Anda di halaman 1dari 4

Tugas B.

indonesia
Cerpen
Judul : akibat lupa kasih makan

Di susun oleh :
Tri Agustina

Kelas : IX mipa f

Tahun ajaran 2017/2018


SMAN 2 KOTA BENGKULU
Alarm jam tangan membunyikan suara, menunjukan pukul enam pagi menandakan
bersiap siap untuk pergi ke sekolah,gerimis yang turun perlahan menjadi hujan pun tak
melihatkan pertanda segera berhentinya tetesan tetesan air itu.perlahan kulihat jendela
kamarku, tetesan air yang jatuh dari atas mengenai jendela kamarku itu membuatku
mengingatkan perginya ikan kesayangan yang telah ku rawat dari kecil,kenangan itu masih
tersimpan di memori otakku cara ia pergi meninggalkan isi aquarium ku yang telah la ku
rawat.

2 tahun yang lalu...

Diana berjalan bolak balik melihatkan raut muka yang jelas semua orang tau
menggambar kan kecemasan tentang sesuatu,sambil menekan tombol nomor pada barang
canggih itu iya sangat gusar dan cemas,sampai pukul lima sore pun ia belum di jemput oleh
ayah nya.bukan cemas karena tak di jemput melainkan ia sangat mencemaskan ikan arwana
kesayangan nya itu. Ia sangat cemas lantaran ikan tersebut selama tiga hari penuh belum ia
kasih makan.Setelah beberapakali mencoba menghubungi ayahnya, akhirnya orang yang
ditunggu tunggu menampakkan batang hidungnya,segeralah diana menuju mobil orang
tersebut. Diana memasuki mobil itu dan langsung menyuruh ayah nya untuk menjalan kan
mobil itu menuju rumah dengan cepat, saking cemasnya terhadap ikan itu ia pun memaksa
ayahnya untuk lebih mempercepat kendaraannya. Melihat tingkah anaknya itu sang ayah
sangat gemas dan langsung meluncurkan mobilnya menuju rumah dengan cepat.

“apa yang sedang kau cemaskan diana?” kata sang ayah, “cepatlah ayah aku ingin
segara sampai dirumah,aku sangat mencemaskan ikan arwanaku aku lupa memberinya makan
selama tiga hari ayah cepatlah...”diana menjawab. “apa?baiklah ayah usahakan sampai di
rumah secapatnya”. “iya ayah tapi tolong tetaplah hati-hati hari sedang hujan jalanan
sangatlah licin”.Sesampainya di halaman rumah tanpa menunggu mesin kendaraan itu mati
diana pun langsung membuka pintu mobil dan langsung melompat keluar menuju ruang
tengah,di mana aquarium tempat ikan arwana kesayangan nya itu berada.

Ketika hendak mengambil makanan untuk ikan nya itu iya terpaku dan diam menatap
aquarium yang besar itu, makanan ikan yang iya pegang pun jatuh dan menyebar mengotori
seluruh lantai. Sang ayah melihat apa yang telah terjadi segera mendatangi anaknya dan
langsung memeluknya sehingga seseorang yang di pelukannya iu mengeluarkan tetesan
bening yang keluar dari matanya,ayahnya merasakan bahu anaknya ini bergetar karena
melihat ikan kesayangan nya itu telah meninggalkan anaknya sendiri, “ayah... ini salah
ku,aku tidak memberinya makan tepat waktu ayah”kata diana dengan suaranya yang bergetar.
“tidak diana ini bukan salah mu..ini salah ayah juga mengapa ayah juga tidak memberinya
makan jadi jangan salahkan dirimu diana..” kata sang ayah.

Sang ibu yang mendengar isak tangis di ruang tengah ia pun segera menuju ruang
tengah dan melihat anaknya yang menangis dan makanan ikan pun berserakan di lantai,ia pun
melihat aquarium yang tengah di sampingnya itu dan ternyata ia tahu alasan anaknya ini
menangis, sang ibu pun langsung memeluk anaknya yang masih menangis tersedu-sedu itu
sambil berkata “sudahlah diana..sudah jangan menangis” sambil mengusap rambut anaknya,
“ibu bisa membelikan ikan yang baru untukmu sayang sudah jangan menangis ibu sedih
melihatmu menangis”sambungnya lagi. “tidak bu ikan itu Cuma satu satunya bagi ku bu aku
membesarkan nya dari kecil hingga sekarang aku tidak mau menggantikan ikan mana pun
untuk di gantikan sebagai ikan ku yang baru” jawab diana sambil menangis. “yah sudah..
sekarang terlebih dahulu kita kuburkan saja dulu ikan itu baru kita bereskan masalah yang
lainnya nanti” ayah menengahi.

Setelah penguburan ikan tersebut diana masih tampak terlihat murung ia mengurung
diri dikamarnya dan terus menangis. Melihat buah hatinya sangat sedih ibunya pun berfikir
ingin mengembalikan semangat anaknya itu, lalu ia mendapatkan sebuah ide dan ia pun
langsung menuju toko hewan. Mobil berwarna hitam itu telah terparkir sempurna di parkiran
toko hewan, terlihatlah sesosok ibu diana yang keluar dari sana, ia pun langsung memasuki
toko tersebut, betapa kagumnya ia melihat bnyak sekali hewan –hewan yang sangat lucu dan
menarik “hmmm... pasti diana akan suka dengan hadiah penggantiku” dalam benaknya, tak
lama mengagumi isi toko itu tiba- tiba datanglah seorang bapak pemilik toko “ada yang bisa
saya bantu bu??” kata pemilik toko “saya sedang mencari hadiah untuk anak perempuan saya
kira- kira hewan seperti apa yah pak?” kata ibu diana, “hmm.. menurut saya kucing ini sangat
cocok untuk anak perempuan ibuk” jawab si bapak sambil menggendong kucing itu “lucu
sekali kucingnya pak gempal seperti kapas hahahaha”, “ibu mah bisa aja hahahahah”, “berapa
harga kucing itu pak?”, “ saya kasih Rp. 500.000”jawab si bapak, “oke pak saya ambil yang
itu yah pak ini uangnya” kata ibunya diana sambi menyodorkan uang tersebut, “baiklah buk
sebentar yah saya ambilkan kandang nya dulu”kata si bapak pemilik toko. Setelah menunggu
beberapa menit kemudian ibunya diana membawa kucing itu sekaligus kandangnya dan
keluar dri toko itu dengan hati senang.

“tiiinnnn... tiiiinn..” mendangar klakson mobil diana yang masih di dalam kamar tiba
–tiba keluar dari kamarnya dan melihat mobil ibunya yang bru sampai di garasi, lalu
keluarlah ibunya sambil membawa kotak besar yang masih terbungkus, “ibu apa itu” tanya
diana. “ini hadiah kamu sayang ibu tidak mau melihat kamu sedih terus jadi dengan kado dari
ibu, ibu harap kamu gak nyesal lagi yah apa yang sudah terjadi” jawab ibu, lalu diana
mengambil kotak itu dengan senyum yang perlahan mengembang, lalu ia buka kotak itu dan
ternyata ada seekor kucing yang sangat menggemaskan, senyum diana pun mulai
mengembang dan bertanya “apakah ini untukku ibu?”, “iya sayang itu untukmu sekarang
dengan adanya si embul ini ibu harap kejadian kemarin menjadi pelajaran bagi kamu agar
tidak lupa memberikan nya makan jadi jangan sedih lagi ya..” jawab ibu, “makasih yah bu
diana akan selalu ingat pesan ibu dan tidak akan mengulang kesalahan yang kemarin terjadi
kembali”kata diana sambil memeluk ibunya dan menampakan senyumnya,melihat ibu dan
anak itu saling berpelukan ayah yang baru pulang kantor pun ikut ikutan berpelukan dan
mereka pun tertawa bahagia dengan keadaan itu dan melihat tingkah lucu si embul yang baru
itu.
Sesuatu yang lembut meyenggol tanganku dan akupun langsung tersadar dari
lamunanku, kulihat ternyata sudah menunjukan pukul 6.30 pagi dan itu waktunya aku menuju
ke sekolah,berkat si embul hari –hari ku yang muram telah digantikan dengan keeriaan akibat
perilakunya yang gemas, aku akan selalu ingat nasehat ibu “yang lalu biarlah berlalu dan
jadikanlah itu sebuah pelajaran yang berharga”dan aku berjanji tidak akan lupa lagi memberi
makan hewan peliharaan kesayangan ku.

Anda mungkin juga menyukai