PEMBAHASAN
3. Perendaman (soaking)
Perendaman yang dilakukan terutama untuk biji-bijian yang keras sehingga
sulit dicerna. Cara perendaman bahan pakan akan memudahkan pakan untuk
dikunyah sehingga akan meningkatkan kecernaan. Perendaman singkat antara 12-
24 jam. Biji-bijian direndam dalam air selama 12-24 jam sudah lama digunakan
oleh peternak. Perendaman biasanya disertai pemanasan untuk melembutkan biji-
bijian, dengan proses penguapan yang menyebabkan produk lebih palatabilitas
setelah pengunaan ransum diberikan. Dari banyaknya penelitian yang berjalan
tidak menghasilkan peningkatan efisiensi pakan walaupun dengan berbagai
metode. Dalam segi kebutuhan pun mengalami banyak kendala mengenai
handling ataupun penanganan yang berpotensial dengan skala pemanasan yang
dihasilkan.
Metode lain yang sama dengan soaking yaitu reconstitution adalah proses
perendaman dengan air mendidih, pada biji kering bisa meningkatkan kelembaban
hingga 25% sampai dengan 30% dan bisa disimpan dalam keadaan basah dan
anaerob di dalam silo selama 14- 21 hari sebelum diberikan pada ternak. Proses
ini bisa berhasil dengan sorghum dan biji jagung yang bisa menigkatkan berat
badan dan konversi pakan khususnya sapi potong dengan ransum konsentrasi
bijinya yang tinggi, tetapi proses ini tidak akan berjalan seperti yang diharapkan
jika biji ini belum matang atau siap diproses. Dengan bantuan fermentasi maka
hasil yang diperoleh bisa bertahan cukup lama (awet). Dari berbagai kerugian
dalam penyimpanan dibutuhkan pertimbangan mengenai banyaknya pakan, dan
jika sorghum lah yang digunakan maka seharusnya digiling terlebih dahulu
sebalum diberikan pada ternak.
4. Penambahan alkali
Perlakuan alkali menyebabkan suasana basa dengan pH > 7,0 dengan
menggunakan bahan kimia alkali seperti NaOH, KOH, Ca(OH)2, ammonia
anhydrous (gas atau cairan), urea, garam ammonium ataupun bahan lain (manure
ayam, feses, urine, abu gosok). Perlakuan alkali diperlukan pada bahan pakan
limbah pertanian dengan kandungan serat kasar yang tinggi selain adanya ikatan
-1,4 glycosida juga terjadi lignifikasi dari bagian selulosa yang menyebabkan
sukar dicerna. Terdapat 2 cara perlakuan kimia dengan alkali, yaitu :
a. Cara basah (cara perendaman)
b. Cara kering (cara penyemprotan)
d. Mencegah tumbuhnya jamur dan tidak ada residu mineral pada produk
amoniasi .
Abun. 2009. Pengolahan Limbah Udang Windu Secara Kimiawi Dengan Naoh
Dan H2so4 Terhadap Protein Dan Mineral Terlarut. Jurusan Nutrisi Dan
Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran. Jatinangor
Soedjono, M., R. Utomo dam S.P.S. Budhi. 1985. Pengaruh Perlakuan Alkali
Terhadap Kecernaan In Vitro Bagasse. Proceeding Seminar Pemanfaatan
Limbah Tebu untuk Pakan Ternak. Pusat Penelitian Pengembangan
Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian departemen
Pertanian, Bogor.
I
PENDAHULUAN