagai
PIHAK jika disebut secara sendiri-sendiri atau PARA PIHAK jika disebut secara bersama-
sama.

MENERANGKAN
Bahwa, PIHAK KEDUA menyediakan Tenaga Kerja untuk melaksanakan Pekerjaan PIHAK
PERTAMA di kantor PT PLN (Persero) Proyek Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Bagian
Utara dan Maluku Jalan Raya Tomohon Tondano (Kaaten Matani I) Tomohon di bidang
Jasa Layanan Keamanan/ Security Tenaga Kerja berdasarkan :
a. Undang undang RI Nomor : 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
b. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 080.K/DIR/2008 tentang Sistem
Pembinaan Outsourcing di Lingkungan PT PLN (Persero);
c. Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor : 27 Tahun 2009, tanggal 10 Desember
2009, tentang Penetapan Upah Minimum Propinsi Sulawesi Utara Tahun 2010;
d. Surat Penawaran Jasa Tenaga Kerja dari PIHAK KEDUA Nomor : 179/SSS/XII/2009
tanggal 28 Desember 2009;
e. Surat Penunjukan PT PLN (Persero) Prokitring Sulbagutma Nomor :
036/041/PROKITRINGSULBAGUTMA/2009 tanggal 31 Desember 2009;
f. Pola kerja yang ditentukan, dan Petunjuk-petunjuk secara tertulis maupun yang tidak
tertulis, yang diberikan oleh Direksi Pekerjaan.
Bahwa PIHAK KEDUA menyatakan bersedia untuk menyerahkan Pekerja yang telah
mempunyai hubungan kerja dengan PIHAK KEDUA yang dinyatakan dalam perjanjian
kerja dengan masing-masing Pekerja, dan diberikan perlindungan kerja serta syarat-
syarat kerja sesuai Perundang-undangan yang berlaku oleh PIHAK KEDUA, untuk
dipekerjakan oleh PIHAK PERTAMA di PT PLN (Persero) Proyek Pembangkit dan
Jaringan Sulawesi Bagian Utara dan Maluku dibidang Jasa Tenaga Kerja.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk
mengikatkan diri dalam PERJANJIAN ini dengan ketentuan sebagaiamana tercantum
dalam pasal-pasal berikut :

PASAL 1
KETENTUAN UMUM

Dalam Perjanjian ini, yang dimaksud dengan :


a. PLN, adalah PT PLN (Persero) Proyek Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Bagian
Utara dan Maluku;
b. Pegawai, adalah Pegawai PT PLN (Persero) Proyek Pembangkit dan Jaringan
Sulawesi Bagian Utara dan Maluku;
c. Pekerja, adalah tenaga kerja yang mempunyai hubungan kerja yang diatur dalam
perjanjian kerja secara tertulis dengan PIHAK KEDUA.

PASAL 2
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pengelolaan pengamanan harta benda PLN
dan lingkungan yang ada di kawasan lokasi Kantor PT PLN (Persero) Prokitring
Sulawesi Bagian Utara dan Maluku, meliputi :
a. Perencanaan Pengamanan
b. Operasi Pengamanan
c. Evaluasi Operasi Pengamanan
d. Dokumentasi Operasi Pengamanan
e. Supervisi Pengamanan
2. Yang dimaksud lingkungan dan kawasan kerja lokasi Kantor PT PLN (Persero)
Prokitring Sulbagutma adalah Material beserta isinya.
3. Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut pada ayat (1) di atas, PIHAK KEDUA
wajib menjalin dan membina hubungan, kerjasama yang baik dengan aparat
keamanan dalam wilayah terkait (POLRI / TNI) dan masyarakat lingkungan sekitar
lokasi Kantor PT PLN (Persero) Prokitring Sulbagutma.
4. Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf e dan
pasal (2) tersebut di atas pada pasal ini diatur dalam format-format yang diajukan oleh
PIHAK KEDUA dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA sebagai hasil kerja.
5. PIHAK KEDUA bertanggung jawab secara prosedural atas setiap kehilangan dan /
atau kerusakan harta benda serta terhadap setiap peristiwa yang dapat
membahayakan serta akan menyelesaikan maupun melakukan tindakan-tindakan
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
6. PIHAK KEDUA akan bertanggung jawab dan berkewajiban untuk mengganti sebesar
Nilai Buku barang / benda bilamana terjadi kehilangan barang/benda milik PIHAK
PERTAMA pada suatu lokasi yang secara tertulis telah disebutkan sebelumnya
sebagai barang aktiva atau inventaris Manajemen PIHAK PERTAMA.
7. Format-format yang diajukan oleh PIHAK KEDUA dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA
sebagaimana ayat (4) pasal ini diwajibkan menggunakan kaidah-kaidah standar
tentang waktu maupun prosedur dan tata cara yang berlaku umum.

PASAL 3
LINGKUP / BIDANG PEKERJAAN, PERSYARATAN TEKNIS PELAPORAN
PENGAWAS DAN PENGAMANAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan Pekerjaan kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan


Tugas Jasa Layanan Keamanan / Security di lingkungan kerja PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA sanggup dan bersedia melaksanakan Pekerjaan Pengamanan
dimaksud.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, PIHAK
KEDUA mempekerjakan Pekerja pada Bidang Jasa Tenaga Pengamanan dengan
lingkup pekerjaan : persyaratan teknis, pelaporan, pengawasan dan pengamanan
serta kontrak kinerja, dibidang Pekerjaan Jasa Tenaga Kerja yang disepakati oleh
PARA PIHAK .
3. PIHAK PERTAMA dapat merubah lingkup pekerjaan, persyaratan teknis, pelaporan,
pengawasan dan pengamanan serta kontrak kerja PIHAK KEDUA dibidang pekerjaan
Jasa Tenaga Kerja disertai dengan Berita Acara penjelasan yang disepakati oleh
PIHAK KEDUA.

PASAL 4
PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN JAMINAN

1. Pekerja yang dikerahkan oleh PIHAK KEDUA harus telah mempunyai hubungan kerja
dengan PIHAK KEDUA yang dinyatakan dalam Perjanjian Kerja dengan masing-
masing Pekerja, dan diberikan perlindungan kerja serta syarat-syarat kerja sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku, serta harus mempunyai kompetensi
dibidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Dalam melaksanakan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Pekerja
diberikan Pakaian Seragam sebagaimana identitas Perusahaan PIHAK KEDUA
dengan ketentuan tidak boleh menyerupai Seragam Pegawai PIHAK PERTAMA
3. PIHAK PERTAMA berhak untuk memberikan perintah langsung atau tidak langsung
kepada pekerja, serta berhak melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Pekerja dan berhak melakukan teguran jika terjadi
penyimpangan atau pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai lingkup pekerjaan,
persyaratan teknis, pelaporan, pengawasan dan pengamanan serta kontrak kinerja
PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) dan ayat (2).

Pasal 5
HARGA JASA TENAGA KERJA

1. PARA PIHAK sepakat Harga Jasa Penyediaan Tenaga Keamanan / Security sebesar
Rp. 15.440.035,- (Lima belas juta empat ratus empat puluh ribu tiga puluh lima
rupiah) perbulan atau sebesar Rp. 185.280.000,- (Seratus delapan puluh lima juta
dua ratus delapan puluh ribu rupiah) untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan,
sebagaimana perincian terlampir.
2. Selain biaya tetap sebagaimana di atas, dapat timbul biaya tidak tetap karena
timbulnya peristiwa yang membutuhkan tambahan personil / perkuatan aparat
keamanan, seperti peristiwa unjuk rasa, kebakaran, mogok kerja, kerusuhan dan lain
sebagainya.
3. Kebutuhan tambahan personil / perkuatan aparat keamanan diajukan oleh PIHAK
PERTAMA selambat-lambatnya dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam sebelum
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA dan diajukan biaya tambahan yang disetujui lebih
dahulu oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 6
TATA CARA PEMBAYARAN

1. PIHAK PERTAMA membayar Harga Jasa Penyediaan Tenaga Keamanan / Security


sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 kepada PIHAK KEDUA pada hari kerja paling
lambat pada akhir bulan berjalan, dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku.
2. Pembayaran berupa biaya tetap bulanan dilakukan paling lambat 15 (lima belas) hari
setelah diterima tagihan dari PIHAK KEDUA dengan melampirkan syarat dokumen
sebagai berikut :
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Berita Acara Pembayaran
Kwitansi Tagihan Rangkap 3 (tiga)
Faktur pajak yang telah diisi lengkap
Kontrak Pihak Kedua dengan tenaga kerjanya dilampirkan pada tagihan bulan
pertama
4. Biaya-biaya lain yang timbul akibat kelebihan jam kerja, akan dibayarkan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, setelah menerima tagihan dari PIHAK KEDUA yang
dilampiri Daftar Tagihan sesuai kelebihan jam kerja .

Pasal 7
JAM KERJA / WAKTU KERJA

1. Pekerja PIHAK KEDUA wajib melaksanakan dan memenuhi peraturan jam kerja yang
ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
2. Pengaturan jam waktu kerja oleh PIHAK PERTAMA tidak bertentangan dengan
ketentuan yang diatur dalam peraturan tenaga kerja yang berlaku.
3. Pekerja PIHAK KEDUA harus bersedia melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja yang
akan diperhitungkan sebagai kelebihan jam kerja, dengan tarif sesuai ketentuan yang
disepakati PARA PIHAK.
4. Apabila kelebihan jam kerja yang dilaksanakan oleh Pekerja PIHAK KEDUA
sebagaimana pada butir 3 diatas, maka PIHAK PERTAMA memberikan kompensasi
atas kelebihan jam kerja sebesar Rp. 200.000,- (Dua ratus ribu rupiah) per orang per
bulan.
5. Bagi pekerja diterapkan sesuai dengan undang-undang yang berlaku tentang masalah
ijin, sakit dan cuti.

Pasal 8
TARIF PERJALANAN DINAS

1. Provinsi Rp. 110.000,- Perhari


1) Kabupaten Rp. 90.000,- Perhari
2) Kurang dari 24 jam Rp. 35.000,- Perhari
3) Biaya Transport dari rumah ke bandara PP Rp. 100.000,-
4) Airport Tax disesuaikan dengan Tarif yang berlaku pada daerah setempat.
5) Biaya Perjalanan Dinas (uang harian, transportasi, airport tax dan retribusi) akan
diproses dan dibayarkan kepada tenaga kerja yang melaksanakan perjalanan dinas
berdasarkan memo SPPD dari PIHAK PERTAMA.
6) PIHAK KEDUA akan menagih Biaya Perjalanan Dinas ke PIHAK PERTAMA.

Pasal 9
TANGGUNG JAWAB DAN GANTI RUGI

1. Masing-masing PIHAK bertanggung jawab atas semua kerugian, kerusakan atau


resiko yang timbul terhadap pihak lain, sebagai akibat kesalahan atau kelalaian
masing-masing PIHAK.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab dan menjamin, serta membebaskan PIHAK
PERTAMA dari segala tuntutan saat ini maupun dikemudian hari, baik dalam maupun
diluar pengadilan yang timbul dari Pekerja, tenaga kerja, mitra kerja atau pihak lain
yang mempunyai hubungan hukum dengan PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan
PERJANJIAN ini.
3. Apabila dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini salah satu PIHAK menggunakan, atau
menerapkan hak milik intelektual pihak lain, maka PIHAK tersebut bertanggung jawab
terhadap penggunaan hak milik intelektual tersebut serta membebaskan PIHAK yang
lain dari segala kerugian dan atau akibat hukum lain yang mungkin timbul sebagai
tuntutan dari pemilik hak milik intelektual yang bersangkutan.

Pasal 10
PERSONIL

1. PIHAK KEDUA menyediakan sejumlah 6 (enam) orang personil untuk melaksanakan


pelayanan Security 24 jam di lokasi Areal Kantor PT PLN (Persero) Proyek
Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Bagian Utara dan Maluku yang disetujui lebih
dahulu oleh PIHAK PERTAMA.
2. Personil yang disediakan pada ayat (1) pasal ini bertugas dengan dedikasi tinggi dan
profesional.
3. Jumlah Personil yang disediakan sebagaimana pada ayat (1) pasal ini bersifat tetap
dalam 2 (dua) shift selama 24 jam pengurangan jumlah personil akan diperhitungkan
sebagai kerja kurang.
4. PIHAK KEDUA wajib mengatur tugas-tugas Personil dimaksud pada ayat (2) pasal ini
dengan memperhatikan norma-norma hak dan kewajiban dalam hubungan
ketenagakerjaan yang berlaku.
5. PIHAK KEDUA beserta Personilnya wajib menjaga nama baik dan rahasia
Perusahaan PIHAK PERTAMA
6. PIHAK KEDUA tidak menuntut pengangkatan tenaga kerjanya menjadi Pegawai /
Karyawan atau tenaga kerja PIHAK PERTAMA.
7. PIHAK KEDUA beserta Personilnya wajib mentaati atau memperhatikan peraturan,
tata tertib yang berlaku sesuai ketentuan PIHAK PERTAMA.
8. PIHAK KEDUA menyediakan Pakaian Dinas Seragam Keamanan (Satpam),
Peralatan, perlengkapan kerja yang diperlukan oleh Personilonya sehingga dapat
melaksanakan tugasnya sebagaimana pada ayat (2) pasal ini.
9. PIHAK KEDUA wajib mengganti Personilnya yang dinilai tidak memuaskan dalam
menjalankan tugasnya dengan Personil lain yang disetujui lebih dahulu oleh PIHAK
PERTAMA, penggantian Personil tersebut dalam ayat ini dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA dalam waktu paling lambat 3 x 24 jam sejak pemberitahuan oleh PIHAK
PERTAMA.
10. Penggantian tenaga kerja akan dianggap dan berlaku sebagai pengurangan jumlah
Personil sebagaimana ayat (3) apabila tidak terpenuhi dalam waktu yang ditetapkan
dalam ayat (9) pasal ini.
11. PIHAK PERTAMA dapat menggunakan Personil Keamanan PIHAK KEDUA untuk
tugas-tugas Pengamanan / Security sebagaimana tersebut pada pasal 2 ayat (1)
diluar lingkungan / kawasan kerja Kantor PT PLN (Persero) Proyek Pembangkit dan
Jaringan Sulawesi Bagian Utara dan Maluku.

Pasal 11
KESELAMATAN KERJA

1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan kerja


Personilnya sesuai peraturan/undang-undang K3.
2. Resiko kerja terhadap kecelakaan yang mungkin terjadi di lingkungan tempat kerja
atau pada waktu bertugas atas personil PIHAK KEDUA sepenuhnya menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.

Pasal 12
PAJAK

Semua pajak-pajak, bea, termasuk bea materai maupun biaya lainnya yang dikenakan
sehubugan dengan PERJANJIAN ini, menjadi beban dan tanggung jawab PARA PIHAK
sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 13
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian Kerja ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal
04 Januari 2010 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
2. Jangka waktu berlakunya PERJANJIAN ini dapat diperpanjang atas kesepakatan
PARA PIHAK.
3. Sewaktu-waktu apabila Pelaksanaan Pekerjaan PIHAK KEDUA dianggap telah
selesai, maka PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA 15
(lima belas) hari kalender untuk mengakhirinya syarat perjanjian kerja ini.

PASAL 14
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. PERJANJIAN ini akan berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), dan
apabila PARA PIHAK telah memperoleh hak dan telah menyelesaikan kewajibannya
berdasarkan PERJANJIAN ini.
2. Salah satu PIHAK dapat mengakhir PERJANJIAN ini dengan memberitahukan paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sebelumnya kepada Pihak lainnya apabila Pihak lainnnya
telah melanggar ketentuan-ketentuan dalam PERJANJIAN ini.
3. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
PARA PIHAK sepakat tidak memberlakukan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
4. PIHAK KEDUA dapat mengakhiri PERJANJIAN ini dengan memberitahukan
sebelumnya kepada PIHAK PERTAMA, apabila PIHAK PERTAMA tidak melaksanakan
kewajiban pembayaran kepada PIHAK KEDUA, selama 15 hari sejak saat jatuh tempo
kewajiban pembayaran.
5. Salah satu pihak berhak mengakhiri PERJANJIAN ini sebelum waktunya karena
alasan-alasan selain sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan (4) dengan
persetujuan PIHAK lainnya, dengan memberitahukan kepada Pihak lainnya paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pengakhiran dan Pihak yang menerima
pemberitahuan harus memberikan tanggapan untuk persetujuan atau penolakannya
paling lambat seminggu sejak menerima pemberitahuan.

PASAL 15
KEADAAN MEMAKSA

1. Yang dimaksud dengan KEADAAN MEMAKSA dalam PERJANJIAN ini adalah suatu
keadaan tidak dapat dilaksanakannya PERJANJIAN ini sebagai akibat langsung dari
semua kejadian diluar kemampuan PIHAK KEDUA dan atau PIHAK PERTAMA untuk
mengatasinya, termasuk tetapi tidak terbatas pada :
a. Kejadian atau peristiwa yang terjadi sebagai akibat dari hal-hal diluar kemampuan
Pihak yang bersangkutan, yang tidak terduga, tidak dapat dipertanggung jawabkan
dan tidak diketahui penyebabnya.
b. Peraturan-peraturan Pemerintah yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan
PERJANJIAN ini.
c. Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa alam, yang berakibat langsung terhadap
peralatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehingga tidak berfungsi.
2. Masing-masing PIHAK tidak bertanggung jawab dan tidak dapat menuntut ganti rugi
kepada PIHAK lainnya atas kegagalan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam
PERJANJIAN ini, apabila kegagalan tersebut disebabkan oleh terjadinya KEADAAN
MEMAKSA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan PIHAK tersebut telah
menggunkan segala upaya terbaik untuk menanggulangi penyebab atau peristiwa
tersebut.
3. Kewajiban yang tidak dibebaskan bagi PARA PIHAK dengan adanya KEADAAN
MEMAKSA, adalah sebagai berikut :
a. Kewajiban Pembayaran yang telah jatuh tempo termasuk denda keterlambatan (jika
ada) yang timbul sebelum terjadinya KEADAAN MEMAKSA.
b. Ketidakmampuan atau kegagalan salah satu Pihak lainnya dalam melaksanakan
PERJANJIAN ini.
4. PIHAK yang mengalami KEADAAN MEMAKSA harus segera memberitahukan Pihak
lainnya secara lisan pada kesempatan pertama dan diikuti pemberitahuan tertulis
paling lambat 7 (tujuh) hari setelah kejadian KEADAAN MEMAKSA tersebut disertai
dengan bukti atau keterangan resmi instansi yang berwenang dan perkiraan atau
upaya-upaya yang akan atau telah dilakukan untuk mengatasi KEADAAN MEMAKSA
tersebut.
5. PIHAK yang menerima Pemberitahuan KEADAAN MEMAKSA dapat menolak atau
menyetujuinya paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (4).
6. Apabila KEADAAN MEMAKSA ditolak oleh Pihak yang menerima pemberitahuan
KEADAAN MEMAKSA, maka PARA PIHAK akan meneruskan kewajiban sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam PERJANJIAN ini dan jika KEADAAN MEMAKSA
disetujui, maka PARA PIHAK akan merundingkan kembali jadual penyelesaian
pekerjaan dan JANGKA WAKTU PEMBAYARAN.

PASAL 16
PENGALIHAN PERJANJIAN

PARA PIHAK tidak berhak mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN
ini, sebagian atau seluruhnya tanpa mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Pihak lainnya.

PASAL 17
PERUBAHAN

1. Setiap perubahan dan atau penambahan terhadap PERJANJIAN ini dibuat dalam
bentuk Amandemen atau Addendum, disetujui dan ditandatangani oleh PARA PIHAK,
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini.
2. Usulan perubahan terhadap PERJANJIAN ini harus diajukan oleh PIHAK yang
menginginkan perubahan kepada Pihak lainnya paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum berlakunya perubahan yang diusulkan tersebut.

PASAL 18
HUKUM YANG BERLAKU

1. PARA PIHAK sepakat bahwa, Perjanjian ini tunduk dan diiterpretasikan berdasarkan
ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara
Republik Indonesia.
2. PARA PIHAK sepakat memilih domisili hukum di Kepaniteraan Pengadilan Negeri di
Tondano.

PASAL 19
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan pendapat (sengketa) dalam pelaksanaan PERJANJIAN


ini, PARA PIHAK bersepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah.
2. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah satu Pihak mengirimkan
Pemberitahuan Sengketa kepada pihak lainnya, tidak tercapai kesepakatan dalam
musyawarah, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan Sengketa tersebut
melalui Pengadilan Negeri Tondano.

PASAL 20
KETENTUAN LAIN

1. Apabila terdapat suatu ketentuan dalam PERJANJIAN ini yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku atau dinyatakan batal oleh hakim, maka
PERJANJIAN ini tidak batal secara keseluruhan akan tetapi PARA PIHAK dengan
iktikad baik akan berunding untuk melakukan perbaikan atas ketentuan tersebut
sesuai dengan maksud dan tujuan dibuatnya PERJANJIAN ini.
2. Setiap pemberitahuan, tagihan atau komunikasi lainnya berdasarkan PERJANJIAN ini
harus disampaikan secara tertulis dan dikirim melalui surat tercatat atau disampaikan
langsung yang dibuktikan dengan tanda penerimaan tertulis yang ditujukan kepada
alamat sebagai berikut :
PT PLN (PERSERO) PROKITRING SULBAGUTMA Jln. Raya Tomohon Tondano
(Kaaten Matani I) Tomohon
Nomor Faxsimile : 0431 352673
Nomor Telepon : 0431 352671, 352672

PT. SARANA SURYA SEJATI Kel. Dendengan Kec. Tikala Manado


Nomor Faxsimile : 0431 866278
Nomor Telepon : 0431 866278
3. Masing-masing Pihak dengan iktikad baik akan melakukan tindakan yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar maksud dan tujuan
diadakannya PERJANJIAN ini dapat dilaksanakan dengan baik.

PENUTUP

Demikian PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai


kekuatan hukum yang sama, dan ditandatangani pada tanggal, bulan dan tahun
sebagaimana pada awal PERJANJIAN ini.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

PT SARANA SURYA SEJATI PT PLN (PERSERO) PROKITRING


SULBAGUTMA

Drs. HOLIANTO MANSYHUR Ir. MAULANA FAHRUROZI

Anda mungkin juga menyukai