Anda di halaman 1dari 10

Perhitungan Penulangan Kolom

Suatu kolom portal beton bertulang, yang juga berfungsi menahan beban
lateral, dengan dimensi seperti gambar :
Direncanakan :

A Mutu beton fc = 35 Mpa


Mutu baja fy = 350 Mpa
Dimensi kolom = 350 x 350 m
Tinggi kolom atas = 5 m
Tinggi kolom bawah = 5 m

A Tulangan yang tersedia untuk kolom


tulangan memanjang db = 25 mm
tulangan begel = 10 mm
350
Dimensi balok = 250 x 350 mm
Begel 10 mm
350
Pada balok menyatu pelat lantai,
tebal 120 mm dan be = 1500 mm
Tulangan pelat lantai adalah tulangan rangkap
10 - 250
Diketahui beban-beban yang bekerja pada kolom:
Beban Axial dan Momen pada Kolom Bawah
No Kombinasi beban P (KN) Mu (KNm)
1,4 D 172,90 12,45
1,2 D + 1,6 L 361,55 49,37
332,28 176,28
1,2 D + 1,0 L 1,0 E
291,86 173,31
217,47 155,88
0,9 D 1,0 E
184,89 153,99

Beban Axial dan Momen pada Kolom Atas


No Kombinasi beban P (KN) Mu (KNm)
1,4 D 109,90 12,38
1,2 D + 1,6 L 210,57 48,35
188,82 121,42
1,2 D + 1,0 L 1,0 E
169,36 118,69
121,17 99,80
0,9 D 1,0 E
99,50 97,98
1. Perhitungan Tulangan Mamanjang Kolom
Penulangan kolom memakai softwere PCACOL
Diketahui : - fy = 350 Mpa
- fc = 35 Mpa

Berdasarkan kombinasi beban diatas, cukup diberi tulangan sebanyak


3,72 % atau 14 f 22. Seperti terlihat pada gambar diatas, sebuah diagram interaksi yang
dibuat dengan program PCACOL. Penulangan kolom ini sesuai dengan syarat pasal
23.4.3.1 SNI 2847 2002 yaitu harus 1 6 % telah dipenuhi.
2. Pemeriksaan persyaratan strong coloum weak beam

Tul plat 10 - 250

120
4D19
350
2D19

625 250 625

POTONGAN A-A

Kuat Rencana Diagram Interaksi kolom Bawah

170

196
Kuat Rencana Diagram Interaksi kolom Atas

Kuat Rencana Diagram Interaksi kolom Bawah

102

178

Untuk kolom ini, kuat momen nominal balok balok yang bertemu di HBK dengan
memperhitungkan tulangan pelat lantai selebar be yang menyatu pada balok diperoleh :
Balok Kanan
h = 350 mm
d = 350 -40 19/2 10
= 291 mm
be = 1500 mm
bw = 250 mm
1
As = 19 2 2
4
= 567,10 mm2
As fy
a=
0,85 fc'be
567,10 350
=
0,85 35 1500
= 4,448 mm
a
x=
1
4,448
=
0,85
= 5,232 mm < t pelat = 120 mm Balok T Palsu
C = 0,85 fc'be a
= 0,85 35 1500 4,448
= 198470 kN
T = As fy
= 567,06 350

a
Mn = 1,25 C d
2

5,232
= 1,25 198470 291
2
= 71,518 kNm

Balok Kiri
h = 350 mm
d = 350 -40 19/2 10
= 291 mm
bw = 250 mm
1
As = 19 2 4
4
= 1134,10 mm2
As fy
a=
0,85 fc'be
1134,10 350
=
0,85 35 250
= 53,370 mm
T = As fy
= 1134,10 350
= 496,175 kN
a
Mn = As 1,25 fy d
2

53,370
= 1134,10 1,25 350 291
2
= 130,.898 kNm
Mg 71,518 130,898 202,416 kNm
Nilai Me diperoleh dengan bantuan diagram interaksi kolom (PCACOL), yaitu mencari
momen yang dihasilkan dari kombinasi beban aksial terkecil kolom atas dan kolom
bawah. Dimana dari gambar 1 dan 2 diperoleh
Me 196 178 374 kNm

6 6
Me Mg 328 202,416 242,899 kN m................OK !
5 5

3. Penentuan daerah sendi plastis


Daerah sendi plastis ditentukan berdasarkan Pasal 23.4.4(4) SNI 2847 yang menyatakan :
Panjang o tidak kurang dari :
- h = 350 mm
1 1
- ln 4825 804,17 mm
6 6
- 500 mm
Digunakan daerah sendi plastis (o) sepanjang 825 mm

Jarak begel sepanjang sendi plastis diatur dalam SNI 2847 Pasal 23.3.4(2) yang
menyatakan spasi maksimum tulangan transversal :
Dengan s memenuhi ketentuan berikut :
1 1
- b terkecil 350 88 mm
4 4
- 6 db = 6 x 22 = 132 mm
- 100 mm
Sehingga s diambil = 88 mm
dipasang = 75 mm
hx

Digunakan jarak begel (s) = 75 mm

Penentuan hx pada perhitungan Sx

4. Pengekangan kolom didaerah sendi plastis


Kebutuhan pengekangan di daerah sendi plastis ditentukan dari Pasal 23.4.4.(1).b, yang
menyatakan luas sengkang tidak boleh kurang dari rumus berikut :

Ash 0,3 s hc fc' Ag 1


fy Ach

Ash 0,9 s hc fc'


fy

Dengan :
s = spasi tulangan transversal pada arah longitudinal (mm)
hc = dimensi penampang inti kolom dihitung dari sumbu-sumbu
tulangan pengekang (mm)
Ag = luas bruto penampang (mm2)
Ach = luas penampang komponen struktur dari sisi luar ke sisis luar
tulangan transversal luas bruto penampang (mm2)
Dengan jarak begel, s = 75 mm diperoleh:


Ash 0,3 75 350 2 40 22 35
350 2
350

2 1
350 2 40
379,654 mm 2 .......Menentukan
atau


Ash 0,09 75 350 2 40 25 35
350
167,40 mm 2

Dipakai 4 12 75 mm(As = 452 mm2) > Ash = 379,654 mm2


hc

Daerah Ach
Penentuan hc dan Ach

5. Kebutuhan Tulangan Geser

Mpr = Mb = 198 kNm


Bila dianggap Mpr untuk kolom diatas dan dibawah lantai 2 sama besar maka
2 Mpr
Ve
h in

2 198
Ve 82,073 kN
4,83
Maka gaya geser desain berdasarkan Mpr positif dan negatig dari balok balok yang
bertemu di HBK didapat dari :
Mpr M Pr
Vu
li
130,98 71,518
Vu 41,95 kN
4,83
ternyata Ve > Vu = 82 073 kN > 41,95 kN
gaya aksial kolom terbesar = 361,55 kN (kolom bawah, kombinasi 2)
maka diambil nilai terbesar yaitu Vu = 361,55 kN
d = 350 40 12 22/2
= 287 mm
Kekuatan geser beton (Vc)

Nu fc'
Vc (1 ) bw d
14 Ag 6
361,55 350
Vc (1 ) 350 287 99,066 kN
14 350 2
6

Berdasarkan Av = 4 12 = 452 mm2 dan s terpasang = 100 mm


As fy d
Vs
s
452 350 287
Vs 454,425 kN
100
Maka :
(Vs + Vc) = 0,75 x (454,425 + 99,07)
= 415,118 kN > 361,55 kN. OK!!!!!
Ini berarti Ash terpasang berdasrkan persyratan (pasal 23.4.4.1) dan lo sudah cukup untuk
menahan geser.
Sisa panjang kolom tetap harus tulangan transversal dengan
s 6 db tulangan memanjang 132 mm
s 150 mm
Jadi dipasang beugel diluar sendi plastis 4 12 100 (As = 452 mm2)
6. Sambungan lewatan Tulangan Vertikal Kolom
Pasal 14.2(3) panjang sambungan lewatan tulangan 25 di hitung dengan rumus :
ld 9 fy

db 10 fc' c Ktr

db
22
Dimana : = 1,0 C 40 12 63
2 Dipakai nilai C = 22 mm
350 240 12 22
(terkecil)
= 1,0 C 22
5 2
Atr fy 5 380,10 350
= 1,0 Ktr 1,18
1500 s n 1500 75 5
c Ktr 22 1,18
= 1,0 1,07 mm
db 22

Sehingga :
ld 9 fy . . . 9 350 1 1 1 1
49,67
db 10 fc' c Ktr 10 35 1,07

db
ld = 49,67 x db = 49,67 x 22 = 1092,77 mm 1100 mm
Gaya Geser Vx x = T1 + T2 Vh
= 248,088 + 496,175 -361,550
= 382,713 kN
Kuat geser nominal
Vc 0,75 1,7 Aj fc'

Vc 0,75 1,7 250 350 35 660,013 kN 382,71 kN ......OK!!!

Anda mungkin juga menyukai