Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menjadi target dalam tujuan pembangunan
Millenium (MDGs), tepatnya pada tujuan 4 dan 5 yaitu menurunkan angka kematian
anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Program KIA pada dasarnya mengupayakan
kondisi ibu dan anak agar sehat mental dan jasmani. Upaya tersebut guna membentuk
sumber daya manusia generasi penerus yang kuat sebagai satu modal pembangunan.
Adapun target untuk mencapai tujuan MDG mengenai kesehatan ibu adalah
menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup tahun 1992 (SKRT) (Lia Puspitasari,
2012).

Sebagai realisasi tujuan tersebut sejak tahun 2009, telah dicanangkan program
Kelas ibu hamil. Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran (DEPKES, 2011).

Sebelumnya penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih


banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan
pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu.
Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per kasus
namun memiliki kelemahan antara lain:
- Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang
dialami saat konsultasi
- Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan
kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja
- Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan
secara lintas sektor dan lintas program
- Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan
tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok
belajar ini diberi nama Kelas Ibu Hamil (Depkes,2009)

Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir,mitos,penyakit
menular dan akte kelahiran (Depkes, 2009).

B. Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di UPTD Puskesmas Kuala
Lempuing tahun 2016?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pembiayaan pelaksanaan program Kelas Ibu Hamil di UPTD
Puskesmas Kuala Lempuing tahun 2016?
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui sumber pembiayaan Program Kelas Ibu Hamil di UPTD
Puskesmas Kuala Lempuing tahun 2016
b. Mengidentifikasi masalah pembiayaan dalam pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
di UPTD Puskesmas Kuala Lempuing tahun 2016.
c. Merencanakan solusi yang mampu dilaksanakan sehingga tujuan dari
program Kelas Ibu Hamil tercapai.
D. MANFAAT
1. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,
penyakit menular dan akte kelahiran.
2. Penulis
Penulis mengetahui pembiayaan pelaksanaan Program Kelas Ibu Hamil
dan masalah yang terjadi serta belajar dalam bagaimana mengatasi masalah
tersebut sehingga sangat bermanfaat untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai