Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya dari Laporan
Akhir KAMPUS MASUK DESA 2015. Maka dipAndang sudah memenuhi syarat untuk diajukan
sebagai Laporan Program Kerja dari saudara tersebut di atas. Demikian pengesahan ini kami
berikan, semoga dapat dipergunakan sebagaimana metinya.
Hormat kami,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA
PENGANTAR
i
DAFTAR
ISI
.. ii
HALAMAN
PENGESAHAN
. iii
BAB 1 GAMBARAN UMUM DESA/KELURAHAN
1. Gambaran
Umum 1
2. Pemerintahan
2
3. Jumlah
Penduduk 2
4. Pendidikan
.. 3
5. Kehidupan Keberagamaan dan Sosial Budaya Dusun/RW Setempat..
3
6. Sarana Pendidikan dan
Peribadatan. 4
7. Permasalahan
Umum. 5
8. Identifikasi
Masalah 8
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan dan Saran
16
LAMPIRAN
1. Foto Pelaksanaan
2. Catatan-catatan
BAB I
GAMBARAN UMUM DESA/KELURAHAN
1. Gambaran Umum Wilayah
Dari hasil observasi tersebut maka dapat diklasifikasikan gambaran umum wilayah Dukuh Patuk
Tengah sebagai berikut ini:
1. Suasana Dukuh
Terdiri dari tanah kas desa, tanah tegalan, tanah pekarangan dan kebun.
2. Mata Pencaharian
Penduduk Dukuh Patuk Tengah kebanyakan mata pencaharian dikalangan orang tua adalah bertani,
wirausaha, dan PNS. Adapun pemuda Dukuh Patuk Tengah sebagian besar merantau ke luar kota,
dan ada beberapa yang menetap dan bekerja di daerah Patuk Tengah sebagai wirausahawan atau
sebagai petani.
3. Letak Geografis
1. Batas Dukuh Utara : Dukuh Patuk Lor
2. Batas Dukuh Selatan : Dukuh Patuk Kidul
3. Batas Dukuh Barat : Sungai Enggal
4. Batas Dukuh Timur : Persawahan
4. Pemerintahan (Administratif)
Dukuh Patuk Tengah masing-masing dipimpin oleh seorang kepala Dukuh, 2 orang RW dan 4 orang
RT:
Sedangkan struktur Pemerintahan Dukuh Patuk Tengah adalah sebagaimana tercantum dalam tabel
sebagaimana berikut:
Tabel 1
Daftar Struktur Pemerintahan Dukuh Patuk Tengah
No. Nama Jabatan
1. Jumlah Penduduk
Dukuh Patuk Tengah ditempati oleh sekitar kepala keluarga yang terdiri dari 532 jiwa dengan
perincian sebagai berikut:
Tabel 2a.
1 Perempuan 294
2. Laki-laki 246
Jumlah 540
Tabel 2b.
1. 0-5 tahun 33
3. 11-20 tahun 88
Tabel 2c.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu bangsa, maju tidaknya suatu bangsa
sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Walaupun yang dimaksud dengan pendidikan
bukanlah hanya pendidikan formal seperti bangku sekolah tetapi juga pengalaman sehari-hari seperti
berorganisasi juga merupakan bentuk pendidikan yang disebut dengan pendidikan non-formal.Untuk
mengetahui tingkat pendidikan masyarakat Dukuh Patuk Tengah, maka dalam tabel di bawah ini
akan digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3
2. Belum Tamat SD 62
3. Lulus SD 113
4. Lulus SMP 95
Masyarakat Dukuh Patuk Tengah mayoritas warganya pemeluk agama Islam. Islam yang dipegang
teguh oleh masyarakat setempat adalah Islam aliran tradisional yang memadukan nilai nilai Islam
dengan adat setempat (dalam hal ini budaya Jawa).
Tidak ada sarana pendidikan di Dukuh Patuk Tengah, baik formal dan non formal. Sehingga baik
pendidikan formal maupun non formal dilakukan di luar pedukuhan Patuk Tengah.
Selanjutnya, sarana Peribadatan Dukuh Patuk Tengah adalah sebagaimana dalam tabel berikut ini:
Tabel 4
Sarana Peribadatan
No. Sarana Peribadatan Jumlah
1. Masjid 1
2. Mushala
3. Gereja
4. Pura
5. Wihara
Jumlah 1
1. Permasalahan Umum
Permasalahan yang terdapat di dukuh dan perlu mendapat perhatian khusus dapat dikelompokkan
menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Agama
Data kependudukan Dukuh Patuk Tengah menunjukkan bahwa mayoritas warganya menganut
agama Islam. Akan tetapi pengetahuan warga tentang agama masih bersifat umum dan cenderung
mengikuti para sesepuh desa dalam menjalankan setiap tatacara peribadahan.
Walaupun begitu masyarakat Patuk Tengah memahami dan mempelajari hakekat ilmu agama yang
dijalaninya baik dari segi Aqidah, Syariat/Fiqh, maupun Tasawuf baik dari ulama, kyai, maupun
murid pondok pesantren (ustadz/ustadzah).
Namun yang dijadikan rujukan tersebut biasanya memiliki kendala geografis berupa jauhnya ulama
dari dukuh Patuk Tengah sendiri.
2. Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, Dukuh Patuk Tengah hampir dapat dikatakan masih kurang. Dari sekian
jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan formal hanyalah sebagian besar generasi muda.
Walaupun banyak sekali siswa yang berhasil menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SLTA
(SMA), namun untuk lulusan Perguruan Tinggi masih minim. Kebanyakan mereka hanya lulus
SD/MI.
Pendidikan mereka terpaksa putus di tengah jalan karena banyak faktor penyebab, diantaranya
kurangnya pemahaman akan pentingnya pendidikan, keadaan ekonomi yang menengah kebawah,
kemudian mereka memilih untuk bekerja sebagai wirausahawan, buruh tani atau bahkan mencoba
mengadu nasib pergi ke kota-kota besar.
Sementara para orang tua hanya sedikit sekali yang perduli terhadap masalah pendidikan sebab di
latar belakangi oleh rendahnya tingkat pengetahuan mereka pada masa lampau.
Anak-anak yang masih sekolah dan perlu bimbingan serta pendampingan belajar sangat dibutuhkan
terutama anak-anak SD, SMP ataupun SMA yang masih banyak mengalami kesulitan memahami
mata pelajaran di sekolahnya serta ilmu keagamaan, khususnya anak-anak SD/SMP/SMA yang akan
menghadapi Ujian Kelulusan.
Dari segi tatanan administrasi di Pedukuhan Patuk Tengah, secara umum masih kurang rapi
dikarenakan adanya perbedaan kemampuan masing-masing kepala RT.
Ini dibuktikan dengan kurang teraturnya sistem sensus penduduk dan dokumentasi kegiatan
masyarakat, serta kurangnya pelaporan semua informasi baru terkait kejadian di setiap RT kepada
Bapak Dukuh oleh Bapak RT. Terlebih ketua RT dan ketua RW di dukuh Patuk Tengah hanya
bersifat simbolis saja.
Ini juga dibuktikan dengan adanya kenyataan bahwa setiap ketua RT maupun RW tidak memiliki cap
yang seharusnya digunakan ketika menAndatangani sebuah dokumen yang mungkin dibutuhkan
masyarakat maupun pemerintah atau lembaga terkait.
Di bidang SDM, di Dukuh Patuk Tengah khususnya dapat dikatakan kualitasnya masih kurang baik,
hal ini dapat dilihat dari minimnya warga yang berhasil melanjutkan pendidikannya hingga ke
Perguruan Tinggi.
Sebagian besar lulusan pendidikan terakhir di Dukuh Patuk Tengah ini adalah lulusan Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan hanya sebagian kecil saja yang dapat melanjutkan kejenjang
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) maupun Perguruan Tinggi.
Dari kurangnya kualitas pendidikan tersebut maka sebagian besar pemuda-pemudinya bekerja
sebagai pekerja kasar, buruh tani dan wirausahawan.
1. Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan observasi selama kurang lebih tujuh hari maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah yang dapat diklasifikasikan ke dalam bidang garapan yaitu Bidang Kefakultasan/Prodi dan
Bidang Posdaya. Adapun identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya dokumentasi berupa bukti fisik maupun non fisik pada setiap kegiatan maupun
pembangunan yang ada di dukuh Patuk Tengah.
2. Kurangnya pengetahuan agama serta minimnya media dalam pembelajaran agama.
3. Kurangnya masyarakat (terutama anak anak) akan ilmu tajwid yang sifatnya lebih
mendalam.
4. Kurangnya buku yang dijadikan acuan untuk amalan dan wirid bagi warga dusun Patuk
Tengah.
BAB II
Berdasarkan uraian mengenai beberapa permasalahan dan kebutuhan di atas, penyusun melakukan
identifikasi dan pembatasan masalah sebagai acuan untuk memfokuskan perhatian terhadap
permasalahan-permasalahan tertentu yang dianggap mendesak. Identifikasi dilakukan dengan
pengkategorian permasalahan yang kemudian akan menjadi acuan penyusunan program kerja atau
kegiatan.
1. Bentuk-Bentuk Kegiatan
Dalam proses sebelum pelaksaan, kegiatan yang direncanakan tersusun sebagai berikut:
1. Proses Pelaksanaan
Screening Film
Hari/Tanggal : Jumat/31 Juli 2015
Screening Film
pelaksanaan: dilakukan sebanyak 1 kali
1. Tanggapan Masyarakat
Bidang Penunjang
BAB III
HASIL DAN DAMPAK (KUALITATIF DAN KUANTITATIF)
1. Hasil Kualitatif
NO PROGRAM KERJA HASIL KUALITATIF
Bidang Kefakultasan/Jurusan/Prodi
Bidang Penunjang
1. Hasil Kuantitatif
Bidang Kefakultasan/Jurusan/Prodi
Bidang Penunjang
Terlaksananya pelatihan Makhorijul Huruf
dengan jumlah pelaksanaan 3 kali pertemuan
3. Pelatihan Makhorijul Huruf
dengan peserta sebanyak 6 orang. Durasi sekitar
1 jam.
BAB IV
RENCANA TINDAK LANJUT DAN REFLEKSI
1. Rencana Tindak Lanjut
Bidang Kefakultasan/Jurusan/Prodi
Bidang Penunjang
Dari kesemua kegiatan yang dilakukan selama event ini, terdapat berbagai macam refleksi yang
dapat diambil bahwa segala bentuk kegiatan yang dilakukan di masyarakat mendapatkan dukungan
yang besar dari masyarakat. Serta menjadikan sebuah pembelajaran yang berkesan bukan hanya
bagi seluruh warga, namun juga panitia event.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Event Kampus Masuk Desa 2015 sangat membutuhkan sinergitas dalam pelaksanaan program
yang telah dilaksanakan. Pemberdayaan, dan pengabdian masyarakat dibarengi dengan rasa
tanggung jawab dan rasa ikhlas.
Hambatan pelaksanaan program kerja sering ditemukan. Selama menjalankan program di lokasi,
kami mencatat beberapa poin dengan kami rangkum menjadi saran yang bertujuan
menyelenggarakan kegiatan ini selanjutnya lebih bermanfaat bagi masyarakat, mahasiswa, panitia
maupun masyarakat secara luas.
1. Saran
1. Kami berharap LP2M dan panitia penyelenggara KKN lebih memperhatikan lagi mahasisiwa
yang melaksanakan kegiatan KKN bertujuan untuk memberikan dukungan secara moril
sebagai kontrol evaluasi keterlaksanaan program KKN.
2. Pemerintah desa diharapkan melihat secara objektif potensi dan hambatan masyarakat,
sehingga potensi yang ada dapat dikembangkan secara optimal.
3. Peserta dan mahasiswa yang mengikuti program ini pergunakanlah banyak waktu dengan
masyarakat dengan selalu ikut serta kegiatan masyarakat setempat agar lebih dekat dengan
masyarakat.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Foto-foto pelaksanaan:
1. Pelatihan Jurnalisme
2. Screening Film
4. Pengadaan Buku
Itulah gambaran sederhana cara pembuatan laporan kegiatan. Ingat, kedetilan informasi sangat
ditekankan demi evaluasi yang mendalam dan kelancaran acara serupa di tahun-tahun
mendatang. So, tinggal bagaimana Anda menyajikan data sebaik mungkin.