Anda di halaman 1dari 55

URAIAN MATERI I

1. Konstruksi dan Cara Kerja Sistem Suspensi

Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh


pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan akan selalu mengalami getaran
atau goncangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak rata.
Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan
sistem suspensi.

Apabila salah satu komponen system suspensi mengalami gangguan, maka akan terjadi
hal yang tidak diharapkan. Sehingga kenyamanan pengendaraan tidak akan dapat dicapai.

Gambar 1. Penggunaan sistem suspensi

Pada umumnya sistem suspensi kendaraan dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu
suspensi independent dan suspensi rigid

Konstruksi dan kerja jenis ini roda sebelah kanan dan roda sebelah kiri dipasangkan
secara terpisah, sehingga kedua roda dapat bekerja sendiri bila menerima kejutan dari permukaan
jalan

Ada dua macam konstruksi suspensi independent depan yaitu suspensi wishbone dan
suspensi mac pherson :

a. Suspensi wishbone pegas coil

Suspensi jenis ini menggunakan pegas koil yang dipasangkan diantara


lengan bawah (lower arm) dan lengan atas (upper arm)
Gambar 2. Suspensi wishbone dengan
pegas koil

Suspensi ini mempunyai sifat :

1) Dengan desain yang kompak dari pegas hasil , sangat cocok


digunakan untuk system suspensi roda depan.
2) Kedua ujung luar lengan atas dan lengan bawah yang dipasangkan
pada knuckle kemudi menggunakan sambungan peluru, sehingga
memungkinkan arm dapat bergerak ke atas dank ke bawah
mengikuti gerakan roda.

3) Knuckle kemudi dan spindle yang terpasang dibagian ujung lengan


atas dan bawah dipasang menggunakan sambungan peluru,
sehingga memungkinkan knucklekemudi dapat diarahkan.

Kerjanya bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan


jalan maka pegas koil menerima gaya dari lower arm sehingga
mengakibatkan pegas mengalami pemendekan dan pemanjangan
sesuai dengan kemampuan pemegasan (konstanta pemegasan)

b. Suspensi wishbone pegas torsi


Gambar 3. Suspensi wishbone dengan pegas torsi

Suspensi wishbone menggunakan pegas batang torsi yang dipasangkan


diantara lengan bawah (lower arm ) dan kerangka kendaraan.
Suspensi ini mempunyai sifat :

1) Pegas batang torsi (torsion bar) digunakan pada kendaraan yang tidak
menggunakan pegas koil ataupun pegas atau pegas daun pada suspensi
depan

2) Pegas batang torsi (torsion bar) pada ujung belakangnya dipasang pada
kerangka kendaraan , sedangkan ujung depannya dipasangkan pada
lengan bawah (lower arm) dan kedua tempat pemasangannya dibuat mati.

3) Pegas batang torsi (torsion bar) bekerja secara puntiran karena batang
torsi dibuat dari baja yang mempunyai elastisitas tinggi

Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan


jalan dan diteruskan ke lower arm maupun upper arm melalui knuckle
kemudi. Gaya yang diterima lower arm ditahan dengan kemampuan puntiran
pegas torsi yang dipasangkan antara lower arm dengan kerangka (frame).
Untuk memperhalus proses pemegasan (puntiran) pegas torsi maka peredam
getaran dipasangkan untuk memperhalus proses pemegasan yang
dipasangkan antara lower arm dengan frame kendaraan

c. Suspensi Mac pherson

Suspensi ini pegas koil dipasangkan menjadi satu kesatuan dengan


shock absorber menggunakan lengan bawah ( lower arm ) sebagai dudukan
komponennya

Ada dua macam konstruksi suspensi mac pherson yaitu dengan


lengan melintang dan lengan L

1) Suspensi mac pherson lengan melintang

Suspensi jenis ini mempunyai lengan bawah (lower arm) berbentuk lurus ,
salah satu ujung lengan bawah dipasang knuckle kemudi dengan
sambungan peluru sedangkan ujung yang lain dipasangkan pada
kerangka kendaraan.

Bantalan atas

Lengan melintang dan kelengkapannya berfungsi meneruskan beban


kendaraan keroda dan mengontrol gerakan samping, lengan ini bersama-
sama batang penahan (strut bar ) berfungsi mencegah perubahan jejak
roda-roda depan

Penutup debu
Bodi ( frame)

Batang piston
Gamabar 4. Suspensi mac pherson dengan lengan melintang

Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan


akan diteruskan ke lower arm melintang sehingga mengakinatkan
terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas koil yang dipasangkan
antara peredam getaran dengan kerangka ( frame ). Untuk memperhalus
proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang berlebihan maka
peredam kejut dipasangkan bersama pegas koil antara lower arm dengan
rangka ( frame)

2) Suspensi mac pherson lengan L


Suspensi
jenis ini mempunyai lengan bawah ( lower arm ) berbentuk L yang
digunakan pada roda sebagai penggerak ( front wheel drive) dengan
engine di depan ( front engine)

Dudukan pegas
Peredam getaran

Lengan bawah

Gambar 5. Suspensi mac pherson dengan lengan L

Lengan bawah L mempunyai dua tempat pemasangan pada


kerangka yang masing-masing dipasangkan menggunakan bushing karet,
dengan dua tempat pemasangan terpisah yang berfungsi untuk
mencegah gerakan dari arah samping dan gerakan aksial roda. Oleh
karena itu suspensi jenis ini tidak memerlukan lagi batang penahan (sturt
bar)

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari


permukaan jalan maka akan diteruskan ke lower arm L mengakibatkan
terjadinya pemendekan dan pemanjangan pada pegas koil yang
dipasangkan antara peredam getaran dengan rangka (frame) kendaraan.

Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi


yang berlebihan peredam getaran dipasangkan bersaman pegas koil
antara lower arm L dengan rangka (frame) kendaraan .

Ada dua macam konstruksi suspensi independent belakang yaitu : Suspensi mac pherson
penggerak roda depan dan suspensi mac pherson penggerak roda belakang.
a. Suspensi mac pherson penggerak roda depan.

Pembatas peredam

Suspensi jenis ini dilengkapi


lengan bawah ( lower arm) dan lengan penopang (strut bar)
Stabilisator

Strut bar

Tromol rem

Gamabar 6. Suspensi mac pherson bagian belakang

Suspensi ini mempunyai sifat :


1) Pemasangan ujung lengan bawah (lower arm) dengan rangka silang
kendaraan menggunakan bhusing karet sedangkan ujung yang
lainnya dipasangkan pada knuckle kemudi.

2) Batang penopang (strut bar) dipasangkan antara kerangka dengan lengan


control bawah yang berfungsi untuk mengurangi terjadinya gaya lateral
yang berlebihan.

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan


akan diteruskan ke lower arm yang mengakibatkan terjadinya pemendekan
dan pemanjangan pegas koil yang dipasang antara peredam getaran dengan
rangka (frame) kendaraan.

Untuk memperhalus proses pemegasan agar tidak terjadi oksilasi yang


berlebihan peredam getaran dipasangkan bersama pegas antara lower arm
dengan rangka (frame ) kendaraan.

b. Suspensi kombinasi mac pherson dan batang torsi

Suspensi jenis ini


menggunakan poros kaku ( rigid) berbentuk U yang didalamnya
dipasangkan batang tiorsi akan bekerja secara puntiran saat terjadi gerakan
roda.
Pegas koil

Peredam getaran

Batang lateral

Batang torsi

Gambar 7. Suspensi mac pherson dengan batang torsi


Suspensi ini mempunyai sifat :

1) Poros semi rigid bersama batang pegas torsi bekerja secara aktif
sebagai suspensi

2) Pegas koil berfungsi menyempurnakan momen suspensi agar dapat


mengurangi roling body, hingga menghasilkan pengemudian yang
stabil

3) Gerakan puntiran dari ujung lengan-lengan suspensi diteruskan


kedalam gerakan puntiran aksel belakang. Puntiran ini sangat
menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan lengan-lengan
suspensi

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan


akan diteruskan ke rumah poros, lengan suspensi sehingga mengakibatkan
bagian ini bersama pegas koil berayun terhadap rangka (frame) kendaraan.

Untuk memperhalus proses pemegasan dan ayunan (oksilasi) yang


berlebihan pegas koil bersama dengan peredam getaran dipasang antara
rumah poros roda belakang dengan rangka (frame) kendaraan

c. Suspensi mac pherson penggerak roda belakang.


Suspensi jenis
ini dilengkapi dengan lengan control bawah ( lower arm) dan lengan control
atas (upper arm) hingga dapat berayun secara bebas bila roda menerima
kejutan dari permukaan jalan. Suspensi ini juga disebut aksel berayam

Penopang

Pegas atas Deferensial

Peredam
Lengan
getaran
atas
Rangka silang

Lengan

Bawah

Gambar 8. Poros berayun pada bagian belakang

Suspensi ini mempunyai sifat :

1) Poros ( aksel ) roda dibuat terpisah, hingga poros dapat barayun


bebas , pertemuan kedua bagian poros bekerja sebagai tumpuan.

2) Differensial ditempatkan pada bagian rangka silang body kendaraan.


Berat body kendaraan dan komponen yang lain ditopang oleh pegas
suspensi
3) Ujung bawah mac pherson dipasang pada lengan kontrrol atas dan
bawah juga lengan jejak.

4) Ujung lengan jejak, lengan control atas dan control bawah yang lain
dipasangkan pada kerangka body kendaraan

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan jalan


akan diteruskan ke lower arm dan upper arm sehinga pegas koil mac pherson
mengalami memendekan dan pemanjangan .

Untuk memperhalus proses pemegasan pegas koil dan ayunan (oksilasi)


yang berlebihan pegas koil bersama dengan kejut dipasang antara lower arm
dengan rangka (frame).

Konstruksi jenis suspensi rigid

a. Jenis suspensi rigit roda depan

Suspensi jenis ini biasanya dipasangkan pada poros rigit ( kaku) yang
terbuat dari baja tempa pejal berbentuk I Roda sebelah kanan dan kiri
dipasangkan pada ujung poros tunggal. Pada bagian tengah poros berfungsi
menahan beban kendaraan,sedangkan pada ujung poros berfungsi menahan
momen punter karena gaya pengereman

Pegas daun Poros depan


Gambar 9. poros rigid depan jenis I beam

Bagian ujung poros ini juga dipasangkan knuckle kemudi dengan


menggunakan poros kingpin . Ada empat jenis knuckle kemudi yang
dipasangkan pada suspensi rigid roda depan yaitu :

1) Jenis reverse eliot

Jenis ini ujung poros sangat sederhana konstruksinya dan mudah untuk
pemasangan komponen rem

Knuckle
kemudi

Poros depan
Gambar 10 : Jenis Reverse Eliot

2) Jenis eliot
Jenis ini ujung
porosnya dibuat sangat komplek , knuckle kemudi dipasangkan ditengah
ujung poros dengan menggunakan poros kingpin

Gambar 11: Jenis Eliot

3) Jenis Lemoine :

Jenis tidak memerlukan poros kingpin, karena knuckle kemudi


dipasangkan pada ujung poros bagian atas sehingga poros menjadi
tambah tinggi
4) Jenis marmon
Jenis ini juga tidak memerlukan
poros kingpin kare knuckle kemudi dipasangkan pada bagian bawah
ujung poros sehingga daya kekuatannya agak berkurang bila
dibandingkan dengan jenis yang lain.

Gambar 13: Jenis Marmon


Kerjanya : bila roda-roda depan menerima kejutan dari permukaan jalan
akan diteruskan keporos depan rigit yang berbentuk I hingga
mengakibatkan pegas daun terjadi pemanjangan atau pegas berubah
bentuk dari elip mendekati lurus ( pemegasan pegas daun)

Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun / ayunan pegas daun


yang berlebihan maka dipasangkan peredam getaran antara poros depan
dengan rangka (frame).

b. Jenis suspensi rigit roda belakang

Suspensi jenis ini biasanya roda-roda dipasangkan pada satu poros. Ada dua
jenis pegas yang digunakan pada jenis ini yaitu
1) Pegas daun
Pada umumnya pegas daun dipasangkan secara parallel antara rangka
dengan poros belakang, sehingga tenaga yang dihasilkan oleh motor
dipindahkan ke roda-roda melalui poros yang berputar dalam rumah.

Sedangkan beban kendaraan yang didukung oleh rangka mobil diteruskan


ke rumah poros melalui pegas daun

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan


jalan maka diteruskan kerumah poros belakang yang mengakibatkan
pegas daun terjadi pemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elip
mendekati lurus ( pemegasan pegas daun) yang konstruksinya dilengkapi
dengan ayunan pegas

Untuk memperhalus proses pemegasan pegas daun yang berlebihan


maka suspensi ini dilengkapi peredan getaran yang dipasangkan antara
penopang pegas daun dengan (frame).

Ayunan

Pegas
Gambar 15: Suspensi pegas daun

2) Pegas koil
Poros kaku dengan pegas koil untuk mengadakan pemegasan dan
menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat menahan gaya samping
atau tekanan samping.

Apabila pegas koil digunakan pada suspensi belakang, harus dilengkapi


komponen yang lain seperti : laterar rod dan stabilisator.

Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari permukaan


jalan akan diteruskan kerumah poros roda belakang yang mengakibatkan
pegas koil mengalami pemendekan dan pemanjangan ( konstanta pegas)
untuk mengurangi ayunan pegas (oksilasi) yang berlebihan pada suspensi
ini dilangkapi peredam getaran yang dipasangkan antara rumah poros
dengan kerangka (frame) kendaraan.

Rumah poros

belakang

Peredam

getaran
Gambar 16: Suspensi pegas koil

URAIAN MATERI II

Fungsi dan Pemeriksaan Komponen Sistem Suspensi.

1. Upper arm dan lower arm

Komponen ini berfungsi untuk menyangga pegas coil, pemasangan knuckle


kemudi dan memelihara letak geometris body dan roda-roda.

Pemeriksaan : Dalam keadaan terlepas lower arm dan upper arm, dengan cara
disemprot menggunakan penetrant warna untuk menyakinkan bahwa komponen
ini masih dalam keadaan baik atau retak.

2. Knuckle kemudi
Komponen ini berfungsi untuk pemasangan roda-roda depan / sumbu roda,
sehingga memungkinkan kendaraan membelok kekanan dan kekiri.

Upper arm

Pemeriksaan : Dalam keadaan terlepas dan


bersih knuckle kemudi disemprotkan menggunakan penetrant warna untuk
meyakinkan bahwa komponen ini masih dalam keadaan baik atau retak.

Gambar 17. Pemeriksaan upper arm, lower arm dan knuckle kemudi

Pengujian lower arm dan upper arm : dalam keadaan lower arm dan upper arm
terpasang dalam kerangka (frame) kendaraan komponen ini digerakkan kearah
atas atau kearah bawah .

Bila tidak timbul suara yang aneh maka bias dipastikan lower arm dan upper
arm dalam keadan baik.
Pengujian knuckle kemudi : dalam keadaan terpasang pada lower arm maupun
upper arm komponen ini digerakkan kearah samping kiri, kanan, atas dan bawah
.

Bila tidak timbul suara aneh maka bias dipastikan knuckle kemudi dalam kondisi
baik.

3. Ball Joint

Komponen ini berfungsi sebagai sumbu roda-roda saat kendaraan membentuk,


pemasangannya antara lower arm dengan steering knuck dan upper arm dengan
steering knuekle.

a. Pemeriksaan kekendoran ball joint bawah terhadap lower arm.

Dongkrak bagian depan kendaraan dan di topang dengan penyangga.

Pastikan kendaraan sudah disangga dengan aman

Pastikan bahwa roda depan telah lurus posisinya dan tekan pedal rem.

Gerakkan lengan suspensi bawah ke atas dan kebawah dan pastikan


tidak ada gerak bebas ball joint (berlebihan)

Ball joint atas


Gerakkan roda samping
kanan samping kiri dan pastikan tidak ada gerakan yang berlebihan.

Gambar 18. Pemeriksaan ball joint terhadap loer arm dan upper lower

Pengujian ball joint : dalam keadaan roda terpasang gerakkan roda bagian atas
kedalam dan bagian bawah keluar atau sebaliknya bila terjadi kekocakan yang
berlebihan maka ball joint perlu diganti bila tidak terjadi kekocakan dapat
dipastikan ball joint dalam keadaan baik.

4. Pegas Koil (Coil Spring)

Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan/gaya yang diakibatkan dari


permukaan jalan tidak rata, penempatannya diantara lower arm dan upperr arm.
Pemeriksaan pegas koil dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada
bagian yang retak atau aus, ukur tinggi bebas pegas sesuai dengan buku
manual sesuai dengan jenis mobil yang diperiksa .batas limit = 273 mm.
Gambar 19: Pemeriksaan pegas koil

Pengujian pegas koil dalam keadaan pegas koil terlepas ukur tinggi bebas
pegas, kemudian tekan pegas dengan beban tertentu.

Ukur kembali tinggi bebas pegas , bila ukuran kurang dari batas limit spesifikasi
sesuai yang ditentukan maka pegas perlu diganti, dan sebaliknya

Catatan :
a. Bila pegas lemah dapat dirasakan ada kejutan tidak normal saat kendaraan
melewati jalan yang rata.

b. Bila pegas lemah, maka keausan ban menjadi tidak normal

5. Shock absorber (peredam getaran )

Komponen ini berfungsi untuk


mengurangi oksilasai yang berlebihan pada pegas bila kendaraan berjalan
dijalan tidak rata.Pemeriksaan peredam getaran dalam keadaan terlepas dan
bersih, pastikan tidak ada kebocoran minyak dan gas.
Gambar 21a. Pemeriksaan shock sbsorber
Gambar 21b. Pemeriksaan shock absorber
Pengujian : Dalam keadaan terlepas dengan cara ditekan dan ditarik bila dengan
tahanan yang tetap pastikan kondisi peredam gataran dalam keadaan baik . bila
ada bushing peredam getaran yang rusak perlu dilakukan penggantian

Dalam keadaan terpasang:

a. goyangkan mobil kearah samping, dan goyangan kesamping harus cepat


berhenti

b. Pada mobil sedan tekan pada bagian depan mobil kemudian lepas maka
getaran tambah setengah dari tekanan semula dan kembali pada posisi
sebelumnya.

6. Strut bar

Komponen ini berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak maju atau mundur
pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan maupun dorongan akibat
terjadinya pengereman, atau saat pemindaan tenaga dari motor, strut bar berupa
batangan baja yang dipasang pada lower arm dan frame kendaraan.
Pemeriksaan strut bar dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada
bagian yang retak.

Pemeriksaan kebengkokan :

Letakkan strut bar pada v blok.

Ukur run out bagian tengah strut bar menggunakan dial indikator magnetik.


Meja rata

Kebengkokan tidak boleh melebihi


batas limit yang sudah ditentukan pada buku manual dari jenis kendaraan
tersebut

V blok

Gambar 22. Pemeriksaan kebengkokan strut bar

Pengujian : Dalam keadaan terpasang dan mobil di jack stand dengan aman :

Dengan rem kendaraan diinjak dorong bagian roda yang diuji kedepan atau
kebelakang

Pastikan tidak ada bagian bushing strutbar yang aus atau rusak.

Bila ada bagian bushing yang aus/rusak lakukan penggantian.


7. Stabilizer bar

Komponen ini berfungsi untuk mengurangi terjadinya kemiringan kendaraan


akibat gaya sentrifugal pada saat membelok atau saat lurus mengurangi tenaga
guling. Stabilizer ini di pasangkan pada lower arm kiri dan kanan, bagian
tengahnya diikatkan pada frame / body kendaraan, sehingga beban yang
diterima komponen ini saat kendaraan membelok adalah beban puntiran.
Gambar 23. Pemeriksaan stabilizer dan bushing karet

Pemeriksaan stabilizer bar :

a. dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan komponen ini tidak ada bagian
yang retak, aus atau patah.

b. Karet-karet pengikat dalam keadaan terpasang pastikan karet-karet pengikat


pada frame tidak ada yang retak

Pengujian : Dalam keadaan stabilizer terpasang tekan bagian depan mobil


sebelah kanan atau tekan bagian mobil sebelah kiri secara bergantian .bila
tekanan dilepaskan maka kondisi mobil cepat kembali seperti posisi semula
pastikan stabilizer masih dalam kedaan normal

Bila pengujian diatas timbul suara yang aneh maka bushing pengikat stabilizer
dengan rangka perlu diganti.
Baut U

Prosedur Pemeriksaan Komponen Sistem Suspensi Rigid

Peredam getaran
1. Pegas daun

Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan yang ditimbulkan permukaan


jalan, pegas jenis ini mampu menerima beban yang lebih besar bila dibanding
dengan pegas koil maupun pegas torsi oleh karena itu pegas daun banyak
digunakan pada sistem suspensi bagian belakang kendaraan.

Pemeriksaan pegas daun :

a. Dalam keadaan terlepas dan bersih lembaran pegas tidak retak atau pada
ujung ujungnya tidak terjadi keausan yang berlebihan.

b. Ujung- ujung pegas daun tidak terjadi keausan yang berlebihan


Gambar. 25. Pemeriksaan pegas daun
Pengujian : Dalam keadaan terlepas :

Ukur NIP pada masing-masing lembaran pegas daun

Beri beban pada masing-masing lembara pegas daun sesuai dengan


spesifikasi jenis mobilnya.

Ukur kembali NIP pada masing-masing lembaran pegas daun

Bandingkan pengukuran NIP setelah pembebanan dengan spesifikasi jenis


mobilnya.

Bila ukuran NIP setelah pembebanan kurang dari batas limit maka perlu
diganti lembaran pegas daunnya dan sebaliknya.

2. Baut U
Komponen ini berfungsi untuk mengikat tumpukan/ susunan pegas daun dengan
poros roda belakang dengan kuat agar tidak terjadi pergeseran bila roda
menerima kejutaan dari permukaan jalan. Pemeriksaan baut U:

a. Dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian ulir yang aus,
bengkok maupun kerusakan pada ulirnya.

b. Tidak terjadi kebengkokan pada bagian yang lain

c. Tidak terjadi keausan pada ulir mur pengikat

Baut U

Ring

Mur pengikat
Gambar. 26. Pemeriksaan baut U

`Pengujian : Dalam keadaan terpasang kencangkan mur pengikat baut U


dengan momen yang sesuai spesifikasinya pada buku manual.

Cek/periksa kembali mur-mur pengikat baut U bila masih dalam keadaan


kendor maka baut U perlu diganti dan sebaliknya.

3. Ayunan Pegas

Komponen ini berfungsi untuk memungkinkan pegas memanjang dan memendek


bila roda menerima kejutan dari jalan. Pemasangannya diantara pegas dan
frame (kerangka) kendaraan. Pemeriksaan ayunan pegas daun:
Dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian ulir baut dan mur
pengikat yang aus.

Pengujian : Dalam keadaan ayunan pegas daun terpasang pada rangka


kendaraan keraskan mur-mur pengikat ayunan pegas sesuai dengan spesifikasi
buku manual

Cek / periksa kembali mur-mur pengikat ayunan pegas bila masih dalam
keadaan kendor maka ayunan pegas perlu diganti

4. Bhusing karet

Kerusakan dan
keausan

Komponen ini berfungsi untuk meredan suara hubungan antara ayunan pegas
daun dengan frame bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan.
Pemeriksaan bushing karet : dalam keadaan terlepas pastikan bhusing karet
tidak pecah atau berubah konstruksinya.

Gambar. 27 Pemeriksaan ayunan pegas dan Bhusing karet.


Pengujian : Bushing dalam terpasang gerakan ayunan pegas keatas dan
kebawah bila pada bagian ini timbul suara yang aneh maka perlu diganti. Sebab
sudah terjadi pengerasan

5. Bumper karet

Komponen ini berfungsi untuk membatasi ayunan pegas yang berlebihan dan
tidak terjadi tumbukan antara poros roda dengan frame/kerangka kendaraan.
Pemeriksaan bumper karet :dalam keadaan terpasang pastikan tidak ada bagian
yang pecah atau berubah bentuk

Bumper karet
Pengujian : Dalam keadaan terpasang beri beban pada bagian belakang
kendaraan yang diuji bumper kemudian lepaskan bebannya lakukan beberapa
kali . bila pada bagian ini timbul suara aneh maka perlu diganti bumper karet
tersebut atau sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai