Standar-standar Internasional
pemutus daya IEC 898 (CEE 19) IEC 947-2 (IEC 157-1)
Standar internasional sakelar IEC 669-1 (CEE 24) IEC 947-3 (IEC 408)
dan kontaktor
IEC 1095
IEC 947-4 (IEC 158-1)
pengasut motor IEC 947-4 (IEC 292)
lambang gambar listrik pemutus daya arus sisa
dengan pengaman arus lebih integral IEC 1008 (CEE 27)
BAB I / 1 BAB I / 2
dipasang dan digunakan oleh orang yang berpengalaman dan professional kapasitas pemutusan siklus P2
untuk semua gawai dan lebih ketat dari P2
dalam bidangnya. kapasitas pemutusan layanan
pd IEC 157-1 karena uji ini termasuk uji
Ics (sequence 2)
kenaikan suhu pd In
Setiap uji dilakukan dengan gawai yg baru Uji dilakukan menurut sequence lebih ketat karena uji komulatif pd satu
standard IEC 898 mencakup pemutus daya untuk aplikasi domestik terutama (operasi, ketahanan, beban lebih, gawai,tapi lebih mendekati kondisi real
digunakan oleh pengguna yang tidak berpengalaman di bidang listrik. kapasitas pemutusan)
verifikasi (beban 3 kutub) pd dua titik : verifikasi (beban 3 kutub) dengan : t
tidak ada verifikasi Verifikasi trip : lebih menjamin operasi unit pelepasan
unit trip arus lebih setiap kutub individual (sequence 3,4,5)
semua kutub dibebani (sequence 2)
tidak dispesifikasikan Uji untuk isolasi standar instalasi mensyaratkan
dengan simbol : pemutus daya-diskonektor
untuk menjamin fungsi isolasi
BAB I / 3 BAB I / 4
Standar internasional dan lambang gambar listrik Standar internasional dan lambang gambar listrik
~
penghantar aktif suatu sirkit pada suatu titik instalasi listrik 4. lambang
50 Hz
pemutus daya (circuit breaker): pemutus yang dibuat untuk memutuskan sirkit dalam keadaan 2. Tegangan dapat juga ditunjukkan di sebelah kanan
tidak normal secara otomatis, misalnya jika arus yang melaluinya melebihi nilai tertentu lambang
5. 3N
~ 50 Hz 400/230 V 3. Jumlah fase dan adanya netral dapat ditunjukkan di
sebelah kiri lambang.
6. 3N
~ 50 Hz / TN - S Arus bolak-balik, fase tiga, 50 Hz, sistem mempunyai
satu titik dibumikan langsung dan netral serta
penghantar pengaman terpisah sepanjang jaringan
BAB I / 5 BAB I / 6
Standar internasional dan lambang gambar listrik Standar internasional dan lambang gambar listrik
Lambang gambar untuk diagram saluran arus kuat Lambang gambar untuk diagram saluran arus kuat
7. Penghantar
Kelompok penghantar
12.
3N
~ 50 Hz 400 V Sirkit fase-tiga, 50 Hz, 400 V, tiga penghantar berpenam-
pang 120 mm2, dengan netral berpenampang 50 mm2
Saluran 3 x 120 + 1 x 50 PUIL2000 : Fasa R =merah; S = kuning; T = hitam; N = biru; G = lorek hijau-kuning
Kabel
8. Sirkit Penghantar dalam suatu kabel:
13.
Catatan : (a) (a) tiga penghantar dalam suatu kabel
1. Jika sebuah garis melambangkan sekelompok peng- (b) dua dari lima penghantar dalam suatu kabel
3 hantar, maka jumlah penghantarnya ditunjukkan dgn
9. (b)
menambah garis-garis pendek atau dengan satu garis
pendek dan sebuah bilangan Penghantar netral N berwarna hitam (PUIL sblm th 2000)
110 V 14. dan berwarna biru (sejak PUIL 2000)
2. Penjelasan tambahan dpt ditunjukkan sbg berikut :
10.
2 x 120 mm2 Al - di atas grs: jenis arus, sistem distribusi, frekwensi
dan tegangan 15. Penghantar pengaman G atau PE
- di bwh grs: jumlah penghantar sirkit diikuti dgn tanda
kali dan luas penampang setiap penghantar 16. Penghantar pengaman dan penghantar netral digabung
2N 220 V Sirkit arus searah, 220 V (antara penghantar sisi dan kawat PUIL2000 : Fasa R =merah; S = kuning; T = hitam;
11. tengah 110 V), dua penghantar sisi berpenampang 50 mm2 N = biru; G = lorek hijau-kuning
2 + 50 + 1 x 25 dan kawat tengah 25 mm2
BAB I / 7 BAB I / 8
Standar internasional dan lambang gambar listrik Standar internasional dan lambang gambar listrik
Lambang gambar untuk diagram instalasi pusat dan gardu listrik Lambang gambar untuk diagram instalasi pusat dan gardu listrik
BAB I / 9 BAB I / 10
Standar internasional dan lambang gambar listrik Standar internasional dan lambang gambar listrik
Lambang gambar untuk diagram instalasi pusat dan gardu listrik Lambang gambar untuk diagram instalasi pusat dan gardu listrik
9. (a) klakson
Pengaman lebur dengan sirkit alarm terpisah 14. (b) sirene
(c) peluit yang bekerja secara listrik
(a) (b) (c)
BAB I / 11 BAB I / 12
Standar internasional dan lambang gambar listrik Standar internasinoal dan lambang gambar listrik
Lambang gambar untuk diagram instalasi pusat dan gardu listrik Lambang gambar untuk diagram instalasi pusat dan gardu listrik
BAB I / 13 BAB I / 14
Standar internasinoal dan lambang gambar listrik Standar internasinoal dan lambang gambar listrik
Soal-soal Jawaban
1. Diketahui pemutus daya dengan spesifikasi 20 A untuk instalasi tegangan rendah dan 1. a. In = 20 A, pemutus daya tidak akan trip.
mengacu ke standar IEC 947-2. Ditanyakan : b. In > 105%, pemutus daya akan trip lebih dari 1 jam
a. Bila pemutus daya tersebut dialiri arus operasi tepat 20 A, berapa lamakah pemutus c. In > 130%, pemutus daya akan trip kurang dari 1 jam
daya tersebut trip ? 2. Pemutus daya harus lolos uji dengan spesifikasi sebagai berikut:
b. Bila pemutus daya tersebut dialiri arus operasi In x 105% (beban lebih), berapa U
6kV
lamakah pemutus daya akan trip ?
c. Bila pemutus daya tersebut dialiri arus operasi In x 130% (beban lebih), berapa .5U
lamakah pemutus daya akan trip ?
2. Apakah yang dimaksud dengan uji ketahanan tegangan impuls pada IEC 947-2 ?
3. Apakah temperatur mempengaruhi kapasitas pemutusan ? 1,2 S 50 S t
4. Bagaimanakah lambang untuk pemutus daya dengan fasilitas:
a. unit trip termal Artinya, isolasi pemutus daya harus tahan sampai 6kV dengan durasi 1.2 S sampai 3 kV
b. unit trip magnetis dengan durasi 50 S.
c. unit diskoneksi 3. Tidak, kapasitas pemutusan hanya ditentukan oleh kapasitas arus hubung singkat.
Sedangkan faktor suhu hanya akan mempengaruhi arus pengenal pemutus daya. Sebagai
contoh pemutus daya NC100 dengan arus pengenal 20 A, arus pelayanan maksimum yang
diijinkan adalah 18,5 A. Pemutus daya tidak mempunyai kompensasi suhu.
4. Lambang pemutus daya yang dimaksud:
BAB I / 15 BAB I / 16
Sistem pembumian
Aturan umum
Bab 2 tidak ada sistem yang paling baik,setiap sistem mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Semuanya bagus bila kita mengikuti aturannya.
Sistem Pembumian pertimbangan penting yang harus diperhatikan :
- kepentingan kontinyuitas layanan sumber daya
- tingkat kwalifikasi bagian perawatan
1 Aturan umum
perhatikan karakteristik beban, misalnya : motors sensitif terhadap tingkat arus yg tinggi,
2 Perbedaan beberapa jenis sistem pembumian beberapa beban memiliki tingkat isolasi yg rendah.
BAB II / 1 BAB II / 2
BAB II / 3 BAB II / 4
sistem TT ( Terra Terra atau sistem pembumian pengaman = PP), titik sumber
simbol konduktor menurut IEC 617-11 (1983)
langsung dibumikan, bagian konduktif terbuka pada instalasi disambungkan ke
elektroda bumi secara listrik yg independen terhadap elektroda bumi sisi sumber.
penghantar netral (N)
L1 L1
L2 L2
penghantar pengaman (PE)
L3 L3
N
kombinasi penghantar pengaman
dan netral (PEN)
PE PE
BAB II / 5 BAB II / 6
Sistem TN-C (Terra Neutral Combined) (atau sistem pembumian sistem TN-S (Terra Neutral Separated) (PNP-PE&N), kawat netral terpisah
netral pengaman = PNP-PEN). Fungsi netral dan kawat pengaman (PE) dengan kawat pengaman
dikombinasikan dalam satu penghantar ke seluruh sistem
L1 L1 L1
L2 L2
L2
L3 L3
N PE
L3
PE
PEN
BAB II / 7 BAB II / 8
Sistem pembumian Sistem pembumian
Impedance 1)
Impedance 1)
PE PE
BAB II / 9 BAB II / 10
Sistem pembumian
Jawaban
1. a. Meniadakan bahaya tegangan kejut.
b. Meniadakan bahaya kebakaran.
c. Meniadakan ketidakstabilan tegangan.
2. BKT adalah bagian konduktif yang gampang tersentuh dan biasanya tak bertegangan,
tetapi dapat bertegangan jika terjadi gangguan.
3. Sistem TT atau sistem pembumian pengaman (PP) adalah, dengan cara membumikan
netral sistem listrik di sumbernya dan membumikan bagian konduktif terbuka
perlengkapan listrik dan instalasi listriknya sedemikian sehingga apabila terjadi
kegagalan isolasi tercegahlah bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi pada Bab 3
bagian konduktif terbuka tersebut dengan bekerjanya alat pengaman arus lebih.
4. Sistem IT atau sistem penghantar pengaman (HP) adalah, sistem pengaman yang
sirkitnya tidak dibumikan atau dibumikan melalui resistansi yang cukup tinggi, sedangkan
bagian konduktif terbuka perlengkapan, bagian konduktif terbuka dari bangunan yang
Fungsi utama perangkat hubung bagi
terjangkau tangan, pipa air atau sejenisnya dihubungkan satu dengan yang lainnya dan
dibumikan sedemikian rupa sehingga bila terjadi kegagalan isolasi tercegahlah
bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi pada bagian konduktif terbuka tersebut.
5. Sistem TN atau sistem pembumian netral pengaman (PNP) adalah, dengan cara
menghubungkan bagian konduktif terbuka perlengkapan dengan penghantar netral yang
dibumikan sedemikian rupa sehingga bila terjadi kegagalan isolasi tercegahlah
bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi pada bagian konduktif terbuka tersebut
dengan bekerjanya alat pengaman arus lebih.
Tujuan : menghidupkan atau mematikan suatu bagian dari instalasi dalam operasi normal. kendali pemutusan :
kondisi harus dipenuhi : Pemutusan darurat (umumnya pada awal setiap sirkit).
IEC 364 465 and 537-2, Tujuan: memutuskan sirkit atau gawai yg menjadi berbahaya untuk digunakan
(bahaya tersengat listrik, kebakaran)
pengoperasian bisa dengan :
emergency stop.
- manual (handle), Tujuan: menghentikan gerakan yang membahayakan.
- listrik (kendali jarak jauh).
kondisi harus dipenuhi :
gawai yang dimaksud IEC 364 464 and 537-4
sakelar, gawai yang dimaksud
sakelar pemilih, saklar (semua penghantar beraliran listrik dimatikan)
kontaktor, kontaktor,
rele impuls, pemutus daya.
pemutus daya, pemutusan untuk tujuan layanan mekanis.
PC 16 A, Tujuan: menghentikan dan mempertahankan pada status shutdown mesin selama
piranti benda padat - semikonductor. kegiatan perawatan pada bagian-bagian mesin, tanpa memastikan mesin
Umumnya menggunakan gawai fungsi kendali :
instalasi:
pada awal instalasi, sakelar, pemutus daya, kontaktor untuk kapasitas pemutusan 16 A,
pada tingkat beban. disconnectors (bila dilengkapi dengan kontak pra-pemutus).
pengaman lebur
Definisi dan fungsi gawai Elemen dasar dan fitur utama pemutus daya
berdasarkan letaknya pd instalasi dan kebutuhan spesifik, switchgear harus dipilih disesuaikan
dengan fungsi yg diharapkan dan merupakan hal yg esensial yang membedakan beraneka untuk dapat melakukan pilihan yang tepat, perlu diketahui kriteria dasar yang
kemampuan dari berbagai gawai tersebut : berlaku pada pemutus daya, apapun ukuran rangkanya :
pengaman kendali simbol nilai nominal
listrik
Peralatan Definisi grafik nilai ini menentukan famili pemutus daya yang dipilih :
deteksi pemutus manual remote isolasi
- ACB (air circuit breaker) untuk In antara 800 - 6300 A
Gawai switching mekanikal, pada posisi terbuka memenuhi Umumnya dipasang di sisi sumber panel distribusi utama, dilengkapi dengan unit-
Isolator persyaratan sebagai fungsi-fungsi isolasi.
unit trip elektronis yang dapat disetel.
Gawai switching mekanikal, mampu pada arus bentukan ( making), - MCCB (moulded case circuit breaker) untuk In antara 16 - 1250 A
arus layanan dan pemutusan pada kondisi sirkit normal termasuk
Sakelar kondisi operasi beban lebih, dan waktu-arus tertentu saat kondisi Umumnya dipasang di panel sub distribusi, cabang panel utama atau panel
sirkit abnormal seperti gangguan hubung pendek.
distribusi akhir untuk perlengkapan listrik dengan daya besar.
Gawai switching mekanikal, hanya memiliki posisi terbuka, - MCB (miniature circuit breaker) untuk In antara 1 - 100 A
yang dioperasikan selain dengan tangan, mampu meneruskan,
Kontaktor dan memutuskan arus di bawah kondisi sirkit normal termasuk Umumnya dipasang di panel distribusi akhir untuk perlengkapan listrik dengan
kondisi operasi beban lebih.
daya kecil.
Sebuah gawai dgn cara meleburkan 1 atau lebih komponen yang
Pengaman dirancang khusus dan sebanding, akan membuka sirkit yg disisipinya kapasitas pemutusan
lebur dgn jalan memutuskan arus saat arus tsb melebihi nilai yg diberikan
tanpa memperhatikan nilai nominal, kriteria penting lainnya yang harus
dgn waktu yang cukup. Pengaman lebur terdiri dr komponen-
komponen yg membentuk gawai yg lengkap. diperhatikan adalah tingkat arus hubung pendek pada instalasi
Sebuah gawai mekanis yang mampu meneruskan dan memutuskan
Pemutus arus di bawah kondisi sirkit normal, juga meneruskannya dalam pelepas magnetik
daya jangka waktu yang telah ditetapkan dan memutuskan arus di bawah dinyatakan pada kurva trip (dibahas pd slide berikut), harus dipilih secara hati-hati
kondisi sirkit yang tak normal seperti hubung singkat.
dengan memperhatikan instalasi berikutnya dan aplikasi yg khusus.
Soal-soal Jawaban
1. Sebutkan fungsi perangkat hubung bagi (PHB) ! 1. Fungsi PHB :
2. Apa fungsi pemutus daya ? a. isolasi sumber daya
3. Apa fungsi kontaktor dan sakelar ? b. kendali operasi
4. Apa fungsi pengaman lebur ? c. pengaman kabel, peralatan dan orang
2. Fungsi pemutus daya adalah melindungi kabel dan peralatan terhadap:
a. gangguan hubung pendek
b. beban lebih
c. membuka dan menutup sirkit pada kondisi normal,
d. menyalurkan arus layanan tanpa panas lebih.
3. Fungsi kontaktor adalah diskonektor untuk berdaya besar (lebih dari 5 ampere) dan
umumnya memiliki jumlah kutub (pole) 3 atau lebih, sedangkan sakelar berfungsi
sebagai diskonektor untuk berdaya kecil ( kurang dari 5 ampere).
4. Fungsi pengaman lebur adalah membatasi arus beban lebih.
karakteristik listrik :
tegangan operasi nominal Ue,
tegangan isolasi, Ui
arus nominal In,
arus-trip: Irth = arus pengaman beban lebih (thermis),
Bab 4 Irm = arus pengaman hubung singkat (magnetis),
ketahanan arus dalam waktu pendek Icw, katagori A and B,
A = pemutus daya khususnya bukan ditujukan untuk menjaring di bawah kondisi
hubung pendek terhadap gawai pengaman hubung pendek lainnya yang dipasang
Pemilihan gawai pengaman seri dengan beban,
B = pemutus daya khususnya dimaksudkan untuk mampu menjaring di bawah kondisi
hubung pendek terhadap gawai pengaman hubung pendek lainnya yang di pasang
seri dengan beban
kapasitas pemutusan :
Icu = kemampuan memutuskan arus paling besar, nilai Icu berubah-ubah terhadap
besarnya tegangan operasi nominal Ue (kA rms)
Ics = kemampuan layanan pemutusan (% Icu)
kapasitas penutupan (rated making capacity Icm),
ketahanan elektrodinamik (electrodynamic withstand).
BAB IV / 1 BAB IV / 2
Pemilihan gawai pengaman Pemilihan gawai pengaman
BAB IV / 3 BAB IV / 4
skematik kurva trip thermis prinsip kerja bimetal strip skematik kurva trip magnetis prinsip kerja kumparan magnet
time arus dianggap sebagai
arus hubung pendek.
I > In
tripping
harus tripping
tripping telah terjadi harus
1h mungkin tripping
mungkin terjadi
terjadi
terjadi
tripping
tripping tidak
tidak boleh boleh
terjadi Pada saat terjadi arus lebih dalam terjadi
waktu yang cukup, pembengkokan
cukup kuat menyebabkan trpping.
Ir Int It I
Imnt Imt
Im
definisi
Ir = k x In Int = k1 x Ir It = k2 x Ir Imnt dan Imt MCCB MCB
= setelan arus beban lebih = arus tidak trip = arus trip kurva-kurva; B, C, D, K, Z, MA
Im tetap tetap atau dapat diatur
k = tergantung pada k1 tergantung pd standar k2 tergantung pd standar TMD / unit trip elektronik
pemutus daya. 1h In 63A Imnt = arus pemutusan magnetis Imnt k1 * Lr Lm-20% (TMD), -15%
2h In 63A non-triping MG
Imt = arus pemutusan magnetis Imt k2 * Lr Lm+20% (TMD), +15%
triping
BAB IV / 5 BAB IV / 6
ambang batas trip Im : pemutus daya dengan unit trip elektronis, unit trip tradisional thermis/magnetis
ditetapkan oleh standar untuk aplikasi tempat tinggal; (I.E.C. 898) diganti dengan unit trip elektronis.
diindikasikan oleh pabrik-pabrik untuk pemutus daya jenis industri sesuai dengan
standar yang bersangkutan (IEC 947-2).
sensor Unit kendali aktuator
jenis pengaman pengaman
rele pengaman beban lebih hubung pendek CT Unit trip MITOP
pemutus thermal- Ir = ln setelan rendah setelan standar sirkit setelan tinggi atau FTST
domestik magnetik tipe B tipe C tipe D
IEC 898 3 ln lm < 5 ln 5 ln lm < 10 ln 10 ln lm < 20 ln (1) (flux transfer shunt trip)
modul thermal- Ir = ln setelan rendah setelan standar setelan tinggi
pemutus (2) magnetik tetap tipe B or Z tipe C tipe D or K
daya 3.2 ln tetap < 4.8 ln 7 ln tetap < 10 ln 10 ln tetap < 14 ln
industri
pemutus (2) thermal- lr = ln tetap tetap : lm 5 to 10 ln
daya magnetik dapat diatur : dapat diatur :
industri 0.7 ln lr < ln - setelan rendah : 2 to 5 ln
IEC 947-2 - setelan standar : 5 to 10 ln pembaca pembanding
elektronik lama tunda sinyal sinyal CT
tunda pendek, dapat diatur 1.5 Ir lm < 10 Ir
0.4 In lr < In dgn seketika (I) dibuat tetap CT dengan
i = 12 t 15 ln setting
tabel daerah tripping-arus untuk gawai proteksi beban lebih dan hubung pendek untuk pemutus daya TR.
(1) 50 ln dalam IEC 898, dengan mempertimbangkan tidak terlalu realistik oleh manufaktur di Eropa (M-G = 10 s/d 14 ln).
(2) untuk penggunaan di industri, IEC standards tidak merinci nilainya. Nilai diatas diberikan hanya untuk penggunaan
secara umum.
CT = current transformer
BAB IV / 7 BAB IV / 8
lr : setelan arus - trip rele beban lebih (thermal atau tunda lama) .
lm : setelan arus - trip rele hubung pendek (magnetik atau tunda pendek) .
I : setelan arus - trip rele hubung pendek seketika.
PdC : kapasitas pemutusan.
BAB IV / 9 BAB IV / 10
Pemilihan gawai pengaman Pemilihan gawai pengaman
(1) termasuk
a = pengaman lebur
Canada. Standar ANSI menetapkan klas pengaman lebur tanpa batas. tujuan back up aM
(2)setiap negara memiliki standar sendiri dan kebiasaan: (pemutusan hanya 5 In)
- Eropa bgn selatan (Spanyol, Portugis, Itali, Perancis) : menggunakan kartrid pengaman lebur
- Erope bgn utara (German, Skandinavia) pengaman lebur
BAB IV / 11 BAB IV / 12
I
Inf I2 4ln x ln
kawasan peleburan dan bukan peleburan kawasan peleburan terstandarisasi utk pengaman
untuk pengaman lebur jenis gG dan gM lebur jenis aM (seluruh arus nominal) 1 to 1 to
10s 10s
kelas arus nominal* arus bukan lebur arus lebur waktu
In (A) konvensional konvensional lf konvensional (h)
lnf l2
gG ln 4 A 1.5 ln 2.1 ln 1
20 to 20 to
gM 4 < ln < 16 A 1.5 ln 1.9 ln 1
30 ms 30 ms
16 < ln 63 A 1.25 ln 1.6 ln 1 IB motor Istart-up IA IB motor Istart-up CB combination
63 < ln 160 A 1.25 ln 1.6 ln 2 br. br.
cap. cap.
160 < ln 400 A 1.25 ln 1.6 ln 3
400 < ln 1.25 ln 1.6 ln 4
kawasan lebur dan bukan lebur untuk klas pengaman lebur gG dan gM jenis TR (IEC 269-1 dan 269-2-1)
BAB IV / 13 BAB IV / 14
BAB IV / 15 BAB IV / 16
BAB IV / 17 BAB IV / 18
Proteksi pengasutan motor Pemilihan gawai pengaman
BAB IV / 19 BAB IV / 20
Jawaban
1. Kemampuan memutuskan arus paling besar, nilai ini berubah-ubah terhadap besarnya
tegangan operasi nominal Ue (kA rms)
2. Ketahanan elektrodinamik artinya: gawai tidak mengalami deformasi rel (perubahan
bentuk) dan terputusnya kabel yang disebabkan oleh arus beban lebih maupun hubung
pendek.
3. Unit trip pemutus daya, ada 2 macam yaitu:
a. unit trip termal, yaitu berfungsi sebagai pengaman arus lebih. BAB 5
b. unit trip magnetis, yaitu berfungsi sebagai pengaman arus hubung pendek.
4. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:
a. jenis beban: motor, lampu, dll. Kalkulasi kebutuhan daya listrik
b. tegangan operasi, Ue
c. arus operasi, In
d. kapasitas pemutusan, Icu
e. arus termal Irm dan arus termal Irth
5. Karena saat pengasutan motor sangkar mencapai 4In, maka jenis pengaman lebur yang
sesuai adalah tipe aM-16A.
6. Klas AC3
7. 10 M
BAB IV / 21 BAB V / 1
BAB V / 2 BAB V / 3
BAB V / 4 BAB V / 5
Kalkulasi kebutuhan daya listrik Kalkulasi kebutuhan daya listrik
dimanaUkVA3 adalah nilai daya nyata bengkel ventilation n1 2,5 1 2.5 panel
fluoresen 2 1 2 1 2 rangan
BAB V / 6 BAB V / 7
BAB V / 8 BAB V / 9
tabel B11 : kebutuhan arus dan konsumsi daya lampu fluoresen kompak (pd 220V/240V-50Hz).
BAB V / 10 BAB V / 11
BAB V / 12 BAB V / 13
Kalkulasi kebutuhan daya listrik Kalkulasi kebutuhan daya listrik
BAB V / 14 BAB V / 15
Jawaban
1. a. Kalkulasi kebutuhan daya maksimum
b. Luas penampang penghantar
c. Kalkulasi arus hubung singkat
2. Faktor ks adalah faktor yang digunakan untuk menentukan prosentase suplai untuk sirkit
beban mungkin terjadi pada umumnya.
3. Kalkulasi kebutuhan beban maksimum tiap lantai adalah sebagai berikut:
Bab 6
BAB V / 16 BAB VI / 1
Penentuan luas penampang penghantar arus Penentuan luas penampang penghantar arus
Ko-ordinasi antara konduktor dan gawai proteksi Diagram logika pemilihan ukuran kabel dan gawai pengaman
BAB VI / 2 BAB VI / 3
Penentuan luas penampang penghantar arus Penentuan luas penampang penghantar arus
Perbedaan pengaman dg pengaman lebur atau pemutus daya Metodologi dan definisi
BAB VI / 4 BAB VI / 5
Penentuan luas penampang penghantar arus Penentuan luas penampang penghantar arus
metoda instalasi sistem pengawatan dalam hubungannya dg tipe penghantar metoda instalasi sistem pengawatan dalam hubungannya lokasi
atau kabel yang digunakan harus sesuai dengan tabel 52G IEC 364-5-521-1, penempatannya harus sesuai dengan tabel 52Gdari IEC 364-5-521.2
termasuk pengaruh luar yg tercakup oleh kebutuhan standar produk yg terkait. table 52G - pembangunan sistem pengawatan
tabel 52G
Metoda instalasi
tanpa dgn dalam cable trunking cable cable ladder pd dgn
Metoda instalasi Lokasi penempatan perleng-perleng saluran (including skirting ducting cable tray isolator kawat
kawat tanpa lang- dalam kotak kabel pipa kabel bertangga pada kapan kapan trunking, flush floor cable brackets bantu
dgn
dan kabel perleng- sung saluran (termsk kotak saluran rak kabel isolator kawat trunking)
kapan dijepit 21, 25 22, 73, 12, 13, 14,
selongsong, kabel pengikat kabel bantu bangunan kosong
73, 74
0
74
- 23
15, 16 - -
kotak lantai)
12, 13, 14,
saluran kabel 43 43 41, 42 31, 32 4, 23
15, 16 - -
penghantar telanjang - - - - - - + -
dikubur dlm tanah 62, 63 0 61 - 61 0 - -
penghantar dg isolasi - - + + + - + - dilekatkan di struktur 52, 53 51 1, 2, 5 33 24 0 - -
12, 13, 14,
kabel bersarung inti
diletakkan di permukaan - 11 3 31, 32, 71, 72 4
15, 16
18 -
(termasuk banyak + + + + + + 0 + 12, 13, 14,
terlapis baja
di atas - - 0 34 - 15, 16
18 17
dan terisolasi inti dibenamkan - 0 - -
tunggal 0 + + + + + 0 + 81 81 0 0
mineral) Nilai angka dalam kotak menyatakan nomor reference dalam tabel 52H
+ : diijinkan - : tidak diijinkan
- : tidak diijinkan 0 : tidak digunakan, atau tidak biasa dipakai dalam praktek
0 : tidak digunakan, atau tidak biasa digunakan dalam praktek Note : utk arus kapasitas lihat IEC 364-5-523
BAB VI / 6 BAB VI / 7
Penentuan luas penampang penghantar arus Penentuan luas penampang penghantar arus
Metoda penentuan luas penampang minimum konduktor Faktor koreksi dan tabel
BAB VI / 8 BAB VI / 9
Penentuan luas penampang penghantar arus Penentuan luas penampang penghantar arus
BAB VI / 10 BAB VI / 11
Penentuan luas penampang penghantar arus Penentuan luas penampang penghantar arus
BAB VI / 12 BAB VI / 13
Penentuan luas penampang penghantar arus Penentuan luas penampang penghantar arus
Tegangan jatuh pada instalasi pelanggan kalkulasi tegangan jatuh pd kondisi beban mantap
BAB VI / 14 BAB VI / 15
Penentuan luas penampang penghantar arus Penentuan luas penampang penghantar arus
perhitungan dihindari dg mengunakan tabel dibawah, pendekatan yang perhitungan dihindari dg mengunakan tabel di bawah, pendekatan yang
memadai tegangan jatuh fase-fase untuk setiap km kabel per ampere. memadai tegangan jatuh phase ke netral untuk setiap km kabel per ampere.
tegangan jatuh U dalam volt/ampere/km
Tabel di bawah memberikan pendekatan yg cukup memadai jatuh tegangan setiap
Luas Sirkit fase tunggal
penampang
km kabel untuk 1 A arus sesuai dengan :
daya listrik penerangan
dalam mm2 operasi normal pengasutan
tipe yg digunakan :
Cu Al cos = 0,8 cos = 0,35 cos = 0,45 cos =1 daya listrik dengan cos sekitar 0.8 atau beban lampu dg cos sekitar 1;
1,5 24 10,6 13,6 30 tipe phase-tunggal atau tiga-phase. Jatuh tegangan pd sirkit diformulasikan :
2,5 14,4 6,4 8,24 18 U (volts) = K x IB x L,
4 9,1 4,1 5,2 11,2 K : diberikan dalam tabel,
6 10 6,1 2,9 3,52 7,5
10 16 3,7 1,7 2,17 4,5
IB : arus operasi dalam amper,
16 25 2,36 1,15 1,40 2,8 L : panjang kabel dalam km.
25 35 1,5 0,75 0,95 1,8
35 50 1,15 0,6 0,72 1,29 menghitung tegangan jatuh saat pengasutan motor.
50 70 0,86 0,47 0,55 0,95
70 120 0,64 0,37 0,43 0,64
sesuai IEC 947-4-1
95 150 0,48 0,30 0,35 0,47 ambil cos 0.35 untuk In 100A
120 185 0,39 0,26 0,31 0,37 ambil cos 0.45 untuk In > 100A
150 240 0,33 0,24 0,28 0,30
185 300 0,29 0,22 0,25 0,24
240 400 0,24 0,2 0,23 0,19
300 500 0,21 0,19 0,21 0,15
BAB VI / 16 BAB VI / 17
BAB VI / 18 BAB VI / 19
Tegangan jatuh selama pengasutan motor Tegangan jatuh selama pengasutan motor
hal penting : faktor K2 menentukan tegangan jatuh pd saat pengasutan sisi atas dari
jatuh tegangan saluran saat pengasutan motor : pada penyulang motor.
- kemungkinan pengasutan motor akan susah,
pengasutan
- tidak boleh melebihi 10% dari U pengasutan.
tegangan jatuh pd saat pengasutan sisi atas dari penyulang motor : star delta langsung
- periksa gangguan yg ditimbulkan oleh penyulang yg berdekatan Id/In 2 3 4 5 6 7 8
a.l. : UABd = UABp x K2 UACd = UABd + BCd I source/Id 2 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
4 1,25 1,5 1,75 2 2,25 2,5 2,75
6 1,17 1,34 1,50 1,67 1,84 2 2,17
A A 8 1,13 1,25 1,38 1,5 1,63 1,75 1,88
I source
Up Up 10 1,10 1,23 1,34 1,45 1,56 1,67 1,78
15 1,07 1,14 1,20 1,27 1,34 1,4 1,47
B
Ud
Up
Id
In C C
M
BAB VI / 20 BAB VI / 21
Penentuan luas penampang penghantar arus Penentuan luas penampang konduktor
IEC 364.5.524-2, IEC 364.5.524-3 kawat netral diamankan terhadap arus lebih sesuai dg aturan 473.3.2 dari
IEC 364.4.473
penghantar netral, bila ada, harus memiliki luas penampang yang sama dengan
penghantar fase : tabel penghantar netral
- fase-tunggal, sirkit 2-kawat untuk semua luas penampang,
Cu L.penampang fase 16 25 35 50 70 95 120 150 185 240 300 400
- fase banyak dan fase tunggal, sirkit tiga-kawat, bila ukuran kawat fase lebih kecil
atau sama dengan 16 mm2 untuk tembaga atau 25 mm2 untuk aluminium. Cu L.penampang netral Sfase 16 25 25 35 50 70 70 95 120 150 185
Al L.penampang fase 25 35 50 70 95 120 150 185 240 300 400
untuk sirkit fase banyak dimana setiap kawat fase memilki luas penampang lebih
besar 16 mm2 untuk tembaga atau 25 mm2 untuk aluminium, kawat netral boleh Al L.penampang netral Sfase 25 35 35 50 70 70 95 120 150 185
memilki luas penampang lebih kecil dari kawat fase bila kondisi di bawah dipenuhi.
- arus maksimum termasuk harmonisanya, selama layanan normal kawat netral
dengan luas penampang yg telah dikurangi, masih mampu mengalirkan arus
secara normal.
BAB VI / 22 BAB VI / 23
Identifikasi kawat netral dan kawat pengaman (PE) Ketentuan penghantar netral menurut PUIL 1987
514.3 identifikasi penghantar netral dan pengaman Penghantar netral harus mempunyai KHA sebagai berikut:
penghantar netral saluran dua kawat harus mempunyai KHA sama dengan penghantar
514.3.1 identifikasi penghantar netral dan pengaman secara terpisah harus mengacu fase.
pada IEC 446 penghantar netral saluran fase banyak harus mempunyai KHA sesuai dengan arus
maksimum yang mungkin timbul dalam keadaan tidak seimbang yang normal.
514.3.2 penghantar PEN, bila diisolasi, harus diberi marka dg metoda berikut: bila saluran fase banyak melayani sebagian besar dari beban di antara penghantar fase
- hijau/kuning sepanjang kawat tersebut, dg tembahan, marka biru muda pada dan netral, maka penampang dari penghantar netral harus:
terminalnya atau tidak kurang dari penghantar fase bila penghantar fase mempunyai penampang tidak
- biru muda sepanjang kawat tersebut, dg tambahan, marka hijau/kuning pada lebih dari 16 mm2
terminalnya. tidak kurang dari setengah penampang penghantar fase bila penghantar fase
mempunyai penampang sama atau lebih dari 25 mm2
catatan : pemilihan metode diharapkan dibuat oleh komite nasional KHA penghantar netral (saluran fase banyak) harus paling sedikit sama dengan
penghantar fasenya, pengecualian diperbolehkan sesuai dengan tabel sebelum slide ini.
BAB VI / 24 BAB VI / 25
Alat pengaman arus lebih tidak boleh dipasang pada penghantar nol Pengenal
Pemasangan sakelar ada penghantar netral diijinkan hanya jika sakelar ini Pengganti inti Dengan Dengan Dengan
bersama-sama dengan sakelar pada penghantar yang aktif bekerja serentak atau rel huruf lambang warna
memutuskan semua penghantar suatu sirkit A. Instalasi arus bb
Penghantar nol (penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap, yaitu sebagai fase satu L 1/R merah
penghantar pengaman dan penghantar netral) tidak boleh diputuskan atau fase dua L 2/S kuning
dihubungkan dengan sakelar secara tersendiri. Bila penghantar nol tersebut
fase tiga L 3/T hitam
dihubungkan atau diputuskan bersama-sama dengan penghantar fasenya, maka
netral N biru
pada saat dihubungkan, penghantar nolnya harus terhubung lebih dahulu dan
pada saat diputuskan penghantar nol harus terputus paling akhir. Bila digunakan, B. Instalasi perlgkp listrik
sakelar yang dapat membuka dan menutup dengan cepat (dengan sentakan) fase satu U/X merah
maka penghantar nol dan fase boleh dihubungkan dan diputuskan serentak. fase dua V/Y kuning
fase tiga W/Z hitam
C. Instalasi arus searah
positif L+ +
negatif L- -
kawat tengah M biru
D. Penghantar HB loreng hijau-
pembumian kuning
BAB VI / 26 BAB VI / 27
J e n is Luas K HA K H A n o m in a l
p e n g h a n ta r penam pang t e ru s m e n e ru s a la t p e n g a m a n
n o m in a l D a la m D i u d a ra P em as angan P em as angan
p ip a d a la m p ip a d a la m p ip a
(m m 2 ) (A ) (A ) (A ) (A )
0 .5 2 .5 - 2 -
0 .75 7 - 6 -
1 11 19 10 20
1 .5 15 24 16 25
2 .5 20 32 20 35
NYFA 4 25 42 25 50
NYFAW 6 33 54 35 63
NYFAZ 10 45 73 50 80
NYFAD 16 61 98 63 100
NYA 25 83 129 80 125
NYA F 35 103 158 100 160
NYA Fw 50 132 197 125 200
NYFAFw 70 165 245 160 250
N Y F A Zw 95 197 290 200 300
NYFADw 120 235 345 250 355
NYL 150 - 390 - 425
185 - 445 - 425
240 - - - 500
300 - - - 600
400 - - - 850
500 - 825 - 850
Sumber: PUIL 1987
BAB VI / 28 BAB VI / 29
Ketentuan pengawatan Ketentuan pengawatan
kemampuan hantar arus (KHA) Syarat pemasangan penghantar TR
Tabel 710-4. KHA terus-menerus yang diperkenankan dan pengamanan untuk kabel instalasi berisolasi
dan berselubung PVC, serta kabel fleksibel pada suhu keliling 30oC dan suhu penghantar maksimum KHA penghantar (terus menerus atau intermiten),
70oC kondisi suhu
Je n is lu a s K HA K H A n o m in a l tegangan jatuh yang diijinkan kurang dari 4%
pe ngh an tar penam p ang te ru s m e n e ru s a la t p e n g a m a n daerah penggunaan (di udara terbuka, dalam pipa, di dalam tembok, di dalam air, bawah
(m m 2 ) (A ) (A )
tanah, atau daerah bahaya ledakan)
1.5 19 20
N Y IF 2.5 25 25
kuat terhadap gaya elektrodinamik dan pembeban mekanis, dan dilindungi terhadap bahaya
N Y IF Y 4 34 35 kerusakan mekanis
N Y IP L Y w 6 44 50 kemungkinan perluasan
N Y M / N Y M -0 10 61 63 tegangan isolasi penghantar (220, 380, 480, atau 600 V)
N Y IR A M Z 16 82 80 penempatan isolator untuk penghantar berinti tunggal harus ditempatkan dengan jarak
N Y IR U ZY 25 108 100 minimum 3 cm untuk antar penghantar, atau dengan jarak 1 cm antara penghantar dan
N Y IR U ZY r 50 167 125 dinding
N H Y IR U ZY 70 207 160 jarak minimum penghantar arus kuat dan arus lemah (telekomunikasi) adalah minimum 1
N H TIR U ZY r 95 249 224
meter untuk di luar bangunan
NY B UY 120 291 25 0
N Y L R ZY 150 33 4 300
resistansi isolasi dalam ruang kering harus mempunyai nilai minimal 1000 ohm per volt
k abel 18 5 380 355 tegangan nominal
fle k s ib e l 240 45 0 35 5 resistansi isolasi dalam ruang lembab (seperti kamar mandi, tempat mencuci, ruang
b e ris o la s i 30 0 520 425 pendingin, ruang kompresor, kandang, ruang bawah tanah, ruang pompa air) harus
PVC 40 0 - - mempunyai nilai minimal 100 ohm per volt tegangan nominal
500 - -
Sumber: PUIL 1987
BAB VI / 30 BAB VI / 31
BAB VI / 34 BAB VI / 35
Jawaban
Bab 7
nilai k untuk beberapa material umum, untuk perhitungan pengaruh arus sisi atas
hubung-pendek. daya hubung pendek Scc
note : diberikan 2 nilai batas temperatur akhir dan k, nilai terrendah berhubungan kabel yang
memiliki luas penampang lebih besar dari 300 mm.
Definisi Definisi
Tabel 1. Resistivitas penghantar dengan radius < 150 mm2
arus hubung pendek adalah arus lebih yang dihasilkan oleh gangguan
dengan mengabaikan impendansi antara titik-titik pd potensial yang berbeda
dalam kondisi layanan nomal. Arus Resistivitas Nilai resistivitas Penghantar
2
U U ( mm /m) yang
Zt = R2 + X2 Icc3 = =
Z R2 + X2 Tembaga Aluminium dimaksud
Arus hubung pendek 1=1,25 20 0,0225 0,036 Ph-N
Zt Zt maksimum
A
Arus hubung pendek 1=1,5 20 0,027 0,043 Ph-N
minimum
U Arus gangguan dlm sistem 1=1,25 20 0,0225 0,036 Ph-N
ZI
TN dan IT PE-PEN
U ZI
Tegangan jatuh 1=1,25 20 0,0225 0,036 Ph-N
Arus lebih untuk uji 1=1,5 20 0,027 0,043 Ph-N-PE
kekuatan termal bila tergabung
B dalam satu
R = /A dlm /m X = L = [15,7 + 144.44 Log (d/r)] m /km penghantar
= lihat Tabel 1 = 0,3 / km (saluran TR) 1=1,25 20 0,0225 0,036 PE terpisah
= 0,4 / km (saluran TM atau TT)
r = radius penghantar (mm), d = jarak antar penghantar (mm)
U/ 3 U/ 3
~ V I sc3
Zsc
ZLn
~ V I sc1
Zsc + Z Ln
ZL ZLn
Icc3
ZL
U/ 3
~ U I sc2
U ~ V I sc(0)=
Zsc + Z (0)
2. Zsc
ZL ZSC Z(0)
Z(0)
Icc 3
(1) Psc : daya hubung pendek jaringan sisi atas dlm VA (biasanya 500MVA) Motor R7 = 0,2 X7 X7 = e Uo2/P
(2) Usc : tegangan hubung pendek (%) Sn : daya nyata transformator dlm kVA M P = 50 kW R7 = 168 X7 = 840
(3) = 22.5 (Cu) = 36 (Al) L = panjang dlm m A = luas penampang dlm mm2 e = 25%
(4) jika ada beberapa kabel paralel sefase, bagilah resistans dan reaktans satu kabel
Wc = rugi-rugi Cu pd trafo
dengan jumlah kabel e = reaktansi putaran mesin
(5) Uo = tegangan trafo fase ke fase tanpa beban
tembaga
c - i
i =k. isolasi waktu operasi Isc (S)
t suhu C
penghantar 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.8 1 2
t = waktu operasi dari pada Isc
awal i akhir c rapat arus A/mm 2
c = suhu awal
i = suhu akhir kertas resap 20 446 315 257 223 199 158 141 99
Polythylene 30 150 424 300 245 212 189 150 134 95
Isc BD 70 335 237 194 168 150 118 106 75
S=
i
i = kerapatan arus dalam A/mm2 20 458 324 265 229 205 162 145 102
PVC 30 160 436 309 252 218 195 154 138 98
70 351 248 203 175 158 124 111 79
cara mudah menghitung luas penampang konduktor
XLPE 20 537 394 321 278 249 197 116 124
Isc t k = 11 untuk Cu 30 250 538 380 310 269 241 190 170 120
EPR
S= . 90 439 311 254 220 196 155 139 98
k ( c- i) k = 7 untuk Al
reaktans dalam %
2
Un
X x.x bila tidak ada informasi = 6 %
load shedding
Sn
non-priority priority
perhitungan arus hubung-pendek tiga-fase minimum sistem (TN - IT) keuntungan memasang pemutus daya dg kemampuan pembatas
arus :
level R X Z Icc
pemutus tenaga pembatas arus diharapkan mengurangi pengaruh-
generator Ra X'd pengaruh yg tidak diinginkan akibat arus hubung pendek pada instalasi.
22,5 L pemanasan kabel dikurangi sehingga umur kabel lebih panjang.
duct 0,08 L
S V . 1.05
total R X R +X
2 2 gaya elektrodinamik berkurang, sehingga sedikit kemungkinan kontak-
2
3 R2 + X kontak deformasi atau patah.
pengaruh terhadap peralatan pengukuran dekat sirkit listrik dikurangi.
teknik kaskade menawarkan solusi penghematan cukup substansial
perhitungan arus hubung-pendek minimum fase-netral sistem (TN - IT)
pada perlengkapan, pelingkup dan dirancang dgn menggunakan nilai
level R X Z Icc nominal gawai lebih rendah pada sisi bawahnya.
2X'd + Xo
generator Ra
3
22,5 L (1+m)
duct 0,08 x L x 2
SPN
V . 1.05
2 2
total R +X 2 2
3 R +X
SPH
m=
SPE
limiter block beroperasi dengan cara yang sama dengan kutub utama
Arus prospektif
i u pemutus daya tetapi tidak dihubungkan secara mekanis ke kutub utama atau
ke mekanisme trip pemutus daya .
U busur Arus yg dibatasi Hal ini menyebabkan kontak limiter block menutup kembali setelah gangguan
diputuskan . Isolasi gangguan dilakukan oleh kontak utama pemutus daya .
Tegangan busur Fm
Fr
Fm
I I
I I
t
Tegangan jaringan
Apa itu limitasi arus : aplikasi dan penggunaan tabel Definisi : diskriminasi
kemampuan limitasi arus dari kA peak tanpa diskriminasi (selektivitas), adalah koordinasi gawai pengaman otomatis
55 limitasi
pemutus daya : sedemikian rupa sehingga gangguan yg terjadi pada suatu titik dalam jaringan
kemampuan limitasi arus suatu pemutus dengan
listrik dipadamkan oleh gawai pengaman yg diinstal langsung di atas
25
daya adalah suatu karakteristik dimana limitasi gangguan tersebut dan hanya oleh gawai tersebut saja.
hanya arus gangguan lebih kecil dari
nilai prospektif yang diijinkan mengalir
tanpa diskriminasi diskriminasi
pada kondisi hubung pendek.
kA rms
0 30
Isc
contoh :
prospective
Isc peak gangguan prospektif = 30 kA rms, CB1 CB1
55 kA peak
nilai dibatasi = 25 kA peak
prospective Isc
I 2t CB2 CB2
total energi yang diteruskan
9 x 106 selama 1/2 siklus tanpa limitasi
limited Isc peak
tripping D1 D1
no-tripping I Is I
D2 D2
D1 D1
Icc
TM/TR
transformator I
D 20% F 10%
I
D3 rele I
logik
III
kaskade adalah penggunaan kemampuan pembatasan arus (Icu) dari pemutus Kaskading 2 tingkat : Dengan instalasi pemutus daya NS250L (dengan
daya, sehingga diperkenankan memasang pemutus daya sisi bawah dengan Jaringan 380 V kapasitas pemutusan 150 kA) pada sisi atas.
kapasitas pemutusan lebih rendah.
60A Isc=80kA Pada arus hubung pendek di rel 30 kA, dapat
prinsip kaskade telah termaktub pada standar IEC 364-434.3 dipasang NC45H (dengan kapasitas pemutusan
10 kA)
kaskade hanya bisa diuji melalui uji laboratorium dan kombinasi kaskade hanya
bisa ditetapkan oleh pabrik pembuatnya.
20A 30A 20A
komentar: pemutus daya sisi atas bertindak selaku back-up terhadap gangguan
hubung pendek. Sehingga diperkenankan pemutus daya dengan kapasitas Isc=30kA
pemutusan lebih rendah dari arus hubung pendek prospektif pada titik instalasi
dimana pemutus tenaga tersebut dipasang.
Contoh 2 - kaskading
INSTALASI RESIDENSIAL
(dengan kapasitas pemutusan 150 kA) untuk
A arus prospektif hubung pendek 80 kA.
NS250L Isc=80kA
220A sisi atas
Pemutus daya NS100N (dengan kapasitas
B sisi baawah pemutusan 25 kA) dapat digunakan untuk
NS100N Isc=50kA pemutusan daya B untuk arus prospektif hubung
63A
pendek 50 kA, karena kapasitas pemutusan
C
dinaikkan NS250L dengan kaskading di sisi atas
NS60N Isc=24kA menjadi 150 kA.
25A Ir . Harnoko St. ,MT.
NC60N (dengan kapasitas pemutusan 10 kA) Ir. Tiyono, MT
gawai A dikoordinasikan untuk kaskading dengan kedua dapat dipakai untuk pemutus daya C untuk arus
gawai B dan C. prospektif hubung pendek 24 kA pada terminal
keluarannya, karena kapasitas pemutusannya
dinaikkan oleh NS250L dengan kaskading di sisi
atas menjadi 30 A
BAB VII / 34
PENENTUAN KESEIMBANGAN
PERHIT JUMLAH TITIK
BEBAN
((*))
Harus diusahakan agar beban tiap
np = banyak titik menurut panjang ruangan =
kelompok / grup atau tiap fase seimbang/
nl = banyak titik menurut lebar ruangan = sama.
a = jarak titik lampu (meter) Yang dimaksud sama/ seimbang adalah
p = panjang ruang (meter) besarnya beban dalam VA (Volt Amper).
l = lebar ruang (meter)
c = banyak lampu dlm 1 titik
((*)) kemudian lihat tabel lampu
PENENTUAN UKURAN
KEUNT KESEIMBANGAN
Dengan beban VA seimbang, maka akan
PENGAMAN ARUS DAN KABEL
mempermudah penggantian sekring/MCB,
mempercepat pemulihan pelayanan dan Caranya :
menguntungkan bagi sumber, selain itu : 1. Jumlahkan watt atau volt-amper
seluruh beban
1. Ukuran pengaman arus dapat sama 2. Bagilah beban VA ke dalam tiap fase
2. Ukuran penghantar / kabel dapat sama dan kelompok seimbang mungkin
3. Pembelian pengaman arus dan
penghantar/ kabel lebih sederhana,
artinya tidak bermacam-macam ukuran
yang dibeli
Lanjutan Lanjutan
3. Hitung besar arus masing-masing fase Untuk arus bolak-balik 3 fase :
atau kelompok
Untuk arus bolak-balik 1 fase :
V =tegangan fase- ke -fase
P = daya watt 3 fase
V =tegangan fase- ke -netral
P = daya watt 1 fase
Lanjutan Lanjutan
4. Arus nominal pengaman arus : Bila yang dicari adalah ukuran pengaman
I I beban penuh
maka dipakai faktor keserempakan = k ,
Tentu saja jangan sampai arus nominal sehingga :
pengaman arus terlalu besar bila I k. I beban total
dibandingkan terhadap arus beban.
3~ tegangan sistem
< >l
Lanjutan Selesai
Di dalam menghitung arus IA, IB , IC , ID , dan IE ,
dianggap tegangan instalasi tetap nilainya.
1) R = resistans kawat (ohm)
l = panjang kawat (meter)
A = luas penampang kawat (mm2)
resistans-jenis kawat
2) pada daftar / katalog kabel tenaga satuannya
(ohm.meter)
3) I1 = I2 + IA I3 = I4 + IC
I2 = I3 + IB I4 = I5 + ID
Instalasi Sistem Keamanan
Sistem Video
Sistem Keamanan Salah satu cara adalah dengan menggunakan sistem CCTV (Closed
Circuit TeleVision). CCTV adalah alat untuk mengawasi, mengamati dan
merekam kejadian di suatu tempat, ruangan atau area tertentu, alat
ini terdiri dari : kamera, digital
video recorder, dan monitor.
Ir. Tiyono, MT
Muhammad Hasan Habib
12/329833/TK/39075
Komponen Penyusun Sistem Video (4) Komponen Penyusun Sistem Video (5)
Kamera CCTV DVR (Digital Video Recorder)
Alat pengambil gambar yang berfungsi sebagai kamera pengawas. Media penyimpan hasil rekaman video yang telah terpantau oleh kamera CCTV.
Biasanya spesifikasi yang diberikan berupa format lensa CCD (Charge Besar kecilnya kapasitas penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk
Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2 , 1/3 dan yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade
1/4 ), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF,
berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya MPEG-4 dan avi. Input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.
Komponen Penyusun Sistem Video (6) Kunci Elektronis (Kunci Sidik Jari)
Monitor Kunci elektronik ini hanya akan terbuka jika sidik jari dikenali oleh sensornya.
Menampilkan output keseluruhan gambar dari kamera sesuai inputan ke DVR. Dalam penggunaanya dapat diatur untuk menunda setelah ada indikasi sensor
Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang tidak mengenali selama 5 x berturut-turut. Sistem ini bisa dijadikan pengganti
berbeda (satu tampilan kamera, matrik 22, matrik 33 dan matrik 44). sistem kunci rumah konvensional.
Topologi BAS
5. Central Plant Jaringan otomatis gedung terdiri dari primary dan secondary bus
Central Plant dibutuhkan untuk menyuplai air-handling yang terdiri dari Programmable Logic Controllers, input / output
unit dengan air. dan sebuah user interface (human interface device). Primary dan
6. Alarms and Security secondary bus dapat berupa kabel fiber optik, ethernet, ARCNET,
RS-232, RS-485 atau wireless network. Controller digunakan
Banyak Building Automation System memiliki kemampuan alarm.
dengan software yang akan bekerja dengan standar BACnet,
Jika sebuah alarm dideteksi, alarm tersebut dapat diprogram
LanTalk, dan ASHRAE. Input dan output berupa analog dan digital
untuk memberitahukan seseorang. Pemberitahuan dapat
(binary). Input analog digunakan untuk membaca pengukuran
dilakukan melalui komputer, pager maupun suara alarm. Sistem
sekuriti dapat disambungkan pada building automation system. variabel. Input digital mengindikasikan apabila device menyala atau
Jika occupancy sensor ada, maka sensor tersebut dapat juga tidak. Output analog mengontrol kecepatan atau posisi dari
digunakan sebagai alarm pencuri. peralatan, seperti variable frequency drive, sebuah I-P transducer,
atau sebuah aktuator. Output digital digunakan untuk membuka dan
menutup relay dan switch.
Monitoring dan kontrol AC Monitoring dan Kontrol Pump Room
BAB 9
PENANGKAL PETIR & GROUNDING
Gesekan/gerakan menghasilkan elektrostatik.
Polarisasi menyebabkan awan bagian atas positif, bagian bawan negatif.
Menimbulkan medan listrik di dalam awan, antar awan, awan dan bumi.
SAMBARAN
PETIR ANTAR AWAN
Sambaran petir dapat
menimbulkan kerusakan pada
Petir di dalam awan obyek yang kena sambaran ;
Bangunan, pohon, peralatan
listrik, jaringan listrik dan
manusia
Terjadinya step leader
Sambaran bisa ;
Sambaran langsung
Proses step leader Kena induksi/imbas
Interferensi
PEC Aplikasi
Macam SPD :
Proteksi peralatan
TOWER
Selanjutnya untuk contoh
Air Terminal and Position Relative to Topmost Elements Down Conductor and Earth Termination
DOWN CONDUCTOR (1)
DISTRIBUTOR ARUS
SISTEM PROTEKSI
APLIKASI PERALATAN
APLIKASI PERALATAN
APLIKASI PERALATAN
Lightning Protectors (Surge Arrestors) at Building Entrance Integrated Radio and Antenna Unit Installed at CPE
APLIKASI PERALATAN APLIKASI PERALATAN
Motor harus tahan tetes, tahan percikan air, Gambar Instalasi Motor Listrik
tahan hujan, kedap air, atau memiliki kualitas
lain yang sesuai dengan keadaan lingkungan
tempat motor itu hendak dipasang.
Motor terbuka yang mempunyai komutator atau
cincin pengumpul, harus ditempatkan atau
dilindungi sedemikian rupa sehingga bunga api
tidak dapat mencapai bahan yang mudah
terbakar di sekitarnya
Motor harus dipasang sedemikian rupa sehingga
pertukaran udara sebagai pendinginnya cukup
terjamin
Nameplate Motor
Secara umum, informasi pada nameplate motor
bisa menjelaskan spesifikasi motor. Umumnya
Faktor yang menentukan pemilihan motor: nameplate terdiri atas tipe motor dan gearbox,
Motor dan Gearbox rasio gearbox, dan daya motor. Penggantian
Untuk beberapa merek motor, mereka selalu menawarkan motor dengan merek lain perlu dikonsultasikan
produk gearbox juga, atau sering disebut . lebih lanjut dengan pihak supplier motor, dengan
Sebenarnya secara desain, gearbox dan motornya dapat memperhatikan desain mesin, kecepatan output
dipisahkan sehingga gearbox merek A dapat dipasang dengan
motor merek B, dengan menggunakan , atau dan daya yang dibutuhkan
langsung dapat disambung jika memiliki posisi joining baut yang Menentukan Daya Motor
sama. Umumnya informasi dalam katalog tentang motor ber-
gearbox ini terdiri dari tipe geared motor, daya motor, rasio Daya motor sangat tergantung pada besar dan
gearbox, faktor keamanan, torsi output, dan kecepatan output jenis beban yang dibawa oleh mesin. Semakin
gearbox. Jika ingin mengganti motor dengan daya lebih besar besar beban yang ditanggung mesin, semakin
dan gearbox tidak diubah, pastikan penghubung antara
gearbox dan motor bersesuaian, dan juga perhitungkan ulang besar daya motor yang dibutuhkan. Beban yang
daya output yang dihasilkan (asumsi daya output dan input dimaksud termasuk rugi gesekan transmisi, dan
sama, dengan perubahan kecepatan rotasi dan torsi motor) juga impact saat loading beban. Satuan daya
apakah sudah sesuai dengan desain sebelumnya
yang umum digunakan adalah kiloWatt dan Horse
Power.
Persamaannya :
2. Daya motor listrik3. arus start motor listrik perlu dipertimbangkan mengingat arus start motor
motor listrik berkisar 3 s/d 7 kali arus nominal. oleh karenanya perlu
3. Arus start. Arus start diamankan untuk kelancaran dari operasi perlatan / motor listrik.
4. Jumlah phasa dari motor listrik (untuk AC Jumlah phasa dari motor listrik AC ada dua macam yaitu satu phasa dan
motor). Jumlah phasa tiga phasa, hal ini akanberpengaru.h dalam penentuan supply tegangan
5. Tegangan phasa dari motor listrik (untuk AC (AC motor) yang akan dipergunakan (apakah dengan 3 kabel, 4 kabel atau 5 kabel).
Penampang
kabel KHA Pengaman
(mm2) (Ampere) (Ampere)
1 11 2,4,6
1,5 14 10
2,5 20 15 Ukuran Penampang Kabel
4 25 20 dan Pengaman Susut Tegangan pada kabel dapat dihitung
dengan rumus :
6 31 25
10 43 35
16 75 60
25 100 80
35 125 100
50 160 125
70 200 150
95 240 200
120 260 225
150 325 250
185 380 300
240 450 350
300 525 400
400 640 500
500 600
625 700
800 800
1000 1000
G
F
D D D
E E E
C C C
Ir.Harnoko St.,MT.
B B B
Ir. Tiyono, MT
A A A
M M M
H H H
C : Sarana pemutusan
Ukurannya ditentukan sbb :
A : Pengaman beban lebih
Ukuran pengaman beban lebih ini ditentukan
IC Ibeban
sbb: penuh motor dan alat
TENTUKAN :
a. KHA hantaran rangkaian cabang
b. Setelah pengaman hubung singkat
rangkaian cabang a. KHAminimum = (1,1) (68) + 42 + 54 =170,8 A
c. Bila rangkaian cabang itu disuplay oleh b. Setelah maksimum alat pengaman masing-
satu saluran utama, yang juga mensuplay masing motor :
rangkaian akhir lain yang mensuplay motor 1. Motor induksi sangkar tupai :
induksi rotor lilit dengan arus beban penuh (250%)(42) = 105A
nominalnya 68A, tentukan setelan 2. Motor sinkron :
pengaman saluran utama terhadap hubung (200%)(54) = 108A
singkat 3. Motor induksi rotor lilit :
(150%)(68) = 102A
238,8 A
Setelan maksimum alat pengaman
rangkaian cabang terhadap hubung 286 A
singkat tidak boleh melebihi :
108 + 42 + 68 = 218 A
218 A 102 A
c. Setelan alat pengaman hubung singkat
74,8 A
masing-masing rangkaian cabang = 218 A 170,8 A
dan 150% x 68 = 102A. M Motor Induksi
Rotor Lilit
Setelan alat pengaman hubung singkat In = 68 A
saluran utama tidak boleh melebihi :
102 A 108 A 105 A
218 A + 68 A = 286 A
74,8 A 59,4 A 46,2 A
Motor Induksi
Motor Motor Induksi
Rotor Lilit M M M
Sinkron Sangkar Tupai
In = 68 A
In = 54 A In = 42 A