Bab IV Hasil Dan Pembahasan
Bab IV Hasil Dan Pembahasan
4.1 Hasil
1. Persiapan Armada
Persiapan armada berupa kapal tug boat dan tongkang Persiapan yang
kapal berupa mesin induk dan mesin bantu serta alat-alat navigasi dapat
62
63
2. Penyandaran
muat dilakukan oleh kepala pelabuhan dan yang diawasi oleh pihak PT
3. Draft Survei
mengetahui benaman awal dari muatan tongkang atau berat tongkang yang
belum diisi batubara. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat
Draft Reading
tersebut.
pada sisi kiri tongkang bagian pintu tongkang ini memiliki tiga tingkat
tongkang.
Perataan jalan ini dilakukan dengan alat berat loader, loader akan
ujung room door pada tongkang sehingga timbunan ini akan menjadi
batubara akan naik dan lambung tongkang akan tenggelam, room door
satu tingkan pada bagian pintu agar batubara dapat masuk pada bagian
berlangsung.
pada tongkang, pemuatan ini diawasi oleh master loading dan beberapa
tongkang agar sesuai dengan trim yang sudah disetujui oleh draft surveyor
6. Selesai Pemuatan
door dari tongkang dan menutup kembali tongkang agar tongkang dapat
7. Intermediate
8. Pemuatan Selesai
Tahap ini dilakukan oleh draft surveyor pada saat pemuatan tongkang
sudah selesai yaitu untuk mengetahui berapa jumlah berat muatan dengan
cara yang sama pada saat initial yaitu melakukan perhitungan dari angka-
harus ditambah kembali oleh pihak penjual atau pihak kedua susai
final.
9. Final
disetujui oleh pihak pertama dan pihak kedua yang syarat pelepasan
tongkang dirilis oleh pihak ketiga sebagai surat jalan tongkang, sehingga
Kesediaan jam kerja pada PT. Wahyu Murti Garuda Kencana selama
31 hari dalam satu bulan yang dimanfaakan dalam operasi pemuatan kapal
tongkang dibagi dalam 2 gilir kerja (shift). Dalam penelitian ini dilakukan
71
aturan waktu gilir kerja dalam satu minggu adalah pada tabel berikut :
Hari Shift I
Jam Keterangan Waktu (jam)
Senin-Kamis 08.00-12.00 Waktu kerja 4
dan Sabtu- 12.00-13.00 Waktu Istirahat 1
Minggu 13.00-17.00 Waktu kerja 4
Istirahat 17.00-19.00 ( 2 jam )
Shift II
19.00-23.00 Waktu kerja 4
23.00-01.00 Waktu istirahat 2
01.00-05.00 Waktu kerja 4
Istirahat 05.00-08.00 (3 jam )
Waktu kerja16 jam
Waktu istirahat 8 jam
Jumat Shift I
08.00-11.00 Waktu kerja 3
11.00-13.00 Sholat / istirahat 2
13.00-17.00 Waktu kerja 4
Istirahat 17.00-19.00 ( 2 jam )
Shift II
19.00-23.00 Waktu kerja 4
23.00-01.00 Waktu istirahat 2
01.00-05.00 Waktu kerja 4
Istirahat 05.00-08.00 (3 jam )
Waktu kerja15 jam
Waktu istirahat 9 jam
tongkang 250 feet menggunakan alat Loader Komatsu WA 500 (Wl 15)
turunnya produktivitas alat mekanis dalam proses loading, yaitu selain dari
mesin adalah keadaan cuaca, apabila hari sedang hujan seluruh kegiatan
kembali. Pada hal tersebut adalah kondisi yang tidak terduga dimana bila
produktivitas alat.
pada saat loading time, metode dalam pemuatan dan bucket fill facktor,
Bucket fill factor adalah penenutuan dalam pengisian vessel dump truk
actual yang diteliti WA500 bisa mengisi 6 passing dan 8 passing terhadap
material.
73
= 8,57
= 8passing
= 25
= 25passing
(072)
Efisiensi dari alat gali muat excavator dalam 1 jam efektif bekerja 50
menit dimana 10 menit tersebut waktu operator buang air kecil , dan lain-
lain.
= 83 %
= 4+ 3 + 4 +2
= 13 detik
= 13/60
= 0,21666 menit
Bucket Fill Factor(K) = x 100%
76
= 1,2/1,3 x 100%
= 92,30 %
gali muat :
E = 83 % = 0,83
K = 92,30 % = 0,923
CT = 0,21666 menit
q1 = 1,2 m3
=1,2 x 0,923
= 1,1076 m3
= 254,58 m3/jam
= Q x Jumlah alat
= 254,58 m3/jam
= 4073,28 m3/hari
Waktu kerja per hari (jumat) 15 jam dengan 2 shift kerja sehingga
= 3818,7 m3/hari
Efisiensi dari alat angkut dalam 1 jam efektif kurang lebih bekerja 50
menit dimana 10 menit waktu tunda yang diakibatkan alat berhenti pada
saat membersihkan vessel, buang air kecil, antri pada depan room door dan
lain-lain.
= 83 %
= STL + LT + TL + STD + DT + TE
= 1063detik
= 1063/60
= 17,1667menit
Bucket Fill Factor(K) = x 100%
= 1,2/1,3 x 100%
= 92,30 %
gali muat :
E = 83 % = 0,83
K = 92,30 % = 0,923
CT = 17,71667 menit
q1 = 1,2 m3
= 21 x 1,2 x 0,923
= 23,25 m3
= 65,35 m3/jam
= Q x Jumlah alat
= 65,35 m3/jam x 2
79
= 130,7 m3/jam
=2.091,2m3/hari
Waktu kerja per hari (jumat) 15 jam dengan 2 shift kerja sehingga
= 1.960,5m3/hari
MF = 2 x 21 x 0,21/ 1 x 17,71
= 8,82 / 17,71
=0,49
Faktor keserasian < 1, maka alat gali muat akan sering menganggur.
80
(071)
Efisiensi dari alat gali muat excavator dalam 1 jam efektif bekerja 50
menit dimana 10 menit tersebut waktu operator buang air kecil , dan lain-
lain.
= 83 %
= Bt + Stf + Lt + Ste
= 11+ 7 + 4 +5
= 27 detik
= 27/60
= 0,45 menit
Bucket Fill Factor(K) = x 100%
= 3,5/5 x 100%
= 70 %
gali muat :
E = 83 % = 0,83
K = 70 % = 0,7
CT = 0,45 menit
81
q1 = 3,5 m3
= 3,5 x 0,7
= 2,45 m3
= 271,13m3/jam
= Q x Jumlah alat
= 271,13m3/jam x 1
= 271,13m3/jam
= 271,13m3/jam x 16 jam/hari
= 4.338,08m3/hari
Waktu kerja per hari (jumat) 15 jam dengan 2 shift kerja sehingga
= 271,13m3/jam x 15 jam/hari
= 4.066,95 m3/hari
Efisiensi dari alat angkut dalam 1 jam efektif kurang lebih bekerja 50
menit dimana 10 menit waktu tunda yang diakibatkan alat berhenti pada
saat membersihkan vessel, buang air kecil, antri pada depan room door dan
lain-lain.
= 83 %
= STL + LT + TL + STD + DT + TE
= 1.113detik
= 1.113/60
= 18,55menit
Bucket Fill Factor(K) = x 100%
= 3,5/5 x 100%
= 70 %
83
gali muat :
E = 83 % = 0,83
K = 70 % = 0,7
CT = 18,55 menit
q1 = 3,5 m3
= 8 x 3,5 x 0,7
= 19,6 m3
= 52,618 m3/jam
= Q x Jumlah alat
= 52,618 m3/jam x 2
= 105,236 m3/jam
= 1.683,776m3/hari
Waktu kerja per hari (jumat) 15 jam dengan 2 shift kerja sehingga
= 1578,54 m3/hari
MF = 2 x 8 x 0,45/ 1 x 18,55
= 7,2 / 18,55
=0,38
Faktor keserasian < 1, maka alat gali muat akan sering menganggur.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Produktivitas
(072)
85
(lampiran I)
(071)
(lampiran II)
= 61,3972 /jamx 2
= 122,7944m3/jam
= 1.964,7104m3/hari
1.964,7104 m3/hari
= 51,7146 m3/jam x 2
= 103,4292m3/jam
= 1.654,8672m3/hari
adalah1.654,8672 m3/hari.
= 226,2236m3/jam
kapasitas tongkang
= Q
5000 m3
=
226,2236 m3/jam
= 22,10 jam
= 3.619,5776m3/hari
kapasitas tongkang
= Q
5000 m3
= = 1,3 hari
3.619,5776 m3/hari
tongkang, dalam 1 jam rata-rata = 3 ritase, dengan jumlah alat angkut DT yaitu 4
unit dan jam kerja semua unit yaitu 29,54 jam, maka =
Ritase = jumlah ritasi dalam 1 jam x jumlah alat angkut x jam kerja
= 3 x 4 x22,10
= 265,2
265
Pada saat melakukan penelitian target yang tercapai pada saat slesai
kapasitas tongkang
Jam kerja = Q
4.784,895 m3
=
226,2236 m3/jam
= 21,15 jam
Ritase = jumlah ritase dalam 1 jam x jumlah alat angkut x jam kerja
= 3 x 4 x 21,15
= 253,8
254
1. Sifat Material
Sifat Material yang berpengaruh pada penetrasi pada alat gali muat
tergolong mudah rapuh dan tingkat kekerasan yang rendah sehingga pada
2. Metode Loading
muat yang sejajar dengan alat angkut pada perusahaan PT. WMGK
dalam penggalian dan pemuatan pada area front yang sempit, dimana
Gambar 4.20 Metode Bench Loading Normal pada area stock pile
3. Keadaan Mesin
yang panjang atau lama kurang lebih dalam sehari kerja alat beristrahat 8
jam sesuai jadwal pekerjaan dalam sehari hal ini dilakukan ialah untuk
menjaga alat agar tetap pada kondisi yang baik dan untuk mehindari
(GL) dan atasan untuk dicarikan sulosinya dan kegiatan pemuatan masih
tambang PT. WMGK dioperasikan oleh tenaga kerja atau manusia. Ada
beberapa hal yang menjadi pengaruh terhadap tenaga kerja atau manusia
Kesadaran
cukup dan bijak agar kondisi tubuh tetap terjaga kebugarannya, berdoa
produksi tetap berjalan dengan lancar. Apabila keadaan tidak fit atau
pengawas atau Group Leader (GL) dan atasan agar bisa dicarikan
kondisi tubuh yang tidak sehat lebih baik daripada kita dipulangkan
Keahlian
bekerja.
92
5. Enviroment (Lingkungan)
Kondisi Front
truck pada saat travel sangat mempengaruhi dalam cara loading dan
dan pelebaran jalan front oleh alat bantu yaitu alat perata tanah grader
Kondisi Jalan
yang bekerja melalui jalan hauling baik dari front sampai area
stockpile. Kondisi jalan yang kurang bagus yang disebabkan hujan dan
tongkang
Pada umumnya yang terjadi pada saat pemuatan tongkang pada jeety hijau
1. Hujan
tongkangdimuat karena pada saat hujan semua aktivitas akan berhenti total
hal ini dilakukan untuk menjaga keaman alat mekanis, pekerja dan muatan
tongkang yaitu batu bara karena batubara akan mudah menjadi lumpur
Pekerjaan akan dilanjutkan jika hujan sudah berhenti total dan master
kembali.
diakibatkan perubuhan pasang surut air dan arus air sungai, pasang surut
air sungai akan berpengaruh pada saat memposisikan tongkang dengan alat
muat pada saat pemuatan batubara. Jika air sungai terlalu tinggi maka
darijetty sehingga room door akan miring keatas tongkang dan akan
membuat sulit alat muat masuk ke tongkang dan sebaliknya jika kondisi
air sungai terlalu dangkal atau surut maka room door akan miring kebawah
dilakukan pemuatan pada saat kondisi kandas maka posisi tongkang akan
3. Kerusakan tongkang
96
pada lambung tongkang yang terjadi karena pada saat melakukan sandar
dan gesekan ini dapat membuat lambung tongkang menjadi bocor atau
pada bagian tongkang yang bocor setelah pengelasan selesai dan tongkang
berpengaruh pada kualitas konstruksi besi pada badan tongkang yang akan
akan mengalami korosi atau pelapukan pada besi dan membuat tongkang