Anda di halaman 1dari 5

Nama : Roseli Amanda

Kelas : XI MIPA 2

PERCOBAAN REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM


1. Tujuan
a. Mengamati terjadinya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
b. Mengamati ciri-ciri reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
c. Mempelajari perubahan energi pada reaksi kimia

2. Dasar Teori

Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm


a. Reaksi eksoterm

Reaksi eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan kalor.

Kalor dilepas dari sistem ke lingkungan sehingga entalpi sistem berkurang


dan perubahan entalpi berharga negatif.
H = Hp Hr <>

(bertanda negatif)
Diagram tingkat energi reaksi eksoterm

H = Hp Hr <>

atau H = (-)

Hp <>

Reaksi endoterm

Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang memerlukan kalor.

Kalor diserap dari lingkungan ke sistem sehingga entalpi dalam sistem


bertambah dan perubahan entalpi berharga positif.

H = Hp Hr > 0

(bertanda positif)
Diagram tingkat energi reaksi eksoterm

H = Hp Hr > 0

H atau H = (+)

Hp > Hr

1. Alat dan Bahan

1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gabus tabung reaksi
4. Pipet
5. Penjepit tabung reaksi
6. Spatula
7. Alat pembakar
8. Korek api
9. Larutan asam klorida (HCl) 2 M
10. Magnesium (Mg)
11. Barium hidroksida oktahidrat (Ba(OH)2 . 8H2O)
12. Amonium Klorida (NH4Cl)
13. Serbuk Belerang (S)
14. Serbuk Besi (Fe)
15. Tembaga (II) Carbonat (CuCO3)

2. Cara Kerja

a. Masukkan kurang lebih 30 tetes larutan asam klorida (HCl) 2 M


ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan pita
magnesium sepanjang 2,4 cm. Amati perubahan yang terjadi dan
rasakan perubahan suhu tabung reaksi.
b. Masukkan kristal baroum hidroksida (Ba(OH)2 . 8H2O)
sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan kristal
Amonium Klorida (NH4Cl) sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu
kemudian tutuplah dengan gabus. Pegang tabung itu dan rasakan
suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang
timbul, catat pengamatan tersebut.
c. Campurkan serbuk belerang dan serbuk besi dalam satu
spatula. Panaskan spatula sampai campuran berpijar. Hentikan
pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatannya.
d. Ambil satu spatula sampai bubuk tembaga (II) Carbonat
(CuCO3). Panaskan tabung itu samai mulai terjadi perubahan pada
bubuk tembaga (II) karbonat tersebut. Hentikan pemanasan, amati
apa yang terjadi dan catat hasil pengamatannya.
e. Campurkan urea sampai sepertiga dari aqua gelas.
Tambahkan air sampai setengah dari aqua gelas. Aduk lalu rasakan
dasar aqua gelas.

1. Hasil Pengamatan

No Kegiatan Hasil Pengamatan


1. Pencampuran HCL dan - Terjadi reaksi kimia
Pita Magnesium
- Mengeluarkan banyak
gelembung seperti mendidih.

- Pita magnesium menjadi bersih /


putih.

- Pita magnesium melebur dan


mulai habis.

- Reaksi menimbulkan uap.

- Menghasilkan panas.
2. Pencampuran Ba(OH)2 . - Wujud campuran setelah terjadi
8H2O dan NH4Cl. reaksi adalah aquos (larutan)
Pembauan gas.
- Suhu campuran adalah dingin

- Menghasilkan bau gas


menyengat (busuk)

- Warna menjadi sedikit kebiru-


biruan
3. Pemanasan serbuk - Ketika dipanaskan, reaksi
belerang (S) dan serbuk berjalan
besi (Fe)
o Mengeluarkan gelembung
seperti sata mendidih

o Mengeluarkan pijaran api


berwarna biru

o Warna berubah menjadi


hitam

- Ketika pemanasan dihentikan

o Pijaran masih bisa menyala


selama beberapa detik
kemudian berhenti.
4. Pemanasan CuCO3 ketika - Ketika dipanaskan, reaksi
pemanasan dihentikan berjalan, CuCO3 berubah
menjadi hitam.

- Ketika pemanasan dihentikan,


reaksi berhenti.
5. Air dengan larutan air dan - Terjadi penurunan suhu
urea
- Adanya gelembung

1. Pembahasan

1) Pencampuran HCl dan pita Magnesium menghasilkan panas. Reaksi kimia


yang menghasilkan panas adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm
mempunyai Hr <>
2 HCl(l) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g) H = -

2) Pencampuran Ba(OH)2 . 8 H2O dan NH4Cl. Pembauan gas, menghasilkan


suhu dingin dan bau gas. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm. Reaksi
endoterm mempunyai Hr > Hp sehingga H berharga positif. Maka
persamaan termokimianya adalah

Ba(OH)2 . 8 H2O(s) + 2NH4Cl(s) Ba(OH)2(aq) + 2 NH4OH(aq) H = +

3) Pemanasan serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe) menghasilkan pijaran
api tapi agar terjadi reaksi diperlukan pemanasan. Setelah beberapa saat,
pemanasan dihentikan dan reaksi masih berjalan. Reaksi ini termasuk reaksi
eksoterm, mempunyai Hr <>

Fe(s) + S(s) FeS(s) H = -

4) Pemanasan CuCO3 ketika pemanasan dihentikan maka reaksi ikut berhenti.


Dengan kata lain reaksi ini memerlukan kalor. Reaksi in termasuk reaksi
endoterm. Reaksi endoterm mempunyai Hr > Hp sehingga H berharga
positif. Persamaan termokimianya adalah

CuCo3(s) CuO(s) + CO2(g) H = +

2. Kesimpulan

1) Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai pelepasan kalor ke lingkungan


dan mempunyai harga perubahan entalpi negatif.

2) Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari


lingkungan ke sistem dan mempunyai harga perubahan entalpi positif.

3) Reaksi (1) dan (3) termasuk reaksi eksoterm, sedangkan reaksi (2) dan (4)
termasuk reaksi endoterm.

Anda mungkin juga menyukai