Peluang Dan Tantangan Indonesia Pasar Bebas Asean PDF
Peluang Dan Tantangan Indonesia Pasar Bebas Asean PDF
PELUANG DAN
TANTANGAN INDONESIA
Pasar Bebas Asean
ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang mana terjadi
arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran
modal yang lebih bebas.
homogenitas komoditas yang diperjualbelikan, contohnya untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik.
Dalam beberapa hal, Indonesia dinilai belum siap menghadapi MEA. Warta Ekspor Edisi Januari 2015 1
Itu disebabkan daya saing ekonomi nasional dan daerah belum siap.
Keterbatasan infrastruktur dalam negeri juga menjadi masalah krusial Editorial............................. 2
di masa mendatang. Namun demikian, Indonesia mesti menyiapkan diri
menghadapi MEA 2015 karena pesaing negara ASEAN lainnya lebih kuat Daftar Isi............................ 2
industri keuangannya.
Pada edisi Januari 2015 ini, Warta Ekspor mengulas strategi yang harus Tajuk Utama...................... 3
dan sudah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam menghadapi Peluang Dan Tantangan
MEA 2015. Strategi dan persiapan yang selama ini telah dilakukan Indonesia Pasar Bebas Asean
oleh para stakeholder yang ada di Indonesia untuk menghadapi sistem
liberalisasi yang diterapkan oleh ASEAN, terutama dalam kerangka
integrasi ekonomi dirasakan masih kurang optimal. Walaupun demikian, Kisah Sukses...................... 11
sudah ada langkah-langkah terbaik yang sudah dilakukan.
Kegiatan Ditjen PEN........ 14
Selanjutnya, saran kami adalah, semua pihak, baik Pemerintah, swasta, Januari
dan pihak rakyat sama-sama peduli terhadap bangsa Indonesia dalam
menyongsong MEA 2015.
Sekilas Info........................ 17
Peluang Produk Pertanian
Tim Editor Indonesia Di Pasar Asean
Daftar Importir................. 19
STT: Ditjen PEN/WRT/006/1/2015, Pelindung/Penasehat: Nus Nuzulia Ishak, Pimpinan Umum: Ari Satria,
Pemimpin Redaksi: RA. Marlena, Redaktur Pelaksana: Sugiarti, Penulis: Dwi Siswaningsih, Desain: Dewi
Alamat: Gedung Utama Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Lt3, Jl. MI. Ridwan Rais no. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3858171 Ext.37302, Fax: 021-23528652, E-mail: csc@kemendag.go.id, Website: http://djpen.kemendag.go.id
Bagi Indonesia, dengan jumlah populasi, luas dan letak muncul dengan banyaknya barang impor yang mengalir
geografi serta nilai PDB (Produk Domestik Bruto) terbesar dalam jumlah banyak ke Indonesia. Ini, tentu saja, akan
di ASEAN harus menjadi aset agar Indonesia bisa menjadi mengancam industri lokal dalam bersaing dengan
pemain besar dalam AEC (ASEAN Economic Community) produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Ini pada
di tahun 2015. MEA akan menjadi kesempatan yang akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan
baik buat Indonesia karena hambatan perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.
akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada.
Hal itu akan berdampak pada peningkatan eskpor Strategi dan persiapan yang selama ini telah dilakukan
yang pada akhirnya akan meningkatkan PDB Indonesia. oleh para stakeholder yang ada di Indonesia untuk
Di sisi lain, muncul tantangan baru bagi Indonesia menghadapi sistem liberalisasi yang diterapkan oleh
berupa permasalahan homogenitas komoditas yang ASEAN, terutama dalam kerangka integrasi ekonomi
diperjualbelikan, contohnya untuk komoditas pertanian, memang dirasakan masih kurang optimal. Namun, hal
karet, produk kayu, tekstil, dan barang elektronik tersebut karena adanya isu-isu dalam negeri yang butuh
(Santoso, 2008). Dalam hal ini, competition risk akan penanganan yang lebih intensif.
Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus lebih berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), neraca
membuka diri dan melihat kenyataan bahwa kompetisi perdagangan Indonesia dengan ASEAN khususnya
antar bangsa semakin ketat,sehingga jika Indonesia tidak untuk nonmigas masih mengalami defisit sebesar USD
mempersiapkan diri, tentunya akan tertinggal dari negara 0,26 miliar. Total ekspor nonmigas nasional ke negara-
lain dan bahkan akan hanya menjadi penonton belaka. negara anggota ASEAN mencapai USD 20,27 miliar,
sedangkan impor nonmigas sedikit lebih tinggi yaitu
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan, sebesar USD 20,53 miliar.
perdagangan bebas ASEAN dalam wadah MEA merupakan
ancaman. Namun, hal ini harus dimaknai secara positif Untuk mengamankan pasar dalam negeri dari serangan
sehingga bisa memanfaatkan ancaman ini menjadi produk impor, terutama barang konsumsi, akan
peluang. Kita akan memasuki perdagangan bebas dioptimalkan seluruh perangkat yang ada, seperti
ASEAN. Ini merupakan satu ancaman. Tetapi juga kebijakan anti dumping, anti subsidi, pengamanan
kalau lihat ancaman itu dengan positif, ini merupakan perdagangan (safeguard), tata niaga, serta perangkat
tantangan, peluang yang besar yang perlu kita capai dan lain termasuk bea masuk.
raih, kata Rahmat Gobel saat memberikan sambutan
pada Munas Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia.. Tantangan lain yang dihadapi adalah defisit neraca
perdagangan, tapi nilai defisitnya lebih kecil
Strategi menghadapi MEA yang mulai berlaku 31 dibandingkan tahun lalu. Ke depan, ekspor nonmigas
Desember 2015, Rachmat Gobel menambahkan, harus lebih ditingkatkan guna menutup defisit dari
Kemendag sudah mempersiapkan langkah-langkah jitu impor minyak. Kerja sama dengan instansi terkait, seperti
untuk memperkuat produk dalam negeri. Indonesia Kementerian Perindustrian dan Kementerian Luar Negeri,
harus agresif menyerang pasar-pasar ASEAN dengan menjadi sangat penting untuk memperbaiki neraca
produknya yang berdaya saing tinggi, ia menandaskan. perdagangan Indonesia di tahun-tahun mendatang agar
Catatan Kemendag, selama Januari-Agustus 2014, tidak terjadi defisit kembali.
AEC
AEC
E A
AS ic N
Eco n o m
Comm u n i t y
MEA merupakan inisiatif negara-negara ASEAN untuk Sejauh ini, langkah-langkah yang telah dilakukan oleh
mewujudkan ASEAN menjadi kawasan perekonomian Indonesia berdasarkan rencana strategis pemerintah
yang solid dan diperhitungkan dalam percaturan untuk menghadapi MEA / AEC, antara lain:
perekonomian Internasional. Para Pemimpin ASEAN
telah sepakat untuk mewujudkan MEA tahun 2015 1. Penguatan daya saing ekonomi. Tanggal 27 Mei
dengan 4 pilar, yaitu (1) pasar tunggal dan basis produksi, 2011, Pemerintah meluncurkan Masterplan
(2) kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, (3) kawasan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
dengan pembangunan ekonomi yang setara, dan (4) Ekonomi Indonesia (MP3IE).
kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi
global. Dengan adanya MEA, tujuan yang ingin dicapai 2. Program ACI (Aku Cinta Indonesia), yang
adalah adanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga merupakan salah satu gerakan Nation Branding
kerja terlatih (skilled labour), serta aliran investasi yang bagian dari pengembangan ekonomi kreatif.
lebih bebas.
3. Penguatan Sektor UMKM.
Bagi Indonesia, pembentukan MEA 2015 akan
memberikan beberapa tantangan yang tidak hanya 4. Perbaikan Infrastruktur. Dalam rangka
bersifat internal di dalam negeri, tapi terlebih lagi mendukung peningkatan daya saing sektor
persaingan dengan sesama negara ASEAN dan negara riil, selama tahun 2010 telah berhasil dicapai
lain di luar ASEAN, seperti China dan India. Persaingan peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur
yang ketat ini akan berdampak pada harga yang seperti prasarana jalan, perkeretaapian,
kompetitif pula, bukan hanya komoditi/produk/jasa transportasi darat, transportasi laut, transportasi
unggulan industri besar, tapi juga sektor UKM karena udara, komunikasi dan informatika, serta
kesamaan karakteristik produk. ketenagalistrikan.
Dalam hal ini, yang perlu kita lakukan adalah 5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
bagaimana Indonesia sebagai bagian dari komunitas
ASEAN berusaha untuk mempersiapkan kualitas diri 6. Reformasi kelembagaan dan pemerintahan.
dan memanfaatkan peluang MEA 2015, serta harus Dalam rangka mendorong percepatan
meningkatkan kapabilitas untuk dapat bersaing dengan pencegahan dan pemberantasan korupsi,
negara anggota ASEAN lainnya, sehingga ketakutan akan telah ditetapkan strategi nasional pencegahan
kalah saing di negeri sendiri akibat terimplementasinya dan pemberantasan korupsi jangka panjang
MEA 2015 tidak terjadi. 2012-2025 dan menengah 2012-2014 sebagai
acuan bagi seluruh pemangku kepentingan
Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden untuk pelaksanaan aksi setiap tahunnya.
(Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Upaya penindakan terhadap Tindak Pidana
Komitmen Cetak Biru MEA dalam upaya persiapan Korupsi (TPK) ditingkatkan melalui koordinasi
MEA
menghadapi pasar bebas ASEAN. Dalam cetak biru MEA, dan supervisi yang dilakukan oleh KPK kepada
terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan Kejaksaan dan Kepolisian.
oleh pemerintah. Sektor tersebut terdiri dari tujuh
sektor barang, yaitu industri agro, otomotif, elektronik, Sementara itu, sebagian pendapat menyatakan bahwa
perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, Indonesia belum siap memasuki era MEA 2015. Direktur
dan tekstil. Kemudian, sisanya berasal dari lima sektor Eksekutif Core Indonesia, Hendri Saparini, menilai
jasa, yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata, persiapan yang dilakukan pemerintah Indonesia
logistik, dan teknologi informasi. Sektor-sektor tersebut dalam menghadapi MEA 2015 masih belum optimal.
pada era MEA akan terimplementasi dalam bentuk Pemerintah baru melakukan sosialisasi tentang Apa Itu
pembebasan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga MEA, belum pada sosialisasi apa yang harus dilakukan
kerja. untuk memenangi MEA. Sosialisasi Apa itu MEA yang
telah dilakukan Pemerintah pun ternyata masih belum atau bersama-sama mengupayakan peningkatan
100% karena sosialisasi baru dilaksanakan di 205 penggunaan produk dalam negeri.
kabupaten dari jumlah 410 kabupaten yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. (Sumber: http://id.stie-stmy. Regulasi tersebut terasa penting bila mempertimbangkan
ac.id, tanggal 28 Oktober 2014) kondisi perdagangan Indonesia selama ini yang belum
optimal memanfaatkan potensi pasar ASEAN. UU
Strategi perdagangan internasional yang harus No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan yang telah
dilaksanakan Indonesia adalah meningkatkan ekspor diperkenalkan ke masyarakat sebagai salah satu strategi
dan meningkatkan konsumsi dalam negeri terhadap Indonesia membendung membanjirnya produk impor
produk-produk kita sendiri. masuk ke Indonesia. UU ini, antara lain, mengatur
ketentuan umum tentang perijinan.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 7 tahun 2014
tentang Perdagagan pasal 74 ayat 1, dalam rangka bagi pelaku usaha yang terlibat dalam kegiatan
ASEAN
pengembangan ekspor, pemerintah melakukan perdagangan agar menggunakan bahasa Indonesia
pembinaan ekspor terhadap pelaku usaha untuk dalam pelabelan, dan peningkatan penggunaan produk
perluasan akses pasar bagi barang dan jasa produksi dalam negeri. Melalui UU ini pula Pemerintah diwajibkan
dalam negeri. Kemudian, pada Undang-Undang mengendalikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok
No. 7 tahun 2014 tentang Perdagagan pasal 22 bagi seluruh wilayah Indonesia. Kemudian menentukan
ayat 1, disebutkan, dalam rangka pengembangan, larangan atau pembatasan barang dan jasa untuk
pemberdayaan dan penguatan perdagangan dalam kepentingan nasional, misalnya untuk melindungi
negeri, pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau keamanan nasional.
pemangku kepentingan lainnya secara sendiri-sendiri
DORONG KUALITAS
PRODUK KERAJINAN
Menyongsong MEA 2015
Kementerian Perdagangan terus mendorong inovasi dan pada 5-8 Juni 2014. Pameran yang mengusung tema,
kreativitas produsen kerajinan tangan. Salah satunya, Peningkatan Daya Saing Produk Kerajinan sebagai Basis
dengan menampilkan produk kerajinan yang erat Produksi dalam Menyongsong Pasar Bebas ASEAN 2015,
dengan kebudayaan dan kearifan lokal. juga diselenggarakan dalam rangka HUT ke-34 Dewan
Kerajinan Nasional (Dekranas).
Dengan kreativitas perajin, berbagai bahan yang
dianggap tidak berguna dapat dikembangkan menjadi Kegiatan ini dapat mendorong tumbuhnya inovasi
aneka produk kerajinan benilai tambah, seperti koran dan kreativitas produsen kerajinan nasional, khususnya
bekas diubah menjadi keranjang dan produk dekorasi, produk anyaman dan gerabah, sehingga menghasilkan
serta kulit kerang menjadi tempat sabun dan aneka produk unggulan yang memiliki nilai tambah dan
produk hiasan. mampu bersaing dengan negara lain, kata Dirjen PEN,
Inovasi dan kreativitas adalah salah satu modal Kemendag, Nus Nuzulia Ishak. (Sumber: http://bisnis.
utama yang harus dimiliki oleh para perajin maupun news.viva.co.id, 5 Juni 2014)
wirausahawan. Dengan begitu, mereka bisa bertahan di
tengah persaingan usaha yang semakin sengit, apalagi Produk kerajinan Indonesia memiliki potensi untuk
dalam menghadapi pasar bebas ASEAN 2015. Ini juga terus dikembangkan, mengingat produk ini tidak hanya
terus diupayakan oleh Kemendag untuk membantu diminati pasar dalam negeri, tapi juga luar negeri.
dan mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas Indonesia, dengan kekayaan budaya dan bahan baku,
produsen kerajinan nasional. Salah satunya adalah merupakan negara penghasil produk kerajinan terbaik
melalui pameran. dengan keunikan tersendiri. Demi menghadapi MEA
2015, Indonesia perlu terus menampilkan produk-
Kali ini Kemendag berpartisipasi pada Pameran Produk produk dengan inovasi baru melalui berbagai kegiatan
Kerajinan yang diselenggarakan di SME Tower, Jakarta, promosi baik di dalam maupun di luar negeri.
EMPAT CARA KEMENDAG KEJAR TARGET EKSPOR Maksimalkan Peran Duta Besar dan Atase
RP 2.310 TRILIUN Perdagangan
Agar ekspor berjalan efektif dan dapat
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memang meningkatkan jumlah ekspor, Atase Perdagangan
memastikan target ekspor Indonesia selama 2014 sebesar dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC)
US$ 184,3 miliar atau Rp 2.208 triliun tidak tercapai. yang ada di luar negeri juga harus bekerja
Penyebab tidak lain lesunya pasar dunia dan anjloknya keras membantu pengusaha Indonesia untuk
harga komoditas ekspor Indonesia seperti CPO dan karet. mendapatkan pasar ekspor.
Kemendag melalui Ditjen PEN mengungkapkan, hingga
akhir tahun 2014 ekspor Indonesia hanya mencapai US$ Selain itu, kepada Duta Besar RI di luar negeri bukan
178 miliar meleset dari target US$ 184,3 miliar. hanya menangani masalah diplomasi politik saja,
tapi juga diplomasi ekonomi untuk meningkatkan
Meskipun begitu, di tahun 2015 Kemendag jumlah ekspor.
memberanikan diri mentargetkan nilai ekspor mencapai
US$ 192,5 miliar atau Rp 2.310 triliun. Dirjen PEN Tidak hanya itu, Kamar Dagang dan Industri
Kemendag Nus Nuzulia Ishak optimis nilai ini akan (Kadin) Indonesia juga digandeng agar lebih
tercapai dengan 4 cara. (Sumber: http: //hariansib.co, mudah mendorong aktivasi ekspor daerah melalui
Kamis, 8 Januari 2015) pembekalan prosedur ekspor, pelatihan dan
kegiatan promosi hingga bantuan permodalan
Misi Pembelian dan House of Indonesia bagi usaha kecil menengah (UKM) dan pelaku
Untuk merealisasikan target ekspor 2015 sebesar usaha yang layak dan memenuhi syarat.
US$ 192,5 miliar, Kemendag akan meningkatkan
misi pembelian. Misi pembelian adalah Lalu, ada semacam konsep inkubator bisnis,
mempertemukan calon pembeli dengan produsen yaitu Kadin bersama-sama berkantor di ITPC
Indonesia. atau di atase perdagangan yang mungkin akan
memberikan sinergi yang baik artinya ada institusi
Dalam misi pembelian tersebut, salah satu caranya Kadin bersama dengan pemerintah.
adalah Kemendag memberikan tiket pesawat
terbang dan akomodasi gratis bagi calon pembeli Produk Ekspor Lebih Variatif
asing yang akan datang ke Indonesia. Di tahun Selain CPO, karet dan batubara, ada banyak macam
2015, Kemendag mentargetkan 25 misi pembelian produk Indonesia yang akan digenjot ekspornya
dengan target pendapatan US$ 100 juta. Sementara, di tahun 2015. Produk yang diekspor juga lebih
di tahun ini 2014 tercatat Kemendag melakukan variatif seperti otomotif, elektronik hingga barang
16 misi pembelian dengan kontrak dagang sekitar kimia dan produk tekstil.
US$ 52 juta.
Selain itu, ada dua produk Indonesia yang permintaannya
Tidak hanya misi pembelian, Kemendag juga akan cukup besar di tahun 2014, yaitu perhiasan dan produk
mendayagunakan House of Indonesia yang ada di plastik. Komoditas ini menjadi andalan ekspor Indonesia
luar negeri guna mempromosikan berbagai produk di tahun 2014 dengan tujuan AS, Italia, Spanyol dan Turki.
asli Indonesia kepada calon pembeli (buyer). Lalu ada peluang besar bagi produk Indonesia lainnya,
yaitu produk kayu dan perikanan. Kayu Indonesia
Menyasar Negara-negara Baru mulai dilirik dunia terutama Uni Eropa dan Australia
Tidak hanya misi pembelian, Kemendag juga akan sejak berlakunya Sistem Verifikasi Legalitas Kayu
melakukan cara lain, yaitu membidik negara- (SVLK). Produk perikanan juga punya peluang sendiri.
negara baru atau biasa disebut negara non Variasi produk perikanan Indonesia cukup banyak dan
tradisional. Selama ini ekspor produk Indonesia berlimpah, termasuk produk ikan kaleng.
lebih banyak menyasar ke negara maju seperti Uni
Eropa, Amerika, Jepang dan Korea Selatan.
PELUANG PRODUK
PERTANIAN INDONESIA
DI PASAR ASEAN
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terbilang membuka Surabaya Agro Business Matching & Expo.
kalah dibandingkan dengan sejumlah negara di (Sumber: http://www.tempo.co, tanggal 7 September 2014)
ASEAN, terutama Singapura, tapi di beberapa sektor
ekonomi Indonesia memiliki peluang yang lebar dalam Suswono mengatakan, hampir setengah dari total
menghadapi MEA pada 2015. masyarakat ASEAN adalah warga Indonesia. Jadi,
penduduk Indonesia harus menggenjot diri untuk
Sebagai negara anggota ASEAN dengan jumlah memanfaatkan peluang ekspor produk lokal kaya
penduduk terbesar, Indonesia berpotensi besar untuk kualitas dan manfaat.
mendominasi pasar ASEAN. Menteri Pertanian Suswono
mengatakan, mulai awal tahun depan, sekitar 565 juta Dunia harus tahu produk lokal Indonesia adalah salah
penduduk Indonesia dapat berpartisipasi aktif merebut satu produk pertanian segar dan olahan terbaik, kata
pasar tunggal kawasan ASEAN tersebut. Suswono. Karena itu, sistem agrobisnis harus diperkuat
dengan mengedepankan kemampuan para pelaku
Indonesia harus dapat memanfaatkan bonus demografis usaha, petani, teknologi, sarana dan prasarna, serta
ini dengan mengirim produk-produk lokal yang mampu kelembagaan di desa-desa.
besaing di kawasan internasional, kata Suswono saat
Perdagangan komoditi pertanian di antara negara ASEAN kelapa oleh Filipina, sayuran dan buah-buahan oleh
didominasi oleh 39 jenis komoditi, yang mana 24 jenis Thailand, dan kopi oleh Vietnam. Dengan kata lain,
komoditi di antaranya dari sisi ekspor serta 25 komoditi pangsa pasar ekspor produk pertanian Indonesia di
dari sisi impor (10 komoditi impor juga merupakan kawasan ASEAN mungkin tidak besar. Jika demikian,
komoditi yang diekspor). (Sumber: www.trademap.org maka Indonesia perlu mencari alternatif pasar di luar
diolah Setditjen PPHP). ASEAN, yang daya serapnya mungkin jauh lebih besar
dibanding pasar ASEAN.
Perdagangan ekspor intra ASEAN untuk komoditi
pertanian didominasi oleh Thailand, Indonesia dan Pasar bebas ASEAN dinilai bisa menjadi peluang
Malaysia. Sedangkan perdagangan impor intra ASEAN karena kawasan ini menyerap sekitar 25 persen dari
untuk komoditi yang sama didominasi oleh Malaysia, total ekspor nonmigas Indonesia. Ekspor ke ASEAN
Singapura dan Indonesia. (Sumber: Ditjen PPHP akan terus bertumbuh, ujar Bayu, mantan Wakil
Kementerian Pertanian, Jurnal_Edisi_Feb_14). Menteri Perdagangan. (Sumber: http://koran.tempo.co/
konten/2014/12/27)
Walaupun demikian, kesiapan sektor pertanian Indonesia
perlu suatu pengkajian untuk menghadapi MEA 2015, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah, kawasan ASEAN adalah pasar yang potensial bagi produk
daya saing, dannilai ekspor yang tinggi di pasar tunggal Indonesia. Kita terus bekerja, mungkin tak terlihat, tapi
ASEAN. hasilnya akan tampak, katanya kepada Tempo, beberapa
waktu lalu.
Indonesia mempunyai dua kelompok besar produk
pertanian,yaitu produk promosi ekspor dan produk BPS mencatat, hingga Oktober 2014, ekspor nonmigas
substitusi impor. Untuk produk promosi ekspor, juga ke Jepang mencapai US$ 1,35 miliar. Setelah itu disusul
diproduksi dan diekspor oleh negara-negara ASEAN Amerika Serikat senilai US$ 1,34 miliar dan India US$
lainnya yang prodyuknya cukup kompetitif. Sebagai 1,23 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 30,45
contoh karet, juga diproduksi oleh Thailand dan persen dari total nilai ekspor nonmigas Indonesia yang
Malaysia, minyak sawit oleh Malaysia, kopra/miyak hingga Oktober 2014 tercatat US$ 148,06 miliar.
I mportir
Daftar
Organized by:
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
Directorate General of National Export Development
Phone : +6221-3510-347/2352-8645
Fax : +6221-2352-8645
Email : tradexpoindonesia@kemendag.go.id
www.tradexpoindonesia.com
Membership Services
http://djpen.kemendag.go.id/membership
Join Us