Anda di halaman 1dari 2

Material dan Metode

Penelitian ini memilih 250 sampel secara acak (125 pasang (95 pasang dimasukkan ke dalam
kelompok referensi dan 30 pasang kelompok uji)) lengkung penuh maxilla dan mandibular diperoleh
dari sampel heterogen laki-laki dan perempuan (53 laki-laki, 72 perempuan) milik asal Malaysia
Cina, dari usia 20 sampai 60 tahun. Sampel penelitian yang lebih lanjut dibagi menjadi empat
kelompok (20-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun, dan 51-60 tahun). Distribusi usia dan jenis
kelamin terdapat dalam tabel 1.

Individu yang memiliki maloklusi berat yang dapat mempengaruhi keausan gigi dan edentulous (gigi
hilang) dikeluarkan dari penelitian.

Untuk evaluasi keausan gigi hanya pada gigi posterior (kecuali molar ketiga). skor keausaan gigi
dikategorikan menggunakan skala 0-10 poin berdasarkan jumlah dan pola keausan gigi pada
permukaan oklusal berdasarkan Indeks Kim yang dimodifikasi, seperti yang disajikan dalam Tabel 2.
lengkungan penuh sampel dievaluasi oleh 2 pemeriksa di bawah sinar kamar biasa menggunakan
kaca pembesar.

Dua pemeriksa melakukan skoring keausan oklusal secara terpisah setelah sesi kalibrasi bersama.
Dua puluh pasang sampel yang dipilih secara acak yang digunakan untuk kalibrasi dan konkordansi
(kesesuaian) antara intraexaminer dan interexaminer metode skoring.

Sebanyak 190 (95 pasang) sampel lengkungan penuh dievaluasi pertama. Subyek dibagi menjadi
empat kelompok (kelompok 1 kelompok 4) berdasarkan usia 21-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun,
dan 51-60 tahun. Semua sempel diberi kode sebelum skoring untuk menghindari semua jenis bias.
setelah skoring oklusal wear di 95 pasang sampel lengkungan penuh, diterjemahkan untuk
mengetahui usia sebenarnya dan jenis kelamin. sampel 95 pasangan itu disebut sebagai “kelompok
referensi.” Data yang dihasilkan dari kelompok ini digunakan untuk persamaan statistical linier
regression. Selanjutnya, perlakuan yang sama diterapkan pada subjek selanjutnya yang disebut
“data uji set” ( • = 30 pasang) untuk memprediksi usia subyek.
Tabel 2. Modifikasi kim’s index untuk skoring keausan gigi

Jika luas karies tidak melebihi 1/3 permukaan oklusal sehingga dapat ditentukan derajatnya, skor yang bersangkutan harus
diberikan; P, keausan berbentuk point-like berdiameter <1 mm; L, berbentuk linier <1 mm dari lebar; S, bentuk surface-like
diameter >1 mm; B, bentuk band-like >1 mm dari lebar atau keausan yang melibatkan lebih dari dua permukaan; "C"
(cekung), keausan dentin; Dalam situasi di mana gigi memiliki beberapa derajat keausan oklusal yang berbeda, pilih derajat
tertinggi sebagai nilai keausan oklusal.

Perbedaan antara usia sebenarnya dan perkiraan usia dihitung untuk setiap kasus disetiap set dan
mean absolute difference (MAD) juga dihitung. MAD ini (terlepas dari positif atau nilai negatif) akan
mewakili besarnya rata-rata perbedaan yang digunakan sebagai ukuran rata-rata akurasi. Perbedaan
prediksi umur dihitung sebagai berbohong jika dalam prediksi umur berbeda ± 3-, ± 5-, dan ± 10-
tahun rentang dari usia yang sebenarnya, sejalan dengan rerata kesalahan per solheim and sunden
yaitu ≤ 10 tahun dan ≥ 15 tahun yang telah mengklasifikasikan sebagai “diterima” dan yang terakhir
sebagai “tidak memuaskan” dalam estimasi usia forensik.

2.1. Analisis statistik.

Untuk semua evaluasi statistik, digunakan SPSS 2015 untuk windows (SPSS Inc, Chicago, IL: saat IBM
korporasi, New York). Signifikansi statistik untuk semua tes adalah 0,05. Untuk mengevaluasi
variabilitas antar dan intraex- aminer, digunakan koefisien korelasi interclass (ICC). Perbedaan
gender pada skor keausan gigi oklusal antara setiap gigi dievaluasi menggunakan uji tindependen t.
Skor toothwear Correlation betweenocclusal dan usia sebenarnya didirikan dengan menggunakan uji
korelasi Karl Pearson. Analisis regresi dengan menggunakan data dari kumpulan data referensi
disediakan pada persamaan linear yang bila digunakan akan memprediksi usia individu milik set tes
berdasarkan variabel independen yang diamati. Dalam penelitian kami usia adalah variabel
dependen dan gigi memakai skor dari 16 gigi (semua premolar dan molar) adalah variabel
independen. Persamaan berasal didasarkan pada rumus regresi statistik, • = • + • (•). Selanjutnya
digunakan analisis regresi multivariat karena kami memiliki beberapa variabel independen.

𝑌=𝑎+𝑏1𝑥 (14) + 𝑏2𝑥 (15) + 𝑏3𝑥 (16) + 𝑏4𝑥 (17) + 𝑏5𝑥 (24) + 𝑏6𝑥 (25) + 𝑏7𝑋 (26) + 𝑏8𝑥 (27) + 𝑏9𝑥 (34)
+ 𝑏10𝑥 (35) + 𝑏11𝑥 (36) + 𝑏12𝑥 (37) + 𝑏13𝑥 (44) + 𝑏14𝑥 (45) + 𝑏15𝑥 (46) + 𝑏16𝑥 (47).

Anda mungkin juga menyukai