Pengaruh Penerapan Green Accounting Terh PDF
Pengaruh Penerapan Green Accounting Terh PDF
Green accounting adalah jenis akuntansi lingkungan yang menggambarkan upaya untuk
menggabungkan manfaat lingkungan dan biaya ke dalam pengambilan keputusan ekonomi atau
suatu hasil keuangan usaha. Green Accounting menggambarkan upaya untuk menggabungkan
manfaat lingkungan dan biaya ke dalam pengambilan keputusan ekonomi. Green
accounting berkaitan dengan informasi lingkungan dan sistem audit lingkungan. Peran
utama green accounting adalah untuk mengatasi masalah lingkungan sosial dan mungkin
memiliki dampak pada pencapaian pembangunan berkelanjutan dan lingkungan di negara
manapun dan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam menghadapi isu-isu tanggung jawab
sosial dan lingkungan. Selain itu, green accounting juga digunakan sebagai upaya perusahaan
untuk membantu dalam mencapai tujuan perusahaan terhadap tanggung jawab
kepada stakeholder perusahaan.
Pengungkapan akuntansi lingkungan di negara-negara berkembang memang masih sangat
kurang. Banyak penelitian yang berkembang di area social accounting disclosure
memperlihatkan bahwa pihak perusahaan melaporkan kinerja lingkungannya masih sangat
terbatas. salah satu faktor keterbatasan itu adalah lemahnya sangsi hukum yang berlaku di negara
tersebut. Akuntansi lingkungan kerapkali dikelompokkan dalam wacana akuntansi sosial. Hal ini
terjadi karena kedua diskursus tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menginternalisasi
eksternalitas (lingkungan sosial dan lingkungan ekologis), baik positif maupun negatif, ke dalam
laporan keuangan perusahaan. Serupa dengan akuntansi sosial, akuntansi lingkungan juga
menemui kesulitan dalam pengukuran nilai cost and benefit eksternalitas yang muncul dari
proses industri.
Demikian pula dengan praktik akuntansi lingkungan di Indonesia sampai saat ini juga
belum efektif. Cepatnya tingkat pembangunan di masing-masing daerah dengan adanya otonomi
ini terkadang mengesampingkan aspek lingkungan yang disadari atau tidak pada akhirnya akan
menjadi penyebab utama terjadinya permasalahan lingkungan. Para aktivis lingkungan di
Indonesia menilai kerusakan lingkungan yang terjadi selama ini disebabkan oleh
ketidakkonsistenan pemerintah dalam menerapkan regulasi. Ketidakkonsistenan pemerintah
misalnya mengabaikan regulasi mengenai tata ruang. Kawasan yang seharusnya menjadi
kawasan lindung dijadikan kawasan industri, pertambangan dan kawasan komersial lain.
Otonomi daerah telah mengubah kewenangan bidang lingkungan menjadi semakin terbatas di
tingkat kabupaten/kota. Tanpa kontrol yang kuat dari pemerintah pusat atau provinsi, potensi
kerusakan lingkungan akan semakin besar.
2. Apakah Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah telah menerapkan sistem
akuntansi lingkungan sebagai pertanggungjawaban sosial kepada masyarakat, khususnya dalam
pengelolaan limbah dan lingkungan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku ?
2. Untuk mengetahui pengolahan limbah dan lingkungan yang di terapkan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2. Fungsi Eksternal
Dengan mengungkapkan hasil pengukuran kuantitatif dari kegiatan konservasi
lingkungan, fungsi eksternal memungkinkan sebuah perusahaan untuk mempengaruhi
keputusan stakeholder, seperti konsumer, mitra bisnis, investor, dan masyarakat lokal.
Diharapkan bahwa publikasi dari akuntansi lingkungan dapat memenuhi tanggung
jawab perusahaan dalam akuntabilitas stakeholderdan digunakan untuk evaluasi dari
konservasi lingkungan. Intinya adalah bahwa akuntansi lingkungan bertujuan untuk
meningkatkan jumlah informasi yang relevan yang dibuat untuk pihak yang
memerlukan dan dapat digunakan. Kesuksesan dari akuntansi lingkungan tidak
tergantung dari bagaimana perusahaan mengklasifikasikan biaya yang terjadi di
perusahaan.
Akuntansi lingkungan dari sisi pengguna dibedakan menjadi tiga jenis (Fasua 2011)
2. Akuntansi Keuangan
Akuntansi lingkungan dalam konteks akuntansi keuangan mengacu pada penyusunan
laporan akuntabilitas lingkungan untuk pengguna eksternal disesuaikan dengan
prinsip akuntansi berterima umum.
3. Akuntansi Manajemen
Akuntansi lingkungan dalam konteks akuntansi manajemen mengacu pada proses
bisnis dengan pertimbangan penentuan biaya, keputusan investasi modal, dan
evaluasi kinerja yang terkait dengan pelestarian lingkungan.
1. Relevan.
Akuntansi lingkungan harus memberikan informasi yang valid terkait dengan
manfaatbiaya pelestarian yang dapat memberikan dukungan dalam pengambilan
keputusan stakeholder. Namun, pertimbangan harus diberikan kepada materialitas
dan signifikansi dari relevansi. Dalam akuntansi lingkungan, materialitas ditempatkan
pada aspek kuantitas dan signifikansi ditempatkan pada aspek kualitas. Dari sudut
pandang materialitas, perhatian diberikan kepada dampak kuantitatif dari data yang
dinyatakan dalam nilai moneter atau unit fisik. Sedangkan signifikansi berfokus pada
kualitas informasi dari sudut pandang pelestarian lingkungan atau dampak masa
depan yang dibawanya.
2. Handal
Akuntansi lingkungan harus menghilangkan data yang tidak akurat atau bias dan
dapat memberikan bantuan dalam membangun kepercayaan dan keandalan
stakeholder. Pengungkapan data akuntansi lingkungan harus akurat dan tepat mampu
mempresentasikan manfaat-biaya serta tidak menyesatkan. Pengungkapan informasi
akuntansi lingkungan seharusnya tidak hanya menjadi formalitas belaka dari sekedar
memenuhi persyaratan undang-undang yang berlaku. Bila perlu, perusahaan harus
menentukan metode yang tepat dan sesuai dengan pengungkapan dan secara akurat
dapat menggambarkan kegiatan lingkungan yang sebenarnya sedang dilakukan.
Dalam hal pengungkapan informasi tersebut tidak sepenuhnya dikomunikasikan
ketika mengikuti format yang ditetapkan oleh undangundang yang berlaku, informasi
tambahan yang diperlukan harus disediakan untuk lebih menjelaskan realitas secara
lengkap. Ruang lingkup akuntansi lingkungan harus diperluas ke semua hal yang
bersifat material dan signifikan untuk semua kegiatan pelestarian lingkungan.
3. Mudah dipahami
Dengan tujuan pengungkapan data akuntansi lingkungan yang mudah untuk
dipahami, akuntansi lingkungan harus menghilangkan setiap kemungkinan timbulnya
penilaian yang keliru tentang kegiatan perlindungan lingkungan perusahaan. Untuk
memastikan bahwa informasi yang diungkapkan mudah dipahami bagi para
pemangku kepentingan, kata-kata harus dibuat sesederhana mungkin. Tidak peduli
seberapa kompleks kandungan informasinya, sangat perlu untuk mengungkapkan
semua hal yang dianggap penting.
4. Dapat dibuktikan
Data akuntansi lingkungan harus diverifikasi dari sudut pandang objektif. Informasi
yang dapat dibuktikan adalah hasil yang sama dapat diperoleh bila menggunakan
tempat, standar, dan metode yang persis sama dengan yang digunakan oleh pihak
yang menciptakan data.