Pengertian Tendensi Sentral
Pengertian Tendensi Sentral
Tendensi sentral adalah pengukuran statistik untuk menentukan skor tunggal yang menetapkan pusat
dari distribusi. Tujuan tendensi sentral adalah untuk menemukan skor single yang paling khusus atau paling
representatif dalam kelompok (Gravetter & Wallnau, 2007).
1. Metode Pengukuran Tendensi Sentral
Mdn = Median
Bbn = Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
N = Jumlah Subjek
Cfb = Kumilatif frekuensi dari bawah di bawah interval yang
mengandung median
fd = Frekuensi di dalam interval yang mengandung median
i = Banyaknya nilai dalam tiap interval
Teman-teman Median
Teman teman median merupakan nilai-nilai ukuran letak yang menentukan posisi nilai tertentu
yang dimiliki subyek. Terdiri dari kuartil, desil dan persentil.
Kuartil (K)
Ukuran letak yang membagi suatu distribusi ke dalam 4 bagian yang sama, yaitu 25% data
berada di bawah Kuartil 1 dan 75% data berada di atas Kwartil 1.
Kuartil 2 sama dengan Median.
Desil (D)
Desil dari suatu rangkaian data adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi
menjadi 10 bagian yang sama.
Rumus letak desil dapat dikembangkan dari rumus kuartil di atas. Tinggal kita ubah angka
pembagi (100) dan bilangan persentil yang dikehendaki, 1 30, 78 ....)
Persentil (P)
Persentil suatu rangkaian data adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi menjadi
100 bagian yang sama besar.
Rumus persentil juga dapat dikembangkan dari rumus kuartil, tinggal kita ubah angka
pembagi (100) dan bilangan persentil yang dikehendaki, 1 30, 78 ....)
Ki = Kuartil i
Bbn = Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median
n = Jumlah Subjek
Cfb = Kumilatif frekuensi dari bawah di bawah interval yang
mengandung kuartil ke i
Fd = Frekuensi didalam interval yang mengandung kuartil ke i
i = Banyaknya nilai dalam tiap interval
c. Modus
Modus dari suatu rangkaian data adalah nilai data yang paling sering muncul (frekuensi terbesar)
dalam rangkaian data itu.
No X f fX
1 3 4 12
2 4 3 12
3 5 3 15
4 6 2 12
5 7 1 7
6 8 1 8
7 9 1 9
Jumlah 15 75
Mean = 75/15 = 5
b. Median
- Data Bercacah Ganjil:
Data: 3 4 5 5 6 Jumlah N = 5
Cara:
a. Susun data secara berurut.
b. Cari letak median dengan rumus
(letak median pada urutan ketiga)
c. Cari nilai median pada urutan ketiga (median = 5)
No X f Cfb
1 9 1 15
2 8 1 14
3 7 1 13
4 6 2 12
5 5 3 10
6 4 3 7
7 3 4 4
Jumlah 15
Langkah:
1. Tentukan interval yang mengandung median dengan menghitung n/2. dalam hal ini 15/2 = 7,5
2. Beri tanda interval yang mengandung median. dalam hal ini baris ke lima
3. Cari Kumulatif frekuensi dari bawah dibawah interval yang mengandung median, dalam hal ini 7.
4. Cari frekuensi yang ada di dalam interval yang mengandung median, dalam hal ini 3.
5. Masukkan semua itu ke dalam rumus sebagai berikut:
1
157
= 4,5 + ( 2
) 1 = 4,6
3
- Perhitungan Kuartil:
Data penjualan komputer selama 7 bulan terakhir:
Data: 2 4 3 3 6 5 7 (N = 7)
Langkah:
a. Susun data secara berurut, menjadi:
2334567
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Langkah
D5 = 5(12 + 1)/10 = 65/10 = 6,5 (atau 6 + 0,5)
Letak Desil 5 Bilangan Nilai
655
0,5 (6-5) 0,5
6,5 5,5
Nilai desil 5 adalah data urutan ke 6,5, yang bernilai 5,5.
D9 = 9(12 + 1)/10 = 117/10 = 11,7 (atau 11 + 0,7)
Letak Desil 9 Bilangan Nilai
11 9 9
0,7 (10-9) 0,7
11,7 9,7
Nilai desil 9 adalah data urutan ke-12 (Desil 9 = 10).
- Perhitungan Persentil:
Data: 2 3 3 4 4 5 6 7 10 12 13 N = 11
Urut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11)
Langkah:
a) Tentukan letak data
b) Letak nilai P50 = 50(11 + 1)/100 = 6
Nilai P 50 adalah data nomor urut 6 (P50 = 5)
c. Modus
- Data: 2 3 4 5 6
karena data ini masing-masing frekuensi (kemunculan)-nya hanya 1, maka dikatakan tidak
memiliki modus.
- Data: 2 3 4 4 5 6
Frekuensi terbesar adalah 2 (nilai empat muncul dua kali). Jadi modusnya adalah 4.
Rangkaian data yang memiliki satu modus disebut Mono-modus.
- Data: 2 3 4 4 5 6 6 7
Frekuensi terbesar adalah dua (muncul dua kali) yaitu angka 4 dan 6.
Jadi modus rangkaian data ini adalah 4 dan 6. Rangkaian data ini memiliki 2 Modus atau
disebut Bi-modus.
- Data Berkelompok
Berikut ini adalah nilai statistik mahasiswa jurusan ekonomi universitas Jayabaya
Dengan begitu bisa kita menghitung modus nilai statistik mahasiswa sebagai berikut
3. Soal
127
= = 35,5 + ( (127)+(1210))5
5
= 35,5 + ( )5
5+2
Mo= 57, 17
50/224
= = 35,5 + ( 12
)5
Me = 35,5 + (1/12)5
Me = 35,5 + 0.41
Me = 35,91
= Mean = 1.740/50
Mean = 34,8