Deskripsi
Bab ini membahas tentang berbagai lapangan pekerjaan dan pentingnya mengubah pola pikir untuk menjadi
wirausaha sebagai upaya mengatasi berbagai persoalan sosial seperti kemiskinan dan pengangguran dengan
dukungan sumber daya alam dan posisi strategis Indonesia; pengertian wirausaha dan kewirausahaan, tipe-
tipe wirausaha, serta wirausaha yang dilahirkan (is borned) dan dicipta (is created).
Capaian Pembelajaran
1. Menjelaskan berbagai lapangan pekerjaan menurut Teori Cashflow Quadrant dari Kiyosaki (2011).
2. Memahami pentingnya mengubah pola pikir menjadi wirausaha setelah mencermati berbagai
persoalan sosial seperti kemiskinan dan pengangguran serta potensi sumber daya alam Indonesia
melalui rangkaian gambar.
3. Menjelaskan pengertian wirausaha menurut Kasmir (2007), serta pengertian kewirausahaan menurut
Drucker (1996), Zimmerer & Scarborough (1996), Robbin & Coulter (2002).
4. Membedakan tipe-tipe wirausaha (entrepreneur): socialpreneur (Karen, 2009), intrapreneur
(Princhott, 1985), dan technopreneurship (Zimmerer & Scarborough, 2008).
5. Menjelaskan tentang wirausaha yang dilahirkan (is borned) dan yang dicipta (is created).
MENJADI WIRAUSAHA
cenderung berpendapat bahwa menjadi PNS adalah cara paling aman untuk
memperoleh penghasilan. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan
pedagang, cenderung menjadi pedagang pula.
Jika pola pikir dipahami sebagai hasil dari proses pembelajaran, maka pola
pikir dapat diubah dan ditata ulang. Pola pikir menjadi pencari kerja dapat
diubah menjadi pencipta kerja. Dengan demikian, pandangan tentang
sukses jika sudah dapat menjadi orang gajian (seperti PNS, karyawan,
dan buruh) diubah menjadi sukses jika sudah dapat menggaji orang.
Menjadi wirausaha adalah salah satu cara untuk dapat menggaji orang lain.
Pola pikir menjadi pengarah dalam kehidupan termasuk dalam memilih
pekerjaan. Menurut Kiyosaki (2011) dalam teori Cashflow Quadrant,
terdapat empat kuadran sumber pendapatan yaitu: Employee (E); Self-
Employed (S); Business Owner (B); dan Investor (I). Keempat kuadran
tersebut ditunjukkan pada Gambar 1.1.
MENJADI WIRAUSAHA
I adalah kuadran para penanam modal. Mereka ini tidak perlu lagi bekerja,
karena uang merekalah yang bekerja untuk menghasilkan uang. Bukan lagi
orang melainkan uang yang bekerja untuk mereka.
Pilihan sumber pendapatan dapat saja dimulai dari kuadran kiri (E atau S).
Ketika seseorang memiliki pola pikir seperti seorang pemilik bisnis, maka
mental wirausaha dalam dirinya akan terus bertransformasi ke kuadran
kanan yaitu B dan jika bisa ke I. Kalau pun tidak dapat bertransformasi,
maka orang tersebut tetap menjadi pekerja yang memiliki jiwa
kewirausahaan dengan etos kerja, disiplin, dan inovatif. Mereka bekerja
dengan penuh tanggung jawab seperti pemilik perusahaan. Oleh karena itu,
berbicara tentang wirausaha (entrepreneur) tidaklah selalu berkaitan
dengan uang dan bisnis, tetapi juga berbicara tentang jiwa kewirausahaan
(entrepreneurship). Seorang wirausaha adalah pribadi yang mencintai
perubahan, karena dalam perubahan tersebut peluang selalu ada. Ia akan
selalu mengejar peluang tersebut dengan cara menyusun suatu organisasi
(Drucker,1996).
TIPE-TIPE WIRAUSAHA
Wirausaha sosial (socialpreneur) adalah seorang yang berusaha dalam
aktivitas kewirausahaan dengan memiliki tujuan utama untuk Wirausaha sosial Seorang
menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan hidup dengan yang berusaha dalam
aktivitas kewirausahaan
memberdayakan komunitas melalui kegiatan yang bernilai ekonomi. dengan memiliki tujuan
Kewirausahaan sosial diawali dengan keprihatinan terhadap keadaan sosial utama untuk menyelesaikan
yang berujung menjadi sebuah model bisnis baru yang bermanfaat bagi permasalahan sosial dan
lingkungan hidup dengan
pemberdayaan masyarakat sekitar (Karen, 2009). Hasil yang ingin dicapai
memberdayakan komunitas
bukan keuntungan materi atau kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana melalui kegiatan yang
gagasan yang diajukan dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat bernilai ekonomi
(Susanto, 2007). Mereka seperti seseorang yang sedang menabung dalam
jangka panjang karena usaha mereka memerlukan waktu dan proses yang
lama untuk dapat terlihat hasilnya (Martin & Osberg, 2007).
Kewirausahaan sosial merupakan kombinasi dari semangat besar dalam
misi sosial dengan disiplin, inovasi dan keteguhan seperti yang lazim
MENJADI WIRAUSAHA
REFERENSI
Alma, B. 2000. Kewirausahaan. Edisi Revisi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Budiharjo, A. 2011. Organisasi: Menuju Pencapaian Kinerja Optimal.
Jakarta: Prasetya Mulya Publishing.
Drucker, P. 1985. Innovation and Entrepreneurship: Practice and
Principles. New York: William Heinemann Ltd.
Drucker, P. 1996. Inovasi dan Kewirausahaan Praktek dan Dasar-dasar.
Jakarta: Erlangga.
Hisrich, R. D. & Peters, M. P. 1995. Entrepreneurship. Starting.
Developing. and Managing A New Entreprise. New York:
Richcard D. Irwin. Inc.
Kamus Bahasa Indonesia. 2008. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional.
Karen, B. 2009. Social Entrepreneurship: Perspectives on an Academic
Discipline. Theory in Action, 2(2).
Kasali, R., Nasution, A. H., & Purnomo, B. R. 2010. Modul
Kewirausahaan untuk Program Strata 1. Jakarta: Penerbit Hikmah.
Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Ed. 1. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Kasmir.
2007. Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan
Kewirausahaan. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran
Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan
Karakter Bangsa. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum.
Kiyosaki, R. T. 2011. Cashflow quadrant Guide to Financial Freedom.
USA: Plata Publishing, LLC.
Martin, R. L. & Osberg, S. 2007. Social Entrepreneurship: The Case For
Definition. Stanford Social Innovation Review Jr. University, 3-4.
Robbins, S. P. & Coulter, M. 2002. Management (activebook). 7th ed.
Prentice Hall.
Susanto, A. B. 2007. Corporate Social Responsibility. Jakarta: The Jakarta
Consulting Group.
Zimmerer, W. T. & Scarborough, N. M. 1996. Entrepreneurship and The
New Venture Formation. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Zimmerer, W. T. & Scarborough, N. M. 2008. Essentials of Entrepreneurship
and Small business Management. New Jersey: Prentice-Hall.