Perencanaan Jarngan Distribusi
Perencanaan Jarngan Distribusi
Puji syukur penulis hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat, berkat dan bimbingan-Nya, penulisan makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Dalam makalah ini penulis membahas tentang Perencanaan
Jaringan Distribusi.
Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung penulis dalam meyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan usul dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan dalam penulisan berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.
Gorontalo, September
2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
BAB I ............................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................ 3
LATAR BELAKANG .................................................................................. 3
PERUMUSAN MASALAH ......................................................................... 4
TUJUAN MAKALAH.................................................................................. 4
MANFAAT MAKALAH ............................................................................. 5
BAB II .............................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .............................................................................................. 6
JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK .......................................... 6
PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSIError! Bookmark not
defined.
B. Faktor-Faktor Dasar Perencanaan Distribusi ........................................ 7
Peramalan beban ........................................................................................ 7
Pengembangan Gardu ................................................................................ 8
Pemilihan Letak Gardu ............................................................................ 10
C. Model Perencanaan Sistem Distribusi.................................................... 12
D. Prosedur Pemasangan Jaringan Distribusi ............................................. 13
PENGARUH KEANDALAN KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI
TENAGA .................................................................................................... 14
LISTRIK DARI PEMBANGKIT SAMPAI KE KONSUMEN ................. 14
Pengertian dan Fungsi Distribusi Tenaga Listrik ................................... 14
Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik ........................................ 16
BAB III .......................................................................................................... 23
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 23
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 23
B. SARAN................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sistim kelistrikan adalah
kondisi dari konstruksi pada Jaringan distribusi tenaga listrik yang meliputi
Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Gardu Distribusi, Jaringan
Tegangan Rendah (JTR) dan Sambungan Tenaga Lisrik
(Rumah/Pelayanan). Dalam pelaksanaan konstruksi Jaringan Distribusi
Tenaga Listrik, sebagian unit pelaksana Jaringan Tenaga Listrik yang
disusun sendirisendiri, hal ini mengakibatkan timbulnya beberapa standar
yang berbeda dibeberapa tempat dikarenakan perbedaan sistim dan
konsultan serta pelaksana kontruksi tersebut terdapat keberagaman baik
dalam kriteria desain maupun model/struktur konstruksinya yang
disesuaikan dengan kondisi sistim kelistrikan setempat, selain itu secara
teknis ada yang tidak lengkap, tidak konsisten dalam penerapannya dan
belum seluruhnya disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan
tuntutan pelayanan. Saat ini dalam pelaksanaan pembangunan dan
pengembangan sistim distribusi pada unit unit PLN diseluruh wilayah
Indonesia mengacu pada salah satu standar engineering yang ada pada
pengelolaan /standard PLN Distribusi Jawa Bali Oleh Karen itu, perlu
dibuat suatu standar konstruksi yang baik dengan kriteria desain yang
samadan mempertimbangkan perbedaan sistim, perkembangan teknologi
serta tuntutan pelayanan. Kriteria disaing standar konstruksi ini akan
menjadi dasar Standar Konstruksi Jaringan Distribusi yang akan disusun
direncanakan dapat ditetapkan untuk digunakan sebagai tipikal pedoman
konstruksi atau acuan dalam melakukan perencanaan, pembangunan dan
perbaikan Jaringan Distribusi tenaga listrik bagi PLN seluruh Indonesia
sehingga diperoleh tingkat unjuk kerja, keandalan dan efisiensi
pengelolaan asset sistim distribusi yang optimal. Memperhatikan besarnya
lingkup stan Memperhatikan besarnya lingkup standarisasi kontruksi yang
harus dilaksanakan, pembuatan standar konstruksi sistim distribusi tenaga
listrik ini dilakukan secara bertahap dimana untuk tahap kajian ini dibatasi
pada pembuatan standar Enjiniring Konstruksi Jaringan
Distribusi.Penyusunan Detail Standar Konstruksi Jaringan Distribusi
disusun dilaksanakan terpisah setelah penetapan prioritas detail Standar
Konstruksi Jaringan Distribusi.
Pada pendistribusian tenaga listrik kepenggunaan tenaga listrik di suatu
kawasan, penggunaan system Tegangan Menengah sebagai jaringan utama
adalah upaya utama menghindarkan rugi-rugi penyaluran (losses) dengan
kwalita persyaratan tegangan yang harus dipenuhi Dengan ditetapkannya
standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di
Indonesia adalah 20 kV, konstruksi JTM wajib memenuhi kriteria
engineering keamanan ketenaga listrikan, termasuk didalamnya adalah
jarak aman minimal antara Fase dengan lingkungan dan antara Fase dengan
tanah, bila jaringan tersebut menggunakan Saluran Udara atau ketahanan
Isolasi jika menggunakan Kabel Udara Pilin Tegangan Menengah atau
Kabel Bawah Tanah Tegangan Menengah serta kemudahan dalam hal
pengoperasian atau pemeliharaan Jaringan Dalam Keadaan Bertegangan
(PDKB) pada jaringan utama. Hal ini dimaksudkan sebagai usaha menjaga
keandalan kontinyuitas pelayanan konsumen.
Ukuran dimensi konstruksi selain untuk pemenuhan syarat
pendistribusian daya, juga wajib memperhatikan syarat ketahanan isolasi
penghantar untuk keamanan pada tegangan 20 kV. Lingkup Jaringan
Tegangan Menengah pada system distribusi di Indonesia dimulai dari
terminal keluar (out-going) pemutus tenaga dari transformator penurun
tegangan Gardu Indukat autransformator penaik tegangan pada
Pembangkit untuk system distribusi skala kecil, hingga peralatan
pemisah/proteksisisi masuk (in-coming) transformatordistribusi 20 kV -
231/400V
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Perencanaan Jaringan Distribusi
2. Pengertian dan Fungsi Distribusi Tenaga Listrik
3. Faktor-faktor Dasar Perencanaan Jaringan Distribusi
4. Model Perencanaan Sistim Distribusi
5. Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik
6. Tegangan Sistem Distribusi Sekunder
1.2 TUJUAN MAKALAH
Setelah Membaca Makalah ini diharapkan dapat mengetahui :
Pengertian Perencanaan Pengertian dan Fungsi Distribusi Tenaga Listrik,
Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik, Tegangan Sistem Distribusi
Sekunder, dan Faktor-faktor Perencanaan Jaringan Distribusi.
1.4 MANFAAT MAKALAH
Manfaat dari Makalah diatas adalah Memberikan pengetahuan tentang
Pengertian dan Fungsi Distribusi Tenaga Listrik, Klasifikasi Saluran
Distribusi Tenaga Listrik, Tegangan Sistem Distribusi Sekunder, Gardu
Distribusi, Trafo Distribuis, Pelayanan Konsumen dan Dasar-dasar
Perencanaan Jaringan Distribusi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jaringan distribusi tenaga listrik
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik.Sistem
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya
listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi
distribusi tenaga listrik adalah; 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik
ke beberapa tempat (pelanggan), dan 2) merupakan sub sistem tenaga listrik
yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada
pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui
jaringandistribusi.Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga
listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan
tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan
menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui
saluran transmisi.
Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya
listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah
sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan daya yang
sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin
kecil sehingga
kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan
diturunkan lagi menjadi dengan transformator penuruntegangan pada gardu
induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran
tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer.Dari saluran
distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk
diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan
rendah, yaitu 220/380Volt.Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi
sekunder ke konsumen-konsumen.Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi
merupakan bagian yang penting dalam system tenaga listrik secara
keseluruhan.Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan
tegangan setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai
tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa
konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga
perlengkapanperlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai
tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah pusat
beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan
menggunakan trafo-trafo step-down.Akibatnya, bila ditinjau nilai
tegangannya, maka mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat
bagian-bagian saluran yang memiliki nilai tegangan berbeda-beda.
2.2 Perencanaa sistem distribusi
Perencanaan sistem distribusi energi listrik merupakan bagian yang
esensial dalam mengatasi pertumbuhan kebutuhan energi listrik yang cukup
pesat. Perencanaan diperlukan sebab berkaitan dengan tujuan
pengembangan sistem distribusi yang harus memenuhi beberapa kriteria
teknis dan ekonomis.
Perencanaan sistem distribusi ini harus dilakukan secara sistemik
dengan pendekatan yang didasarkan pada peramalan beban untuk
memperoleh suatu pola pelayanan yang optimal. Perencanaan yang sistemik
tersebut akan memberikan sejumlah proposal alternatif yang dapat
mengkaji akibatnya yang secara langsung berhubungan dengan aspek
keandalan dan ekonomis.
Tujuan umum perencanaan sistem distribusi ini adalah untuk
mendapatkan suatu fleksibilitas pelayanan optimum yang mampu dengan
cepat mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan energi elektrik dan kerapatan
beban yang harus dilayani. Adapun faktor-faktor lain yang dapat menjadi
input terkait dalam perencanaan sistem distribusi ini antara lain adalah :
pola penggunaan lahan pada regional tertentu, faktor ekologi dan faktor
geografi. Perencanaan sistem distribusi ini harus mampu memberikan
gambaran besarnya beban pada lokasi geografis tertentu, sehingga dapat
ditentukan dengan baik letak dan kapasitas gardu-gardu distribusi yang
akan melayani areal beban tersebut dengan mempertimbangkan minimisasi
susut energi dan investasi konstruksi, tanpa mengurangi kriteria, teknis
yang diperlukan.
B. Faktor-Faktor Dasar Perencanaan Distribusi
A. Peramalan beban
Perencanaan sistem distribusi memerlukan prakiraan (forecasting)
beban masa depan. Kualitas dan akurasi perencanaan sistem tergantung
pada kualitas dan akurasi data dan prakiraan beban. Dalam perencanaan
sistem distribusi meliputi penentuan ukuran, lokasi dan perubahan waktu
masa depan, seperti sejumlah komponen-komponen sistem (substation,
saluran, penyulang, dan sebagainya).Lokasi geografis beban-beban
dianalisa menggunakan pendekatan area yang kecil (small area), yang mana
dibagi daerah pelayanan utilitas ke dalam sejumlah area kecil dan prakiraan
beban pada setiap salah satunya, oleh sebab itu akan dapat ditentuan dimana
dan berapa banyak yang akan dikembangkan. Ada dua metode untuk
membagi sistem ke dalam area kecil , yaitu :
Melaksanakan prakiraan dalam perihal penyulang, substation, atau
wilayah (zone) ditetapkan oleh komponen-komponen distribusi, atau.
Melaksanakan prakiraan dalam perihal grid seragam (uniform grid),
berbasis pada pemetaan sistem koordinasi.Setiap metode mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Metodologi berbasis grid (b) memerlukan
pertimbangan data input, tidak hanya historis rekaman beban dalam setiap
blok grid, tetapi juga ekonomi, sosial, demografis dan penggunakan
informasi pertanahan, untuk memperoleh hasil yang akurat. Untuk
kebanyakan utilitas, adalah sulit untuk memperoleh data- data yang lengkap
tersebut di atas. Prakiraan distribusi beban dengan menggunakan metode
(a) di atas hanya diperlukan data historis beban beberapa tahun, yang mana
dengan mudah didapat pada setiap utilitas. Batas pertambahan atau
pengurangan beban akan dievaluasi dengan memperhatikan terhadap
elemen-elemen penting lainnya, seperti termasuk pertanahan, air, seperti
faktor-faktor ekonomi dan sosial, bahwa akan memberi pengaruh yang kuat
pada kecendrungan prakiraan beban. Sedangkan output peramalan beban
tersebut dapat berupa kerapatan beban yang dinyatakan dalam dalam KVA
per satuan luas layanan sistem distribusi energi listrik untuk skala jangka
panjang. Dan bila peramalan dilakukan dalam skala jangka pendek maka
diperoleh output lebih detail dan dinyatakan dengan besaran kerapatan
beban KVA per satuan luas layanan yang diasosiasikan dengan koordinat
grid atau luasan yang diminati.Penggunaan sistem grid dengan koordinat-
koordinatnya merupakan suatu metoda yang banyak digunakan baik pada
proses peramalan beban jangka pendek. Dengan berdasar pada besarnya
kerapatan beban pada masing-masing grid tersebut dapat ditentukan pula
pola dan lintasan jaringan distribusi serta area layanan masing-masing trafo
distribusi.
- Faktor-Faktor Investasi
Secara umum, sistem distribusi didisain dengan berdasar pada minimisasi
biaya investasi tapi teknis sistem distribusi tersebut masih dipenuhi. Adapun
faktor investasi yang mempengaruhi pengembangan sistem distribusi diberikan
pada gambar 9.
Gambaran proses perencanaan sistem distribusi diberikan pada diagram alir gambar
10.
Terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunderdengan
titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2-2)
Menurut bentuk tegangannya:
Saluran Distribusi DC (Direct Current) menggunakan sistem tegangan searah.
Saluran Distribusi AC (Alternating Current) menggunakan sistemtegangan
bolak-balik.Menurut jenis/tipe konduktornya:Saluran udara, dipasang pada
udara terbuka dengan bantuan support(tiang) dan perlengkapannya, dibedakan
atas:Saluran kawat udara, bila konduktornya telanjang, tanpa isolasi
pembungkus. Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.
Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah, denganmenggunakan kabel
tanah (ground cable) Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan
menggunakan kabel laut (submarine cable) Menurut susunan (konfigurasi)
salurannya:Bila saluran fasa terhadap fasa yang lain/terhadap netral, atausaluran
positip terhadap negatip (pada sistem DC) membentuk garis horisontal.Saluran
konfigurasi Delta:
Bila kedudukan saluran satu sama lain membentuk suatu segitiga (delta).
PEL
AYA
NAN
KON
SU
PMS PMS FCO TD SU MEN
RIL - TT SC FC
RIL - TR
Keterangan :
- PMS = Pemisah
- TD = Trafo Distribusi
- FC = Fuse Cabang
- PMT = Pemutus
- SU = Saklar Utama
- FCO = Fuse Cut Out
- SC = Saklar Cabang
120 v 120
v
[b] http://bloggs-catar.blogspot.com/2014/09/sekilas-tentang-jaringan-
distribusi.htm
[c] http://rahmanta13.files.wordpress.com/2011/09/2a.png
[d]http://4.bp.blogspot.com/696UHzyN15U/TtrkAk6MhEI/AAAAAAAAA0
/05Byy4Iw80/s 1600/jdtl.1.jpg
[f] http://kask.us/6962328