Anda di halaman 1dari 15

BAB I

STATUS PENDERITA

Masuk RSAY : 22 Oktober 2012


Pukul : 10.00 WIB

I. IDENTITAS PASIEN

- Nama penderita : Ny. Mu


- Jenis kelamin : Perempuan
- Umur : 85 Tahun
- Agama : Islam
- Suku : Jawa
- Status : Menikah
- Alamat : Yosodadi

II. ANAMNESIS

Riwayat Penyakit
Keluhan utama : Nyeri Punggung Bawah 1 hr yang lalu
Keluhan tambahan :-

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD RSAY dengan keluhan nyeri punggung bawah sejak 2
hari yang lalu. Nyeri dirasakan terus-menerus dan menjalar ke kaki sebelah
kiri. Nyeri dirasakan bertambah berat saat duduk dan membungkuk
sehingga mengganggu aktivitas. Nyeri berkurang saat berbaring. 1 minggu
yang lalu pasien mengalami jatuh dengan posisi terduduk saat berjalan
dirumah. Tidak terdapat nyeri pada kuduk. Pasien tidak mengeluh demam,
BAB dan BAK normal tidak ada keluhan, gangguan pencernaan disangkal,
tidak ada kehilangan berat badan. Pasien pernah menjadi pedagang beras
selama 20 tahun. Saat berdagang, beras digendong dipunggung dan dibawa
berkeliling. Kemudian pasien bercocok tanam sayuran dan dijual di pasar
selama 30 tahun. Ketika merawat tanaman pasien sering jongkok untuk
menggapai tanaman. Sayuran juga dijual dengan cara di gendong ke pasar.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengeluh sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat HT (+),
DM (-), paru (-), tumor (-), kanker (-). Riwayat penggunaan obat-obatan dan
alkohol, merokok disangkal. Pasien pernah jatuh dari motor sekitar 2 tahun
yang lalu.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Status Present
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : Compos Mentis / E4V5M6
- HR : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
- Suhu : 36,5 C
- Tekanan Darah : 180/90mmHg
- IMT : 19,8

Status Generalis
Kelainan mukosa kulit/subkutan yang menyeluruh
- Pucat : (-)
- Sianosis : (-)
- Ikterus : (-)
- Perdarahan : (-)
- Oedem umum : (-)
- Turgor : Baik
- Pembesaran KGB generalisata : (-)

Untuk orang yang aku cintai SHT 2


KEPALA
- Bentuk : Normocephalik
- Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut
- Mata : Tak cekung,edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis
(-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, diameter 2
mm, refleks cahaya +/+
- Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-)
- Mulut : Sianosis (-), pucat (-)
- Telinga : Simetris, liang lapang, serumen (-)

LEHER
- Inspeksi : Simetris, trachea ditengah, JVP tidak meningkat
- Palpasi : Massa (-), nyeri tekan (-), KGB tidak terdapat pembesaran

PARU-PARU
- Inspeksi : Gerakan pernafasan simetris kanan dan kiri
- Palpasi : Fremitus taktil simetris, ekspansi dada simetris, massa (-),
nyeri tekan (-)
- Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kanan dan kiri
- Auskultasi : Suara nafas vesikuler kanan = kiri, ronkhi -/-,wheezing -/-

JANTUNG
- Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
- Perkusi : Batas jantung atas : ICS II linea parasternal sinistra
Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternal dextra
Batas jantung kiri : ICS V linea midklavikula sinistra
- Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN
- Inspeksi : Perut datar, simetris, tidak terlihat adanya massa

Untuk orang yang aku cintai SHT 3


- Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, tegang (-),
massa (-)
- Perkusi : Timpani, nyeri ketok CVA -/-
- Auskultasi : Bising usus (+) normal.

GENITALIA
- Tidak dilakukan pemeriksaan

SISTEM UROGENITAL
- Tidak dilakukan pemeriksaan

EKSTREMITAS
- Superior : Oedem (-), sianosis (-), pucat (-)
- Inferior : Oedem (-), sianosis (-), pucat (-)

Status Neurologis
Nervus Cranialis
PEMERIKSAAN KANAN KIRI
N. Olfactorius +N +N
N. Optikus +N +N
N. Occulomotorius +N +N
N. Trochlearis +N +N
N. Trigeminus +N +N
N. Abduscens +N +N
N. Fasialis +N +N
N. Vestibulochloclearis +N +N
N. Glosopharingeus +N +N
N. Accesorius +N +N
N. Hipoglossus +N +N

Ekstremitas Superior
Kanan Kiri
Motorik
Pergerakan +N +N

Untuk orang yang aku cintai SHT 4


Kekuatan 5-5-5 5-5-5
Tonus +N +N

Refleks
Biceps +N +N
Triceps +N +N
Huffmann - -
Tromner - -

Ektremitas Inferior
Kanan Kiri
Motorik
Pergerakan +N +N
Kekuatan 5-5-5 5-5-5
Tonus +N +N
Refleks
Patella + +
Achilles + +
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Sensibilitas
Sensibilitas taktil +N +N
Sensibilitas nyeri +N +N
Sensibilitas suhu +N +N

Pemeriksaan Tambahan :
Test Lasegue : (-/+)
Test Patrick : (-/-)
Test Kontra Patrick : (-/-)
Deformitas vertebrae : Tidak ditemukan
Nyeri tekan lumbal : + L1-L2 dan paravertebral kiri

Untuk orang yang aku cintai SHT 5


Gait : Normal

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium (21 Juni 2012)


1. Hematologi
WBC : 5800 (5.000-10.000/ uL)
HGB : 12,6 (14,8-18 g/dL)
HCT : 38,9 (41-54 %)
PLT : 150.000 (150-450 rb/uL)

2. Kimia Darah
Kolesterol : 187,4
Trigliserid : 81
HDL : 33
LDL : 138
Ureum : 22,9
Creatinin : 1,13

Roentgen:
- Spondyloarthrosis lumbales
- Scoliosis vertebra thoracolumbales
- Compresi fraktur corpus vertebra lumbales 1-2

V. DIAGNOSIS KERJA
LBP et causafraktur kompresi L1-L2 et spondylosis lumbales et skoliosis

VI. DIAGNOSIS BANDING

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG ANJURAN

Untuk orang yang aku cintai SHT 6


- CT SCAN, MRI
- Bone Scitigrafi
- Myelografi

VIII. PENGOBATAN
Non medikamentosa :
- Tirah Baring
- Corset
- Diatermi
Medikamentosa :
- IVFD RL
- Inj. Ketorolac 2x1
- Inj. Metilprednisolon 3x1

IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungtionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam

BAB II

LOW BACK PAIN

Untuk orang yang aku cintai SHT 7


A. Definisi Low Back Pain
Low Back Pain (nyeri punggung bawah) didefinisikan sebagai nyeri,
ketegangan otot, atau kekakuan lokal di bawah batas kosta dan di atas lipatan
otot glutealis inferior, dengan atau tanpa sakit kaki (linu panggul). (BW
KOES, 2006)

Nyeri punggung bawah akut biasanya didefinisikan sebagai durasi nyeri


punggung bawah yang bertahan selama kurang dari 6 minggu, sedangkan
nyeri sub akut periode nyeri 6 minggu-12 minggu, nyeri punggung bertahan
selama 12 minggu dikategorikan kronis.

Prevalensi nyeri punggung bawah dilaporkan sekitar 70% di negara industri


(5% terjadi pada orang dewasa). Kejadian terutama pada usia 35-55 tahun.
Terdapat pengaruh genetik dan disarankan untuk dilakukan penelitian tentang
hal tersebut. (Burton, 2004)

B. Patofisiologi Low Back Pain


Beberapa penyebab nyeri punggung bawah dirincikan dalam tabel berikut.
(BW KOES, 2006)
Mekanik
- Tidak diketahui penyebabnya-biasanya berhubungan dengan ketegangan
otot dan cedera ligament (65%-70%)
- Penyakit degeneratif pada discus dan sendi
- Fraktur vertebra
- Kelainan kongenital (seperti skoliosis, kifosis, transisi vertebra)
- Spondylosis
- Ketidakstabilan
Neurogenik
- HNP
- Stenosis spinal
- Infeksi
Non-mechanical spinal condition (1%-2%)
- Neoplastik
- Infeksi
- Inflamasi
- Penyakit Paget
Nyeri alih
- Penyakit Gastrointestinal
- Penyakit Ginjal

Untuk orang yang aku cintai SHT 8


- Aneurysma Aorta Abdominal
Lain-lain
- Fibromyalgia
- Malignansi

Faktor resiko terjadinya nyeri punggung bawah dapat dikategorikan dalam


tiga hal : (BW KOES, 2006)
Individual : umur, latihan fitnes, kelemahan tulang belakang, perokok,
obesitas.
Social : stress, kecemasan, emosi, depresi
Pekerjaan

Kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elastik yang


tersusun atas banyak unit rigid (vertebrae) dan unit refleksibel (diskus
intervertabralis) yang diikat satu sama lain oleh kompleks sendi faset,
berbagai ligamen dan otot paravertabralis. Kontruksi punggung yang unik
tersebut memungkinkan fleksibilitas sementara di sisi lain tetap dapat
memberikan perlindungan yang maksimal terhadap sumsum tulang belakang.
Lengkungan tulang belakang akan menyerap goncangan vertical pada saat
berlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang
belakang. Otot-otot abdominal dan toraks sangat penting pada aktivitas
mengangkat beban. Bila tidak pernah dipakai akan melemahkan struktur
pendukung ini. Obesitas, masalah postur, masalah struktur, dan peregangan
berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri punggung.
Diskus intervertabralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia
bertambah tua. Pada orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago
dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat
dan tak teratur. Degenarasi diskus merupakan penyebab nyeri punggung yang
biasa. Diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S1, menderita stress mekanis
paling berat dan perubahan degenarasi terberat. Penonjolan diskus (herniasi
nucleus pulposus) atau kerusakan sendi faset dapat mengakibatkan penekanan
pada akar saraf nyeri yang menyebar sepanjang saraf tersebut. Sekitar 12%
orang dengan nyeri punggung bawah menderita hernia nucleus pulposus.

Untuk orang yang aku cintai SHT 9


C. Diagnosis
Anamnesa
Kapan mulai sakit, sebelumnya pernah tidak?
Apakah nyeri diawali oleh suatu kegiatan fisik tertentu? apa pekerjaan
sehari-hari? adakah suatu trauma?
Dimana letak nyeri? sebaiknya penderita sendiri yang disuruh
menunjukkan dimana letak nyerinya. Ada tidak penjalaran?
Bagaimana sifat nyeri? apakah nyeri bertambah pada sikap tubuh tertentu?
Apakah bertambah pada kegiatan tertentu?
Apakah nyeri berkurang pada waktu istirahat?
Adakah keluarga dengan riwayat penyakit serupa?
Ada tidak perubahan siklus haid, atau perdarahan pervaginam. Ada tidak
gangguan miksi dan defekasi atau penurunan libido?
Riwayat trauma.
Riwayat pekerjaan.
Red Flags : umur antara 20-50 tahun, demam, kehilangan berat badan.

Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
Perhatikan cara berjalan, berdiri, duduk.
Inspeksi daerah punggung. Perhatikan jika ada lurus tidaknya, lordosis,
ada tidak jalur spasme otot para vertebral? deformitas? kiphosis?
gibus?
2. Palpasi
Palpasi sepanjang columna vertebralis (ada tidaknya nyeri tekan pada
salah satu procesus spinosus, atau gibus/deformitas kecil dapat teraba pada
palpasi atau adanya spasme otot para vertebral)

Pemeriksaan Neurologik
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan apakah kasus nyeri
pinggang bawah adalah benar karena adanya gangguan saraf atau karena
sebab yang lain.

Untuk orang yang aku cintai SHT 10


1. Pemeriksaan sensorik
Bila nyeri pinggang bawah disebabkan oleh gangguan pada salah satu
saraf tertentu maka biasanya dapat ditentukan adanya gangguan sensorik
dengan menentukan batas-batasnya, dengan demikian segmen yang
terganggu dapat diketahui.
2. Pemeriksaan motorik
Dengan mengetahui segmen otot mana yang lemah maka segmen mana
yang terganggu akan diketahui, misalnya lesi yang mengenai segmen L4
maka musculus tibialis anterior akan menurun kekuatannya.
3. Pemeriksaan reflek
Reflek tendon akan menurun pada atau menghilang pada lesi motor neuron
bawah dan meningkat pada lesi motor atas. Pada nyeri punggung bawah
yang disebabkan HNP maka reflek tendon dari segmen yang terkena akan
menurun atau menghilang
4. Gait (Keseimbangan dan gaya berjalan)
5. Tes-tes
a. Tes lasegue (straight leg raising)

Tungkai difleksikan pada sendi coxae sedangkan sendi lutut tetap


lurus. Saraf ischiadicus akan tertarik. Bila nyeri pinggang dikarenakan
iritasi pasa saraf ini maka nyeri akan dirasakan pada sepanjang
perjalanan saraf ini, mulai dari pantat sampai ujung kaki.

b. Crossed lasegue

Bila tes lasegue pada tungkai yang tidak sakit menyebabkan rasa nyeri
pada tungkai yang sakit maka dikatakan crossed lasegue positif.
Artinya ada lesi pada saraf ischiadicus atau akar-akar saraf yang
membentuk saraf ini.

c. Tes kernig
Sama dengan lasegue hanya dilakukan dengan lutut fleksi, setelah
sendi coxa 900 dicoba untuk meluruskan sendi lutut.

Untuk orang yang aku cintai SHT 11


d. Patrick sign (FABERE sign)
FABERE merupakan singkatan dari fleksi, abduksi, external, rotasi,
extensi. Pada tes ini penderita berbaring, tumit dari kaki yang satu
diletakkan pada sendi lutut pada tungkai yang lain. Setelah ini
dilakukan penekanan pada sendi lutut hingga terjadi rotasi keluar. Bila
timbul rasa nyeri maka hal ini berarti ada suatu sebab yang non
neurologik misalnya coxitis.
e. Chin chest maneuver
Fleksi pasif pada leher hingga dagu mengenai dada. Tindakan ini akan
mengakibatkan tertariknya myelum naik ke atas dalam canalis
spinalis. Akibatnya maka akar-akar saraf akan ikut tertarik ke atas
juga, terutama yang berada di bagian thorakal bawah dan lumbal atas.
Jika terasa nyeri berarti ada gangguan pada akar-akat saraf tersebut

Nyeri punggung bawah dapat didiagnosa sebagai : (Atut, et all. 2000)

Untuk orang yang aku cintai SHT 12


Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium : Evaluasi menyeluruh mungkin termasuk hitung darah
lengkap, penentuan tingkat sedimentasi eritrosit dan tes khusus lainnya
seperti yang ditunjukkan oleh evaluasi klinis. Secara khusus, tes ini
berguna ketika infeksi atau keganasan dianggap sebagai kemungkinan
penyebab nyeri punggung pasien.
- Radiografi:
Indikasi pemeriksaan radiografi yaitu
Riwayat trauma
Defisit neurologi
Gejala simptomatis
T > 38C
Kehilangan berat badan secara signifikan
Riwayat kanker, penggunaan kortikosteroid, penyalahgunaan obat
dan alkohol
Suspek spondilitis ankilosis
- MRI dan CT SCAN
- Bone Scintigrafi
- Myelografi:
Elektromiografi merupakan tes yang paling penting. Salah satu
keuntungan dari elektromiografi untuk mengidentifikasi neuropati perifer
dan keterlibatan penyebaran neurologis menunjukkan lesi yang lebih
tinggi atau lebih rendah. (Williams & Ashley, 2003)

D. Penatalaksanaan
Non-Farmakologi: (Atul et all, 2000)
- Bed rest

Untuk orang yang aku cintai SHT 13


Penderita harus tetap berbaring di tempat tidur selama beberapa hari
dengan sikap tertentu. Tempat tidur tidak boleh memakai pegas atau per.
Tempat tidur harus dari papan yang lurus dan ditutup dengan lembar busa
tipis. Tirah baring ini sangat bermanfaat untuk nyeri punggung mekanik
akut, fraktur, dan HNP. Pada HNP sikap terbaring paling banyak ialah
dalam posisi setengah duduk dimana tungkai dalam sikap fleksi pada
sendi panggul atau lutut. Lama tirah baring bergantung pada berat-
ringannya gangguan yang dirasakan penderita.

Terapi Farmakologi
- Anti inflamasi : acetaminophen dan NSAID
- Cyclo-oxygenase-2 selective NSAIDs
- Systemic corticosteroids
- Histamine H2 antagonis atau misoprostol untuk pasien dengan gangguan
gastrointestinal
- Asam asetil salisilat
- Skeletal muscle relaxants
- Antidepressants
- Opioid analgesics
- Tramadol
- Topical lidocaine

Fisioterapi
- Superficial heat (hydrocolloid packs)
- Ultrasound (deep heat)
- Cold Packs dan massage

DAFTAR PUSTAKA

Untuk orang yang aku cintai SHT 14


Atul t. Patel, m.d., and abna a. Ogle, m.d., 2000. Diagnosis And Management
Of Acute Low Back Pain. University of kansas medical center, kansas city,
Kansas. www.aafp.com

Burton, AK. Et al. 2004. European Guidelines For Prevention In Low Back
Pain. www. backpaineurope.org.

B W Koes, M W van Tulder, S Thomas. 2006. Diagnosis And Treatment Of


Low Back Pain. BMJ 2006;332:1430.
http://www.bmj.com/content/332/7555/1430

Williams, Keith., Park, Ashley., 2003. Lower Back Pain and Disorders of
Intervertebra disc. Elsevier Science (USA).
www.oregonworkerscompensation.net

Untuk orang yang aku cintai SHT 15

Anda mungkin juga menyukai