Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

1. Masalah : Kurang pengetahuan tentang hipertensi sehubungan


dengan kurangnya informasi
2. Pokok bahasan : Preeklampsia
3. Sub pokok bahasan : Pencegahan dan Penatalaksanaan PreEklampsia pada Ibu
Hamil
4. Sasaran : Pasien Ny. O
5. Hari/Tanggal : Senin, 28 Maret 2017
6. Jam : 10.00-10.30 WIB
7. Waktu : 30 menit
8. Pertemuan : pertama
9. Tempat : Jalan Riung saluyu rt 09 rw 07 no 268 Bandung
10. Penyuluh : Derina
11. Tujuan Instruksional Umum
12. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan di Jalan Riung saluyu rt 09 rw 07 no 268
Bandung diharapkan pasien mampu memahami tentang Preeklampsia dan
penatalaksanaannya.
13. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Preeklampsia di Jalan Riung saluyu
rt 09 rw 07 no 268 Bandung selama 30 menit, diharapkan pasien yang dapat :
a. Menyebutkan pengertian Preeklampsia dengan benar tanpa bantuan.
b. Menjelaskan faktor Resiko terjadinya Preeklampsia tanpa di bimbing.
c. Menyebutkan 5 (lima) dari 9 (sembilan) tanda dan gejala Preeklampsia tanpa
dibimbing.
d. Menjelaskan klasifikasi Preeklampsia dengan tepat tanpa di bimbing.
e. Menyebutkan komplikasi akibat dari Preeklampsia tanpa dibimbing
f. Menjelaskan cara pencegahan dan penanganan Preeklampsia tanpa bantuan.

14. Materi (terlampir)


a. Pengertian Preeklampsia.
b. Faktor resiko Preeklampsia.
c. Tanda dan gejala Preeklampsia.
d. Klasifikasi Preeklampsia.
e. Komplikasi Preeklampsia
f. Pencegahan dan penanganan Preeklampsia.

15. Media & Sumber


a. Media : Materi SAP, Leaflet
b. Sumber :
1. Brooks MD., 2011. Pregnancy, Preeclampsia. Dalam: Wulan, S.K., 2012.
Karakteristik Penderita Preeklampsia dan Eklampsia di RSUP Haji Adam Malik
Medan Tahun 2009 2011. Medan
2. Abdul, dkk, 2006. Penaganan Preeklampsia, Arcan, Jakarta
3. Maryunani, A, dkk, 2012, Asuhan Kegawat Daruratan Dalam Kebidanan,
Trans Info Media, Jakarta
4. Dewi, vivian nanny lia dan Tri sunarsih. 2011. Asuhan kehamilan untuk
kebidanan. Jakarta: Salemba medika

16. Metode
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab

17. Kegiatan Pembelajaran


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
c. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan.
d. Kontrak waktu.
2. 20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
a. Pengertian Preeklampsia.
b. Faktor resiko
Preeklampsia.
c. Tanda dan gejala
Preeklampsia.
d. Klasifikasi Preeklampsia.
e. Komplikasi Preeklampsia
f. Pencegahan dan
penanganan Preeklampsia.
3. 5 menit Penutup :
a. Menyimpulkan inti Menyimak dan
penyuluhan. mendengarkan
b. Memberi kesempatan
kepada pasien untuk
bertanya.
c. Memberi kesempatan
kepada pasien untuk
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan.
d. Menyampaikan terima
kasih atas perhatian dan
waktu yang telah di berikan
kepada pasien.
e. Mengucapkan salam

Evaluasi :

1. Prosedur ( Post Tes )


2. Bentuk ( Lisan )
3. Jenis ( Essay )
Butiran Soal :

1. Sebutkan pengertian Preeklampsia


2. Jelaskan faktor resiko Preeklampsia.
3. Sebutkan tanda dan gejala Preeklampsia.
4. Jelaskan klasifikasi Preeklampsia.
5. Sebutkan komplikasi Preeklampsia
6. Jelaskan pencegahan dan penanganan Preeklampsia

Mengetahui Pembimbing Bandung,

Praktikan

------------------------------ -----------------

7. Lampiran Materi
a. Pengertian Preeklampsia
preeklampsia adalah kelainan malafungsi endotel pembuluh darah atau vaskular
yang menyebar luas sehingga terjadi vasospasme setelah usia kehamilan 20
minggu, mengakibatkan terjadinya penurunan perfusi organ dan pengaktifan
endotel yang menimbulkan terjadinya hipertensi, edema nondependen, dan
dijumpai proteinuria 300mg per 24 jam atau 30mg/dl (+1 pada dipstick) dengan
nilai sangat fluktuatif saat pengambilan urin sewaktu (Brooks MD, 2011).
b. Faktor resiko Preeklampsia.
Banyak faktor yang berkaitan dengan meningkatnya resiko preeclampsia telah
dapat diidentifikasi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut, dengan
frekuensi dan tingkat keparahan penyakit ditemukan lebih tinggi pada lima
faktorresiko pertama (Sibai, 2003) :
a) Kehamilan multipel (14%)
b) Hipertensi kronik maupun penyakit ginjal sebelumnya
c) Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya (18%).
d) Diabetes mellitus pregestasional
e) Riwayat trombofilia
f) Nuliparitas (2-7%)
g) Obesitas
h) Riwayat preeklampsia-eklampsia pada keluarga

c. Tanda dan gejala Preeklampsia


1) Hipertensi dengan tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, diukur minimal
2 kali dengan jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat.
2) Proteinuria 5 gram/ 24 jam atau lebih, +++ atau ++++ pada pemeriksaan
kualitatif.
3) Oliguria, urine 400 ml / 24 jam atau kurang
4) Edema paru-paru, sianosis.
5) Tanda gejala lain yaitu sakit kepala yang berat, masalah pengelihatan,
pandangan kabur dan spasme arteri retina pada funduskopi, nyeri epigastrium,
mual atau muntah serta emosi mudah marah.
6) Pertumbuhan janin intrauterine terlambat.
7) Adanya HELLP syndrome (H= Hemolysis, ELL= Elevated Liver Enzym, P=
Low Plat)
8) Pertumbuhan janin intrauterine terlambat Kriteria menentukan adanya edema
adalah: nilai positif jika edema di daerah tibia, lumbosakral, wajah (kelopak
mata), dan tangan, terutama setelah bangun tidur dipagi hari.
(Maryunani, dkk, 2012)
d. Klasifikasi Preeklampsia
Berdasarkan manifestasi klinisnya, preeklampsia diklasifikasikan menjadi
preeklampsia ringan dan preeklampsia berat.
1) Preeklampsia ringan
Preeklampsia ringan ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik 30
mmHg atau diastolik 15 mmHg, proteinuria +2, dan penambahan berat badan
selama trisemester kedua lebih dari 3 pound (1,3 kg) setiap minggu dan selama
trisemester ketiga lebih dari 1 pound (0,45 kg) setiap minggu (Hamilton,
1998).
2) Preeklampsia berat
Preeklampsia berat ditandai dengan peningkatan tekanan darah 160/100 atau
lebih, albuminuria +3 atau +4, edema umum, penambahan berat badan 2
pound (0,9 kg) kurang dari satu minggu, sakit kepala, penglihatan ganda,
oliguria <400ml/24jam, dan peningkatan nitrogen urea darah, asam urat, dan
serum kreatinin >1,2mg/dl (Hamilton, 1998).
e. Komplikasi Preeklampsia
Menurut Khatteryn & Laura (1995) dalam Anik Maryunani dan Yulianingsih
(2012) komplikasi ibu dengan preeklampsia meliputi : cerebral vascular accident,
kardiopulmonari edema, retardasi pertumbuhan, kematian janin intra uterine yang
disebabkan oleh hipoksia dan premature. Komplikasi preeklampsia yang lain
adalah : Ablatio retinae, gagal ginjal, perdarahan otak, gagal jantung dan edema
paru (Vivian dan Tri Sunarsih, 2010).
f. Pencegahan dan penanganan Preeklampsia.
1) Pencegahan
Pencegahan timbulnya preeklampsia dapat dilakukan dengan pemeriksaan
antenatal care secara teratur. Gejala ini ini dapat ditangani secara tepat.
Penyuluhan tentang manfaat isirahat akan banyak berguna dalam pencegahan.
Istirahat tidak selalu berarti tirah baring di tempat tidur, tetapi ibu masih dapat
melakukan kegiatan sehari-hari, hanya dikurangi antara kegiatan tersebut, ibu
dianjurkan duduk atau berbaring. Nutrisi penting untuk diperhatikan selama hamil,
terutama protein. Diet protein yang adekuat bermanfaat untuk pertumbuhan dan
perbaikan sel dan transformasi lipid (Maryunani, dkk, 2012)
2) Penanganan
Tujuan penangan adalah untuk mencegah terjadinya preeklamsia dan
eklamsi. Agar janin dapat lahir dengan hidup dan trauma pada janin dapat
seminimal mungkin.
Penangan untuk mengatasi edema dapat dilakukan tindakan sebagai berikut:
a) Jangan berdiri terlalu lama.
b) Olah raga atau jalan ringan.
c) Bila tidur atau duduk kaki agak diangkat ke atas. Ada juga yang
menyarankan agar tidur dengan posisi badan berbaring ke sebelah kiri.
Tujuannya agar peredaran darah yang kembali ke jantung menjadi lancar,
dengan demikian mengurangi retensi cairan pada kaki.
d) Merendam kaki dalam air hangat juga dapat menolong.
e) Menghindarkan diri dari makan makanan yang terlalu asin (mengandung
banyak garam).
f) Istirahat yang cukup
g) Kenakan sandal terbuka yang nyaman daripada sepatu hak tinggi yang
anggun tapi menyebabkan nyeri.
h) Bantu untuk mengeluarkan produk sisa dengan minum cairan sedikitnya
delapan sampai sepuluh gelas berukuran 250 gram sehari.
i) Mengikuti senam hamil di rumah sakit atau di rumah bersalin, agar kerja
jantung dapat lebih optimal, sehingga metabolisme cairan tubuh dapat
bekerja dengan baik.
j) Makan dengan nilai gizi seimbang. Jika perlu, mintalah vitamin pada dokter
kandungan.
k) Kontrol rutin ke dokter ahli kandungan.
DAFTAR PUSTAKA
Brooks MD., 2011. Pregnancy, Preeclampsia. Dalam: Wulan, S.K., 2012. Karakteristik Penderita
Preeklampsia dan Eklampsia di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2009 2011.
Medan
Abdul, dkk, 2006. Penaganan Preeklampsia, Arcan, Jakarta
Maryunani, A, dkk, 2012, Asuhan Kegawat Daruratan Dalam Kebidanan, Trans
Info Media, Jakarta
Dewi, vivian nanny lia dan Tri sunarsih. 2011. Asuhan kehamilan untuk kebidanan.
Jakarta: Salemba medika

Anda mungkin juga menyukai