Anda di halaman 1dari 2

Tata Cara Pengajuan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract)

Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pengadaan.web.id - Sudah menjadi kelaziman bahwa banyak kebutuhan


kepemerintahan dalam hal ini K/L/DI yang sifatnya kebutuhan rutin dan tidak dapat
ditunda. Bahkan tidak hanya kebutuhan rutin seperti kebutuhan makan minum, jasa
kebersihan, jasa keamanan, jasa internet, surat kabar dan kebutuhan lainnya, akan
tetapi juga terkait dengan layanan publik yang cukup kompleksitas misalnya
pengadaan/pembebasan lahan/tanah, pekerjaan pembangunan infrastruktur yang
sifatnya tidak dapat ditunda. Yang menjadli kendala dalam pengadaan jenis tersebut
adalah pada proses pengesahan anggaran. Apabila mengacu kepada Pasal 13 Perpres
54/2010, PPK tidak diperkenankan menandatangani kontrak sebelum pengesahan
anggaran. Dengan demikian, PPK tidak dapat meminta penyedia untuk melaksanakan
pekerjaan, padahal kebutuhan tersebut harus terpenuhi bahkan per 1 Januari tahun
anggaran berjalan.

Fenomena ini dapat dipastikan terjadi pada setiap K/L/D/I, khususnya untuk pengadaan
di Daerah, mengingat sebagian besar APBD disahkan pada bulan Maret atau bahkan
April atau Mei. Lantas bagaimana caranya memenuhi kebutuhan untuk bulan Januari
dan Februari?

Idealnya untuk penganggaran kebutuhan rutin atau pekerjaan yang begitu kompleks
sepanjang tahun dari Januari sampai Desember dapat dilakukan dengan kontrak tahun
Jamak. Kontrak tahun jamak atau kontrak multiyears adalah kontrak pelaksanaan
pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran
yang dilakukan atas persetujuan oleh Menteri Keuangan untuk pengadaan yang
dibiayai APBN, Gubernur untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi,
Bupati/Walikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD Kabupaten/Kota.

Aturan terkait Kontrak Tahun Jamak diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
157/PMK.02/2013 yang menyebutkan bahwa Kontrak Tahun Jamak meliputi kegiatan
yang nilai kontraknya sampai dengan Rp 10 miliar bagi 8 kegiatan, yaitu penanaman
benih/bibit, penghijauan, pelayanan perintis darat/laut/udara, makanan dan ibat di
rumah sakit, makanan untuk narapidana di Lembaga Pemasyaratakan, pengadaan pita
cukai, layanan pembuangan sampah, dan pengadaan jasa cleaning service. Kedelapan
kegiatan tersebut dilakukan setelah mendaat persetujuan Menteri/Pimpinan Lembaga
yang bersangkutan.

Adapun Kontrak Tahun Jamak untuk kegiatan yang nilainya di atas Rp 10 miliar dan
kegiatan yang nilainya sampai dengan Rp 10 miliar, yang tidak termasuk dalam 8
kebutuhan di atas, hanya bisa dilakukan setelah mendapat persetujuan Menteri
Keuangan.

Khusus untuk kontrak tahun jamak di Daerah, maka persetujuannya cukup melalui
Kepala Daerah, termasuk penentuan jenis pengadaan yang akan masuk dalam kontrak
tahun jamak. Dengan syarat, jangka waktu penganggaran kegiatan tahun jamak tidak
melampaui akhir tahun masa jabatan Kepala Daerah berakhir.

Dengan kontrak tahun Jamak, Pokja ULP dapat melaksanakan proses pelelangan pada
bulan Januari dan penetapan pemenang serta penandatanganan kontrak dilakukan
Februari atau Maret, bergantung pada periode persetujuan dan pengesahan anggaran.

Anda mungkin juga menyukai