Anda di halaman 1dari 8

Makalah Pendidikan Pancasila

Konsep Sila ke - 5

Oleh :
Kelas A
Kelompok 9

Vina Arviani (200110140002)


Fahlefi reyno (200110140006)
Dwi Agustini (200110140117)
Yogi Ikballudin (200110140166)
Ibrahim Surya A (200110140211)

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2014
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta hidayah-Nya

maka makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna melengkapi nilai

kompetensi yang dibutuhkan.

Dalam penyusunan makalah ini tentu masih terdapat banyak kekurangan

dan kekeliruan baik dari segi teknik penulisan maupun isi dari makalah. Oleh

sebab itu, kritik dan saran yang positif serta konstruktif sebagai penyempurnaan

makalah ini. Tak lepas dari berbagai kekurangan yang ada, penulis berharap

semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pribadi maupun para pembaca

sekalian.

Sumedang, 1 Oktober 2014

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Setiap manusia sebagai makhluk social pasti memiliki sebuah

ideology. Sebuah pemikiran yang melandasi tata hidup dan pola pikir,

sehingga tercipta keharmonisan dengan sesama. Semakin tertata dan

teraturnya pola hidup seseorang, akan semakin baik system hidup orang

tersebut. Sebagai warga dari sebuah warga Negara yang memiliki ideologi

yang berasaskan pancasila yang memiliki landasan yang kuat karena

tersusun dari berbagai aspek dasar kehidupan. Pancasila yang memiliki

sila ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,

persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan, perwakilan serta keadilan social

bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah satu kunci yang berlandaskan hokum

atau norma yang berlaku di masyarakat Indonesia.

Namun Indonesia ini sebagai bangsa yang berasaskan pancasila,

kita telah kehilangan sifat dasar dan makna yang sebenarnya dari pancasila

itu sendiri. Banyak sekali pergeseran yang telah terjadi di Negara dan

bangsa tercinta ini. Beberapa contoh signifikan telah terbukti dengan

peristiwa –peristiwa yang telah mencoreng dan jauh dari asas pancasila.

Dalam hal ini salah satunya sila dari pancasila, yaitu keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia. Saat ini nilai nilai yang tertanam di masyarakat

terhadap sila tersebut sangatlah kecil, terlihat banyak sekali kerusuhan

yang terjadi yang berawal dari hilangnya keadilan dalam kehidupan social

di masyarakat.
1.2 Tujuan

Tujuan utama dalam penulisan makalah ini diharapkan dapat

menghidupkan kembali jiwa bangsa ini yang sesuai dengan pancasila

1.3 Manfaat

Manfaat dari penyusunan dan pembuatan makalah ini terutama bisa

member pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana pribadi yang

sebenarnya yang berlandaskan pancasila.

.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pancasila

Nama ini terdiri dari dua kata yang diambil bahasa Sansekerta dalam kitab
negarakertagama yang ditulis oleh Empu Parapanca yaitu: pañca berarti lima
dan śīla berarti prinsip atau asas, maka dari itu pancasila disebut dengan lima
asas/prinsip dasar.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia, sekaligus
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Selama masa perumusan pada tahun 1945 telah beberapa kali
mengalami perubahan kandungan dan urutan, hingga pada tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, kemudian pada tanggal 1 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

2.2 Makna dan Arti Pancasila Sila Ke-5

Sila ke-5 berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”


memiliki Lambang Padi dan kapas. Memiliki arti bahwa padi dan kapas
merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yakni pangan dan sandang, sebagai
syarat utama untuk mencapai kemakmuran.
Pada umumnya nilai pancasila digali oleh nilai nilai luhur nenek moyang
bangsa Indonesia termasuk nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Karena digali oleh nilai nilai luhur bangsa Indonesia pancasila mempunyai
kekhasan dan kelebihan, sedangkan Prinsip keadilan yaitu berisi
keharusan/tuntutan untuk bersesuaian dengan hakikat adil (Sunarjo
Wreksosuharjo,2000:35).
Dengan sila ke lima ini, manusia menyadari hak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

2.3 Nilai Yang Terkandung Pada Sila Ke - 5

Keadilan Sosial ialah sifat masyarakat adil dan makmur berbahagia untuk
semua orang, tidak ada penghinaan, bahagia material dan bahagia spritual, lahir
dan batin. Istilah adil yaitu menunjukkan bahwa orang harus memberi kepada
orang lain apa yang menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa
kewajibannya kepada orang lain dan dirinya.
Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri saja, tetapi mengutamakan
kepentingan umum, tidak individualistik dan egoistik, tetapi berbuat untuk
kepentingan bersama.
Maka di dalam sila ke-5 tersebut terkandung nilai Keadilan tersebut didasari
oleh hakekat keadilan manusia yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan
dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat,
bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan Tuhannya.oleh karena itu
manusia dikatakan pula sebagai makhluk Monopruralisme Konsekuensinya nilai-
nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah meliputi:

1. Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang


sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak
sama. Keadilan distributif sendiri yaitu suatu hubungan keadilan antara negara
terhadap warganya, dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan
dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi
serta kesempatan dalam hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban.

2. Keadilan Legal (Keadilan Bertaat)

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan
dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk
mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara.
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani
umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya.
Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut
sifat dasarnya paling cocok baginya. Pendapat Plato itu disebut keadilan moral,
sedangkan untuk yang lainnya disebut keadilan legal.

3. Keadilan Komulatif

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya
secara timbal balik. Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban
masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini
merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang
bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan
menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus
diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara
yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi seluruh
warganya dan wilayahnya, mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-
nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara negara sesama
bangsa di dunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama dalam
suatu pergaulan antar bangsa di dunia dengan berdasarkan suatu prinsip
kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup
bersama (keadilan bersama).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Republik Indonesia secara
resmi tercantum di dalam alenia ke-empat Pembukaan Undang-undang Dasar
1945. Nilai nilai keadilan atau nilai yang tertuang dalam sila ke-5 mempunyai
konsekuensi nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama
antara lain keadilan distributif, keadilan legal, keadilan komulatif. Selain itu
pancasila mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan kelebihan
tersebut terletak pada tujuan utama sila ke-5, sedangkan kelemahannya terletak
pada pelaksanaan yang belum maksimal.

3.2 Saran
Seharusnya pemerintah melaksanakan apa yang menjadi tujuan sila ke-5.
Seperti pada bidang ekonomi, hukum dll.
Dalam pendidikan perlu adanya di tanamkan rasa keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia agar anak- anak bangsa Indonesia memiliki kompetensi yang
mumpuni ketika terjun di kehidupan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai