Bahan2 Tesis PDF
Bahan2 Tesis PDF
SURAT SEGEL
ARTIKEL ILMIAH
oleh:
Nim: 0810113014
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
MALANG
2012
LEMBAR PERSETUJUAN
oleh:
Nim: 0810113014
Mengetahui
Ketua Bagian Hukum Perdata
A. Judul
B. ABSTRAK
C. PENDAHULUAN
Dalam pembangunan nasional peranan tanah bagi pemenuhan berbagai
keperluan akan meningkat, baik sebagai tempat bermukim atau untuk kegiatan usaha.
Sehubungan dengan itu akan meningkat pula kebutuhan akan dukungan berupa
jaminan kepastian hukum dibidang pertanahan. Pemberian jaminan hukum
dibidang pertanahan, pertama-tama memerlukan tersediamya perangkat
hukum yang tertulis, lengkap dan jelas. Selain itu dalam mengahadapi
kasus-kasus kongkrit diperlukan juga terselenggaranya pendaftaran tanah
yang memungkinkan bagi para pemegang atas tanah untuk dengan mudah
membuktikan hak atas tanah yang dikuasainya, khususnya adalah tanah bekas
milik adat.
1
Irawan Soerodjo, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia, 2003, Surabaya, Arkola Surabaya,
h.27
6
segel dalam peraturan perundang-undangan dan praktik di lapangan dan apa saja
yang menjadi hambatan pelaksanaanpendaftaran tanah pertama kali secara
sporadik berdasarkan surat segel bagi masyarakat Desa Sumberkradenan
kecamatan Pakis Kabupaten Malang, serta upaya apa yang dilakukan untuk
mengatasi hambatan tersebut.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan gambaran latar belakang tersebut diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaanpendaftaran tanah pertama kali menjadi sertifikat hak
milik yang berdasarkan surat segel?
2. Faktor apa saja yang menjadi hambatan pelaksanaanpendaftaran tanah pertama
kali secara sporadik berdasarkan surat segel bagi masyarakat Desa
Sumberkradenan kecamatan Pakis Kabupaten Malang?
3. Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi hambatan pelaksanaan
pendaftaran tanah di masyarakat desa Sumberkradenan kecamatan Pakis
Kabupaten Malang?
E. Metode Penelitian
Untuk memudahkan penulis dalam memperoleh data yang konkrit sebagai
pedoman dalam penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan beberapa metode
sebagai berikut :
1. JenisPenelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris. penulis
melakukan penelitian dengan cara mengkaji peraturan perundang-undangan dan
menghubungkan dengan praktek yang terjadi di lapangan atau masyarakat. Peraturan
yang dimaksud adalah Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, tentang
7
2. MetodePendekatan
Metode pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan yuridis sosiologis, yaitu menelusuri tentang pendaftaran tanah
pertama kali secara sporadik berdasarkan surat segel menjadi Hak Milik yang
dimulai dari proses pengajuan hak kepada Kantor Pertanahan serta berkas-berkas
yang disiapkan untuk memenuhi dan melengkapi persyaratan pengajuan tentang
pendaftaran tanah pertama kali secara sporadik berdasarkan surat segel menjadi
Hak Milik dan juga di dukung dari hasil wawancara dengan Pegawai Kantor
Pertanahan Kabupaten malang, pegawai kantor desa sumberkradenan dan
Masyarakat Desa Sumberkradenan kecamatan pakis kabupaten malang
3. LokasiPenelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kantor Desa sumberkradenan dan di
dalam Masyarakat Desa Sumberkradenan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
Penulis mengambil daerah penelitian ini berdasarkan data yang di peroleh dari
pihak kecamatan Pakis kabupaten Malang.
4. Sumber Data
a. Data primer, Data Primer yaitu data diperoleh langsung dari sumbernya
melalui penelitian lapangan yang dihimpun dari sampel yang dijadikan
responden melalui wawancara/interview, yaitu cara pengumpulan data dengan
cara Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan
kepada tujuan penelitian.2
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, peraturan
perundang-undangan, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan dibahas.
2
Ashshofa, Burhan, Metode Penelitian Hukum (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), Hal.62
8
5. TeknikPengumpulan Data
7.MetodeAnalisaData
Data yang diperoleh baik dari studi lapangan maupun studi dokumen pada
dasarnya merupakan data tataran yang dianalisis secara deskripsi kualitatif yaitu
setelah data terkumpul kemudian dituangkan dalam bentuk uraian logis dan
sistematis, selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kejelasan penyelesaian
9
masalah, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif, yaitu dari hal bersifat
umum menuju sifat yang bersifat khusus.3
F. Pembahasan
1. Proses Pelaksanaan Pendaftaran tanah Pertamakali secara
sporadik
3
Hilman Hadikusuma, Metode Pembuatan Kertas atau Skripsi Ilmu Hukum, (Bandung: Mandar Maju,
1995), Hal. 65.
10
Identitas tanah berupa kutipan letter C diisi pada formulir yang telah
disediakan didalam blanko permohonan pengakuan hak oleh kepala desa atau
lurah dimana tanah yang akan didaftar berada. Letter C berupa buku besar
yang berisi tentang daftar tanah diwilayah atau desa tertentu yang hanya di
kuasai oleh kepala desa atau lurah bersangkutan, dokumen Letter C
merupakan dokumen rahasia yang tidak sembarang orang boleh memakai
ataupun melihat. Dalam hal ini kutipan atau fotocopy letter C harus di legalisir
kepala desa berisi tentang jenis tanah, nomor buku letter C, nomor persil, kelas,
luas, keterangan serta nama pemilik tanah berdasar buku letter c tersebut.
Surat keterangan riwayat tanah dibuat dan dilegalisir oleh kepala desa
atau lurah bersangkutan dengan mengacu pada buku letter C serta informasi
dari masyarakat sekitar tentang tanah yang akan di sertifikatkan. Berisi tentang
asal usul kepemilikan tanah sebelum tahun 1960 dan sesudah tahun 1960 yang
menjelaskan tentang nomor buku letter C, nomor Petok D, jenis dan kelas
tanah, luas tanah dan tertulis atas nama siapa.
Umur, Pekerjaan, Nomor KTP, dan Alamat pemohon serta menjelaskan letak
tanah mulai terletak di Jalan apa, RT/RW berapa, Desa/Kelurahan Mana dan
Dipergunakan untuk apa. Selain identitas pemohon dan identitas tanah tidak
lupa harus mencantumkan batas-batas tanah sebelah utara, sebelah timur,
sebelah selatan dan sebelah barat. Pada surat pernyataan penguasaan fisik dan
berita acara kesaksian bidang tanah selain tanda tangan pemohon harus
menyertakan saksi-saksi sebanyak dua orang beserta tanda tangan saksi pada
pojok kiri bawah dan mengetahui kepala desa atau lurah dimana letak tanah
yang bersangkutan dan tidak ketinggalan menyertakan materai Rp. 6000
Surat Pernyataan menerima beda luas dan beda batas dibuat oleh
pemohon dengan menyertakan identitas pemohon dan identitas tanah. Pada
surat pernyataan ini pemohon harus mencantumkan luas tanah sebelum di ukur
dan setelah diukur oleh petugas BPN dan menyertakan persetujuan batas
bidang tanah tetangga yang bersebelahan lengkap dengan nama dan tanda
tangan para tetangga serta tanda tangan pemohon dilengkapi dengan materai.
Didalam proses pendaftaran tanah pertama kali ini jangka waktu mulai dari
saat pemohon pertama kali melakukan pendaftaran sampai dengan selesai adalah 98
hari.4 Akan tetapi didalam praktek lapangan jangka waktu dari pertama kali
pemohonon mendaftar sampai dengan sertifikat pemohon jadi adalah 6 bulan 1
tahun.5 Setelah sertifikat selesai maka pemohon akan menerima pemberitahuan dari
kantor Pertanahan yang bersangkutan melalui kantor desa ataupun surat yang
ditujukan langsung kepada alamat pemohon sehingga pemohon dapat segera
menerima sertifikat tersebut setelah menunjukkan bukti pembayaran di loket IV
yakni penyerahan sertifikat.
4
berdasar kartu kendali untuk permohonan pengakuan
5
hasil wawancara dengan petugas BPN tanggsl 17 september 2012
15
d. Faktor anggapan alas hak atas tanah yang dimiliki sudah sangat kuat
Berdasarkan hasil penelitian, responden yang kurang mengetahui fungsi dan
kegunaan sertifikat, sebagian besar beranggapan bahwa alat bukti yang dimiliki
selama ini seperti surat keterangan camat/kepala desa, atau tanpa alat bukti
tertulis tetapi masyarakat sekitar tanah mengakuinya merupakan alat bukti hak
yang kuat, apalagi terhadap tanah yang diperoleh dari warisan umumnya anggota
masyarakat mengetahui riwayat pemilik tanah tersebut sehingga keyakinan
tersebut akan semakin kuat.
mana kegiatan ini akan meringankan masyarakat yang tidak sanggup dalam
membiayai pensertipikatan tanahnya. Dalam membangun kesadaran yang tinggi
didalam masyarakat pemerintah dan kantor pertanahan pada khususnya juga
melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa. Selain itu pemerintah
berkomitmen untuk mengeluarkan kebijakan yang membuat birokrasi di kantor-
kantor pemerintahan tidak lagi rumit.
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian dari hasil penelitian dan berdasarkan analisis yang
dilakukan dalam penelitian pelaksanaan pendaftaran tanah pertama kali
secara sporadik berdasarkan surat segel pada masyarakat desa
sumberkradenan kecamatan pakis kabupaten malang, maka dapat kesimpulan
sebagai berikut:
Saran
Dengan memperhatikan hasil penelitian dan pembahasan dalam penulisan
jurnal ini, dan agar pelaksanaan pendaftaran tanah berjalan dengan baik,
penulis dapat merumuskan beberapa saran sebagai bahan masukan agar
pelaksanaan pendaftaran tanah antara lain:
DAFTAR PUSTAKA
Ali Ahmad Chomzah, 2002, Pemberian Hak Atas Tanah Negara jilid I,
Prestasi Pustaka, Jakarta
Ali Ahmad Chomzah, 2002, Sertifikat dan Permasalahannya jilid II, Prestasi
Pustaka, Jakarta
Ali Ahmad Chomzah, 2002, Penyelesaian Sengketa Hak Atas Tanah jilid III,
Prestasi Pustaka, Jakarta
Ali Ahmad Chomzah, 2002, Pengadaan Tanah Instansi Pemerintah jilid IV,
Prestasi Pustaka, Jakarta
Urip Santoso, 2011, Pendaftaran Tanah dan Peralihan Hak atas Tanah,
Kencana, Jakarta
Yudi Setiawan, 2010, Hukum Pertanahan Teori dan Praktik, Bayu Media,
Malang
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN