Anda di halaman 1dari 11

KRITERIA DAN TATA CARA EVALUASI

1. METODE EVALUASI YANG DIPERGUNAKAN


Metode evaluasi yang dipergunakan dalam dokumen penawaran adalah Sistem Biaya Terendah.

2. KRITERIA EVALUASI
Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan, syarat-
syarat dan spesifikasi yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, tanpa ada penyimpangan
yang bersifat material atau penawaran bersyarat. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat adalah:
a. Jenis penyimpangan yang akan mempengaruhi lingkup atau kualitas pekerjaan;
b. Substansi kegiatan tidak konsisten dengan Dokumen Pengadaan.

3. TATA CARA EVALUASI


a. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I
Penilaian Penawaran Sampul I memakai sistem gugur yang dilakukan akan menghasilkan
2 (dua) kesimpulan :
- Memenuhi syarat administrasi (lulus); atau
- Tidak memenuhi syarat administrasi (tidak lulus).

1) Evaluasi Administrasi
Evaluasi Data Administrasi hanya dilakukan terhadap peserta yang telah mengupload
penawaran Sampul I (Data Administrasi dan Teknis) dan Sampul II (Data Harga), dengan
mengevaluasi Sampul I meliputi kelengkapan, keabsahan dan pemenuhan persyaratan
adiministrasi, yang terdiri dari :
a) Surat Penawaran (F.ADM-1)
Diperiksa apakah surat penawaran memenuhi ketentuan dalam Dokumen Pengadaan.
b) Jaminan Penawaran
Diperiksa apakah jaminan penawaran memenuhi ketentuan dalam Dokumen
Pengadaan.
c) Data Isian Kualifikasi (F.ADM-2)
Diperiksa formulir isian kualifikasi apakah memuat subtansi yang diminta, yaitu
mengenai:
(1) Secara hukum memiliki kapasitas untuk menandatangani kontrak;
(2) Tidak sedang dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut/pailit atau kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan dan tidak sedang menjalani pidana;
(3) Tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang
berkaitan dengan kondite professional;
(4) Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam pada
salah satu instansi pemerintah;
(5) Dengan memeriksa berita acara penyerahan pekerjaan yang menyatakan bahwa
semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik;
(6) Tidak membuat penyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimilikinya;

Kriteria Evalusi - 1
(7) Dievaluasi data kualifikasi perusahaan sebagai berikut :
a. Sisa Kemampuan Keuangan SKK (sistem nilai)
Untuk menghitung SKK dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
SKK = KK - (NK - Prestasi)
KK = Fp x MK
MK = FL x KB
KB = (a + b + c) (d+e), diambil dari neraca
dimana :
KK = Kemampuan Keuangan
Fp = Faktor Perputaran Modal
Fp = 6 untuk penyedia barang/jasa Golongan Kecil
Fp = 8 untuk penyedia barang/jasa Golongan Non Kecil
MK = Modal Kerja
KB = Kekayaan Bersih
a = Aktiva tetap
b = Aktiva lancar
c = Piutang
d = Utang jangka pendek
e = Utang Jangka Panjang
FL = Faktor Likuiditas
FL = 0,3 untuk penyedia barang/jasa Golongan Kecil
FL = 0,8 untuk penyedia barang/jasa Golongan Non Kecil
NK = Nilai Kontrak dalam pelaksanaan
Prestasi = Progres pelaksanaan
NP = Nilai Paket yang akan dilakukan

Penilaian : Bila nilai paket (NP) sebesar X, maka :


1) SKK Rp. 500 Miliar diberikan nilai 100%.
2) SKK Rp. 100 Miliar sampai dengan Rp. 500 Miliar diberikan nilai 50%.sd
100%
3) SKK < Rp. 100 Miliar diberikan nilai 0%.

b. Laporan Keuangan Perusahaan (Mutlak)


Diperiksa apakah laporan keuangan perusahaan yang disampaikan adalah
keuangan perusahaan tahun terakhir tahun 2016 yang sudah diaudit oleh
Akuntan Publik dengan Opini Wajar.

c. Rekening Koran selama 3 (tiga) bulan terakhir (Mutlak)


Memiliki rekening koran (Tabungan, Deposito, Fasilitas Kredit, Surat
Dukungan Bank) dengan ketentuan saldo 3 (tiga) bulan terakhir pada tiap
akhir bulan yaitu bulan Juni, Juli dan Agustus 2017 dengan saldo akhir
tiap bulan minimal sebesar Rp. 50 MiIliar (Lima puluh miliar rupiah).
Apabila saldo rekening kurang dari nilai yang ditentukan, maka
dinyatakan gugur.

Kriteria Evalusi - 2
d. Kemampuan Dasar (Mutlak)
Nilai Kemampuan Dasar peserta diperhitungkan (KD = 5 x NPt) dari data
pengalaman perusahaan tertinggi/NPt pada bidang / subbidang pekerjaan
yang sama dengan yang dilelang atau yang relevan.
Data diambil dari daftar isian pengalaman perusahaan selama 10 (sepuluh)
tahun terakhir mulai tahun 2007, berpengalaman melaksanakan pekerjaan
secara Design and build pembangunan pembangunan Gedung
Bertingkat minimal 23 (dua puluh tiga) lantai dengan nilai minimal dalam
1 (satu) kontrak sebesar Rp. 100 Miliar (seratus miliar rupiah).
Nilai Pekerjaan Tertinggi (pengalaman pekerjaan) dapat dikonversi menjadi
nilai pekerjaan sekarang dengan present value menggunakan rumus :
NPs = Npo x Is/Io
NPs = Nilai Pekerjaan sekarang
Npo = Nilai Pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (bila ada) saat
penyerahan pertama (PHO)
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian kualifikasi (bila belum ada
dapat dihitung dengan linier)
Io = Indeks dari BPS
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks perdagangan besar barang-barang
konstruksi atau lainnya yang merupakan komponen (total harga bahan)
terbesar dari pekerjaan.
Apabila Kemampuan Dasar kurang dari nilai paket yang dilelangkan,
maka penyedia jasa dinyatakan gugur.

e. Sertifikat (ISO) 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 atau SMK3 (Mutlak) :
Peserta prakualifikasi harus memiliki sertifikat tsb dan disampaikan bukti
surveilance audit.

f. Pengalaman perusahaan (sistem nilai).


Penilaian dilakukan terhadap pengalaman pekerjaan yang pernah dikerjakan
selama 10 (sepuluh) tahun terakhir.
Ada 2 (dua) unsur yang dinilai yaitu :
(a) Bidang pekerjaan (bidang dan sub bidang sama)
1. Pekerjaan yang bidang dan subbidangnya sama/sejenis dengan
pekerjaan yang akan dilakukan pengadaannya mendapat bobot nilai
100%.
2. Pekerjaan yang bidangnya berbeda dengan pekerjaan yang akan
dilakukan pengadaannya mendapat bobot nilai 0 %.
(b) Penilaian besarnya kontrak
Pengalaman manajerial proyek yaitu bila nilai pekerjaan yang akan
dilakukan pengadaannya sebesar X.

Kriteria Evalusi - 3
No PENGALAMAN PERUSAHAAN NILAI
1 Nilai pengalaman kontrak X 100 %
2 1/5 X Nilai pengalaman kontrak < X 50 %
3 Nilai pengalaman kontrak < 1/5 X tidak dinilai
Berdasarkan penelitian tersebut di atas, Panitia Pengadaan/UKPBJ menyimpulkan
bahwa dokumen kualifikasi:
Memenuhi persyaratan dapat diterima untuk dievaluasi lebih lanjut;
Perlu penjelasan (klarifikasi dan/atau konfirmasi) akan hal-hal yang dianggap kurang
jelas atau meragukan.
Tidak dapat diterima/gugur.

2) Evaluasi Teknis
Penilaian teknis mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Tenaga Ahli Pelaksana (sistem nilai)
Tenaga inti minimal yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang dilelangkan
adalah :
Pengala-
man Jumlah
No Pendidikan Jabatan SKA/SKT Bobot
(Tahun) (orang)

1. S1 Arsitektur Project 20 Ahli Arsitektur (Utama) 1 16%


Manager / Ahli Manajemen Proyek
(Utama)
2. S1 Teknik Sipil Site Manager 15 Ahli Pelaksana Struktur 1 12%
(Utama)
3. S1 Arsitektur Pelaksana 12 Ahli Arsitek (Madya) 1 6%
4. S1 Teknik Ahli 12 Ahli Pelaksana Plumbing 1 6%
Mesin Mekanikal (Utama)
5. S1 Teknik Ahli 12 Ahli Pelaksana Sistem Tata 1 6%
Mesin Mekanikal Udara dan refrigerasi
(Madya)
6. S1 Teknik Ahli Elektrikal 12 Ahli Elektronika dan 1 6%
Elektro Telekomunikasi Dalam
Gedung (Utama)
7. S1 Akuntansi Project 12 Ahli Keuangan 1 6%
Finance
Manager
8. S1 Teknik Sipil Pelaksana 10 Ahli Teknik Bangunan 1 4%
Struktur Gedung (Madya)
9. S1 Arsitektur Pelaksana 10 Ahli Arsitek (Madya) 1 4%
Interior
10. S1 Arsitektur Pelaksana 10 Ahli Arsitektur Lansekap 1 4%
Lansekap Lansekap (Madya)
11. S1 Teknik Pelaksana 10 Ahli Teknik Mesin (Madya) 1 4%
Mesin Mekanikal
12. D3 Teknik Sipil Pelaksana 10 Juru Ukur / Teknik Survey 1 4%
Pengukuran Pemetaan
13. S1 Teknik Sipil Quantity 10 Ahli Profesional Pratama 1 4%
Surveyor Geoteknik

Kriteria Evalusi - 4
Pengala-
man Jumlah
No Pendidikan Jabatan SKA/SKT Bobot
(Tahun) (orang)

14. S1 Teknik Sipil Administrasi 10 Ahli Manajemen Proyek 1 4%


Teknik (Madya)
15. S1 Teknik Sipil Quality 10 Ahli Teknik Bangunan 1 4%
Control & Gedung (Madya)
Quality
Assurance
16. S1 Teknik Sipil Pelaksana K3 10 Ahli K3 Konstruksi (Madya) 1 4%
/ Safety
Officer
17. S1 Arsitektur Drafter 10 Juru Gambar / Draftmen 1 3%
18. S1 Teknik Sipil Drafter 12 Juru Gambar / Draftmen 1 3%
Tenaga ahli yang ditawarkan harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) atau Sertifikat
Ketrampilan (SKT). Dalam hal SKA/SKT belum ada, dapat disampaikan surat
keterangan dari Asosiasi terkait, terutama untuk Penanggung Jawab Teknis pada
Badan Usaha yang bersangkutan. Kesesuaian SKA/SKT akan dilakukan penilaian
secara proporsional.
b) Tenaga Ahli Perencanaan (Sistem Nilai)
Tenaga Ahli Perencanaan yang diperlukan dalam untuk melaksanakan pekerjaan ini
adalah sebagai berikut :
Pengala
No Pendidikan Jabatan SKA/SKT Ket man Bobot
(Tahun)
1 S1 Arsitektur / Teknik Ketua Tim Ahli Arsitek (Utama) / Ahli Teknik Perencanaan High 20 35%
Sipill Bangunan Gedung (Utama) Rise Building,
menguasai BIM
2 S1 Teknik Sipil Ahli Struktur Ahli Teknik Bangunan Gedung (Utama) Perencanaan High 10 15%
Rise Building,
menguasai BIM
3 S1 Arsitektur Ahli Arsitektur Ahli Arsitek (Utama) Perencanaan High 10 15%
Rise Building,
menguasai BIM
4 S1 Teknik Mesin / Ahli Utilitas Ahli Teknik Mekanikal / Ahli Teknik Perencanaan High 10 15%
Teknik Elektro Tenaga Listrik (Utama) Rise Building,
menguasai BIM
5 S1 Arsitektur Drafter Ahli Arsitek (Madya) Juru gambar, 10 10%
menguasai BIM
6 S1 Teknik Sipil Drafter Ahli Teknik Bangunan Gedung (Madya) Juru gambar,, 10 10%
menguasai BIM

Dilampirkan daftar Tenaga Ahli Perencanaan beserta curriculum vittae, SKA/SKT DAN
ijazah. Penilaian terhadap Tenaga Ahli Perencanaan akan dilakukan secara
proporsional terhadap kesesuaian SKA/SKT dan lama pengalaman personil.

d) Evaluasi Design Teknis (sistem nilai)


Yang dievaluasi dalam konsep desain teknis yang diusulkan antara lain :
(1) Kesesuaian dengan kriteria desain yang ditetapkan.
(2) Konseptual desain, berisi referensi desain desain beserta tampilan 3D design;
(3) Gambar perencanaan :
(a) Layout

Kriteria Evalusi - 5
(b) Denah
(c) Tampak (Fasade)
(d) Potongan
(e) Detail
(1) Pekerjaan Site/Eksternal
(a) Pekerjaan tanah untuk banguan dan area parkir
(b) Perkerasan untuk parkir dan jalan
(c) Drainase dan penyimpanan air
(d) Lansekap di sekeliling bangunan
(2) Pekerjaan Utilitas
(a) Sistem penyediaan air bersih
(b) Sistem pemadam kebakaran, termasuk fire hydran dan fire
extinguisher dalam bangunan dan rak penyimpan selang
(c) Sanitair dan system pembuangan air kotor untuk bangunan
(d) Sistem distribusi listrik dari gardu-TM PLN, ke bangunan untuk
penggunaan penerangan dan keperluan lainnya melalui gardu-gardu
distribusi
(e) Sistem alarm kebakaran
(f) Sistem data dan telephone
(g) Sistem tata suara
(h) Sistem penangkal petir
(3) Desain Struktur
(a) Pondasi
(b) Basement
(c) Struktur inti bangunan
(d) Tangga dan bordes
(e) Kolom
(f) Balok
(g) Plat lantai
(h) Baja Struktural
(i) Rangka atap
(4) Desain Instalasi Mekanikal Elektrikal
(5) Desain Jendela dan Pintu
(a) Pintu dan jendela aluminium
(b) Pintu kaca
(c) Alat pemegang dan pengunci
(d) Kaca dan aksesoris
(6) Desain Finishing Interior (Arsitektur)
(a) Panel gypsum
(b) Ubin/Tile
(c) Granit
(d) Pelapis dinding (Wall Covering)
(e) Pelapis transparan
(f) Penutup atap lembaran fiber
(g) Batu sikat (Pebble Stone)
(h) Dinding partisi geser
(i) Sanitair
(7) Desain pekerjaan pendukung
(a) Drainase.
(b) Rumah pompa.

Kriteria Evalusi - 6
(c) Ruang genset.
(d) Tiang hidran.
(e) Bak penampungan air hujan

(4) Spesifikasi teknis yang ditawarkan serta daftar material/material list;


(5) Analisa perhitungan struktur :
a. Perencanaan Pembebanan
b. Permodelan dan Analisis
c. Perhitungan Pondasi dan Struktur
Catatan :
Untuk pembuatan desain harus menggunakan BIM (Building Information
Modelling) dan bersifat mutak.

e) Metode Pelaksanaan dan peralatan kerja yang digunakan (sistem nilai)


Yang diteliti dalam evaluasi metode pelaksanaan adalah tahapan dan cara
pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan
akhir yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis, meliputi tetapi tidak terbatas
pada :
1) Persiapan
2) Pekerjaan Utama
3) Pekerjaan Penunjang
4) Quality Assurance
5) Implementasi HSE / K3
6) Peralatan yang digunakan
Metoda pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan dinyatakan memenuhi persyaratan
apabila:
- Memenuhi persyaratan substantive yang ditetapkan dalam dokumen lelang dan
diyakini menggambarkan penguasaan dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Metoda kerja untuk jenis-jenis pekerjaan utama diyakini menggambarkan
penguasaan penawar untuk melaksanakan pekerjaan.
- Tahapan-tahapan serta pemilihan jenis teknologi yang akan diterapkan dalam
pelaksanaan konstruksi.
- Jenis-jenis peralatan yang digunakan pada waktu pelaksanaan. Jenis peralatan
yang digunakan harus sesuai dengan metode pelaksanaan
Peralatan yang mendapat nilai hanya yang kondisinya tidak kurang dari 70%.
Cara penilaian peralatan bersifat mutlak harus dipenuhi oleh seluruh peserta.
Kepemilikan peralatan dinilai sebagai berikut :
(1) Milik sendiri dengan bukti dinilai 100 %.
(2) Sewa beli dengan bukti dinilai 100 %.
(3) Sewa dengan bukti dinilai 90 %.
Bila alat disewa maka penyedia jasa juga menyampaikan data bukti kepemilikan
atas alat yang disewa tersebut. Apabila peralatan milik sendiri, sewa beli dan
sewa yang tidak disertai bukti tidak mendapat dinilai.

Kriteria Evalusi - 7
f) Jadwal Waktu Pelaksanaan (sistem nilai)
Jadwal waktu pelaksanaan dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila tidak
lebih lama dari jangka waktu yang ditentukan dalam dokumen lelang dan urutan jenis
pekerjaan secara teknis dapat dilaksanakan. Jadwal waktu pelaksanaan / barchart
harus dilengkapi dengan kurva S dan Network Planning. Serta melampirkan
jadwal kedatangan bahan bangunan dan peralatan, serta jadwal penugasan personil.
Untuk kontrak harga satuan/lumpsump, apabila mata pembayaran utama di bawah
spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen lelang terdapat unsur-unsur yang akan
mempengaruhi substansi/lingkup/kualitas pekerjaan, maka penawaran dinyatakan
gugur.
Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawar yang telah lulus evaluasi administrasi. Evaluasi
teknis menggunakan system passing grade yaitu evaluasi dengan memberikan penilaian
teknis dengan batas minimal kelulusan nilai teknis yang ditentukan. Penawar yang dinyatakan
lulus evaluasi teknis adalah penawaran yang mempunyai hasil evaluasi teknis melebihi batas
lulus (passing grade) yang ditentukan.
Evaluasi teknis dilakukan terhadap data sebagai berikut :

BOBOT BOBOT
NO UNSUR PENILAIAN
MAX MIN

A. PENILAIAN KUALIFIKASI PERUSAHAAN


1. Administrasi Mutlak
2. Keuangan
1) SKK 20 10
2) Laporan Keuangan Perusahaan Teraudit Mutlak
3) Rekening Koran Mutlak
3. Teknis
a. Kemampuan Dasar Mutlak
b. Pengalaman bidang teknis sejenis 50
a. Bidang pekerjaan
b. Besar Nilai kontrak
c. Sertifikat (ISO) 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 Mutlak
atau SMK3
d. Personil/Tenaga Ahli 20
e. Peralatan 10
JUMLAH PENILAIAN KUALIFIKASI 100 60
Penawar yang memiliki nilai kualifikasi kurang dari 60 maka dinyatakan GUGUR
B. PENILAIN DOKUMEN PENAWARAN
1. Tenaga Ahli Pelaksana 10 7

Kriteria Evalusi - 8
BOBOT BOBOT
NO UNSUR PENILAIAN
MAX MIN

2. Tenaga Ahli Perencanaan 10 7


3. Konseptual desain 20 14
4. Gambar rencana 10 7
5. Spesifikasi teknis dan daftar material/material list 5 3.5
6. Analisa perhitungan struktur 15 10.5
7. Metode pelaksanaan pekerjaan dan peralatan 20 14
8. Jadwal pelaksanaan 5 3.5
9. Rincian perhitungan volume 5 3.5
JUMLAH PENILAIAN KUALIFIKASI 100 70
Penawar yang memiliki nilai dokumen teknis kurang dari 70 maka dinyatakan GUGUR

Klarifikasi atau verifikasi


Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan, perlu dilakukan klarifikasi
teknis dengan pihak penawar untuk memperoleh keyakinan bahwa metode pelaksanaan,
jadwal pelaksanaan, peralatan utama minimal yang harus disediakan, spesifikasi teknis
yang ditetapkan dalam dokumen, personil inti yang ditempatkan secara penuh, yang
ditawarkan penyedia barang/jasa adalah wajar/dapat diterima dan dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis.
Dalam hal terdapat saran-saran, perubahan atau perbaikan dari pihak PT Pelabuhan
Indonesia III (Persero) yang dalam hal ini diwakili oleh Subdit Fasilitas Pelabuhan bersama
konsultan perencana, Subdit PBJ, terhadap proposal desain dan disepakati oleh peserta
lelang, maka peserta lelang harus membuat pernyataan kesanggupan tidak menambah
harga penawaran atas perubahan/perbaikan tersebut serta kesanggupan melaksanakan
pekerjaan dengan sistem kontrak fix lumpsum price.
Berdasarkan penelitian terhadap proposal teknis desain, pihak PT Pelabuhan Indonesia III
(Persero) akan membuat kesimpulan apakah desain tersebut telah memenuhi persyaratan
teknis atau tidak.
Dokumen yang tidak memenuhi persyaratan teknis akan dinyatakan gugur, dan tidak diundang
untuk mengupload password Sampul 2. Sedangkan Dokumen admnistrasi dan teknis yang
memenuhi persyaratan teknis akan dinyatakan lulus, kemudian dilanjutkan ke tahap
selanjutnya yaitu Pembukaan Penawaran Harga design and build (Sampul II).
b. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II
Pembukaan Sampul II dilakukan terhadap Penawar yang nilai teknisnya di atas passing grade.
Unsur-unsur yang diteliti dan dinilai dalam evaluasi sebagaimana tersebut diatas, meliputi :
1) Evaluasi posisi prosentase penawaran terhadap OE.

Kriteria Evalusi - 9
a) Apabila total harga penawaran melebihi 100% HPS/OE maka penawaran
dinyatakan gugur.
b) Apabila semua harga penawaran di atas 100% HPS/OE dilakukan penawaran
ulang. Penawaran ulang dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi syarat
administrasi dan teknis.
c) Apabila total harga penawaran antara 65% sampai dengan 80% HPS/OE maka
penawaran tidak gugur tetapi dilakukan analisis profesional dengan meminta
pendapat dari pihak Pengguna Barang/Jasa yang menyusun HPS/OE.
d) Apabila total harga penawaran di bawah 65% HPS/OE maka penawaran
dinyatakan gugur.
2) Koreksi kesesuaian dilakukan terhadap penawaran yang posisinya dibawah 100% OE,
atau yang dinyatakan memenuhi syarat , yang meliputi:
Koreksi item pekerjaan adalah bahwa jumlah dan jenis item penawaran harus sesuai
dengan jumlah item dalam BQ.
Koreksi Volume dan satuan volume pekerjaan adalah koreksi terhadap kesesuaian
volume dan satuan volume pekerjaan terhadap BQ yang telah ditetapkan, apabila
terdapat ketidak sesuaian volume pekerjaan yang signifikan maka dinyatakan gugur dan
apabila terdapat ketidaksesuaian satuan volume pekerjaan akan diadakan klarifikasi.
Koreksi aritmatik adalah koreksi terhadap kebenaran perkalian dan penjumlahan,
kesalahan pada koreksi aritmatik dapat merubah urutan penawaran, tetapi urutan
prioritas klarifikasi dan/atau negosiasi dilakukan terhadap penawaran terendah pada
saat pembukaan.
3) Kewajaran harga penawaran
a) Sebagai acuan untuk meneliti kewajaran harga penawaran, Panitia
Pengadaan/UKPBJ menggunakan Owners cost Estimate/Harga Perhitungan
sendiri (OE/HPS), dengan batas bawah sebesar 80% dari OE/HPS (atau tidak
lebih rendah dari 80% OE/HPS) dan batas atas sebesar 100% dari OE/HPS (atau
tidak lebih tinggi dari OE/HPS).
b) Untuk penawaran harga diatas batas 100% dari OE/HPS dinyatakan gugur,
sedangkan untuk harga antara 65% sampai dengan 80% HPS/OE akan dilakukan
analisis profesional, yang meliputi :
- Penelitian batas kewajaran harga
- Pengindentifikasian item pekerjaan kritis
- Anilisis Performance Penawar terendah dibawah 80 %OE
- Klarifikasi dan konfirmasi harga
c) Dalam Surat Perjanjian lumpsum, Panitia Pengadaan/UKPBJ meneliti kewajaran
harga dengan membandingkan total harga penawaran terhadap HPS/OE yang
bersangkutan, sedangkan dalam Surat Perjanjian harga satuan, Panitia
Pengadaan/UKPBJ meneliti kewajaran harga penawaran dengan cara
membandingkan total harga terkoreksi dengan HPS/OE yang bersangkutan.
d) Apabila terdapat perbedaan antara harga penawaran / harga penawaran
terkoreksi yang menyolok dengan OE, Panitia Pengadaan/UKPBJ melakukan
analisis secara tertulis atas perbedaan harga tersebut.
e) Klarifikasi dan konfirmasi harga.

Kriteria Evalusi - 10
Dalam pelaksanaan evaluasi kewajaran harga penawaran, Panitia
Pengadaan/UKPBJ dapat melakukan klarifikasi dan konfirmasi harga.
Subdit Pengadaan Barang dan Jasa melakukan penelitian terhadap kewajaran
setiap harga satuan pekerjaan utama yang ditawarkan.
Bila terdapat harga satuan pekerjaan utama yang timpang atau tidak diisi
(kosong) terhadap HPS/OE, Panitia Pengadaan/UKPBJ melakukan klarifikasi dan
konfirmasi kepada rekanan yang bersangkutan.
4) Analisa Profesional
a. Analisis profesional adalah analisis yang dikalkulasikan secara keahlian bersama
Pengguna Barang/Jasa, unit kerja terkait atau lembaga profesional lainnya. Analisis
profesional dapat berupa klarifikasi, verifikasi, atau membandingkan penawaran
dengan data referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Terhadap harga penawaran terkoreksi yang nilainya lebih rendah dari 80%,
diadakan evaluasi dimana lebih dari 60 % jumlah surat penawaran harga yang
masuk mempunyai harga penawaran terkoreksi yang lebih rendah daripada 80 %
HPS/OE, maka pejabat yang berwenang mengesahkan HPS/OE harus meneliti
kembali (peninjauan) kewajaran nilai HPS/OE menjadi HPS/OE baru dan
selanjutnya Panitia Pengadaan/UKPBJ harus menganggap bahwa seluruh harga
penawaran yang berada di bawah 80 % HPS/OE baru sampai dengan batas bawah
65 % HPS/OE baru akan dilakukan analisis profesional.

c. Pembuktian Kualifikasi
Terhadap Penyedia Barang atau Jasa yang lulus penilaian kualifikasi, bila perlu akan
dilakukan pembuktian kualifikasi yaitu verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada
dalam Formulir Isian Kualifikasi dengan meminta rekaman atau asli dokumen yang sah dan
bila diperlukan dilakukan konfirmasi dengan instansi terkait.
Apabila dalam pembuktian kualifikasi ditemui hal-hal yang tidak benar/ palsu, maka Penyedia
Barang atau Jasa dinyatakan gugur dan dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan
daftar hitam perusahaan dalam jangka waktu selama 5 (lima) tahun dan sanksi perdata dan
pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. USULAN CALON PEMENANG


Panitia Pengadaan/UKPBJ menetapkan pemenang dalam arti:
1. Penawaran memenuhi syarat administratif dan teknis sesuai ketentuan Dokumen Pengadaan;
2. Perhitungan harga yang ditawarkan adalah wajar dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Harga Penawaran adalah yang terendah diantara penawaran yang memenuhi syarat.

Demikian tata cara dan kriteria evaluasi ini untuk digunakan dalam evaluasi Dokumen Penawaran
pekerjaan dimaksud.

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)


SUBDIT PENGADAAN BARANG DAN JASA

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menyatakan dokumen ini adalah


SAH dan mengikat sebagai lampiran kontrak (bila ada).

Kriteria Evalusi - 11

Anda mungkin juga menyukai