Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN P2 KUSTA

TAHUN 2013
A. PENDAHULUAN
Penyakit Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang
sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas
sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional.
Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara-negara yang sedang berkembang
sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara itu dalam memberikan pelayanan yang
membadai dalam bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial ekonomi pada
masyarakat.
Penyakit kusta samapai saat ini masih ditakuti masyarakat, keluarga termasuk sebahagian
petugas kesehatan. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan/pengertian,
kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang di timbulkan.
B. TUJUAN
a. Tujuan jangka panjang
1) Menurunkan transmisi penyakit kusta pada
tingkat tertentu sehingga kusta tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat.
2) Mencegah kecacatan pada semua penderita baru
yang ditemukan melalui pengobatan dan perawatan yang benar.
3) Memberikan perawatan dan pelayanan
rehabilitasi yang tepat kepada penyandang cacat kusta.
b. Tujuan jangka pendek
1) Mengintensifkan penemuan dan diagnosis penderita kusta di daerah endemik
tinggi dan kantong-kantong kusta di daerah endemik rendah.
2) Mengembangkan puskesmas dengan perawatan cacat yang adekut.
3) Melaksanakan pengelolaan program pengendalian kusta dengan strategi
pengendalian kusta sesuai endemisitas daerah dan didukung dengan kegiatan-
kegiatan penunjang.
4) Menurunkan proporsi anak dan kecacatan tingkat 2 diantara penderita baru
menjadi kurang dari 5 %.
5) Memberikan pengobatan yang adekuat sehingga tercapai angka kesembuhan
(RFT Rate) lebih dari 90 %.
6) Menurunkan proporsi penderita yang cacat pada mata tangan dan kaki setelah
RFT kurang dari 5 %.
C. KEBIJAKAN
1. Pelaksanaan program pengendalian kusta diintegrasikan dalam
kegiatan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas.
2. Pengobatan penderita kusta dengan MDT sesuai dengan
rekomendasi WHO diberikan cuma-cuma.
3. Penderita kusta tidak boleh diisolasi.
4. Memperkuat sistem rujukan.
D. STRATEGI
1. Di daerah endemik tinggi (PR > 1/10.000 penduduk) dibutuhkan akselerasi
kegiatan dengan perencanaan pelayanan kesehatan terpadu, penyuluhan yang intensif,
penemuan kasus secara aktif, ada petugas penanggung jawab program khusus dan
pengembangan kemitraan yang intensif.
2. Di daerah endemik rendah (PR < 1/10.000 penduduk) dengan penemuan kasus
baru (CDR). 5/100.000 penduduk, semua puskesmas akan meneruskan pelayanan
kepada penderita kusta, kometmen politis harus ditingkatkan untuk memelihara
pelayanan rutin dengan perhatian khusus didaerah focus.
3. Di daerah endemik rendah (PR < 1/10.000 penduduk) dengan penemuan kasus
baru (CDR) < 5/100.000 penduduk, puskesmas mendeteksi suspek dan merujuk.

E. DANA KEGIATAN PROGRAM P2 KUSTA KABUPATEN TABALONG


TAHUN 2013
Kegiatan yang didanai SKPD UPT PKM Pugaan :
No Kegiatan Jlh. Dana (Rp) Realisasi %

1 School survey (Pemeriksaan anak Rp. 640.000,- Rp. 320.000,- 50


sekolah)
2 Chase Survey P2 Kusta Rp. 560.000,- Rp 560.000,- 100
3 Pemeriksaan Kontak Serumah Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- 100
4 Pemeriksaan kusta oleh kader didesa Rp. 350.000,- Rp. 350.000,- 100
5 Pemeriksaan kusta oleh petugas didesa Rp. 280.000,- Rp. 280.000,- 100
JUMLAH Rp.2.030.000,- Rp.1.710.000,- 84

F. HASIL KEGIATAN PROGRAM


1. PEMERIKSAAN KUSTA LEWAT CHASE SURVEY, CONTACT SURVEY DAN
SCHOOL SURVEY PUSKESMAS PUGAAN KABUPATEN TABALONG TAHUN 2013

2. PREVALENSI ( PR ) KUSTA PUSKESMAS PUGAAN KABUPATEN TABALONG


TAHUN 2013
Puskesmas Pugaan Prevalensi (PR) Kusta tahun 2013 termasuk daerah endemik rendah
( PR < 1/10.000 penduduk ).

3. CASE DETECTION RATE ( CDR ) PUSKESMAS PUGAAN


KABUPATEN TABALONG TAHUN 2013

Puskesmas Pugaan Prevalensi (PR) Kusta tahun 2013 termasuk daerah endemik
rendah 0,0 % ( PR < 1/10.000 penduduk )
i. PENEMUAN KASUS BARU PB / MB PKM PUGAAN KAB. TABALONG
TAHUN 2013

G. PERMASALAHAN
1. Cakupan indikator program masih rendah .
2. Sebagian Masyarakat masih memandang penyakit kusta sebagai penyakit kutukan /
keturunan, sehingga penemuan kasus sudah menjadi MB( penemuan yang terlambat )
3. R/R masih belum lengkap dan tepat.
4. Perlunya motivasi petugas terhadap kinerja.

H. PEMECAHAN MASALAH
1. Optimalisasi kinerja petugas puskesmas melalui Kegiatan konsultasi kedinkes dan
Supervisi ke desa .
2. Adanya kegiatan KIE tentang penyakit kusta dan Chase Survey Tk. Desa dan kegiatan
kemitraan lintas sektor melalui Sekolah SMU/SMK.
3. Perlu adanya Advokasi terhadap pengambil kebijakan.

I. PENUTUP
Demikian laporan 2013 program pemberantasan penyakit menular kusta ini dibuat dan
dipergunakan sebagaimana mestinya serta kritik dan saran untuk kemajuan program
selaku pemegang program harapkan juga manjadi manfaat bagi semua.

Pugaan, Januari 2014


Petugas P2 Kusta

RINTO HARAHAP, AMK


NIP. 19860824 201001 1 006

LAPORAN TAHUNAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT KUSTA
TAHUN 2013

O
L
E
H

RINTO HARAHAP,AMK
PENGELOLA PROGRAM P2 KUSTA

UPT.PUSKESMAS PUGAAN

Anda mungkin juga menyukai