Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Tendensi Sentral

Tendensi sentral adalah pengukuran statistik untuk menentukan skor tunggal yang menetapkan pusat
dari distribusi. Tujuan tendensi sentral adalah untuk menemukan skor single yang paling khusus atau paling
representatif dalam kelompok (Gravetter & Wallnau, 2007).
1. Metode Pengukuran Tendensi Sentral

a. Arithmatic Mean (Rata-rata)


Disebut dengan nama rata-rata. mean memberi informasi tentang besaran rata-rata yang ada pada
data.

- Menghitung rata-rata dengan data mentah


Bila data yang hendak dihitung masih dalam bentuk data raw input maka penghitungan rata-
ratanya adalah jumlah seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya kejadian atau frekuensi.

X = dibaca X bar merupakan notasi untuk nilai rata-rata


= dibaca sigma, yang berarti jumlah
X = nilai data dari X1 Xn

- Menghitung rata-rata dengan data dari table distribusi frekuensi


Bila data sudah tersaji dalam bentuk data frekuensi maka dipergunakan rumus.

X = dibaca X bar merupakan notasi untuk nilai rata-rata


= dibaca sigma, yang berarti jumlah
X = nilai data dari X1 Xn
f = Frekuensi nilai yang muncul
b. Median
Median suatu rangkaian data adalah nilai tengah dari rangkaian data yang telah disusun secara
berurut. Bila data sudah tersaji dalam bentuk table distribusi frekuensi maka digunakan rumus

Mdn = Median
Bbn = Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N = Jumlah Subjek
Cfb = Kumilatif frekuensi dari bawah di bawah interval yang
mengandung median
fd = Frekuensi di dalam interval yang mengandung median
i = Banyaknya nilai dalam tiap interval

Teman-teman Median
Teman teman median merupakan nilai-nilai ukuran letak yang menentukan posisi nilai tertentu
yang dimiliki subyek. Terdiri dari kuartil, desil dan persentil.

Kuartil (K)
Ukuran letak yang membagi suatu distribusi ke dalam 4 bagian yang sama, yaitu 25% data
berada di bawah Kuartil 1 dan 75% data berada di atas Kwartil 1.
Kuartil 2 sama dengan Median.
Desil (D)
Desil dari suatu rangkaian data adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi
menjadi 10 bagian yang sama.
Rumus letak desil dapat dikembangkan dari rumus kuartil di atas. Tinggal kita ubah angka
pembagi (100) dan bilangan persentil yang dikehendaki, 1 30, 78 ....)

Persentil (P)
Persentil suatu rangkaian data adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi menjadi
100 bagian yang sama besar.
Rumus persentil juga dapat dikembangkan dari rumus kuartil, tinggal kita ubah angka
pembagi (100) dan bilangan persentil yang dikehendaki, 1 30, 78 ....)

Bila data sudah tersaji dalam bentuk tabel.


Kadang kita menemukan data yang sudah tersaji dalam bentuk tabel maka rumus yang
digunakan sama dengan yang telah ada di median hanya kita tingga mengubah
pembanginya sesuai dengan jumlah bagian yang dikehendaki serta mengubah
bilangannya sesuai dengan posisi titik yang dikehendaki (Kuartil 1, Desil 6 dll). Sebagai
contoh di sini disampaikan rumus kuartil:

Ki = Kuartil i
Bbn = Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
n = Jumlah Subjek
Cfb = Kumilatif frekuensi dari bawah di bawah interval yang
mengandung kuartil ke i
Fd = Frekuensi didalam interval yang mengandung kuartil ke i
i = Banyaknya nilai dalam tiap interval

c. Modus
Modus dari suatu rangkaian data adalah nilai data yang paling sering muncul (frekuensi terbesar)
dalam rangkaian data itu.

Rumus Modus data kelompok


2. Contoh Soal :
a. Mean

- Nilai 15 anak dikelas 6 a


5,6,8,7,9,4,3,3,5,6,3,4,3,4,5
Mean = (5 + 6 + 8 + 7 + 9 + 4 + 3 + 3 + 5 + 6 + 3 + 4 + 3 + 4 + 5)/5 = 75/15 = 5
- Dengan tabel

Nilai Skor Keuntungan 15 Perusahaan

No X f fX
1 3 4 12
2 4 3 12
3 5 3 15
4 6 2 12
5 7 1 7
6 8 1 8
7 9 1 9
Jumlah 15 75
Mean = 75/15 = 5

b. Median
- Data Bercacah Ganjil:

Data: 3 4 5 5 6 Jumlah N = 5
Cara:
a. Susun data secara berurut.
b. Cari letak median dengan rumus
(letak median pada urutan ketiga)
c. Cari nilai median pada urutan ketiga (median = 5)

- Data Bercacah Genap:


Data: 3 4 4 5 6 6 Jumlah N = 6

a. Susun data secara berurut


b. Cari letak median dengan rumus
(letak median pada urutan 3,5)
c. Cari nilai median pada urutan 3,5 [median = (4 + 5)/2 = 4,5
- Data dengan table distribusi

Nilai Skor Keuntungan 15 Perusahaan

No X f Cfb
1 9 1 15
2 8 1 14
3 7 1 13
4 6 2 12
5 5 3 10
6 4 3 7
7 3 4 4
Jumlah 15

Langkah:
1. Tentukan interval yang mengandung median dengan menghitung n/2. dalam hal ini 15/2 = 7,5
2. Beri tanda interval yang mengandung median. dalam hal ini baris ke lima
3. Cari Kumulatif frekuensi dari bawah dibawah interval yang mengandung median, dalam hal ini 7.
4. Cari frekuensi yang ada di dalam interval yang mengandung median, dalam hal ini 3.
5. Masukkan semua itu ke dalam rumus sebagai berikut:
1
157
= 4,5 + ( 2
) 1 = 4,6
3

- Perhitungan Kuartil:
Data penjualan komputer selama 7 bulan terakhir:
Data: 2 4 3 3 6 5 7 (N = 7)

Langkah:
a. Susun data secara berurut, menjadi:
2334567
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

b. Cari letak kuartil dengan rumus di atas:


K1 = 1(7 + 1)/4 = 8/4 = 2 data urutan kedua, jadi K1 = 3
K2 = 2(7 + 1)/4 = 16/4 = 4 data urutan keempat, jadi K2 = 4
K3 = 3(7 + 1) /4 = 24/4 = 6 data urutan keenam, jadi K3 = 6
- Perhitungan Desil:
Data: 2 3 3 4 4 5 6 6 7 8 9 10 (N=12)
Urut 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12)

Langkah
D5 = 5(12 + 1)/10 = 65/10 = 6,5 (atau 6 + 0,5)
Letak Desil 5 Bilangan Nilai
655
0,5 (6-5) 0,5
6,5 5,5
Nilai desil 5 adalah data urutan ke 6,5, yang bernilai 5,5.
D9 = 9(12 + 1)/10 = 117/10 = 11,7 (atau 11 + 0,7)
Letak Desil 9 Bilangan Nilai
11 9 9
0,7 (10-9) 0,7
11,7 9,7
Nilai desil 9 adalah data urutan ke-12 (Desil 9 = 10).

- Perhitungan Persentil:
Data: 2 3 3 4 4 5 6 7 10 12 13 N = 11
Urut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11)

Langkah:
a) Tentukan letak data
b) Letak nilai P50 = 50(11 + 1)/100 = 6
Nilai P 50 adalah data nomor urut 6 (P50 = 5)

c) Letak P20 = 20(11+1)/100 = 240/100 = 2,4 (atau 2 + 0,4)


Letak Persentil 20 Bilangan Nilai
233
0,4 (3-3) 0
2,4 3
Nilai P 20 adalah data pada urutan 2,4 (P20 = 3)

c. Modus
- Data: 2 3 4 5 6
karena data ini masing-masing frekuensi (kemunculan)-nya hanya 1, maka dikatakan tidak
memiliki modus.
- Data: 2 3 4 4 5 6
Frekuensi terbesar adalah 2 (nilai empat muncul dua kali). Jadi modusnya adalah 4.
Rangkaian data yang memiliki satu modus disebut Mono-modus.
- Data: 2 3 4 4 5 6 6 7
Frekuensi terbesar adalah dua (muncul dua kali) yaitu angka 4 dan 6.
Jadi modus rangkaian data ini adalah 4 dan 6. Rangkaian data ini memiliki 2 Modus atau
disebut Bi-modus.

- Data Berkelompok
Berikut ini adalah nilai statistik mahasiswa jurusan ekonomi universitas Jayabaya

Nilai Statistik Frekuensi


51 55 5
56 60 6
61 65 14
66 70 27
71 75 21
76 80 5
81 85 3

Berapakah modus nilai statistik mahasiswa tersebut?


Jawab:
Dari tabel di atas, kita bisa mengetahui bahwa modus terletak pada kelas interval
keempat (6670) karena kelas tersebut memiliki frekuensi terbanyak yaitu 27. Sebelum
menghitung menggunakan rumus modus data berkelompok, terlebih dahulu kita harus
mengetahui batas bawah kelas adalah 65,5, frekuensi kelas sebelumnya 14, frekuensi
kelas sesudahnya 21. Panjang kelas interval sama dengan 5.

Dengan begitu bisa kita menghitung modus nilai statistik mahasiswa sebagai berikut
3. Soal

Kelas Interval Data Fk F Tepi Bawah Tepi Atas xi F x xi


21 25 25,5 9 9 20.5 25,5 23 207
26 30 30,5 17 8 25,5 30,5 28 224
31 35 35,5 24 7 30,5 35,5 33 231
36 40 40,5 36 12 35,5 40,5 38 456
41 45 45,5 46 10 40,5 45,5 43 430
46 50 50,5 50 4 45,5 50,5 48 192
Jumlah 50 1.740

127
= = 35,5 + ( (127)+(1210))5
5
= 35,5 + ( )5
5+2

Mo= 57, 17

50/224
= = 35,5 + ( 12
)5

Me = 35,5 + (1/12)5
Me = 35,5 + 0.41
Me = 35,91

= Mean = 1.740/50
Mean = 34,8

Anda mungkin juga menyukai