Anda di halaman 1dari 2

PELAKSANAAN TRANSFUSI DARAH

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :


... 1/2

RSUD PROF. Dr. H. M. DITETAPKAN OLEH :


ANWAR MAKKATUTU DIREKTUR,
BANTAENG
TANGGAL TERBIT :
09 Januari 2017
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL (SPO) dr. H. SULTAN, M.Kes
NIP 197102062003121011
Transfusi darah adalah suatu tindakan memasukkan cairan darah atau
PENGERTIAN produk darah yang berasal dari donor kedalam tubuh pasien melalui
pembuluh darah vena.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengelompokan korban
yang berdasarkan atas berat ringannya trauma/penyakit serta kecepatan
TUJUAN
penanganan/ pemindahannya.

SK Direktur Nomor 57/RSUD-BTG/05/I/2017 Tentang Standar Penerimaan


KEBIJAKAN
Pasien di RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng.
1. Petugas IGD merespon dengan cepat terhadap kedatangan pasien
2. Skrining awal dilakukan dalam waktu maksimal 3 menit :
a. Petugas IGD melakukan penilaian kesadaran dengan meggunakan
kriteria Glascow Coma Score
b. Petugas IGD melakukan penilaian jalan nafas (Airway), dengan
kriteria sebagai berikut:
1) Jalan nafas bebas (pasien bernafas dengan baik)
2) Adanya suara tambahan
3) Adanya sumbatan/ obstruksi jalan nafas total
c. Petugas IGD melakukan penilaian pernafasan (breathing) dengan
menghitung frekuensi nafas, jika di dapatkan pasien dengan kondisi
PROSEDUR kegawatan sistem pernafasan (henti nafas, bradypnea, ataupun
tachipnea) maka pasien langsung di bawah keruang resusitasi
untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
d. Petugas IGD memasang pulse oximeter untuk
pemeriksaan sirkulasi darah (Circulation) jika di dapatkan :
1) Heart rate tidak terdengar, cek pulsasi dan segera lakukan
tindakan resusitasi jantung paru sesuai dengan prosedur
2) Heart rate bradycardia ataupun tachycardia, pasien segera
dibawa ke ruang resusitasi untuk penatalaksanaan lebih lanjut
3) SPO2 kurang dari 90% segera dibawa kerauang resusuitsi untuk
penatalaksanaan lebih lanjut.
SKRINING PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

HALAMAN :
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : 2/2
10. 03. 30 A 2 /
2

e. Petugas IGD menanyakan keluhan utama pasien, jika terdapat


keluhan yang potensial mengancam nyawa (Misalnya: kejang,
kelemahan/kelumpuhan anggota gerak, nyeri dada, sesak nafas
dan sebagainya) maka pasien segera di bawa ke ruang resusitasi
untuk penatalaksanaan lebih lanjut
f. Hasil pemerisaan skrining pasien awal di triase primer di tulis
lembar rekam medik IGD
g. Jika pada hasil skrining pasien awal di triase primer di temukan
pasien dengan kondisi kegawatan yang potensia dapat
mengancam nyawa maka tindakan pemeriksaan terhadap pasien
dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan secara
terintregrasi di ruang resusitasi untuk penatalaksanaan lebih lanjut.
h. Jika pada hasil skrining pasien awal di triase primer di temukan
pasien dengan kondisi tidak ada tanda-tanda kegawatan yang
potensial dapat mengancam nyawa maka tindakan pemeriksaan
terhadap pasien di lakukan di tempat pemeriksa/tempat observasi
sesuai dengan kondisi klininisnya (kasus bedah / non-bedah /
obstetri dan ginekologi.

1. Instalasi Rekam medik


UNIT TERKAIT
2. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai