Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERILAKU ORGANISASI

TEORI DAN TEKNIK MOTIVASI

Dosen : Muhammad
Khadafi, SE. M.Ag

Disusun oleh :

Kelompok 4 Manajemen B
( Semester 5 )

HENDRA SAPUTRA
( 15121473 )
SINDILAH FIRDA ( 15121522 )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INTERNATIONAL GOLDEN


INSTITUTE

JAKARTA BARAT

TAHUN 2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan segala limpahan Rahmat, Taufik, dan Inayah-Nya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan walaupun dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.Harapan
kami selaku penulis, semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca yang membaca makalah, sehingga dapat memperbaiki bentuk
maupun isi dari makalah ini sehingga dapat menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Makalah ini dirasa masih banyak perlu perbaikan dikarenakan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Masih terdapat banyak kekurangan disebabkan pengetahuan yang masih sangat
kurang dan perlu perbaikan kembali. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini agar
kelaknya makalalah ini dapat kami perbaiki kembali dimasa yang akan datang.

Jakarta, 20 September 2017

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ----------------------------------------------------------------------------------- 2

Daftar Isi ----------------------------------------------------------------------------------------- 3

BAB I PENDAHULUAN

2|S T I E I G I J A K A R TA
1.1. Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------------ 4

1.2. Rumusan Masalah--------------------------------------------------------------------------- 4

1.3. Tujuan Penelitian---------------------------------------------------------------------------- 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Motivasi------------------------------------------------------------------------- 5

2.2. Teori Motivasi------------------------------------------------------------------------------- 5

2.3. Proses Motivasi------------------------------------------------------------------------------ 8

2.4. Prinsip Motivasi----------------------------------------------------------------------------- 9

2.5. Tehnik Motivasi----------------------------------------------------------------------------- 10

BAB III PENUTUP

1.1. Kesimpulan ---------------------------------------------------------------------------------- 13

BAB IV Daftar Pustaka ------------------------------------------------------------------------ 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

3|S T I E I G I J A K A R TA
Di tinjau dari segi pentingnya manusia dalam organisasi, fungsi penggerakan ini merupakan
fungsi terpenting.Begitu juga dengan fungsi administrasi dan manajemen karena pelaksanaan
fungsi ini menjadikan manusia sebagai objek langsungnya.Tidak mengherankan apabila dalam
pertumbuhan ilmu administras, istilah yang berbeda-beda adalah istilah yang dipergunakan untuk
fungsi ini.Perubahan-perubahan istilah yang digunakan itu adalah suatu hal yang sangat logis
apabila diingat bahwa dengan perkembangan ilmu administrasi yang amat pesat itu, pandangan
terhadap manusia yang berorganisasi serta peranannya di dalam organisasi semakin dipahami.
Untuk masa sekarang istilah yang paling tepat dipergunakan untuk menunjukan fungsi organic
administrasi dan manajemen yang langsung menyangkut manusia-manusia di dalam organisasi
adalah istilah MOTIVASI penggerak

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang disebut dengan Motivasi ?

2. Proses dalam Motivasi ?

3. Prinsip Motivasi ?

4. Apa saja Teori motivasi ?

5. Tehnik Motivasi ?

1.3 Tujuan

Tujuan daripada penulisan makalah ini, agar mengetahui lebih jelas mengenai tehnik dan juga
teori penggerakan (motivasi).

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi

4|S T I E I G I J A K A R TA
1. Menurut Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana dalam suatu
organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal ) atau perangsang.
2. MenurutChifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus
merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang
mendorong tingkah laku (Motiving states), yaitu tingkah laku yang didorong oleh
keadaan tersebut (Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah laku tersebut (Goal or
Endsof Such Behavior).
3. MenurutFredrick J. Mc Donal, memberikan sebuah pernyataan yaitu motivasi adalah
perubahan energi pada diri dari seseorang yang ditantai dengan perasaan dan juga reaksi
untuk mencapai sebuah tujuan.

2.2 Teori-Teori Motivasi

Di bawah ini merupakan teori-teori motivasi menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

A. Teori Motivasi menurut Maslow

Menurut Maslow (Robbins, 2006:214) manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang


diklasifikasikannya pada lima tingkatan atau lima hierarki (hierarchy of needs) yaitu:

(a) Kebutuhan psikologis (Physicological), antara lain rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian
dan perumahan), seks, dan kebutuhan jasmani lain.

(b) Kebutuhan akan rasa aman (safety), antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap
kerugian fisik dan emosional.

(c) Kebutuhan sosial (social), mencakup kasih sayang, rasa memiliki, diterima baik, dan
persahabatan.

(d) Kebutuhan penghargaan (esteem/respected), mencakup faktor penghormatan diri seperti


harga diri, otonomi, dan prestasi, serta faktor penghormatan dari luar seperti misalnya status,
pengakuan, dan perhatian.

(e) Kebutuhan aktualisasi diri (self-fulfillment), dorongan untuk menjadi seseorang/sesuatu sesuai
ambisinya, yang mencakup pertumbuhan, pencapaian potensi, dan pemenuhan kebutuhan diri.

B. Teori Motivasi Menurut Douglas McGregor

Teori ini lebih dikenal dengan teori X dan Y dari McGregor dimana pada teori tersebut manusia
dibedakan kedalam dua kategori yaitu manusia X dan manusia Y berdasarkan asumsi-asumsi
tertentu diantaranya:

5|S T I E I G I J A K A R TA
Menurut Teori X, empat asumsi yang dipegang para manajer adalah sebagai berikut:

1. karyawan secara inheren tidak menyukai kerja dan bila dimungkinkan akan mencoba
menghindarinya

2. karena karyawan tidak menyukai kerja, mereka harus dipaksa, diawasi, atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai sasaran

3. karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari pengarahan formal

4. kebanyakan karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain yang terkait dengan
kerja dan akan menunjukan ambisi yang rendah

Kontras dengan pandangan negatif mengenai kodrat manusia ini, McGregor mencatat empat
asumsi positif yang disebutnya sebagai teori Y:

1. Karyawan dapat memandang kerja sebagai kegiatan alami yang sama dengan istirahat atau
bermain

2. Orang-orang akan melakukan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka memiliki
komitmen pada sasaran

3. Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima bahkan mengusahakan tanggung jawab

4. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif menyebar luas ke semua orang dan tidak
hanya milik mereka yang berada dalam posisi manajemen

Motivasi yang diterapkan kepada pegawai yang tergolong dalam kategori manusia Y ini adalah
motivasi positif yaitu dengan member pujian, penghargaan, dan tindakan lain yang bersifat
positif.

C. Teori Motivasi Menurut Frederick Herzberg

Teori ini sering disebut juga sebagai Teori Motivasi dan Higiene (Motivation Hygiene Theory).
Penelitian yang dilakukan dalam pengembangan teori ini dikaitkan dengan pandangan

para pegawai tentang pekerjaannya. Hasil temuannya menunjukan bahwa jika para pegawai

berpandangan positif terhadap pekerjaannya, dalam diri mereka tidak ada kepuasan, bukan
ketidakpuasan seperti umumnya dikemukakan oleh para pakar motivasi lainnya. Penekanan pada
teori ini adalah jika tingkat kepuasan para pegawai tinggi aspek motivasilah yang penting.Tetapi
jika tidak ada kepuasan, aspek higiene lah yang menonjol. Menurut teori ini faktor-faktor yang
mendorong aspek motivasi adalah:

6|S T I E I G I J A K A R TA
1. Prestasi atau achievement
2. Pengakuan atau recognition
3. Pekerjaan itu sendiri atau the work in self
4. Tanggung jawab atau responsibility
5. Kemajuan atau advancement

Sedangkan pada faktor-faktor higiene meliputi:

1. Kebijakan dan administrasi perusahaan


2. Supervisi
3. Hubungan dengan para supervisor
4. Kondisi kerja
5. Gaji
6. Kehidupan pribadi
7. Hubungan dengan para bawahan
8. Status dan kepastian

D. Teori ERG

Menurut Clayton Alderfer (Robbins, 2006:221) mengetengahkan teori yang mengatakan


bahwa manusia mempunyai tiga kelompok kebutuhan inti (core needs) yang disebutnya
eksistensi, hubungan, dan pertumbuhan (existence, relatedness, and growth ERG).

Sepintas Teori Alderfer ini mirip dengan teori Maslow, hanya bedanya pada teori Alderfer ketiga
kelompok kebutuhan tersebut dapat timbul secara simultan dan pemuasannya tidak dapat
dilakukan sepotong-sepotong, akan tetapi ketiga-tiganya sekaligus, meskipun mungkin dengan
intensitas yang berbeda-beda. Dengan kata lain Alderfer menolak pendekatan hierarki yang
dikemukakan Maslow.

E. Teori Motivasi Menurut David McClelland

Salah satu teori yang populer dikalangan praktisi manajemen ialah teori yang dikembangkan oleh
David McClelland seorang ahli psikolog dari Universitas Harvard.

Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia,
yaitu:

Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)

Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya
Maslow)

Need for Power (dorongan untuk mengatur)

D. Teori Harapan (Sondang 2004 : 179)

7|S T I E I G I J A K A R TA
Teori Harapan intinya terletak pada pendapat yang mengatakan bahwa kuatnya kecenderungan
seseorang bertindak dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan harapan bahwa tindakan
tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan pada daya tarik dari hasil itu bagi orang yang
bersangkutan. Teori harapan mengandung tiga variabel, yaitu daya tarik, hubungan antara
prestasi kerja dengan imbalan serta hubungan antara usaha dan pretasi kerja.Daya tarik artinya
ialah sampai jauh mana seseorang merasa pentingnya hasil atau imbalan yang diperoleh dalam
penyelesaian tugasnya.Yang dimaksud dengan prestasi kerja dan imbalan adalah tingkat
keyakinan seseorang tentang hubungannya antara tingkat prestasi kerjanya dengan pencapaian
hasil tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan kaitan antara usaha dan prestasi kerja ialah
persepsi seseorang tentang kemungkinan bahwa usaha tertentu akan menjurus kepada prestasi
kerja.

2.3 Proses Motivasi

Motivasi timbul dalam diri seseorang apabila terdapat dorongan dan ketegangan dalam dirinya.
Motivasi dalam diri seseorang dapat terbentuk melalui beberapa tahap, maka untuk mengetahui
secara jelas proses dari terbentuknya sebuah motivasi secara umum dapat dijelaskan pada
gambar dibawah ini (gambar 2.1) :

Gambar 2.1, Proses Motivasi Rivai dan Jauvani (2009:839)

Pada dasarnya proses motivasi dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan
mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencari jalan atau tindakan untuk
memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus
terpenuhi.

Pada gambar 2.1 di atas menunjukan hal-hal mengenai proses motivasi sebagai berikut:

8|S T I E I G I J A K A R TA
1) Dalam kehidupan manusia, selalu timbul kebutuhan dan yang bersangkutan merasa perlu
untuk memuaskannya.
2) Kebutuhan itu hanya dapat dikategorikan sebagai kebutuhan apabila menimbulkan
ketegangan dalam diri yang bersangkutan.
3) Ketegangan itulah yang menimbulkan dorongan agar yang bersangkutan melakukan
sesuatu.
4) Sesuatu itu adalah upaya mencari jalan keluar agar ketegangan yang dihadapi tidak
berlanjut.
5) Jika upaya dalam mencari jalan keluar yang diambil berhasil, berarti kebutuhan
terpuaskan.
6) Kebutuhan yang berhasil dipuaskan akan menurunkan ketegangan, akan tetapi tidak
menghilangkan sama sekali. Alasannya adalah bahwa kebutuhan yang sama cepat atau
lambat akan timbul kemudian, mungkin dalam bentuk yang baru dan mungkin pula
dengan intensitas yang berbeda.

2.4 Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi Kerja

Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai (Mangkunegara, 2005:100)


diantaranya yaitu :

1. Prinsip Partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi
dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.
2. Prinsip Komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha
pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi
kerjanya.
3. Prinsip Mengakui Andil Bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil didalam usaha
pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi
kerjanya.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai untuk sewaktu-
waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan
membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh pemimpin.
5. Prinsip Memberi Perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai, akan
memotivasi pegawai bekerja seperti apa yang diharapkan oleh pemimpin.

2.5 Tehnik Motivasi

Tekhnik Memotivasi pendekatan Kerja:

1. Pendekatan Kerja Tradisional


9|S T I E I G I J A K A R TA
Berangkat dari TEORI X Mc Gregor :

a. Orang itu tidak suka bekerja, malas dan sedapat mungkin menghindarinya.

b. Orang itu tidak jujur, tidak mau bertanggung jawab, dan lebih suka cari selamat

c. Orang itu tidak kreatif, ambisinya rendah, tidak mementingkan pekerjaan tetapi apa yang dia
peroleh.

Tekhnik Memotivasi be strong

Pemaksaan

Pengawasan secara ketat.

Perilaku pekerja diarahkan dengan insentif dan ancaman hukuman

Tugas dibuat dalam operasi-operasi yang sederhana dan mudah dipelajari.

2. Pendekatan Human Relation

Berangkat dari TEORI Y Mc Gregor :

a. Orang itu rajin dan suka bekerja keras.

b. Orang itu jujur dan bertanggung jawab.

c. Orang itu kreatif, inovatif dan memiliki ambisi yang tinggi untuk berprestasi.

Tekhnik memotivasi be good

Otonomi

Tanggungjawab.

Keterlibatan

Pemberdayaan

Kesempatan untuk berkembang

Meaningful & Challenging Works

3. IMPLICIT BARGAINING

Berangkat dari kesadaran adanya kelemahan dan kelebihan dari kedua pendekatan
sebelumnya.

Merupakan kombinasi pendekatan tradisional dan pendekatan human relations.

10 | S T I E I G I J A K A R T A
Dalam pendekatan ini selain adanya aturan formal menyangkut pekerja juga adanya perjanjian
yang tidak tertulis antara pekerja dan pihak pimpinan mengenai hal-hal apa yang menjadi tugas
dan yang harus dikerjakan oleh pekerja.

4. KOMPETISI

Asumsi dari pendekatan ini sederhana saja, yaitu bahwasanya dengan menciptakan situasi
persaingan diharapkan motivasi kerja akan bertambah besar.

Dalam menciptakan situasi persaingan digunakan Insentif.

Insentif : Faktor-faktor eksternal yang oleh individu dipandang dapat memenuhi atau memuaskan
kebutuhan-kebutuhan yang dirasakannya.

5. MOTIVASI INTERNAL

Self-Motivation, Self-Management

Dalam pendekatan ini motivasi pekerja diupayakan bangkit dari dalam diri pekerja sendiri
(Kesadaran).

Pendekatan ini relatif lebih sulit, namun lebih effektif jika mampu dilakukan.

Proses pembelajaran dan Effektivitas peran atasan sangat menentukan keberhasilan


pendekatan ini.

Selain itu organisasi agar dapat berjalan baik, maka organisasi itu perlu melakukan teknik-teknik
seperti ini :

1. Jelaskan tujuan organisasi kepada setiap anggota organisasi.

2. Usahakan agar setiap orang menyadari, memahami, serta menerima baik tujuan tersebut.

3. Jelaskan filsafat yang dianut pimpinan organisasi dalam menjalankan kegiatan- kegiatan
organisasi

4. Jelaskan kebijakan yang ditempuh oleh pimpinan organisasi dalam usaha pencapaian tujuan.

5. Usahakan setiap orang mengerti struktur organisasi.

6. Jelaskan peranan apa yang diharapkan pimpinan organisasi untuk dijalankan setiap orang

7. Tekan kan pentingnya kerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan.

8. Perlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan penuh pengertian

9. Berikan penghargaan serta pujian kepada karyawan yang cakap dan teguran serta bimbingan
kepada orang-orang yang kurang mampu bekerja.
11 | S T I E I G I J A K A R T A
10. Yakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam organisasi tujuan pribadi orang-
orang tersebut akan tercapai semaksimal mungkin.

BAB III

PENUTUP

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggerakan motivating merupakan suatu
usaha untuk menggerakan anggota atau kelompok yang berkeinginan dan berusaha mencapai
target yang ingin dicapai dan juga memenuhi kebutuhan individunya.Motivasi itu sangatlah
penting sekali dalam dunia organisasi khususnya manajemennya, karena melalui motivasi para
organisator dapat mengoptimalkan potensi dan kemampuam yang ada dan mungkin ada dalam
dirinya demi tercapainya tujuan baik itu dari organisasinya ataupun tujuan individu itu sendiri.
Karena dengan motivasi kita akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan akan prestasi,
kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan afiliasi seperti yang di katakan David Mc. Clelland

Setiap pimpinan organisasi harus benar-benar mampu dalam menggunakan tekhnik motivasi
sehingga efisiensi kerja anggota akan maksimal.
12 | S T I E I G I J A K A R T A
DAFTAR PUSTAKA

http://kenalmanajemen.blogspot.co.id/2013/01/teori-motivasi.html

http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-motivasi-dan-teori-teori-motivasi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi

13 | S T I E I G I J A K A R T A
14 | S T I E I G I J A K A R T A

Anda mungkin juga menyukai