PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Impelementasi kebijakan merupakan keseluruhan dari
kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan atau
program.1 Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun
2006, Badan Pertanahan Nasional
dan
pengendalian
terhadap
pelaksanaan
pengawasan
menyatakan
bahwa,
pemerintah
dengan
Pengawasan
hukum
pengawasan
cara
adalah
dilaksanakan
oleh
supervisi
dan
pelaporan.
memantau
atau
memonitor
sesuai
sebelumnya.
dengan
rencana
Pengawasan
sepenuhnya
untuk
yang
pada
menghindari
telah
ditetapkan
dasarnya
diarahkan
adanya
kemungkinan
kebijakan
yang
telah
ditetapkan
untuk
Deputi
bidang
pengendalian
dan
dan
fungsi
pertanahan
dan
Badan
Pertanahan
pengendalian
Nasional
dan
dibidang
pemberdayaan
masyarakat.
Salah satu tujuan pembentukan Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria,
selanjutnya disebut UUPA adalah meletakkan dasar-dasar
untuk memberikan jaminan kepastian hukum mengenai hakhak atas tanah bagi seluruh rakyat Indonesia. Landasan
konstitusional
terkandung
dikuasai
di
dalamnya
oleh
negara
dan
Berdasarkan
landasan
konstitusional
tersebut,
dengan
tanah
diatur
lebih
lanjut
dalam
Peraturan
tentang
pendaftaran
tanah,
diketahui
bahwa
haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak
tertentu yang membebaninya.
Pendaftaran tanah sesuai dengan Pasal 1 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 berfungsi untuk
mengetahui status bidang tanah, siapa pemiliknya, apa
haknya, berapa luasnya, dan untuk apa dipergunakan. Untuk
memperoleh
kekuatan
hukum,
rangkaian
kegiatan
hukum
pendaftaran
hak-hak
tanah
atas
dengan
tanah
diselenggarakan
mengadakan
pengukuran,
bidang
tanah
dan
memaksa
orang
lain
untuk
Pertanahan
administrasi
Nasional
pertanahan,
tetapi
dapat
pada
menjamin
tertib
kenyataannya
hal
Kabupaten
Banyumas
karena
merupakan
salah
satu
meguasai
sesuatu
bidang
tanah
belum
tentu
merupakan orang yang berhak atas tanah itu dan letak serta
batas-batas bidang tanah yang ditunjuk atau terlihat oleh
orang yang menguasainya belum tentu pula batas yang
sebenarnya. Berbagai masalah yang muncul seperti adanya
sertifikat ganda, penyerobotan lahan yang diikuti dengan
tindakan penerbitan sertifikat oleh pihak yang tidak berhak,
prosedur pertanahan yang rumit, berbelit-belit dan terlalu
lama
(rumitnya
urusan
yang
menyangkut
tanah
masih
sebagian
tanahnya
besar
disebabkan
masyarakat
karena
tidak
biayanya
mendaftarkan
mahal.
Keadaan
idealismenya
atas
pengabdiannya
sebagai
pelayan
menunda
dan
menghalangi
penyelesaian
imbalan
diluar
ketentuan
resmi
yang
telah
ditentukan.
Penyimpangan tersebut antara lain dilakukan dengan
memungut
secara
liar
(pungutan-pungutan
tambahan),
dan
dengan
pemerintah
(Badan
Pertanahan
disebabkan
antara
lain
oleh
ketidaktahuan
kemudian
dimohonkan
untuk
diterbitkannya
ini,
permasalahan
tersebut
terjadi
karena
pengawasan
dan
tidak
adanya
pertanggung
sistem
pendaftaran
hak
atas
tanah.
Sistem
administrasi
tersebut
pertanahan.
terjadinya
banyak
Berdasarkan
penyimpangan
kenyataan
pada
sistem
pada
uraian
diatas,
maka
yang
menjadi
Kabupaten
Banyumas
administrasi pertanahan?
belum
mencapai
tertib
terhadap
pengawasan
dan
pengendalian
Nasional
terhadap
pengawasan
dan
kontribusi
pemikiran
yang
komprehensif
Nasional
terhadap
dalam
Badan
Nasional
hak
khususnya
atas
dan
tanah
Pertanahan
penguasaan
pengawasan
Badan
Pertanahan
c. Sebagai
bahan
informasi
bagi
peneliti-peneliti
selanjutnya.
2. Secara Teoretik
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan
teori
dan
asas-asas
yang
dapat
kebijakan
Badan
Pertanahan
Nasional
yang
bertujuan
untuk
memperdalam
ilmu
dalam
kerangka
pemikiran
sering
kali
konseptual
merupakan
gambaran
24
Tahun
1997
tentang
Pendaftaran
Tanah.
atas
tanah,
menetapkan
kebijakan,
menetapkan
pengawasan
pelaksanaan
pendaftaran
dan
hak
pengendalian
atas
tanah.
terhadap
Secara
ideal
pungutan
liar,
rumitnya
prosedur
administrasi
pertanahan
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dalam hal ini
terjadi kesenjangan antara dass solen dan das sein dimana
yang
seharusnya
terjadi
adalah
sesuai
dengan
yang
berlaku,
penyimpangan
melainkan
dalam
melakukan
pendaftaran
penyimpangan-
tanah,
penyimpangan
Kesenjangan
tersebut
menimbulkan
Pertanahan
Nasional
terhadap
pengawasan
dan
bagaimana
konsep
kebijakan
Badan
Pertanahan
Nasional
terhadap
pengawasan
dan
pengendalian
liar,
rumitnya
prosedur
pertanahan,
Terkait
yang
diusulkan
seseorang,
kelompok
atau
terhadap
pelaksanaan
usulan
kebijaksanaan
terhadap
hak
pengawasan
atas
tanah
dan
belum
pengendalian
mencapai
tertib
dan
kinerjanya,
selain
itu
juga
orientasi
implementasi
kebijakan
berarti
berusaha
kebijakan,
mengadministrasikannya
baik
maupun
itu
usaha
usaha-usaha
untuk
untuk
haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hakhak tertentu yang membebaninya.
3. Pendaftaran tanah untuk pertama kali
Pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah kegiatan fisik
untuk
memperoleh
data
mengenai
letaknya,
batas-
atas
tanah
berbatasan.
dengan
Selanjutnya
persetujuan
diadakan
pemilik
tanah
pengukuran
diikuti
memberikan
ketertiban
administrasi
bidang
Dasar
Pokok-Pokok
Agraria,
bahwa
untuk
ketentuan-ketentuan
yang
diatur
dengan
7 Boedi Harsono. Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan Undangundang Pokok Agraria Isi dan Pelaksanaannya. Ed. Revisi. Cet.8.
Jakarta:Djambatan:2003, hlm.54
8 Ibid, hlm. 25
peraturan
pemerintah
pelaksanaan
untuk
tercapainya
terhadap penguasaan
ditegakkan
karena
tanpa
hukum
kehidupan
keadilan,
teori
kemanfaatan
hukum,
dan
teori
pemerintah
mengatasi
atau
lembaga
permasalahan
pemerintahan
tertentu,
untuk
untuk
melakukan
Nasional
terhadap
pengawasan
dan
Ini
menunjukkan
bahwa
Radbruch
dan
nilai
kepastian
hukum
dan
sendiri
melainkan
kebahagiaan
untuk
manusia.
manusia,
Hukum
tidak
kesewenang-wenangan
mayoritas
atau
tetapi
juga
kepastian
hukum
dan
ketiganya.
Putusan
hakim
Sekalipun
demikian,
tetap
ada
yang
hukum.
bahwa
Penganut
tujuan
aliran
hukum
adalah
utilitas
semata-mata
sebesar-besarnya
bagi
sebanyak-banyaknya
sosial,
bahwa
setiap
warga
masyarakat
14 Ibid
untuk
memformulasikan
kemanfaatan
yang
dikenal
(utilitas)
sebagai
prinsip
menjadi
doktrin
utilitarianism
atau
Bentham
dalam
karya
monumentalnya
benda
tersebut
cenderung
menghasilkan
mengatur
lain
sehingga
tidak
berbenturan
atau
dari
ketidakpastian
aturan
dapat
Pemikiran
kepastian
mainstream
hukum
beranggapan
merupakan
keadaan
bahwa
dimana
untuk
menghindari
jatuhnya
korban.
hukum
tidak
mampu
menggambarkan
dalam
kepemimpinan,
pelaksanaan
dan
cara
suatu
bertindak
pekerjaan,
(tentang
kebijakan
David
Easton,
dijalankan
dengan
baik
dan
mencapai
tujuannya
terhadap
input/
sesuai
yang
diharapkan
yang
mempunyai
kepentingan
atas
kebijakan
suatu
ilmu
ilmu
politik,
sosial,
ekonomi,dan
psikologi.
yang
mengikat
diimplementasikan.
atau
David
bersifat
Easton
otoritatif
memandang
yang
menemukan
sistemiknya
saling
berkaitan.
hubungan-hubungan
dari
mempengaruhi
kenyataan
bagaimana
bahwa
Aktivitasi
atau
ikatan
aktivitas
keputusan
itu
itu
otoritatif
operasi
suatu
sistem.
David
Easton
pemerintah dalam
dimana
terdapat
hambatan-hambatan
dan
kesempatan-kesempatan
kesulitan)
pelaksanaan
rangka
suatu lingkungan
usulan
mencapai
kebijaksanaan
tujuan
tertentu.
tertentu
(kesulitanterhadap
tersebut
dalam
Pendapat
ini
penting
dari
definisi
kebijakan,
karena
suatu penelitian
Seorang
peneliti
sebelum
melakukan
penelitian
hukum
yang
baik.18
Metode
penelitian
pada
penelitian,
oleh
karena
itu
pembicaraan
dalam
metode
bahwa
penelitian
untuk
melakukan
suatu
penelitian,
maka
dalam
penelitian
deskriptif
pada
analitis
penelitian
yang
ini
diperkuat
adalah
dengan
mengenai
pertanahan
nasional
implementasi
terhadap
kebijakan
pengawasan
badan
dan
pertama
melalui
studi
lapangan.
Penelitian
lakukan
antara
lain
dengan
informan
yang
Banyumas,
Widodo
Hery
Wiyaardayatno
ini
data
sekunder
antara
lain
mencakup
yang
berkaitan
dengan
permasalahan
yang
kekuatan
mengikat
sebagai
landasan
Peraturan
Pemerintah
Dasar
Pokok-Pokok
Nomor
10
tahun
Agraria,
1961
jo.
penelitian
sumber-sumber
yang
lainnya
berwujud
yang
laporan
berkaitan
dan
dengan
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kegiatankegiatan observasi, interview visual,23 interpretasi dokumen
(teks) dan material, serta personal experience.24 Sesuai
dengan
paradigma
penelitian
ini,
dalam
melakukan
sebagai
quasi
participant
(mengamati
secara
dengan
pertanyaan-pertanyaan
namun
tidak
menutup
terbuka
kemungkinan
(open
akan
ended),
dilakukan
24Dalam metode penelitian kualitatif, jenis dan cara observasi dipakai sebagai
jenis observasi yang dimulai dari cara kerja deskriptif, kemudian observasi terfokus dan
pada akhirnya observasi terseleksi. Lihat, Sanafiah Faisal, Penelitian Kualitatif: Dasardasar & Aplikasinya, Yayasan Asah Asih Asuh, Malang, 1990, hlm. 80, dalam Widhi
Handoko, Rekonstruksi Kebijakan Hukum Pertanahan Berbasis Nilai Keadilan Sosial
(Studi Tentang Stelsel Publisitas Negatif Berunsur Positif Pada Sistem Birokrasi dan
Pelayanan Publik Badan Pertanahan Nasional), Desertasi Program Doktoral Ilmu Hukum,
Undip, 2010, hlm. 46-47.
hidup
informan/responden
terkait
dengan
secara
snowball
sesuai
selanjutnya
dengan
kebutuhan
berupa
angka-angka
kuantitatif-statistik
informasi
yang
akan
berupa
untuk
tetapi
keperluan
data
kata-kata
analisis
tersebut
atau
adalah
disebut
data
kualitatif.28
Tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam
penelitian
ini
adalah
triangulasi
data.
Sugiyono
26Informan kunci adalah orang atau sekelompok orang yang memiliki informasi pokok
tentang objek penelitian.Informan kunci biasanya menjadi sumber fenomena budaya dan
sekaligus pendukung (protagonist) budaya setempat. Informan protagonist adalah
seorang pendukung berat fenomena budaya. Lihat, Suwardi Endraswara, Metode, Teori
dan Teknik Penelitian Kebudayaan, Pustaka Widyatama, Yogyakarta, 2006, hlm.121.
27Teguh Prasetyo, dan Abdul Hlmim Barkatullah, Ilmu Hukum & Filsafat Hukum, Studi
Pemikiran Ahli Hukum Sepanjang Zaman, Pustaka Pelajar Yogyakarta, Cetakan ke III,
Maret 2009, hlm.122, dalam Widhi Handoko, Rekonstruksi Kebijakan Hukum Pertanahan
Berbasis Nilai Keadilan Sosial (Studi Tentang Stelsel Publisitas Negatif Berunsur Positif
Pada Sistem Birokrasi dan Pelayanan Publik Badan Pertanahan Nasional), Desertasi
Program Doktoral Ilmu Hukum, Undip, 2010, hlm. 46-47.
triangulasi,
maka
sebenarnya
peneliti
metode,
dilakukan
dengan
cara
sengketa
konflik
dan
perkara,
Kepala
seksi
untuk
28Menurut Chedar Alwasilah, data dapat dipahami sebagai informasi yang digunakan
untuk memutuskan dan membahas suatu obyek kajian. Lihat, Chedar Alwasilah,
Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif,
Pustaka Jaya, Jakarta, 2002, hlm. 67. Sedangkan mengenai sumber data kualitatif,
menurut Heribertus Sutopo dapat berupa manusia dengan tingkah lakunya, peristiwa,
dokumen, arsip dan benda-benda lain. Lihat, Heribertus Sutopo, Pengantar Penelitian
Kualitatif: Dasar-dasar Teoritis dan Praktis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 1988,
hlm. 23.
antar
peneliti,
dilakukan
dengan
cara
wawancara
dan
melalui
dokumen
tertulis.
teori,
dilakukan
dengan
membandingkan
dalam
penelitian
dianalisis
bersama-sama
dalam
penelitian
ini.
Penelitian
paradigma
yang
digunakan.
Penelitian
yang
kebijakan
Badan
Pertanahan
Nasional
dalam
penulisan
tesis
ini
memfokuskan
pengendalian
berdampak
pada
penguasaan
belum
hak
terciptanya
atas
tertib
tanah
yang
administasi
hukum
kepustakaan,
dilakukan
internet
dan
dengan
sumber
cara
penelurusan
informasi
lainnya.
memberikan
gambaran
kebaruan
tesis
ini
baik
kebaharuan
temuan,
ditunjukkan
dengan
Tabel 2:
Daftar Karya Ilmiah (tesis, Penelitian) sebagai
Pembanding yang Memiliki Relevansi dengan Tesis ini
Penelitian Sebelumnya
Peneliti
/
Penulis
Penelitian Sekarang
Fokus
Judul
Studi/Permasalahan
Unsur Kebaharuan
/
Temuan
Ariska
Peran Kantor
Penelitian ini
Dewi,
Pertanahan
menggunakan metode
lakukan menggunakan
SH.
Dalam
pendekatan yuridis
metode pendekatan
Mengatasi
Kepemilikan
studi:
Faktor-faktor yang
penulis mengenai
Tanah
menyebabkan
Absentee/Gunta
terjadinya
i di Kabupaten
pemilikan tanah
Banyumas.
secara
-
absentee/guntai.
Peran kantor
pertanahan dalam
mengatasi masalah
tanah
absentee/guntai.
kebijakan Badan
Pertanahan Nasional
terhadap pengawasan
dan pengendalian
penguasaan hak atas
tanah. Penelitian ini
tidak ada hubungannya
dengan kepemilikan
tanah secara
absentee/guntai seperti
pada penelitian yang
dilakukan oleh Ariska
Dewi tersebut,
penelitian yang
dilakukan adalah
dengan menggunakan
metode pendekatan
yuridis sosiologis. Fokus
studi mengenai peran
kantor pertanahan
dalam mengatasi
kepemilikan tanah
absentee/guntai. Dalam
Pasal 3 ayat (1) PP
Nomor 224 Tahun 1961
jo Pasal 1 Nomor 41
Tahun 1964 mengatur
adanya larangan
pemilikan tanah secara
absentee/guntai. Pada
kenyataannya masih
banyak terdapat orang
yang memiliki tanah
secara absentee/guntai
sehingga dalam
prakteknya adanya
peraturan mengenai
larangan tanah belum
bisa diterapkan secara
efektif. Hal ini terjadi
karena kurangnya
kesadaran hukum
masyarakat. Untuk itu
kantor pertanahan
melakukan upaya untuk
mengatasi terjadinya
pemilikan tanah
absentee/guntai
dengan melakukan
administrasi.
Mayasa
Impelementasi
Penelitian ini
ri
Kebijakan Badan
menggunakan metode
Pertanahan
mengapa kebijakan
fokus studi:
Menekankan pada
Badan Pertanahan
Nasional
tentang Layana
Rakyat Untuk
Sertifikat Tanah
(LARASITA) pada
Kantor
Pertanahan
Nasional
ukuran dengan
melihat dimensi
komunikasi melalui
indikator dan
transmisi kejelasan
kebijakan.
Nasional di Kabupaten
Lombok Barat terhadap
pengawasan dan
pengendalian
penguasaan hak atas
tanah belum mencapai
tertib administrasi
Kabupaten
Bintan
kebijakan Badan
Pertanahan Nasional
terhadap pengawasan
dan pengendalian
penguasaan hak atas
tanah tersebut.
Berbeda halnya dengan
penelitian yang
dilakukan oleh Mayasari
yang terfokus pada
layanan rakyat untuk
sertifikat tanah dengan
dimensi komunikasi
melalui indikator dan
transmisi kejelasan dari
impelementasi
kebijakan Badan
Pertanahan Nasional
tersebut.
Amin
Peranan Badan
Penelitian ini
Handok
Pertanahan
menggunakan
Nasional
metode yuridis
impelementasi
Kabupaten
empiris dengan
kebijakan Badan
Demak Dalam
Upaya
fokus studi:
- - peranan badan
pertanahan nasional
Meningkatkan
dalam upaya
Pendaftaran Hak
meningkatkan
Atas Tanah
Pertanahan Nasional
terhadap pengawasan
dan pengendalian
penguasaan hak atas
tanah. dalam hal ini
mengenai tertib
administrasi
pertanahan yang sering
terjadi adanya
pungutan-pungutan
tanah
- -upaya yang dilakukan
badan pertanahan
nasional dalam
pertanahan nasional.
mengatasi minimnya
pendaftaran tanah
-
minimnya pendaftaran
tanah
H. Jadwal Penelitian
Agustu
Kegiatan
April
Mei
Juni
Juli
s
Penyusunan
Proposal
Ujian
Prpoposal
Pelaksanaa
n Penelitian
Pengumpul
an Data
Analitis
Penyusunan
Hasil
Penelitian
Ujian Tesis
Revisi Tesis
I. Sistematika Penulisan
Agar penulisan ini lebih terarah dalam penyusunan
penelitian nantinya, maka sistematika penulisan yang disusun
antara lain sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan
bagian
pendahuluan
yang
memberikan
Impelementasi
Nasional
terhadap
Kebijakan
Pengawasan
Badan
dan
Pertanahan
Pengendalian
hak
atas
administrasi
pertanahan
tanah
dan
belum
konsep
mencapai
kebijakan
tertib
Badan