BAB I

PENDAHULUAN

Pertumbuhan merupakan suatu proses yang kompleks yang dipengaruhi oleh

berbagai faktor, salah satu bentuk dari pertumbuhan adalah pertambahan tinggi

dan berat badan. Jika suatu keadaan dimana tinggi badan berada 2 standar deviasi

(SD) dibawah rata-rata tinggi badan berdasarkan umur dan jenis kelamin (kurang

dari presentil 3) atau lebih dari 2 SD dibawah tinggi midparental dalam suatu

populasi yang besar maka disebut dengan perawakan pendek atau short

stature.1,2,3 Perawakan pendek bisa saja merupakan suatu keadaan yang normal

ataupun pertanda adanya penyakit namun jika dilihat dari pengertian perawakan

pendek (tinggi badan dibawah presentil 3) maka sekitar 3% dari populasi normal

memiliki tinggi badan dibawah presentil 3.2,4

Berdasarkan studi epidemiologi perawakan pendek yang dilakukan oleh

Lindsay et al yang dikutip dari Monash University ditemukan 37% responden dari

total sampel termasuk dalam kategori familial short stature, constitutional delay

sebanyak 27%, penyebab lain sebanyak 10%, idiopatik 5%, defesiensi hormon

pertumbuhan 3%, sindrom turner 3% dan hipotiroidisme 0,5%. Penelitian yang

dilakukan di Sri Lanka menunjukkan bahwa terdapat 1 kasus perawakan pendek

akibat defisiensi hormon pertumbuhan dari 1800 anak, sedangkan terdapat 1 kasus

yang sama dari 30000 anak di Newcastle Inggris.5

79