2. Usaha-usahan sanitasi
Waktu : 30 menit
A. Tujuan
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Peserta dapat memahami dan bisa mengetahui sanitasi
makanan.
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, diharapkan peserta dapat mengetahui
tentang :
2. Usaha-usahan sanitasi
2. Usaha-usahan sanitasi
C. Media
1. LCD
2. Laptop
3. Leaflet
D. Metode
1. Penyampaian materi
2. Tanya Jawab
3. Setting tempat
E. Pengorganisasian
2. Penyaji : Dea
3. Moderator : Deni
4. Notulen : Derina
5. Fasilitator : Esti
6. Observer :
Rincian tugas
1. Penanggung jawab
2. Moderator
g. Menyimpulkan kegiatan.
3. Penyaji
4. Fasilitator
5. Observer
6. Notulen
F. Kegiatan penyuluhan
I. EVALUASI
Evaluasi Proses
2. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama acara berlangsung
EvaluasiHasil
Lebih dari 75% dari Sasaran mampu menjawab pertannyan yang diajukan oleh penyaji.
A. DEFINISI
Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya mengendalikan faktor makanan, orang, tempat
dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Persyaratan hygiene sanitasi adalah ketentuan-ketentuan teknis yang ditetapkan terhadap produk
rumah makan dan restoran, personel dan perlengkapannya yang meliputi persyaratan bakteriologis,
kimia dan fisika (Depkes RI, 2003).
B. USAHA-USAHA SANITASI
Sanitasi makanan meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada kebersihan dan kemurnian makanan
agar tidak menimbulkan penyakit. Kemurnian disini dimaksudkan murni menurut penglihatan maupun
rasa.
Usaha-usaha sanitasi tersebut meliputi tindakan-tindakan saniter yang ditujukan pada semua tingkatan,
sejak makanan mulai dibeli, disimpan, diolah dan disajikan untuk melindungi agar konsumen tidak
dirugikan kesehatannya.
b. Higiene perorangan dan praktek-praktek penanganan makanan oleh karyawan yang bersangkutan.
Makanan adalah semua substansi yang diperlukan tubuh. Menurut definisi WHO (1956) mengenai
makanan, ditegaskan bahwa dalam batasan makanan tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-
substansi yang dipergunakan untuk tujuan pengobatan. Walaupun air merupakan elemen vital dalam
makanan manusia, akan tetapi air yang memenuhi syarat-syarat kesehatan memerlukan penanganan
yang khusus.
1. Buah-buahan.
a. Keadaan fisiknya baik, isinya penuh, kulit utuh, tidak rusak atau kotor.
c. Warna sesuai dengan bawaannya, tidak ada warna tambahan, warna buatan (karbitan) dan
warna lain selain warna buah.
d. Tidak berbau busuk, bau asam/ basi atau bau yang tidak segar lainnya.
e. Tidak ada cairan lain selain getah aslinya.
2. Sayuran.
a. Daun , buah atau umbi dalam keadaan segar, utuh dan tidak layu.
3. Susu
c. Aroma khas susu, tidak bau asam, tengik atau bau amis.
f. Bebas dari kotoran fisik seperti darah, debu, bulu, serangga dan lain-lain .
Diare
Tifus
Hepatitis
Cacingan
Tidak semua bahan makanan yang tersedia langsung di konsumsi oleh masyrakat.bahan makanan yang
tidak segera diolah terutama untuk katering dan penyelenggara makanan RS perlu penyimpinan yang
baik, mengingat sifat bahan makanan yang berbeda dan dapat membusuk,sehingga kualitas nya dapat
terjaga.cara penyimpanan yang memenuhi syarat hygine sanitai makanan sebagai berikut :
a) penyimpanan harus di lakukan di tmpat khusus (gudang) yang bersih dan memenuhi syarat
b) barang barang agar disusun dengan baik sehingga mudah di ambil tidak memebri kesempatan
serangga atau tikus untuk bersarang terhindar dari lalat/tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau
rusak agar di simpan pada suhu yang dingin
Penyimpanan bahan makanan merupakan satu dari enam prinsip higiene dan sanitasi makanan
.penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah yang banyak dapat
menyebabkan kerusakan bahan makanan tersebut .
untuk makann kering dan makanan olahan yang di ismpan dalam suhu kamar, maka cara penyimpanan
harus diatur sebagai berikut:
a) makanan di letakkan dalam rak-rak yang tidak menempel pada dinding, lantai dan langit-langit;
untuk sirkulasi udara agar udara segar dapat segera masuk ke seluruh ruangan, mencegah kemungkinan
jamahan dan temoat persembunyian tikus, untuk memudahkan pembersihan lantai, untuk
mempermudah dilakukan stok opname
c) Untuk bahan makanan yang tercecer seprrti gula pasir, tepung, di tempatkan dalam wadah
penampungan sehingga tidak mengotori lantai.
d) Setiap makanan di atur ketebalan nya maksudnya gara suhu dapat merata ke seluruh bagian
e) Setiap bahan makanan di tempatkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam wadah (container)
masing-masing, wadah dapat berupa bak, kantong plastik atau lemari yang berbeda
f) Makanan di simpan dalam ruangan penyimpanan sedemikian hingga terjadi sirkulasi udara dengan
baik agar suhu merata ke seluruh bagian, pengisian lemari yang terlalu padat akan mengurangi manfaat
penyimpanan karena suhunya tidak sesuai dengan kebutuhan.
Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap. Makanan yang berbau tajam harus di tutup
dalam kantong plastik yang rapat da di pisahkan dari makann lain, kalau tidak letaknya harus berjauhan.
Makanan yang di simpan tidak lebih dari dua atau tiga hari harus sudah di gunakan. Lemari tidak boleh
terlalu sering di buka, maka di anjurkan lemari untuk keperluan sehari hari di pisahkan dengan lemari
untuk keperluan penyimpanan makanan. Penyimpanan makanan kering:
Proses pengolahan, pada proses atau cara pengolahan makanan ada tiga hal yang perlu mendapat
perhatian yaitu:
a) Tempat pengolahan
Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana makanan di olah ,tempat pengolahan ini
sering disebut dapur, dapur mempunyai peranan yang penting dalam proses pengolahan makanan,
karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya harus selalu di terjaga dan di perhatikan dapur
yang baik harus selalu terjaga dan di perhatikan. Dapur yang baik harus memenuhi persyaratan
memenuhi persyaratan sanitasi
Penjamah makanan menurut depkes RI 2006 adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan
makanna dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai
penyajian. Dalam proses pengolahan makanan, peran dari penjamah makanan sangatlah besar peranan
nya. Penjamah makanan ini mempunyai peluang untuk menularkan penyakit. Banyak infeksi yang di
tularkan melalui penjamah makanan , antara lain staphylococcus aureus di tularkanmelalui hidung dan
tenggorokan ,kuman clostridium pefringens ,strptococcus ,salmonella dapat di tulakan melalui kulit, oleh
sebab itu, penjamah makanan harus selalu dlam keadaan sehat dan terampil.
Cara penolahan makanan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan kerusakan makanan sebagai
akibat cara pengolahan yang salah dan mengikuti kaidah atau prinsip prinsip higiene dan senitasi yang
baik atau di sebut GMP ( good manufacturing practice)
Dr.H. Arif Sumantri, Skm M,kes. 2010. Kesehatan lingkungan edisi revisi. Jakarta. Kencana prenada
media group