Anda di halaman 1dari 1

2 Pelayanan Kesehatan Jiwa DO

Kelompok masyarakat (PMR, Karang Taruna,


Koordinasi dengan lintas
SBH, kader posyandu, dll) sudah mendapat
Pemberdayaan kelompok sektor untuk sosialisasi
6 sosialisasi tentang deteksi dini gangguan jiwa
masyarakat terkait program 25% kesehatan jiwa pada kelompok
bulan dan cara merujuk ke puskesmas di wilayah
Input kesehatan jiwa masyarakat dengan dibantu
kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun
bidan dan perawat desa
sebelumnya

Pasien jiwa yang dikunjungi rumahnya oleh


petugas kesehatan/ kader kesehatan dalam
Melakukan kunjungan rumah 6 rangka konseling/ edukasi/ pengobatan
Kunjungan rumah pasien jiwa 25%
pasien jiwa bulan dibandingkan jumlah seluruh pasien jiwa yang
Proses ditangani di wilayah kerjanya pada kurun
waktu tertentu tahun sebelumnya.

Kasus jiwa yang ditangani petugas kesehatan


di Puskesmas (mendapat konseling dan
pengobatan) dibandingkan dengan estimasi
Penanganan kasus
jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
jiwa(gangguan perilaku, Semua unit layanan
dan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK)
gangguan jiwa, gangguan melakukan Deteksi dini ODGJ 6
40% di wilayah Puskesmas. Estimasi ODGJ di
psikosomatik, masalah NAPZA dan ODMK, serta melaporkan bulan
Puskesmas = 0,22% x jumlah penduduk
dll) yang datang berobat ke kasus yang ditemukan
Output wilayah Puskesmas. Estimasi ODMK = 6% x
puskesmas
jumlah penduduk wilayah Puskesmas. Target
pelayanan : 40% dari total estimasi ODGJ dan
ODMK di wilayah Puskesmas
Kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke RS/
Penanganan kasus kesehatan Memberikan rujukan kasus
6 Specialis dibandingkan dengan jumlah seluruh
jiwa melalui rujukan ke RS/ 25% jiwa sesuai dengan
bulan kasus kesehatan jiwa di wilayah kerjanya pada
Specialis kompetensi puskesmas
kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai